• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh ketelitian data akuntansi dan menciptakan efesiensi kerja yang baik.

2. Sebagai bahan acuan bagi perusahaan pada PT. Bank BRI (Persero).

Cabang Kabupaten Barru.

3. Dapat menambah wawasan, Pengetahuan dan informasi mengenai sistem informasi penggajian.

E. Sistematika Penelitian

Dalam penelitian proposal ini, penulis menguraikan III Bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Tterdiri atas Latar belakang, Rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematiaka penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiri atas: Pengertian sistem, dan Akuntansi, pengertian sistem akuntansi, pengertian penggajian dan pengupaha, formulir dan catatan akuntansi yang digunakan, laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi penggajian, peneliti terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Terdiri atas : lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, Populasi dan Sampelmetode analisis dan definisi operasional variabel.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Terdiri atas : Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur organisasi bank BRI cabang kabupaten barru . BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Terdiri atas: Prosedur Dan Sistem Penggajian, Evaluasi Prosedur dan Sistem Penggajian, Hasil Evaluasi Prosedur dan Sistem Penggajian, Manfaat hasil evaluasi sistem dan prosedur penggajian.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Tediri atas : Simpulan, saran, lampiran Kuesioner Penelitian Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Pada Pt. Bank Bri ( Persero) Tbk.

Cabang Kabupaten Barru, Tabel pertanyaa wawancara dengan pet.sdm/

sekretaris.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem dan Akuntansi

Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah.

Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain. Yang berfungsi bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan dua pandangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan subsistem. Komponen ataupun elemen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah di tentukan sebelumnya.

Adanya sistem akuntansi yang memadai maka perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen. Para pemilik

8

dan para pemakai laporan keuangan lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Salah satu sistem yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan adalah sistem akuntansi gaji dan upah.

Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.

Akuntansi adalah sebagai konsep informasi maupun dengan sistem akuntansi sebagai konsep informasi akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang di maksudkan agar bermamfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetepkan pilihan yang pantas di anggap sebagai alternative tindakan.

Menurut Kamaruddin (2014:6) akuntansi adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan menyediakan informasi kepada pemegang saham, kreditur dan pihak berwenang biasanya bersifat kuantitatif dan sering kali disajikan dalam satuan moneter, untuk mengembalikan keputusan perencanaan. Pengendalian sumber daya dan operasi, mengevaluasi prestasi dan pelaporan keuangan pada investor, kreditur, instalasi yang berwenang serta masyarakat.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sistem akuntansi adalah metode untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks.

Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.

1. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:

a. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik maupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.

b. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.

c. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Menurut Marleyn Sofia Mandagi, dkk (2015:842), sistem akuntansi sebagai gabungan dari catatan-catatan, formulir-formulir, alat yang digunakan

untuk mengelolah data dalam suatu usaha/tujuan untuk informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam usaha atau pihak lain yang ingin

menggunakanya.

2. Faktor-Faktor pertimbangan

Dalam menyusun sistem akuntansi untuk suatu perusahaan diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor penting.

a. Sistem akuntansi yang disusun harus memnuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai.

b. Prinsip akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan, maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.

c. Prinsip akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berati bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.

3. Unsur-unsur sistem akuntansi a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen. Karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direka (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar dan cek.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan serta meringkas data keuangan serta data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam pelaporan keuangan serta terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasilnya diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar dalam bentuk jumlah rupiah dari suatu transaksi tertentu. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan

data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d. Buku pembantu

Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (Subsidiary Ladger).

Buku pembantu atau Subsidiary Ladger terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu dapat disebut sebagai catatan akuntansi akhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, prosedur akuntansi berikutnya adalah penyajian laporan keuangan.

e. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Sistem akuntansi tidak hanya digunakan mencatat transaksi keuangan yang terjadi ssaja, namun memiliki peranan yang besar dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Sistem akuntansi merupakan subsistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan

pemakaian intern maupun ekstren. Pengembangan suatu sistem yang tertib dan teliti merupakan suatu aspek kegiatan dari sistem akuntansi. Adapun tujuan pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengetahui mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu untuk memperbaiki tingkat kehandalan (reliability) informasi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Prinsip-prinsip umum akuntansi umum yang berlaku bagi semua sistem dan perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem akuntansi yang efektif yaitu:

a. Keseimbangan biaya-keefektifan (cost-effectivennes balance).

Nilai laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi setidaknya harus sama dengan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan laporan tersebut.

b. Fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang (Flekxibility to meet future needs).

Setiap perusahaan harus menyiapkan diri terhadap lingkungan yang terus -menerus berubah dimana jika beroprasi. Sistem akuntansi harus cukup fleksibel untuk menghadapi tuntutan perubahan seperti peraturan pemerintah.

c. Pengendalian internal yang memadai (adequate internal control)

Disamping menyediakan informasi yang diperlukan manajemen untuk pelaporan kepada pemilik, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan sistem akuntansi harus membantu manajemen dalam pengendalian operasi perusahaan. Prosedur rinci dan kebijakan yang digunakan manajemen untuk mengendalikan operasi perusahaan disebut pengendalian internal.

d. Pelaporan yang efektif

Penyiapan laporan harus mempertimbangkan keinginan dan pengetahuan pemakai. Pemakai laporan mengandalkan informasi relevan yang disampaikan dengan cara yang dapat dipahami.

e. Penyesuaian dengan struktur organisasi

Sistem akuntansi harus dirancang menurut masing-masing struktur perusahaan. Garis wewenang dan tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan informasi perusahaan. Disamping itu, sistem yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkat manajemen.

f. Sistem yang disediakan harus memenuhi prinsip cepat

Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai.

B. Pengertian Penggajian

Penggajian merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan operasi perusahaan dengan perubahan-perubahan asumsi terutama dalam dekade terakhir

dengan adanya perubahan-perubahan aturan dan tingkat potongan pajak dari pemerintah, sehingga sistem penggajian tersebut juga berubah seiring perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila terus berlanjut, sistem penggajian tersebut akan berumur panjang, maka untuk mengatasi strategi yang digunakan adalah dengan membuat garis besar dalam prosedur penggajian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perhitungan penggajian.

Gaji merupakan sebuah bentuk pembayaran secara proidik dari sebuah perusahaan kepada seorang karyawan yang mungkin di dasarkan pada kontrak kerja. Ini berbedaa dari upah yang setiap pekerjaan, setiap jam, atau setiap unit lainya di bayar terpisah, jadi inti dari gaji adalah pembayaran pada karyawan secara priodik.

Upah adalah suatu penerima kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan menurut suatu persetujuan UUD dan peraturan dan di bayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima kerjan.

Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya.

Adapun informasi yang di butuhkan oleh manajemen untuk menentukan gaji adalah sebagai berikut.

1. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode tertentu.

3. Jumlah gaji yang diterima oleh karyawan selama periode akuntansi tertentu.

4. Rincian unsur gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Marleyn Sofia Mandagi,dkk (2015:843), gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang biasanya dibayarkan secara tetap perbulan.

Adapun dokumen yang digunakan dalam penggajian ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan diantaranya:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumern ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Jam hadir

Kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat

berupa daftar hadir biasa dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dari mesin pencatat waktu.

3. Kartu jam kerja

Kartu jam kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat dikonsumsi tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan.

4. Daftar gaji dan upah.

Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang memuat informasi ah gaji bruto tiap karyawan, potongan-potongan serta jumlah gaji netto tiap karyawan dalam suatu periode pembayaran.

5. Rekap daftar gaji dan upah

Rekap daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang berisi ringkasan gaji perdepartemen/bagian, yang dibuat berdasarkan daftar gaji.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Surat pernyataan gaji dan upah merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji, yang merupakan catatan bagi tiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban bagi karyawan.

7. Bukti kas keluar.

Berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, maka fungsi pencatat uang akan membuat dokumen yang merupakan perintah pengeluaran uang kepada fungsi pembayaran gaji.

C. Formulir Dan Catatan Akuntansi Yang Digunakan 1. Formulir atau dokumen dalam Penggajian

Sistem akuntansi penggajian dalam kesehariannya memerlukan beberapa dokumen yang menjadi alat dalam proses sistem itu sendiri.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:

a. Kartu Waktu

Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir dikantor dan jam berapa pulang dari kantor. Bagi karyawan yang digaji bulanan, kartu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan b. Daftar Gaji

Daftar gaji ini berguna untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan pajak penghasilan pasal 21, selain itu daftar gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan.

c. Slip Gaji

Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji.

Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji.

d. Daftar Transfer

Daftar transer berfungsi sebagai surat perintah kepada bank untuk mentransfer sejumlah uang kepada setiap karyawan yang akan menerima gaji.

2. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian a. Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan.

b. Kartu harga pokok produk

Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

c. Kartu biaya

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan.

d. Kartu penghasilan karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Disamping itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui gajinya sendiri, sehingga penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang lain.

