• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah (isa Plasenta

Dalam dokumen Makalah Perdarahan Post Partum (Halaman 98-108)

osted on ?ebruar& +# 2015 b& asrikudet&ass

Ba/ I &en)a('+'an

. Latar Belakang

erdarahan dalam bidang obstetri dan ginekologi hampir selalu berakibat 'atal bagi ibu maupun  janin# terutama jika tindakan pertolongan terlambat dilakukan# atau jika komponenn&a tidak

dapat segera dilakukan. 6leh karena itu# setiap erdarahan &ang terjadi dalam masa kehamilan#  persalinan dan ni'as harus dianggap sebagai suatu keadaan akut dan serius.

(http;!!!.kalbe.)o.id# diakses 2: juni 2010$.

erdarahan dalam kehamilan dan persalinan terdiri dari pendarahan ante# intra dan postpartum (pas)a persalinan$. erdarahan pas)a persalinan ialah erdarahan &ang terjadi setelah ba&i lahir dengan angka kejadian berkisar antara 515 dari laporanlaporan pada negara maju maupun negara berkembang# termasuk didalamn&a adalah erdarahan karena 9est lasent# insidens erdarahan as)a ersalinan akibat 9est lasenta dilaporkan berkisar 232+. (o)htar 9# 1, $

*ata 5orld Health $rganitation (46$ seban&ak   kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegaranegara berkembang. 9asio kematian ibu dinegaranegara

 berkembang merupakan &ang tertinggi dengan +50 kematian ibu per 100ribu kelahiran

hidup. (http;!!!.tenagakesehatan.or.id.online # diakses 15 uli 2010$.Angka /ematian Ibu di Indonesia pada tahun 200 masih menempati A/I tertinggi di Asia %enggara &aitu 22:100.000 kelahiran hidup. *imana# pen&ebab kematian ibu komplikasi akibat kehamilan# persalinan dan ni'as. al ini diikuti oleh tinggin&a A/B ditingkat A"HA< khususn&a negara Indonesia &ang  berkisar 2:1000 kelahiran hidup. %etapi bila dibandingkan dengan target &ang ingin di)apai

se)ara nasional pada tahun 2010# &aitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa tahun terakhir A/B telah ban&ak mengalami penurunan &ang )ukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis &ang melanda Indonesia.

(http;!!!.depkes.go.id diakses 15 uli 2010$. BAB II PEMBAHASAN  A. Pen$e!tian

. 3est Plasenta adalah tertinggalnya sisa plasenta dan membranya dalam caBum uteri. 8ai/uddin, .", 2002%

2. 3est plasenta merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan post partum primer atau perdarahan post partum sekunder lhamsyah, 200-%.

B. Pen#e/a/

. Pengeluaran plasenta tidak hati?hati

2. 8alah pimpinan kala !!! > terlalu terburu?buru untuk mempercepat lahirnya plasenta

 C.Tin9a'an Fakt! =an$ Be!('/'n$an Den$an Rest P+asenta . @mur ibu

8sia ibu hamil terlalu muda ( 20 tahun$ dan terlalu tua (M 35 tahun$ mempun&ai risiko &ang lebih besar untuk melahirkan ba&i kurang sehat. al ini dikarenakan pada umur diba!ah 20 tahun# dari segi biologis 'ungsi reproduksi seorang !anita belum berkembang dengan sempurna untuk menerima keadaan janin dan segi psikis belum matang dalam menghadapi tuntutan beban moril# mental dan emosional# sedangkan pada umur diatas 35 tahun dan sering melahirkan# 'ungsi reproduksi seorang !anita sudah mengalami kemunduran

atau degenerasi dibandingkan 'ungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadin&a komplikasi pas)a persalinan terutama perdarahan lebih besar.

erdarahan post partum &ang mengakibatkan kematian maternal pada !anita hamil &ang

&ang terjadi pada usia 202 tahun. erdarahan post partum meningkat kembali setelah usia 30 35 tahun (5ikn6osastro# 200: ; 23$.

