• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi Penyajian Pertunjukan

Matriks 4.1. Komponen Pertunjukan di Puri Mengwi, Kerambitan, dan Bongkasa

4.1.2. Lokasi Penyajian Pertunjukan

Lokasi penyajian Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru yang ter-golong berskala besar ini terletak di sepanjang jalan (depan Pura), jaba-sisi (area luar) Pura, dan jaba-tengah (halaman tengah) Pura Taman Ayun.

Ragam dan jumlah materi pertunjukan yang ditampilkan di Pura Taman Ayun ini disesuaikan dengan lokasi pertunjukan, yang tentunya mengacu kepada tema pertunjukan ini yakni “prosesi ritual keagamaan”. Untuk mewujudkan tema tersebut, puri memilih lokasi penyajian yakni Pura Taman Ayun. Pura Taman

Ayun ini merupakan tempat sembahyang bagi umat Hindu Bali. Namun ketika acara yang bertemakan “prosesi ritual keagamaan” ini dilangsungkan, yang dipergunakan untuk menampilkan berbagai seni budaya untuk wisatawan ini adalah jalan depan Pura, halaman depan Pura, dan halaman tengah Pura. Bangunan Pura menjadi latar belakang acara dinner. Oleh sebab itu, walaupun bertepatan ada suatu upacara piodalan di Pura tersebut acara dinner untuk wisatawan tetap dapat dilangsungkan karena tidak mengganggu jalannya upacara. Puri hanya mempergunakan bangunan suci Pura Taman Ayun ini sebagai latar belakang acara dinner, sementara para pemedek (masyarakat) yang akan melakukan sembahyang di pura tersebut masuk ke area dalam pura (jeroan) melalui pintu samping. Wisatawan bahkan terkesan sangat senang jika acara

dinner bertepatan dengan upacara piodalan, karena mereka seolah-olah berada di

dalam peristiwa budaya yang asli (realitas) tersebut.

Untuk menampilkan berbagai jenis seni pertunjukan yang ditampilkan pada acara dinner tersebut, Puri tidak membuat atau menyiapkan tempat pentas secara khusus. Berbagai jenis seni pertunjukan itu ditampilkan sebagaimana penampilan aslinya, sehingga jika tidak pemiliki dari kebudayaan ini sangat sulit membedakan penyajian yang asli dan rekayasa. Hal itu dapat dilihat dari tata penyajian maupun komponen-komponen budaya yang ditampilkan.

Foto di bawah ini menunjukkan suasana penyajian Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru yang ditata layaknya pasar malam beserta pernak-perniknya. Jika diamati, konsep penyajian pertunjukan ini sudah tidak sama lagi dengan konsep penyajian Seni Pertunjukan Pariwisata Bali (tradisional) pada umumnya.

Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru tidak mempergunakan panggung (stage) khusus, sebagaimana penyajian seni pertunjukan pariwisata pada umumnya. Pertunjukan yang beragam ini pun ditampilkan secara bersama-an, berbaur dengan para pedagang cinderamata, penyajian makanan yang secara keseluruhan sangat identik dengan suasana pasar malam.

Dari cara penyajian, seni pertunjukan ini menunjukkan adanya perubahan konsep, dari konsep pertunjukan tradisi berubah menjadi konsep pertunjukan

kontemporer, yang memiliki struktur tidak tetap (sesuai dengan situasi dan kebutuhan acara).

Konsep penyajian pertunjukan ini terwujud oleh karena adanya hegemoni pariwisata yang berorientasi ekonomi dalam konteks acara dinner. Penggunaan tata ruang atau halaman jaba Pura di malam hari untuk menyelenggarakan acara

dinner ini membuat nilai dari tata ruang ini dari sebelumnya bernilai sosial (untuk

kepentingan masyarakat) bertambah nilainya menjadi (memiliki nilai ekonomi/nilai jual).

