• Tidak ada hasil yang ditemukan

2014 2015 2 Luas Hutan

Dalam dokumen BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA (Halaman 57-64)

Capaian 2013 (%) (%) rata-rata capaian Ket 2 Luas Hutan Tanaman Ha/ Tahun 121,67 100,00 110,84

Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2015 dengan realisasi indikator kinerja tahun 2014, dapat diuraikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Capaian

Naik (Turun) Ket Satuan Realisasi 2014 2015 2 Luas Hutan Tanaman Ha/ Tahun 62.037,25 72.999,54 10.962,29 Naik

Capaian indikator kinerja Luas Hutan Tanaman pada tahun 2015 seluas 72.999,54 Ha, apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 seluas 62.037,25Ha, mengalami peningkatan sebesar 10.962,29 Ha.

Grafik Luas Hutan Tanaman Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014-2015

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 85 Apabila dilihat dari Grafik Luas Hutan Tanaman Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014-2015, terjadi peningkatan luasan hutan tanaman.

Indikator kinerja Luas Hutan Tanaman pada tahun 2015 seluas 72.999,54 Ha, apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Selatan periode 2013-2018 dengan total luas 385.000 Ha, maka Luas Hutan Tanaman baru dicapai sebesar 18,96%. Hal ini dikarenakan tahun 2015 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.

Grafik Luas Hutan Tanaman Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015 dan Target pada RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Periode 2013-2018

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 86 Pencapaian sasaran kinerja luas hutan tanaman tidak terlepas dari dukungan program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015, sebagaimana diuraikan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015. Adapun program dan kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 yang mendukung tercapainya sasaran ini adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Kayu dari HTI (APBD)

a.1. Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Hasil Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Rakyat dan Lumbung Kayu Desa

Indikator kinerja (output) kegiatan Jumlah lokasi yang difasilitasi dalam rangka pembentukan kelembagaan HTR dan berkembangnya Hutan Rakyat sebanyak 11 lokasi, terealisasi 100,00%.

a.2. Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Desa (HD)

Indikator kinerja (output) kegiatan berupa:

1. Koordinasi fasilitasi percepatan pembangunan HKm dan HD di 4 (empat) kabupaten yaitu Musi Rawas, Lahat, Musi Banyuasin dan Muara Enim. 2. Fasilitasi percepatan pembangunan HKm dan HD

di Kabupaten Musi Rawas (sebanyak 5 lokasi Hutan Desa), Kabupaten Lahat (sebanyak 1 lokasi Hutan Kemasyarakatan), Kabupaten Musi Banyuasin (sebanyak 1 lokasi Hutan Desa) dan

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 87 Kabupaten Muara Enim (sebanyak 12 lokasi Hutan Desa)

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (APBN)

b.1. Kegiatan Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1. Indikator kinerja (output) kegiatan berupa tercapainya sasaran strategis Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar 85%.

4. Sasaran 4: Meningkatkan Produktifitas sumber daya hutan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Capaian Tahun 2015

Satuan Target Realisasi % 1 Produksi Kayu dari Hutan

Tanaman

Juta m3/tahun

4,125 4,935 119,64

Dari tabel menunjukkan bahwa target untuk indikator kinerja Produksi Kayu dari Hutan Tanaman dicapai dengan tingkat capaian sebesar 119,64%.

Adapun capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 88 4.1. Produksi Kayu dari Hutan Tanaman sebesar 4,125 juta

M3/Tahun

Hutan Tanaman Industri atau HTI adalah hutan tanaman yang dikelola dan diusahakan berdasarkan prinsip pemanfaatan yang optimal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Penerapan kedua prinsip itu selalu diupayakan agar dapat berjalan selaras dan seimbang. Dalam pembangunan nasional, sebagai yang digariskan dalam Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1990, tujuan pengusahaan HTI adalah :

1. Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa.