2. Paritas !bu

erdarahan post partum semakin meningkat pada !anita &ang telah melahirkan tiga anak atau lebih# dimana uterus &ang telah melahirkan ban&ak anak )enderung bekerja tidak e'esien pada semua kala persalinan. 8terus pada saat persalinan# setelah kelahiran plasenta sukar untuk

 berkontraksi dan beretraksi kembali sehingga pembuluh darah maternal pada dinding uterus akan tetap terbuka. al inilah &ang dapat meningkatkan insidensi perdarahan postpartum

(5ikn6osastro# 200: ; 23$.

ika kehamilan >terlalu muda# terlalu tua# terlalu ban&ak dan terlalu dekat (+ terlalu$N dapat meningkatkan risiko berbaha&a pada proses reproduksi karena kehamilan &ang terlalu sering dan terlalu dekat men&ebabkan intake (masukan$ makanan atau giEi menjadi rendah. /etika tuntunan dan beban 'isik terlalu tinggi mengakibatkan !anita tidak mempun&ai !aktu untuk

mengembalikan kekuatan diri dari tuntutan giEi# juga anak &ang telah dilahirkan perlu mendapat  perhatian &ang optimal dari kedua orangtuan&a sehingga perlu sekali untuk mengatur kapan

sebaikn&a !aktu &ang tepat untuk hamil (&aiuddin# 2002 ; 7$. 1. 8tatus nemia dalam kehamilan

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (b$dalam darahn&a kurang dari 12 gr (4iknjosastro # 2002$. Anemiadalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin diba!ah 11 gr pada trimester 1 dan 3 atau kadar haemoglobin kurang dari 10#5 gr pada trimester 2. <ilai batas tersebut dan perbedaann&a dengan !anita tidak hamil terjadi karena hemodilusi# terutama pada trimester 2 ("ai'uddin# 2002$.

*arah akan bertambah ban&ak dalam kehamilan &ang laEimdisebut hidremia atau

hiperolemia. Akan tetapi# bertambahn&a seldarah kurang dibandingkan dengan bertambahn&a  plasma sehinggaterjadi pengen)eran darah. erbandingan tersebut adalah sebagai berikut; plasma

30# sel darah 1, dan haemoglobin 1. Bertambahn&a darah dalam kehamilan sudah

dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan men)apai pun)akn&a dalam kehamilan antara 32 dan 3: minggu (4iknjosastro# 200:$. "e)ara 'isiologis# pengen)eran darah ini untuk membantu

meringankan kerja jantung &ang semakin berat dengan adan&a kehamilan. en&ebab anemia pada umumn&a adalah sebagai berikut;

. &urang giDi malnutrisi% 2. &urang Dat besi dalam diit 1. Malabsorpsi

4. &ehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain?lain 5. Penyakit?penyakit kronik seperti :"< paru, cacing usus, malaria dll

 D.Ge9a+aK+inik Aki/at Rest P+asenta

ejala klinik &ang sering di rasakan pada pasien dengan rest plasenta &aitu ;

. 8ewaktu suatu bagian dari plasenta satu atau lebih lobus% tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara e/ekti/ dan keadaan ini dapat

menimbulkan perdarahan. :etapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta. :ertinggalnya sebagian plasenta rest plasenta%

2. &eadaan umum lemah 1. Peningkatan denyut nadi 4. :ekanan darah menurun 5. Perna/asan cepat

6. #angguan kesadaran 8yok% $. Pasien pusing dan gelisa

-. :ampak sisa plasenta yang belum keluar  E.Dia$nsa Rest P+asenta Dite$akkan Be!)asa!kan *iagnosa rest plasenta dapat di tegakkan berdasarkan ;

. namnese

2. Pemeriksaan umum > tekanan darah, nadi, suhu dan perna/asan 1. Palpasi untuk mengetahui kontraksi uterus dan tinggi /undus uteri 4. Memeriksa plasenta dan ketuban apakah lengkap atau tidak.

