pada setiap ibu yang bersalin sebaiknya dilakukan pengukuran kadar darah secara rutin, serta pengawasan tekanan darah, nadi, perna/asan ibu,
I. PERDARAHAN POST PARTUM Definisi
Q erdarahan post partum dide'inisikan sebagai hilangn&a 500 ml atau lebih darah setelah anak lahir. rit)hard dkk mendapatkan bah!a sekitar 5 !anita &ang melahirkan peraginam
kehilangan lebih dari 1000 ml darah. Q
E&i)e%i+$i
Q erdarahan post partum dini jarang disebabkan oleh retensi potongan plasenta &ang ke)il# tetapi plasenta &ang tersisa sering men&ebabkan perdarahan pada akhir masa ni'as.1/adang kadang plasenta tidak segera terlepas. Bidang obstetri membuat batasbatas durasi kala tiga se)ara agak ketat sebagai upa&a untuk mende'enisikan retensio plasenta shingga perdarahan akibat terlalu lambatn&a pemisahan plasenta dapat dikurangi. -ombs dan Laros meneliti 12.275 persalinan peraginam tunggal dan melaporkan median durasi kala III adalah : menit dan 3#3 berlangsung lebih dari 30 menit. Beberapa tindakan untuk mengatasi perdarahan# termasuk
kuretase atau trans'usi# menigkat pada kala tiga &ang mendekati 30 menit atau lebih.1
Q H'ek perdarahan ban&ak bergantung pada olume darah pada sebelum hamil dan derajat anemia saat kelahiran. ambaran perdarahan post partum &ang dapat menge)ohkan adalah nadi dan tekanan darah &ang masih dalam batas normal sampai terjadi kehilangan darah &ang sangat ban&ak.1
Q
K+asifikasi
Q /lasi'ikasi perdarahan postpartum ;1#+#
1. erdarahan post partum primer dini (early postpartum hemarrhage", yaitu perdarahan &ang terjadi dalam 2+ jam pertama. en&ebab utaman&a adalah atonia uteri# retention plasenta# sisa plasenta dan robekan jalan lahir. Ban&akn&a terjadi pada 2 jam pertama 2. erdarahan ost artum "ekunder lambat (late postpartum hemorrhage", &aitu @
perdarahan &ang terjadi setelah 2+ jam pertama. Q
Eti+$i
Q Htiologi dari perdarahan post partum berdasarkan klasi'ikasi di atas# adalah ;1#
a. Htiologi perdarahan postpartum dini ; 1. Atonia uteri
• 8mur &ang terlalu muda tua
• rioritas sering di jumpai pada multipara dan grande mutipara • artus lama dan partus terlantar
• 8terus terlalu regang dan besar misal pada gemelli# hidromnion janin besar • /elainan pada uterus seperti mioma uteri# uterus )oueloair pada solusio plasenta • ?aktor sosial ekonomi &aitu malnutrisi
2. Laserasi alan lahir ; robekan perineum# agina seriks# 'orniks dan rahim. *apat menimbulkan perdarahan &ang ban&ak apabila tidak segera di reparasi.
3. ematoma
Q ematoma &ang biasan&a terdapat pada daerahdaerah &ang mengalami laserasi atau pada daerah jahitan perineum.
+. Lainlain
Q "isa plasenta atau selaput janin &ang menghalangi kontraksi uterus# sehingga masih ada pembuluh darah &ang tetap terbuka# 9uptura uteri# Inersio uteri
b. Htiologi perdarahan postpartum lambat ; 1. %ertinggaln&a sebagian plasenta 2. "ubinolusi di daerah insersi plasenta 3. *ari luka bekas seksio sesaria
Q
Dia$nsis
Q 8ntuk membuat diagnosis perdarahan postpartum perlu diperhatikan ada perdarahan &ang menimbulkan hipotensi dan anemia. apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus# pasien akan jatuh dalam keadaan s&ok. perdarahan postpartum tidak han&a terjadi pada mereka &ang
mempun&ai predisposisi# tetapi pada setiap persalinan kemungkinan untuk terjadin&a perdarahan postpartum selalu ada.
Q erdarahan &ang terjadi dapat deras atau merembes. perdarahan &ang deras biasan&a akan segera menarik perhatian# sehingga )epat ditangani sedangkan perdarahan &ang merembes
karena kurang nampak sering kali tidak mendapat perhatian. erdarahan &ang bersi'at merembes bila berlangsung lama akan mengakibatkan kehilangan darah &ang ban &ak. 8ntuk menentukan jumlah perdarahan# maka darah &ang keluar setelah uri lahir harus ditampung dan di)atat.
Q /adangkadang perdarahan terjadi tidak keluar dari agina# tetapi menumpuk di agina dan di dalam uterus. /eadaan ini biasan&a diketahui karena adan&a kenaikan 'undus uteri setelah uri keluar. 8ntuk menentukan etiologi dari perdarahan postpartum diperlukan pemeriksaan lengkap &ang meliputi anamnesis# pemeriksaan umum# pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam.
Q ada atonia uteri terjadi kegagalan kontraksi uterus# sehingga pada palpasi abdomen uterus didapatkan membesar dan lembek. "edangkan pada laserasi jalan lahir uterus berkontraksi dengan baik sehingga pada palpasi teraba uterus &ang keras. *engan pemeriksaan dalam
dilakukan eksplorasi agina# uterus dan pemeriksaan inspekulo. *engan )ara ini dapat ditentukan adan&a robekan dari seriks# agina# hematoma dan adan&a sisasisa plasenta.
Q
Pen*e$a(an )an Penan$anan
Q -ara &ang terbaik untuk men)egah terjadin&a perdarahan post partum adalah memimpin kala II dan kala III persalinan se)ara lega artis. Apabila persalinan dia!asi oleh seorang dokter
spesialis obstetrik dan ginekologi ada &ang menganjurkan untuk memberikan suntikan
ergometrin se)ara I= setelah anak lahir# dengan tujuan untuk mengurangi jumlah perdarahan &ang terjadi.
Q enanganan umum pada perdarahan post partum ;10
• /etahui dengan pasti kondisi pasien sejak a!al (saat masuk$
• impin persalinan dengan menga)u pada persalinan bersih dan aman (termasuk upa&a pen)egahan perdarahan pas)a persalinan$
• Lakukan obserasi melekat pada 2 jam pertama pas)a persalinan (di ruang persalinan$ dan lanjutkan pemantauan terjad!al hingga + jam berikutn&a (di ruang ra!at gabung$. • "elalu siapkan keperluan tindakan ga!at darurat
• "egera lakukan penlilaian klinik dan upa&a pertolongan apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi
• Atasi s&ok
• astikan kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan darah# lakukam pijatan uterus# berikan uterotonika 10 I8 I dilanjutkan in'us 20 I8 dalam 500)) <"9L dengan +0
• astikan plasenta telah lahir dan lengkap# eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir. • Bila perdarahan terus berlangsung# lakukan uji beku darah.
• asang kateter tetap dan lakukan pemantauan input3output )airan • -ari pen&ebab perdarahan dan lakukan penangan spesi'ik.
Q