dibawah Afdeling Lombok yakni Onder Afdeling
van west Lombok yang dipimpin oleh seorang
Controleur. Onder Afdeling menurut hierarkhi
kelembagaan sama dengan Regenschap
(Kabupaten).
Selanjutnya pada zaman Pemerintah Jepang, status Lombok Barat berubah menjadi daerah administratif yang disebut Bun Ken yang dikepalai oleh seorang Bun Ken Kanrikan. Status ini berlangsung sampai Jepang menyerahkan kekuasaan kepada sekutu Belanda (NICA). Dibawah Pemerintah NICA, wilayah Indonesia Timur dijadikan beberapa wilayah administratif yang dinamakan Neo Landschappen termasuk didalamnya semua bekas Afdelings ( Stb. No.l5 th.1947). Di dalam wilayah Neo Landschap
Lombok, wilayah Lombok Barat merupakan
salah satu wilayah administratif yang dipimpin oleh seorang Hoofdvan Plastselijk Bestuur
sebagai perubahan nama dari controleur. Namun sesudah Konfrensi Meja Bundar dan berlangsung pemulihan kekuasaan Negara RI pada tanggal 27 Desember 1949, maka berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri atas beberapa Negara Bagian, diantaranya Negara Indonesia Timur (NIT). Menurut Undang-undang Pemerintahan Daerah NIT No. 44 Tahun 1950, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa wilayah administratif Lombok Barat menjadi daerah bagian yang otonom. Namun dalam prakteknya, otonomi ini tidak pernah terlaksana sepenuhnya karena tidak dipimpin oleh Kepala Daerah Bagian melainkan oleh seorang Kepala Pemerintahan setempat yang sifatnya administratif belaka. Pada masa ini Daerah Lombok Barat membawahi wilayah administratif kedistrikan Ampenan Barat, Kedistrikan Ampenan Timur, Kedistrikan Tanjung, Kedistrikan Bayan, Kedistrikan Gerung,
Asisten Kedistrikan Gondang dan
Kepunggawaan Cakranegara. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dimana daerah Indonesia dibagi habis dalam daerah Swatantra Tingkat I, Tingkat II, dan Tingkat III. Selanjutnya berdasarkan UU No.1 Tahun 1957, lahirlah UU No.64 dan 69 Tahun 1958
masing-masing tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT serta Daerah Tingkat II di dalam wilayah Daerah Tingkat I yang bersangkutan yang diundangkan pada tanggal 14 Agustus 1958. Oleh karena itu secara yuridis Daerah Swatantra Tingkat II Lombok Barat sudah terbentuk sejak 14 Agustus 1958. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Secara geografis Kabupaten Lombok Barat berada di antara 115°46’ - 116°20’ Bujur Timur dan 08°25’ - 08°55’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Kabupaten Lombok Utara Timur : kabupaten Lombok Tengah Selatan : Samudera Indonesia
Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram Wilayah Kabupaten Lombok Barat memiliki luas 1.053,92 km2.
Jumlah Penduduk
Berdasarkan data BPS tahun 2011, Kabupaten Lombok Barat memiliki pewnduduk sejumlah 606.044 jiwa dengan perbandingan 296.680 laki- laki dan 309.364 perempuan.
Pariwisata
1. Wisata Alam
a. Pantai Senggigi dan Sekitarnya
Senggigi merupakan area resort yang paling tua dan paling terkenal di Lombok. Pantai ini memiliki ciri khas pasir putih dengan garis pantai yang panjang. Pantai ini terletak di sebelah utara Kota Mataram dengan Jarak 10 km atau sekitar 10 menit perjalanan. Lokasi ini menawarkan pantai laguna, panorama alam perbukitan yang mengelilingi lokasi obyek serta pemandangan Sunset yang sangat indah. Disamping itu juga, di lokasi obyek wisata senggigi sering digunakan sebagai tempat melaksanakan event – event budaya seperti festival senggigi.
KABUPATEN
LOMBOK
BARAT
34
Fasilitas yang ada sudah cukup memadai dari hotel bintang dan melati, art shop, restaurant dan hiburan umum.
b. Sekotong
Sekotong terkenal dengan keindahan panorama pantainya yang berpasir putih, menawarkan
pesona alam tersendiri bagi yang
mengunjunginya. Ada beberapa pantai yang sering dijadikan sebagai tempat rekreasi oleh masyarakat setempat yaitu Pantai Mekaki, Pantai Bangko – bangko dan Pantai Sepi. Di daerah Sekotong juga, terdapat pulau – pulau kecil yang oleh masyarakat sekitar di sebut Gili. Gili tersebut antara lain Gili Gede, Gili Poh, Gili Lontar, Gili Nanggu, Gili Rengit, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili Layar, Gili Asahan, Gili Genting dan Gili Goleng. Gili yang indah ini masih relatif sepi. Salah satu Gili yang paling sering di kunjungi oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara adalah Gili Nanggu.
Masih kurangnya sarana prasarana penunjang baik transportasi maupun akomodasi menjadi salah satu kendala yang perlu segera diperhatikan mengingat alam sekotong yang sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi obyek wisata yang diandalkan. Jarak sekotong dari kota mataram 60 km atau sekitar 2 jam perjalanan.
Surfing di Sekotong
Batu Putik Sekotong
c. Sesaot
Sesaot adalah hutan wisata
yang masih
alami, asri dan indah. Hutan ini banyak dikunjungi pada saat liburan sekolah. Biasanya dipakai untuk kegiatan outbond untuk mengisi mas liburan. Tidak jauh dari sesaot (masih di areal hutan wisata) terdapa sebuah sungai yang di sebut Aiq Nyet. Sungai ini tidak pernah kering walaupun di musim kemarau. Keaslian alam yang ada memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Tidak hanya keindahan alam, akan tetapi juga di Sesaot
pengunjung dapat menikmati hidangan
masyarakat Lombok asli.
d. Hutan Wisata Pusuk
Terletak di sebelah utara, berbatasan
langsung dengan
kabupaten Lombok Utara. Di tempat ini,
wisatawan dapat
menikmati iklim
pegunungan dan
menjumpai kelompok kera yang memang bertempat tinggal di Hutan Pusuk. Karena lokasi ini merupakan daerah perbukitan, wisatawan dapat menikmati panorama pantai yang terlihat indah sambil menikmati hidangan khas Lombok di restoran yang berada di puncak bukit.
2. Wisata religius a. Pura Batu Bolong
Lokasi obyek wisata ini bersebelahan dengan makam Batu Layar. Sesuai dengan namanya, di lokasi ini terdapat batu besar berbentuk bukit yang memiliki lubang di tengahnya. Di atas batu tersebut oleh umat hindu dibangun pura ( tempat ibadah umat Hindu). Selain itu, lokasi ini juga menawarkan pemandang pantai yang indah, terutama pada saat sunset. Lokasi ini sering sekali digunakan oleh penggemar fotografi sebagai lokasi pengambilan gambar. Pura Batu Bolong terletak