5. akukan eksplorasi caBum uteri untuk mencari 6. 8isa plasenta atau selaput ketuban

$. 3obekan rahim

-. Plasenta suksenturiata

6. !nspekulo> untuk melihat robekan pada serBiks, Bagina, dan Barises yang pecah

-. Pemeriksaan @8#  F. K%&+ikasi Rest P+asenta

. 8umber in/eksi dan perdarahan potensial

2. Memudahkan terjadinya anemia yang berkelanjutan 1. :erjadi plasenta polip

4. egenerasi korio karsinoma

5. apat menimbulkan gangguan pembekuan darah G. Pen9e$a(an Rest P+asenta 3Man'a/a52>>?4

en)egahan terjadin&a perdarahan post partum merupakan tindakan utama# sehingga dapat menghemat tenaga# bia&a dan mengurangi komplikasi upa&a preenti' dapat dilakukan dengan ;

. Meningkatkan kesehatan ibu, sehingga tidak terjadi anemia dalam kehamilan. 2. Melakukan persiapan pertolongan persalinan secara legeartis.

1. Meningkatkan usaha penerimaan &".

4. Melakukan pertolongan persalinan di rumah sakit bagi ibu yang mengalami perdarahan post partum.

5. Memberikan uterotonika segera setelah persalinan bayi, kelahiran plasenta dipercepat.

H. Penan$anan Rest P+asenta

Apabila diagnosa sisa plasenta ditegakkan maka bidan boleh melakukan pengeluaran sisa  plasenta se)ara manual atau digital# dg langkahlangkah sebagai berikut;

. Perbaikan keadaan umum ibu pasang in/us% 2. &osongkan kandung kemih

1. Memakai sarung tangan steril 4. esin/eksi genetalia eksterna

5. :angan kiri melebarkan genetalia eksterna,tangan kanan dimasukkan secara obstetri sampai serBik

$. lakukan pengeluaran plasenta secara digital

-. 8etelah plasenta keluar semua diberikan injeksi uterus tonika . "erikan antibiotik utk mencegah in/eksi

0.ntibiotika ampisilin dosis awal  !; dilanjutkan dengan 1R gram.oral

dikombinasikan dengan metronidaDol  gr suppositoria dilanjutkan dengan 1R500 mg oral.

.bserBasi tanda?tanda Bital dan perdarahan

2.ntibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.

"isa plasenta bisa diduga bila kala uri berlangsung tidak lan)ar atau setelah melakukan plasenta manual atau menemukan adan&a kotiledon &ang tidak lengkap pada saat melakukan pemeriksaan  plasenta dan masih ada perdarahan dari ostium uteri eksternum pada saat kontraksi rahim sudah  baik dan robekan jalan lahir sudah terjahit. 8ntuk itu# harus dilakukan eksplorasi kedalam rahim

dengan )ara manualdigital atau kuret dan pemberian uterotonika. Anemia &ang ditimbulkan setelah perdarahan dapat diberi trans'use darah sesuai dengan keperluann&a ("ar!ono

ra!irohaardjo# 200,# hal; 527$

IBU BERSALIN DENGAN SISA PLASENTA

A. Pen$e!tian

"uatu bagian dari plasenta#satu atau lebih lobus tertinggal di dalam uterus ("ar!ono ra!iroharjo#2002.31$

B. Pen#e/a/

a. his &ang kurang baik 

 b. %indakan pelepasan plasenta &ang salah ). lasenta akreta

C. P!insi& Dasa!

"isa plasenta &ang masih ban&ak tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan  post partum dini atau perdarahan post partum lambat (biasan&a terjadi :10 hari$. ada

 perdarahan post partum dini akibat sisa plasenta ditandai dengan perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik.gejala pada post partum lambat &aitu perdarahan &ang berulang ulang atau berlangsung terus.

