• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, peneliti menyadari bahwa penelitian yang dilakukan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti memberikan beberapa saran yang nantinya dapat digunakan untuk penelitian lanjutan atau penelitian sejenis yang lebih baik. Berikut merupakan beberapa saran dari peneliti :

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk peneliti selajutnya yang akan membahas tentang tindak tutur ilokusi dalam kajian pragmatik.

2. Melalui penelitian ini dapat juga dikembangankan oleh peneliti selanjutnya untuk menganalisis dan membahas secara lebih mendalam terkait tindak tutur ilokusi dalam kajian pragmatik.

96 DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. (2006). Pragmatik: Konsep Dasar Mamahami Konteks Tuturan.

Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, Vol 1. Categories in Understanding Communicative Intention. Journal Of Pragmatics, 467-488.

Akun Youtube Movie Indo, diakses 1 April 2022 pada link:

https://www.youtube.com/watch?v=pbURa8GUCKc

Antonius Mili. 2017. Jenis-jenis Tindak Tutur dan Makna Pragmatiknya atas

Sabda-sabda Yesus dalam Injil Santo Lukas.

https://repository.usd.ac.id/11187/2/131224059_full.pdf. Diakses pada 2

April 2022.

Austin, John L. (1962). How to Do Things with Words. London & New York:

Oxford University Press.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.

Chaer, Abdul. (2012). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2014). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Commings, L. (2007). Pragmatik Sebuah Perspektif Multisiplener. Yogyakarta:

Pustaka

Djatmika. (2015). Mengenal Pragmatik Yuk!. Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Francesca M. Bosco, Monica Bucciarelli, Bruno G. Bara. (2004). The Fundamental Context. Gillian Brown dan George Yule (Edisi Terjemahan oleh Soetikno). (1996). Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Hymes, Dell. (1974). On Communicative Competence. New York: Pergarmon Press. Ilmiah Edukasi & Sosial, 212. Jakarta: Rineka Cipta.

Kaswanti Purwo, Bambang. (1990). Pragmatik dan Pengajaran Bahasa Menyimak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius.

97 Kridalaksana, H. (2011). Kamus linguistik edisi keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Kunjana Rahardi, Yuliana Setyaningsih, dan Rishe Purnama Dewi. (2015).

Mencari Identitas Konteks (Dalam Studi) Pragmatik. Pertemuan Ilmiah Bahasa Sastra Indonesia (PIBSI). XXXVII, 324-329.

Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Terjemahan M.D.D.D Oka. Jakarta:

UI Press.

Leech, G. N. (2014). The Pragmatics of Politeness. Oxford University Press, USA.

Mardiningsih. (2016). Karakteristik Tindak Tutur Dosen STKIP PGRI Pasuruan.

Jurnal Method. Bandung: Alfabeta.

Maria Friani Kurniasari. 2011. Tindak Tutur dalam Film Alangkah lucunya

(Negeri Ini) karya Deddy Mizwar.

http://repository.usd.ac.id/21534/2/061224028_Full.pdf. Diakses pada 2 April 2022.

Monica, L., & Afnita, A. (2020). Tindak Tutur Direktif dan Strategi Bertutur Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 31 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(3), 217-225.

Nadar, F. X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pustaka Pelajar.

Rahardi, K. (2009). Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga.

Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Rahardi, R. Kunjana. (2019). Pragmatik Konteks Intralinguistik dan Konteks Ektralinguistik. Yogyakarta: Amara Books.

Rusminto, N. E. (2015). Analisis Wacana: Kajian Teoritis dan Praktis.

Yogyakarta:Graha Ilmu.

98 Rusminto, Nurlaksana Eko. (2015). Analisis Wacana: Kajian Teoritis dan Praktis.

Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Searle, Jhon, R. (1980). Speech Act. Cambridge: Cambridge University Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Afabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Sumarsono. (2014). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. (1990). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung.

Verschueren, J. (2015). Pragmatics, linguistic.

Wahyuningsih, Tri. (2015). Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila Karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo 06 (04): 1–8.

Wijana, I Dewa Putu. (1996). Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Ofsett.

Yosephin Ika Paskalisa. 2016. Tindak Tutur dan Wujud Pragmatik Imperatif dalam Novel "Surat Kecil untuk Tuhan" karya Agnes Danovar.

http://repository.usd.ac.id/11060/1/091224059_full.pdf. Diakses pada 2 April 2022

Yule, G. (2006). The Study of Language: Thoroughly Revised and Updated.

Cambridge. University Press.

Yule, George. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yule, George. (2014). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Triangulator

Lampiran 2 Triangulasi Data

TABULASI DATA PENELITIAN JENIS-JENIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN MAKNA PRAGMATIK DALAM FILM KARTINI KARYA HANUNG BRAHMANTYO

Petunjuk:

1. Triangulator memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom tabel jika setuju atau tidak setuju terhadap jenis-jenis tindak tutur ilokusi dan makna pragmatik yang telah ditentukan.