Halaman Depan Pura Taman Ayun dalam Konteks Pariwisata Foto : Ni Made Ruastiti, 2001.

Berkembangnya industri pariwisata di Puri Mengwi telah menyebabkan munculnya gejala komodifikasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya, yang membuat berubahnya sikap masyarakatnya dalam merekayasa seni pertunjukannya dari komponen budayanya yang sebelumnya tidak bernilai menjadi bernilai tukar serta mendapatkan keuntungan. Karl Marx dan George Simmel menyatakan bahwa munculnya gejala komodifikasi di berbagai sektor kehidupan masyarakat disebabkan karena adanya budaya ekonomi uang yang didasarkan atas spirit (semangat) untuk mendapatkan keuntungan (Turner, 1992:115-138). Sebagaimana tampak dalam foto di bawah ini, area jaba-tengah Pura Taman Ayun ditata sebagai tempat dinner yang dilengkapi Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru untuk dinikmati oleh wisatawan.

Dengan diterapkannya konsep Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru yang melibatkan peran masyarakat di sekitarnya ini maka kini masyarakat setempat sebagai pemilik dari kebudayaan tersebut dapat ikut bersama-sama menikmati kontribusi pariwisata tersebut.

Para pelaku pariwisata tampak merancang produk pariwisata untuk menarik minat wisatawan dengan tanpa merusak tatanan warisan budaya Bali. Mereka merancang produk pariwisata yang mencerminkan nilai-nilai budaya Bali ini secara cerdas tanpa menimbulkan konflik.

Halaman Tengah Pura Taman Ayun dalam Konteks Pariwisata Foto : Pacific World Nusantara, 2001

Pesatnya perkembangan industri pariwisata menyebabkan para pelaku pariwisata selalu berupaya bersaing meraih pasar. Mereka berkeinginan agar produk yang mereka tawarkan baik objek wisata, seni pertunjukan, hotel, transportasi, dan lain sebagainya dipilih oleh konsumen (wisatawan). Oleh karena itu berbagai upaya mereka tempuh agar produk yang mereka miliki seperti Puri Mengwi sebagai objek wisata memiliki daya tarik tersendiri sehingga selalu diminati konsumen. Dukungan Pemerintah Daerah Bali untuk mengembangkan industri pariwisatanya agar bernuansa budaya telah mendorong kreativitas para produsen pariwisata untuk menciptakan produk-produk pariwisata baru bernuansa budaya Bali. Untuk hal itu, pihak Puri Mengwi selaku produsen produk pariwisata

selalu berupaya menggali potensi seni budaya masyarakat di sekitarnya untuk menunjang keberadaan Puri Mengwi sebagai objek wisata dengan memberdayakan Pura Taman Ayun sebagai objek wisata di malam hari, karena sebelumnya Pura Taman Ayun hanya dikunjungi wisatawan di siang hari. Pesatnya perkembangan pariwisata di Puri Mengwi yang ditandai semakin banyaknya pengunjung datang ke Puri Mengwi maupun ke Pura Taman Ayun Mengwi yang sebelumnya hanya di siang hari, Ida Cokorda dari Puri Mengwi memanfaatkan Pura Taman Ayun yang dimilikinya sebagai tempat penyajian Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru yang dirangkai dengan dinner.

Puri Mengwi memanfaatkan arsitektur tradisional Pura Taman Ayun sebagai latar belakang pementasan seni pertunjukan tersebut agar dapat menciptakan suasana jamuan makan malam bernuansa tradisional dan religius. Upaya Puri Mengwi untuk menyelenggarakan dinner di Pura Taman Ayun dan selalu di-lengkapi sajian Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru disambut baik oleh para pimpinan biro perjalanan wisata (BPW). Oleh karena itu, hingga kini Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru yang dikembangkan oleh Puri Mengwi mempergunakan area jaba-sisi, dan jaba-tengah Pura Taman Ayun sebagai lokasi penyajian seni pertunjukan tersebut.