(*r. . "urono#1733$

D. Penan$anan Sisa &+asenta

a. pada umumn&a pengeluaran sisa plasenta dilakukan dg kuretase./uretase harus dilakukan se)ara hatihati karena dinding rahim relati' tipis dibandingkan kuretase pad a abortus.

melalui suntikan atau per oral melalui suntikan atau per oral

).Antibiotika dalam dosis pen)egahan sebaikn&a diberikan. ).Antibiotika dalam dosis pen)egahan sebaikn&a diberikan. (*r. . "urono#1733$

(*r. . "urono#1733$

Apabila diagnosa sisa plasenta ditegakkan maka bidan boleh melakukan pengeluaran sisa Apabila diagnosa sisa plasenta ditegakkan maka bidan boleh melakukan pengeluaran sisa  plasenta se)ara manual atau digital# dg langkahlangkah sebagai berikut;

 plasenta se)ara manual atau digital# dg langkahlangkah sebagai berikut; 1. erbaikan keadaan umum ibu (pasang in'us$

1. erbaikan keadaan umum ibu (pasang in'us$ 2. /osongkan kandung kemih

2. /osongkan kandung kemih 3.memakai sarung tangan steril 3.memakai sarung tangan steril +.desin'eksi genetalia eksterna +.desin'eksi genetalia eksterna

5.tangan kiri melebarkan genetalia eksterna#tangan kanan dimasukkan se)ara obstetri sampai 5.tangan kiri melebarkan genetalia eksterna#tangan kanan dimasukkan se)ara obstetri sampai serik 

serik 

:.lakukan eksplorasi di dalam )aum u

:.lakukan eksplorasi di dalam )aum uteri untuk mengeluarkan sisa plasentateri untuk mengeluarkan sisa plasenta 7.lakukan pengeluaran plasenta se)ara digital

7.lakukan pengeluaran plasenta se)ara digital

,.setelah plasenta keluar semua diberikan injeksi uterus tonika ,.setelah plasenta keluar semua diberikan injeksi uterus tonika .berikan antibiotik utk men)egah in'eksi

.berikan antibiotik utk men)egah in'eksi 10.obserasi tandatanda ital dan perdarahan 10.obserasi tandatanda ital dan perdarahan E. Sika& Bi)an

E. Sika& Bi)an

Bidan han&a diberi kesempatan utk melakukan pelepasan sisa plasenta dengan manual atau Bidan han&a diberi kesempatan utk melakukan pelepasan sisa plasenta dengan manual atau digital dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan.Bila dengan )ara tersebut tidak bisa digital dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan.Bila dengan )ara tersebut tidak bisa teratasi#pasien segera dirujuk.

teratasi#pasien segera dirujuk. (ro'.*r.

(ro'.*r.9ustam 9ustam o)htar#17#33,$o)htar#17#33,$ F. Ha+"(a+ =

F. Ha+"(a+ =an$ )i+ak'kan Bi+a Penan$an$ )i+ak'kan Bi+a Penan$anan Di$ita+anan Di$ita+ a.

a. jika perdarahan masih segera dilakukan utero agina tamponade selama 2+ jam#diikuti jika perdarahan masih segera dilakukan utero agina tamponade selama 2+ jam#diikuti  pemberian uterus tonika dan antibiotika selama 3 hari berturutturut dan pada hari ke + baru  pemberian uterus tonika dan antibiotika selama 3 hari berturutturut dan pada hari ke + baru

dilakukan kuretase utk membersihkann&a. dilakukan kuretase utk membersihkann&a.