2. Berikanlah catatan pada kolom keterangan triangulator.

3. Setelah selesai mengisi tabulasi data, triangulator dimohon untuk memberikan tanda tangan di bagian akhir.

4. Terdapat beberapa kode yang digunakan dalam tabel tabulasi data yakni, kode jenis-jenis tindak tutur ilokusi dan kode makna pragmatik.

Kode untuk jenis-jenis tindak tutur ilokusi:

TTA: Tindak Tutur Asertif TTD: Tindak Tutur Direktif TTE: Tindak Tutur Ekspresif TTK: Tindak Tutur Komisif TTDe: Tindak Tutur Deklarasi

Kode untuk makna pragmatik:

M1: Makna Pemberitahuan M2: Makna Ucapan Maaf M3: Makna Menawarkan M4: Makna Menasehati M5: Makna Menyuruh M6: Makna Kekecewaan M7: Makna Mengajak M8: Makna Menegaskan

TABEL 1 DATA JENIS-JENIS TINDAK TUTUR ILOKUSI Kode

Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju TTA/1 Kartini : “Ni, mau bobok

sama ibu”

Yu Ngasirah : “Iya, inggih ndara”

Penutur: Kartini

Mitra tutur: Yu Ngasirah Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Yu Ngasirah. Kartini menyampaikan

keinginannya untuk tidur bersama ibunya (Yu Ngasirah).

Tindak tutur asertif Dalam konteks perlu

diuraikan hubungan antara Kartini dan Yu Ngasirah.

TTA/2 Yu Ngasirah : “Harus jadi Raden Ayu biar kamu bisa sekolah”

Kartini : “Tidak mau sekolah bu, Ni mau belajar sama ibu”

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Yu Ngasirah menuntut Kartini menjadi Raden Ayu supaya bisa sekolah.

Tindak tutur asertif idem

TTA/3 Kartono : “Heh! Ngapa?

Aku duwe hadiah kanggo kowe”

Kartini : “Kalau kamu bisa membuat Ni tidak

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono memberitahukan bahwa ia

Tindak tutur asertif Siapa kartono? Dan Siapa Kartini? Hubungan keduanya?

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju jadi Raden Ayu iku bisa

dadi hadiah sing paling apik buat Ni”

memiliki hadiah untuk Kartini.

TTA/4 Kartono : “Kalau cita-cita bisa dihadiahke, ora ana wong kaya Pandhita Ramabai”

Kartini : “Heh mas, wong tubuhe Pandita Ramabai ki ora dikurung di kamar pingitan”

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono menyatakan bahwa kalau cita-cita bisa dihadiahkan maka tidak ada orang seperti Panditha Ramabai.

Tindak tutur asertif idem

TTA/5 Kartono : “Aku tidak akan memberikan kalau kamu tidak memintanya”

Kartini : “Kang mas sing paling ngerti isi hatiku”

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono memberitahukan bahwa ia tidak akan memberi kalau Kartini tidak memintanya.

Tindak tutur asertif idem

TTA/6 Ibu : “Wis wancine adik-adikmu masuk pingitan!”

Kartini : “Dhawuh ibu”

Penutur: Ibu

Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Ibu dengan tegas

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju menyampaikan bahwa

sudah saatnya adik-adinya masuk kamar pingitan.

TTA/7 Kartini : “Kowe ngomong apa? Pegel?

Nah..nah..nah iku, kowe arep pegel terus-terusan.

Dadi raden ayu iku, kowe kudu ngelayani wong lanang sing bukan pilihanmu dhewe”

Rukmini : “Apa tidak ada pilihan lain mbak Yu?”

Penutur: Kartini Mitra tutur: Rukmini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Rukmini. Kartini dengan

kata-kata ketus

menyampaikan bahwa jadi Raden Ayu harus melayani laki-laki yang bukan pilihan kita sendiri.

Tindak tutur asertif Hubungan kartini dan Rukmini? Jelaskan dalam konteks.

TTA/8 Kartini : “Deloken kuwi lawang iki batas dunia luar kamar iki. Kamar kita ini dadi diri kita sendiri, kowe bisa ngguyu sak bebasmu, nyumbar untu sak karepmu,

ngguyu..ngguyu”

Rukmini : “Mboten mbak

Penutur: Kartini Mitra tutur: Rukmini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Rukmini. Kartini dengan tegas sambil menunjuk ke arah pintu. Pintu tersebut adalah batas antara dunia terjajak dan terbebas.

Tindak tutur asertif idem

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju Yu”

TTA/9 Kartini : “Aja ngundang aku mbak Yu. Ora usah perlu krama, ora usah perlu basa, panggil aku Kartini saja”

Rukmini : “Trinil!”

