BAB 2 LINGKUNGAN
2.2 Macam-macam Majas
Dalam penggunaan bahasa, untuk berbagai keperluan, baik lisan maupun tulisan, baik resmi maupun tidak resmi, kita sering meng-gunakan atau menemukan penggunaan majas. Penggunaan majas tersebut salah satunya untuk mengungkapkan suatu maksud.
Untuk mempermudah pemahaman Anda, di bawah ini akan diuraikan macam-macam majas, sebagai berikut.
1. Litotes
Majas yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan sebe-narnya atau suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan katanya. Contoh:
a. Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali. b. Apa yang kami hadiahkan ini sebenarnya tidak ada artinya
sama sekali bagimu.
2. Paradoks
Majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua hal yang menarik perha-tian karena kebenarannya. Contoh:
a. Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang berlimpah-limpah.
b. Dina merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota.
3. Pleonasme
Majas ini mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan. Contoh:
a. Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri. b. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya
sendiri.
4. Elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. Contoh:
Masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis ... .
5. Metonimia
Majas ini mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Contoh:
Pena lebih berbahaya dari pedang.
6. Persamaan atau simile
Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah lang-sung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan
Majasadalah cara melukis-kan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan se-suatu yang lain.
KBBI, 2001
Definisi:
Definisi:
Definisi:
Definisi:
Definisi:
Kalimat-kalimat di bawah ini ter-golong majas apa?
a. Kulihat ada bulan baru saja
kembali ke peraduannya, ketika kami tiba di sana.
b. Darah yang merah itu melumuri seluruh tubuhnya.
c. Ia telah memeras keringat
ha-bis-habisan.
d. Kulihat ada bulan di kotamu lalu turun di bawah pohon belimbing depan rumahmu barangkali ia menyeka mimpimu.
e. Bibirnya seperti delima merekah.
f. Mobilnya terbatuk-batuk sejak
pagi tadi.
g. Matahari baru saja kembali ke peraduannya, ketika kami tiba di sana.
h Pemuda-pemuda adalah bunga
bangsa.
i. Matanya seperti bintang timur.
sebagainya. Contoh:
a. Kikirnya seperti kepiting batu.
b. Mukanya merah laksana kepiting rebus.
7. Metafora
Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Makna sebuah metafora dibatasi oleh sebuah konteks. Contoh:
Perahu itu menggergaji ombak.
8. Personifikasi
Majas kiasan yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora, yang mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia. Contoh:
a. Angin yang meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.
b. Kata-katanya tajam seperti mata pisau.
9. Ironi atau sindiran
Majas ini ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya. Contoh:
a. Saya tahu Anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat tempat terhormat! b. Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan
kita melintas.
10. Sinisme
Sinisme adalah sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Contoh:
Tidak diragukan lagi bahwa Andalah orangnya, sehingga semua kebijaksanaan terdahulu harus dibatalkan se-luruhnya!
11. Sarkasme
Majas ini lebih kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasme mengandung kepahitan dan celaan yang getir. Contoh:
a. Mulut harimau kau!
b. Lihat sang Raksasa itu! (maksudnya si Cebol)
12. Sinekdoke
Semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte). Contoh:
a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 (pars pro toto).
b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Ma-laysia berakhir dengan kemenangan Indonesia (totem pro parte).
1. Tulislah 5 pargaraf yang mengan-dung majas! Masing-masing paragraf mengandung 1 majas. 2. Jelaskan majas yang terdapat
dalam paragraf yang ditulis! 3. Bacakan di depan kelas agar
di-tanggapi oleh kelompok lain! 4. Perbaiki paragraf, jika ada
ma-sukan dari kelompok lain!
Dalam satu kalimat ada kemungkinan mengan-dung lebih dari satu majas.
13. Hiperbola
Majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Contoh:
a. Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak kepalaku.
b. Sudilah tuan mampir di gubuk sederhana saya.
14. Eufimisme
Majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. Contoh:
a. Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah me-netapkan kebijakan penyesuaian harga BBM. (kenaikan harga).
b. Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya. (mem-PHK).
15. Litotes
Majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah dengan keadaan sebenarnya. Contoh:
Apalah artinya saya ini, sedikit yang bisa saya sumbang-kan bagi generasi bangsaku.
16. Retoris
Majas ini berupa pertanyaan yang tidak menuntut suatu jawaban. Contoh:
Bukankah kita ini bangsa yang beragam adat, suku, dan budaya, mengapa hendak diseragamkan?
TABEL C
No Kalimat Majas
1. Bising gergaji mengoyak sepi. 2. ...
... 3. ... ... 4. Kemana kita harus mengungsi? 5. Jika langit pun berubah warna
hi-tam
Dibalut tebal asap-asap pabrik. Bagai terlukis di udara.
6. ... ... personifikasi hiperbola ... ... ... ...
1. Lihat kembali puisi Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi
dan Menanam Pohon-pohon
Akasia, kemudian salinlah dan isilahTABEL C dalam bukumu! 2. Buatlah kalimat menggunakan majas berikut ini! (masing-masing majas satu kalimat)
a. metonimia b. elipsis c. hiperbol d. eufimisme e. sarkasme f. metafora g. simile h. pleonasme i. litotes j. sinisme