D. Laporan yang dihasilkan dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:

1. Laporan biaya gaji

Laporan biaya gaji yang dikeluarkan tiap bulan yang dikirim kepada tiap departemen atau bagian perusahaan yang menunjukkan perbandingan biaya aktual dengan angka-angka biaya taksiran.

2. Laporan prestasi kerja karyawan

Laporan prestasi kerja karyawan dibuat harian yang berisi nomor pegawai, jam kerja aktual, standar jam output serta presentase-presentase kerja guna meningkatkan efektifitas laporan ini.

3. Laporan prestasi kerja departemen

Laporan prestasi Ukerja karyawan menurut departemen berisi nama departemen, jam kerja aktual, standar jam kerja, serta presentase-presentase kerja.

E. Aktivitas Siklus Penggajian 1. Perbarui file induk penggajian

Memperbarui file induk penggajian digunakan untuk merefleksikan perubahan. Misalnya ada perekrutan karyawan, pemberhentian karyawan, perubahan tingkat upah dan lain-lain. Data ini harus diperbarui setiap periode penggajian. Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu. Agar secara tepat dapat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.

2. Perbarui tarif dan pemotongan pajak

Memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya. Ini terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.

3. Validasi data waktu dan penggajian

Disini terjadi pengesahan data waktu kehadiran karyawan. Informasi ini datang dalam beragam bentuk, tergantung status pembayaran karyawan. Status pembayaran pegawai di bagi menjadi 4

a. kartu waktu (untuk membayar pegawai yang berdasar per jam) b. laporan tersendiri bagi professional

c. komisi langsung dan komisi gaji plus d. insentif dan bonus

4. Mempersiapkan penggajian

Pada tahap ini data tentang lamanya waktu kerja disediakan oleh departemen dimana pekerja tersebut berada. Informasi tingkat gaji di dapat dari file induk penggajian pada tahap pertama siklus penggajian. Bagian yang bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran tidak dapat menambahkan catatan baru pada file tersebut karena proses itu telah dilakukan pada tahap kedua Prosedur pada tahap ini yaitu.

a. Pemrosesan penggajian dilakukan dalam departemen penggajian operasi computer.

1) File transaksi penggajian diurut berdasar nomor karyawan

2) File yang telah diurutkan digunakan untuk cek gaji karyawan

3) Semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya dikurangi gaji kotor untuk mendapat gaji bersih.

b. Potongan-potongan yang diambil adalah : 1) Pajak Penghasilan (PPh)

2) Potongan sukarela (iuran pensiun) barulah setelah itu semua di cetak cek gaji karyawan.

5. Pembayaran gaji

Pembayaran cek gaji pegawai. Pembayaran dibayar dengan cek atau deposit langsung ke rekening bank pegawai. Peluang penggunaan teknologi informasi:

a) penyimpanan langsung outsourcing untuk fungsi penggajian dan SDM mereka ke biro jasa penggajian dan organisasi tenaga kerja.

6. Hitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan

Pada tahap ini perusahaan membayar beberapa PPh dikompensasi karyawan secara langsung. Kontribusi karyawan untuk membayar dari gaji kotor digunakan sebagai dana asuransi. Pekerja berkontribusi terhadap sarana kesehatan, orang cacat dan premi.

7. Keluarkan pajak-pajak penghasilan dan potongan-potongan lain.

Aktifitas terakhir adalam proses penggajian membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Organisasi harus seccara periodik membuat cek / transfer dana secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi. Dana yang sukarela

dikurangi dari cek gaji pegawai untuk berbagai kompensasi seperti tabungan gaji, harus di bayarkan ke organisasi terkait.

F. Prosedur dan Sistem Akuntansi Penggajian

Gaji merupakan salah satu unsur bagian dalam unsur biaya produksi, maka permasalahan gaji menjadi serius untuk diperhatikan. Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan dalam menanggulangi masalah karyawannya adalah dengan jalan memperhatikan kepentingan, kebutuhan dan memberikan kesejahteraan yang memadai bagi karyawannya. Sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas usaha mencapai prestasi, pada umumnya berbentuk sejumlah uang sebagai gaji yang diberikan secara memadai dan periodik.

Menurut Nitiya Widyasari (2012:8), dalam hal sistem penggajian Perusahaan terdiri dari prosedur sebagai berikut:

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini di selenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini di selenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

Dokumen terkait