Penutur: Kartini Mitra tutur: Rukmini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Rukmini. Kartini meminta

adiknya untuk

memanggilnya dengan sebutan Kartini.

Tindak tutur asertif idem

TTA/10 Yu Ngasirah :

“Perempuan kalau pinter masak suami dadi betah di rumah”

Kartini: “Kalau Ni, masak ya untuk Ni sendiri dan orang-orang yang Ni cintai”

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Yu Ngasirah menyatakan bahwa kalua perempuan pintar memasak maka suami akan betah di rumah.

Tindak tutur asertif

TTA/11 Yu Ngasirah: “Nek Ndara Ayu punya suami ya mesti yang Ndara Ayu cintai.”

Kartini: “Nek… lanange masih bujang ora duwe

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini jika ia mempunyai suami pasti ia cintai.

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju bojo dan mendukung

cita-cita Ni, pasti Ni cintai”

TTA/12 Pak Atmo: “Nuwun sewu, pun diutus kanjeng bupati damel ujukan lan dhaharan kangge tamu, tiga Londo sedaya”

Kartini: “Londo? Londo sapa pak Atmo?”

Penutur: Pak Atmo Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini bahwa bupati meminta dibuatkan minuman dan makanan untuk tamu.

Tindak tutur asertif

TTA/13 Pak Atmo: “Kula nuwun, maaf Nyonya ada titipan dari Ndara Ajeng Kartini”

Ny Ovink-Soer:

“Bedankt. Wacht even. Ik zal de plaats herstellen.”

(Tunggu sebentar. Saya akan mengembalikan wadahnya.)

Penutur: Pak Atmo Mitra tutur: Ovink-Soer Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Ny Ovink-Soer. Pak Atmo memberitahuakn bahwa ada titipan dari Ndara Ajeng Kartini.

Tindak tutur asertif

TTA/14 Kartini: “Aku mung ngeterke tulisanku sing arep terbit sesok nang

Penutur: Kartini Mitra tutur: Busono Konteks:

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju ngomahe Ny Horst”

Busono: “Kulakemawon sing ngaturaken ndara ajeng”

Tuturan ditujukan kepada

Busono. Kartini

memberitahukan bahwa ia akan pergi ke rumah Ny Horst untuk menghantar tulisannya.

TTA/15 Kardinah: “Lihat Nil, surat saka Stella Zehandelar di Den Haag”

Kartini: “Siapa itu?”

Kardinah: “Ya mbuh, iku surat korespodensi yang sebulan lalu sudah dibalas”

Penutur: Kardinah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini bahwa surat korespodensi yang ia buata sudaha mendapat balsan dari Stella Zehandelar di Den Haag.

Tindak tutur asertif

TTA/16 Kartini:

“Yok..yok..yok…mlebu rene, lenggah rene. Kita hari ini akan sinau bareng-bareng. Mau belajar bersama-sama aksara Londo. Aksara Londo ki sing pisanan jenenge huruf A, iki A

Penutur: Kartini

Mitra tutur: Anak-anak Konteks:

Tuturan ditujukan kepada anaka-anak kecil yang berada di desa. Kartini memperkenalkan aksara Belanda kepada anak-anak.

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju sing gedhe, iki a sing

cilik. Cobo di waca!”

Anak-anak: “Aaaa…”

TTA/17 Raden Sosroningrat:

“Ndhuk Kardinah, calon jodohmu kuwi sebentar lagi jadi bupati Pemalang. Dia orang baik”

Kardinah: “Nanging, piyambak sampun kagungan garwa, rama.”

Penutur: Raden Soroningrat

Mitra tutur: Kardinah Konteks:

Tuturan ditujukan kepada

Kardinah. Raden

Sosroningrat

memberitahukan bahwa calon suami Kardinah menjadi calon bupati Pemalang.

Tindak tutur asertif

TTA/18 Rukmini: “Awake dhewe digawe pincang Nil!”

Kartini: “Awak e dewe kudu kuwat. Apapun tantangane”

Penutur: Rukmini Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Rukmini menyampaikan bahwa mereka dibuat pincang tidak bisa berbuat apa-apa terhadap perjodohan yang sudah dilakukan oleh

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju ayahnya.

TTA/19 Kartini: “Saya akan tetap menunggu jawaban proposal dari negeri Belanda”

Istri Bupati: “Proposalmu itu belum tentu disetujui bahkan mungkin ditolak!

Lamaranmu ini, harus kamu jawab dalam waktu 3 hari mentine kowe iku”

Penutur: Kartini

Mitra tutur: Istri bupati Konteks:

Tuturan ditujukan kepada istri bupati. Kartini menyampaikan bahwa ia akan tetap menununggu jawaban proposal dari negeri Belada.