2. Meningkatkan produktivitas lahan dan lingkungan, serta memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha.

Tujuan tersebut dijabarkan lebih jauh sebagaimana yang diformulasikan oleh Ditjen Pengusahaan Hutan (1991), bahwa tujuan pembangunan HTI antara lain adalah untuk :

1. Membangunan hutan tanaman yang secara ekonomis menguntungkan, secara ekologis sehat, dan secara sosial bermanfaat bagi masyarakat setempat.

2. Meningkatkan produktivitas hutan dalam arti meningkatkan riap ( growth per ha/tahun), sehingga diperoleh volume akhir daur (yield) yang tinggi.

3. Memenuhi kebutuhan bahan baku industri yang ada (existing industry), serta yang akan dikembangkan.

Sasaran pada akhir jangka waktu pembangunan HTI, diarahkan pada pembentukan hutan yang tertata dengan baik, terutama dalam hal pengelolaannya, komposisi dan struktur hutannya, serta lingkungan biofisik dan sosial ekonominya.

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 89 Sedangkan sasaran yang akan dicapai pada setiap periode lima tahun, adalah pembentukan penutupan lahan dengan tumbuhan hutan yang berkualitas, perampungan penataan kawasan, serta konsolidasi unit HTI dengan mengantisipasi pembangunan regional dan pembangunan kehutanan daerah, termasuk pembangunan dan pengembangan industri perkayuan.

Pengusahaan HTI pada hakekatnya merupakan alokasi sumber daya antar waktu. Sumberdaya tersebut berupa sumber daya alam (hutan, tanah dan air) tenaga kerja, modal, sarana/prasarana dan kemampuan manejerial yang profesional.

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran keempat serta target dan capaiannya tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Capaian Tahun 2014

Satuan Target Realisasi % 1 Produksi Kayu dari

Hutan Tanaman

Juta m3/tahun

4,125 4,933 119,59

Produksi Hutan Tanaman Industri (HTI) pada tahun 2015 di targetkan sebesar 4.125.000,00 m3. Realisasi produksi HTI sebesar 4.933.474,28 m3. Produksi kayu ini seluruhnya berasal dari kegiatan penebangan hutan tanaman. Target penanaman HTI di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2015 seluas ± 60.000 Ha dengan realisasi penanaman seluas ± 72.999,54 Ha (121,67%).

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 90 Foto pembibitan tanaman HTI

Grafik Target dan Realisasi Produksi Kayu dari Hutan Tanaman tahun 2015

Pengusahaan/pemanfaatan hutan alam produksi sejak 1970 s/d 1990 memberikan devisa terbesar kedua setelah migas, mendukung pertumbuhan industri perkayuan nasional, menyerap tenaga kerja terutama tenaga-tenaga tidak terampil (Labor Intensive) dan membuka isolasi daerah-daerah pedalaman yang sangat diperlukan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sejak tahun 1990, kebutuhan bahan baku industri perkayuan tersebut tidak mungkin lagi dipenuhi dari penebangan Hutan Alam

LAKIP Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Page 91 Produksi. Oleh karena itu, perlu kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kawasan hutan produksi melalui pembangunan Hutan Tanaman (HTI) dan telah dimulai sejak tahun 1990.

Produksi hutan tanaman industri disini dimaksudkan adalah produksi hasil hutan dari hutan tanaman (HTI). Kegiatan penanaman HTI di Provinsi Sumatera Selatan telah dimulai sejak tahun 1989. Pada tahun 2015 terdapat 20 (dua puluh) pemegang izin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) dengan luas konsesi 1.347.478 Ha. Data produksi hasil hutan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Tahun Luas Tebangan (Ha) Volume Tebangan (M³) 1 2009 34.023,21 3.620.896,19 2 2010 43.686,09 4.737.139,38 3 2011 42.123,42 4.590.177,73 4 2012 48.824,89 3.918.514,30 5 2013 56.264,29 4.140.881,96 6 2014 52.587,66 4.125.984,15 7 2015 47.442,83 4.933.474,28

Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja tahun 2015 dengan realisasi indikator kinerja tahun 2014, dapat diuraikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Capaian

Naik (Turun)

Ket Satuan Realisasi

2014 2015

Dalam dokumen BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA (Halaman 57-64)

Dokumen terkait