 b. /eluarkan sisa plasenta dg )unam oum atau kuret besar. ari

 b. /eluarkan sisa plasenta dg )unam oum atau kuret besar. aringan &g melekat dg kuatngan &g melekat dg kuat mungkin merupakan plasenta akreta. 8saha utk melepaskan plasenta terlalu kuat melekatn&a mungkin merupakan plasenta akreta. 8saha utk melepaskan plasenta terlalu kuat melekatn&a dapat mengakibatkan perdarahan hebat atau per'orasi uterus &ang biasan&a membutuhkan dapat mengakibatkan perdarahan hebat atau per'orasi uterus &ang biasan&a membutuhkan tindakan histerektomi. tindakan histerektomi. (".pra!iroharjo# 2002  2$ (".pra!iroharjo# 2002  2$ G. K%&+ikasi Tin)akan G. K%&+ikasi Tin)akan a. er'orasi tindakan a. er'orasi tindakan  b. In'eksi  b. In'eksi ). perdarahan ). perdarahan

Ta

Ta%&na)e Ute!'s %&na)e Ute!'s )en$an Kn)% )en$an Kn)% Katete!Katete!

%amponade uterus merupakan salah satu upa&a mengontrol perdarahan postpartum karena atonia. %amponade uterus merupakan salah satu upa&a mengontrol perdarahan postpartum karena atonia. rinsi' kerjan&a adalah menekan )aum uteri dari sisi dalam ke arah luar dengan kuat sehingga rinsi' kerjan&a adalah menekan )aum uteri dari sisi dalam ke arah luar dengan kuat sehingga terjadi penekanan pada arteria sistemik serta memberikan tekanan

*ulu# tamponade uterus menggunakan kassa &ang telah dipadatkan. <amun tamponade dengan *ulu# tamponade uterus menggunakan kassa &ang telah dipadatkan. <amun tamponade dengan kassa ini menuai issu in'eksi tinggi dan risiko trauma. "elain itu# jika

kassa ini menuai issu in'eksi tinggi dan risiko trauma. "elain itu# jika tampon kurang padat dapattampon kurang padat dapat mengakibatkan perdarahan tersembun&i.

mengakibatkan perdarahan tersembun&i.

"aat ini tamponade uterus dilakukan dengan balon. Ada beberapa ma)am balon# namun kali ini "aat ini tamponade uterus dilakukan dengan balon. Ada beberapa ma)am balon# namun kali ini sa&a akan membi)arakan penggun

sa&a akan membi)arakan penggunaan kondom kateter. Ini dipilih karena e'ekti' (ratarata 15aan kondom kateter. Ini dipilih karena e'ekti' (ratarata 15 menit paska pemasangan maka perdarahan akan berkurang bahkan berhenti$. -ara ini juga jauh menit paska pemasangan maka perdarahan akan berkurang bahkan berhenti$. -ara ini juga jauh sangat murah dibanding jenis balon lain# ketersedian relati' ada dan mudah dilakukan oleh sangat murah dibanding jenis balon lain# ketersedian relati' ada dan mudah dilakukan oleh  pro'esional di daerah la&anan primer.

 pro'esional di daerah la&anan primer.

Langkah pemasangan tamponade kateter kondom adalah sbb; Langkah pemasangan tamponade kateter kondom adalah sbb; 1. empersiapkan alat;

1. empersiapkan alat;

Baki steril berisi kondom# benang# kateter no. Baki steril berisi kondom# benang# kateter no. 2+# *-# jegul# klem oarium# speku2+# *-# jegul# klem oarium# spekulumlum sim (2 bh$# hands)oen.

sim (2 bh$# hands)oen.

"et in'usG)airan (normal saline$."et in'usG)airan (normal saline$.

Bengkok.Bengkok.

2. osisi pasien lithotomi. 2. osisi pasien lithotomi.

3. enolong dan asisten memasang sarung tangan. 3. enolong dan asisten memasang sarung tangan.

+. asukkan kateter pada kondom# ikat dengan benang &ang kuat dan ikatan &ang kuat +. asukkan kateter pada kondom# ikat dengan benang &ang kuat dan ikatan &ang kuat

5. *engan bantuan spekulum sim dan klem untuk melihat area# masukkan kateter kondom dalam 5. *engan bantuan spekulum sim dan klem untuk melihat area# masukkan kateter kondom dalam )aum uteri.

)aum uteri.