Tindak tutur asertif

TTA/20 Joyoadiningrat: “Istri

saya yang

mengumpulkan semua itu. Dia sangat memuja-mujamu. Dari dulu dia kepingin membawa anak-anak menemui jeng Kartini, tapi dia keburu sakit dan meninggal”

Kartini: “Kula nderek belasungkawa Kangmas”

Penutur: Joyoadiningrat Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini, Joyoadiningrat menyampaikan istrinya yang sudah meninggal itu sangat memuji Kartini bahkan ingin membawa anak-anaknya untuk berjumpa dengan kartini.

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju TTA/21 Busono: “Ukiran kaya

ngono kuwi arep digawa ning Londo. Opo yo payu? Yo ijek api Porselen, Keramik Cina, Jas Eropa. Pengukir-pengukir kuwi kan wong bodho, basa Londo wae ra iso”

Kartini: “Mboten saged boso Londo menika bukan berarti bodho kang mas”

Penutur: Busono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Mereka sedang dalam perjalanan dengan mengendarai delman.

Busono menganggap rendah para pengukir karena mereka tidak bisa Bahasa Belanda.

Tindak tutur asertif

TTA/22 Kartini: “Kula sagah.

Kula nampi pinangan Kanjeng Adipati Jayaningrat saking Lembang. Ananging wonten saratipun”

Istri bupati: “Apa maneh?”

Penutur: Kartini

Mitra tutur: Istri bupati Konteks:

Tuturan ditujukan kepada istri bupati bahwa Kartini menerima lamaran dari Adipati Jayaningrat tetapi ada syaratnya.

Tindak tutur asertif

TTA/23 Kartini : “Kagem Kang Mas Sostrokartono sing

Penutur: Kartini Mitra tutur: Kartono

Tindak tutur asertif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju taktresani di negara

Londo. Matur nuwun sanget atas hadiah yang sangat berharga ini.

Panjenengan leres Kang Mas tidak ada yang lebih berharga selain membebaskan pikiran.

Tubuh boleh terpasung tapi jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya. Sekali jiwa diserahkan selamanya tak akan pernah kita miliki kembali. Ni, tidak akan serahkan jiwa ini kepada siapa pun. Dia harus menjadi saksi kepedihan dan kebahagiaan Ni dimasa depan.”

Kartono : “Adikku Trinil tidak ada yang lebih membahagiakan selain mendengar kabar baik

Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartono. Kartini menyampaikan

kegembiraannya kepada Kartono. Ia menyadari bahwa tidak ada yang lebih berharga selain membebaskan pikiran.

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju darimu. Aku yo seneng

akhire kowe nemoke kebebasanmu”

TTA/24 Kartini: “Nuwun sewu rama, bukannya Ni tidak mau, ananging menapa rama yakin seratane Ni sami sae nipun seratane pun rama Hardiningrat.”

Raden Sosroningrat:

“Oalah

nduk…nduk…sing arep ngergani tulisanmu kui ben wae wong liya, malah rama sekarang mau minta izin neng kowe. Rama yang akan menerbitkan. Piye…oleh to?”

Penutur: Kartini

Mitra tutur: Raden Sosroningrat

Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Raden Sosroningrat.

Kartini terlihat cemas untuk mmenyerahkan tulisannya kepada ayahnya karena ia merasa tulisannya kurang baik.

Tindak tutur asertif

TTD/25 Ibu : “Kowe wis yakin karo pilihanmu mbak?”

Kartini : “Apa aku boleh punya pilihan lain?”

Penutur: ibu

Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Saat itu mereka

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju sedang berada disebuah

ruangan. Ibu menanyakan tentang kemantapan pilihan Kartini.

TTD/26 Raden Sosroningrat:

“Ndhuk, Trinil ngadeg.

Lungguh cedhak romo.

Nduk, dino iki wis dadi wancine kowe dadi Raden Ayu, Romo lan Ibumu wis ngenteni lawase 16 taun. Piye?

Kowe sanggup, ta?

Kartini: (terdiam)

Penutur: Raden Sosroningrat

Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada

Kartini. Raden

Sosrodingrat menayakan kesanggupan Kartini untuk menjadi Raden Ayu karena sudah menunggu 16 tahun dan Kartini hanya terdiam.

Tindak tutur direktif

TTD/27 Busono : “Ayo! ayo!

ayo! ora usah ngeyel!”

Kartini : “Emoh!”

Penutur: Busono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Situasinya Busono dengan tegas mengajak dengan menarik tangan Kartini supaya jangan tidur dengan Yu Ngasirah,

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju tetapi yang terjadi Kartini

membantah Busono.

TTD/28 Busono : “Undang Yu, uduk ibu!”

Kartini : “Emoh! