• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

2) Makna Kearifan Lingkungan

Definisi dan implikasi kearifan lingkungan dapat ditampilkan dalam bagan 2.1 berikut:

Gb. 2.1 Definisi dan Implikasi Kearifan Lingkungan

2) Makna Kearifan Lingkungan

Sudarsono (2007a: 91) berpendapat ‘makna kearifan

lingkungan adalah penyesuaian dengan sifat alami lingkungan, yaitu penyesuaian manusia untuk sederhana dan harmonis dengan

Kearifan lingkungan (local wisdom)

Widom/ Kearifan

dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti

oleh anggota masyarakatnya

aktivitas

Local/tempat

ide peralatan

Menjaga lingkungan

dipahami dikembangkan dipedomani

Paperless dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi mahasiswa

25 alam. Kearifan lingkungan berarti sifat penyesuaian manusia sesuai dengan budayanya agar dapat diterima lingkungan dalam rangka melestarikan lingkungan, dan bukan hanya sekadar untuk mengambil keuntungan belaka. Sukandarrumidi (2010: 23) berpendapat manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling cerdik, kadang-kadang lupa melestarikan alam. Manusia ingin mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari alam. Susilo (2009: 44) berpendapat lingkungan memiliki sifat yang relatif. Hal ini memberi arti bahwa pada saat tertentu lingkungan berperan penting dalam menjelaskan kecocokannya dengan budaya tertentu, tetapi pada suatu sisi lain lingkungan tidak cocok dengan budaya tertentu itu.

Makna kearifan lingkungan bagi Asdiqoh (2011: 9) terdapat 4 (empat) hal, yaitu membina, melestarikan, mencegah, dan membimbing. Pertama, membina hubungan keselarasan antara manusia dengan lingkungan. Kedua, melestarikan berarti melestarikan sumber-sumber alam agar dapat dimanfaatkan terus menerus dari generasi ke generasi. Ketiga, mencegah berarti mencegah kemerosotaan mutu lingkungan dan meningkatkannya sehingga dapat menaikkan kualitas hidup manusia. Keempat, membimbing berarti membimbing manusia dari posisi perusak lingkungan menjadi pembina lingkungan. Makna kepedulian menurut Nata dalam Susilowati (2002: 64) sebagai produk

26 moralitas yang dimiliki manusia memiliki 5 (lima) karakteristik yaitu perbuatan yang mendarah daging sebagai identitas bagi orang yang melakukan; mudah, gampang, serta tanpa memerlukan pikiran lagi untuk melaksanakannya; dilakukan atas kemauan sendiri dan pilihan sendiri, bukan karena paksaan dari luar; dilakukan dengan sebenarnya bukan berpura-pura, sandiwara atau tipuan; perbuatan tersebut atas dasar niat semata-mata karena Allah Swt. Memberikan makna terhadap sebuah obyek perlu dibantu dengan sebuah modifikasi untuk digunakan sebagai langkah implementatif. Erawati (2002: 129) 7 (tujuh) hal yang perlu dimodifikasi untuk membangun makna dalam perilaku seseorang. 7 (tujuh) hal itu antara lain perilaku yang dilakukan secara sengaja, mengubah sasaran, menimbulkan perilaku baru yang diinginkan, cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran perilaku yang dapat diubah karena batas-batas tertentu, pendekatan yang bersifat simptomatis yaitu hanya perilaku yang menampakkan gejala secara nyata yang menjadi sasaran modifikasi perilaku, analisis mengenai asal-usul perilaku sasaran serta konteks di mana individu hidup, dipakai sebagai catatan penting yang digunakan untuk memiliki sebuah prosedur yang paling efektif.

Kearifan lingkungan melalui paperless bagi mahasiswa artinya, mahasiswa dapat menyesuaikan dengan sifat alami lingkungan akan keterbatasan sumberdaya hutan sebagai bahan

27 dasar kertas untuk peduli terhadap lingkungan. Kepedulian lingkungan bagi mahasiswa terhadap permasalahan tersebut diharapkan mahasiswa mampu menggerakkan dirinya secara arif untuk melakukan reduce, recycling, dan reuse terhadap penggunaan kertas berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada kegiatan akademik mahasiswa di kampus dan/atau melakukan kegiatan organisasi di mampus serta melakukan kegiatan nyata berupa penanaman pohon atau usaha memelihara pohon bersama masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat di bawah inisiasi P3M STAIN Salatiga.

Makna kearifan Lingkungan dan Implikasinya dapat ditampilkan dalam gambar 2.2

Gb. 2.2 Makna Kearifan dan Implikasi Membina

Makna Kearifan dan Implikasi

Melestarikan

penyesuaian dengan sifat alami lingkungan

Mencegah Membimbing

mahasiswa dapat menyesuaikan dengan sifat alami lingkungan

28 3) Fungsi Kearifan Lingkungan

Fungsi kearifan lingkungan antara lain sebagai bagian dari upaya untuk melakukan beberapa hal, antara lain:

1) Konservasi dan pelestarian sumberdaya alam; 2) Pengembangan sumberdaya manusia;

3) Pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan 4) Petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.

5) Sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat.

6) Bermakna etika dan moral, misal yang terwujud dalam upacara Ngabendan penyucian roh leluhur.

7) Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

Penjelasan fungsi-fungsi kearifan lokal mulai dari yang sifatnya teologis sampai pragmatis dan teknis dapat diterima secara normatif dan tidak bertentangan dengan makna kaidah ilmiah. Salah satu contoh kearifan lingkungan yang digali dari kearifan lokal pada upaya pelestarian sumber air adalah kepercayaan pada sumber air yang terdapat pohon rindang dan besar. Konsep

pamali” atau (bahasa. Jawa oraelok: tidak baik) kencing di bawah pohon besar di bawahnya terdapat sumber air merupakan perilaku masyarakat tradisional untuk memagari perbuatan anak-cucu agar tidak merusak fungsi lingkungan alam. Kearifan lokal sebagai kearifan lingkungan saat ini sangat penting demi keharmonisan

29 lingkungan untuk kelangsungan hidup berkelanjutan tanpa harus mengorbankan rasionalitas ilmu pengetahuan melebur dalam keyakinan tradisional secara mutlak, melainkan mengutamakan azas manfaat dan kewajaran.

Kearifan lingkungan yang ditunjukkan pada pelaksanaan paperless diharapkan sebagai bagian untuk melaksanakan serangkaian kegiatan yang berfungsi pada beberapa komponen. Komponen tersebut antara lain konservasi dan pelestarian sumberdaya alam; pengembangan sumberdaya manusia; pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan; sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat; bermakna etika dan moral, misal yang terwujud dalam upacara Ngabendan penyucian roh leluhur; bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

Kegiatan-keegiatan di masyarakat yang bermaksud untuk melindungi liingkungan sebagai bukti kearifan terhadap lingkungan terkadang juga menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan juga. Sebagai contoh kegiatan masyarakat berupa sedekah bumi dengan berbagai kegiatan baik di darat dan di lautan menyisakan permasalahan terhadap lingkungan, antara lain dengan menggunungnya sampah akibat akitivitas manusia pada kegiatan tersebut.

30 Fungsi kearifan lingkungan dapat dapat ditampilkan dalam gambar 2.3

Dokumen terkait