:. Bagian luar kateter disambungkan dengan ujung tali in'us dan di'iksasi dengan benang. :. Bagian luar kateter disambungkan dengan ujung tali in'us dan di'iksasi dengan benang.

Alirkan )airan (normal saline$ grojok melalui kateter ke dalam kondom di )aum uteri sampai seluruh )aitas penuh (ditandai dengan terhentin&a aliran )airan$. ika telah penuh# masukkan jegul pada agina untuk mem'iksasi.

6bserasi perdarahan dan kontraksi uterus selama pemasangan kondom kateter 2++, jam# sambil diberikan drip oksitosin untuk mempertahankan kontraksi uterus (minimal sampai : jam  paska tindakan$ dan dilindungi dengan triple regimen antobiotik selama 7 hari sbb;

Amoksisilin 500 mg tiap : jam etronidaEole 500 mg tiap : jam entamisin ,0 mg tiap , jam

ika terjadi perbaikan maka normal saline dalam kondom kateter dikurangi bertahap &aitu 20 ml tiap 1015 menit.

')E!*)*&%KA

04.1 J iposkan oleh martin.manurung

dalah bat yang digunakan untuk merangsang kontraksi uterus. @terotonika juga disebut dengan oksitosika.

&euntungan dari pemberian uterotonika adalah untuk mengurangi pendarahan kala !!! dan mempercepat lahirnya plasenta.

!ndikasi dari uterotonica yang sering digunakan adalah

F !nduksi partus aterm dan mempercepat persalinan pada kasus?kasus tertentu F alam hal ini oksitosin merupakan obat terpilih. Pada keadaan ini oksitosin diberikan secara in/us.

F Prostaglandin harus digunakan dengan kewaspadaan yang sama dengan

oksitosin. &elebihan prostaglandin adalah dapat merangsang kontraksi uterus pada setiap umur kelahiran. Prostaglandin telah digunakan pada banyak kasus dalam mengakhiri kehamilan dengan missed abortion, kehamilan intrauterin, ketuban pecah dini dan kehamilan mola.

F Mengontrol perdarahan pascapersalinan

Penggunaan rutin uterotonica setelah partus, dewasa ini sudah tidak dibenarkan lagi. pabila diputuskan untuk memberikan uterotonika untuk mengontrol

perdarahan pasca persalinan, maka harus dipastikan bahwa tidak ada kehamilan ganda dan baru diberikan setelah plasenta keluar.

F bortus teraupetik

bortus teraupetik pada kehamilan trisemester !, biasanya dilakukan dengan suction curretage. "elum ada obat yang e/ekti/ untuk menginduksi abortus pada stadium ini. ksitosin 20?10 unit tidak e/ekti/ untuk terminasi kehamilan muda. Prostaglandin cukup e/ekti/ untuk menimbulkan abortus pada trisemester ke !!. @ntuk kasus yang disertai dengan penyakit jantung, paru?paru, ginjal, hati, asma, hipertensi, anemia dan epilepsi, pemberian P# perlu dipertimbangkan.

F @ji oksitosin

@ji ini dilakukan terutama pada kehamilan dengan resiko tinggi misalnya diabetes militus dan pre?eklampsia dan biasanya dilaksanakan pada minggu terakhir

sebelum persalinan dan penderita harus dirawat. ksitsosin diberikan per in/use dengan kecepatan mula?mula 0.5 miliunitGmenit, kemudian dosis ditingkatkan perlahan?lahan sampai tercapai kontraksi uterus tiap 1?4 menit. +asil positi/ jika terjadi pengurangan denyut jantung janin yang terlambat pada setiap kontraksi dengan kekuatan sama. +asil negati/ biasanya benar tetapi hasil positi/ salah pada sepertiganya. Cadi sebelum tindakan diambil harus dipertimbangkann /aktor?/aktor lain.

Dalam dokumen Makalah Perdarahan Post Partum (Halaman 98-108)

Dokumen terkait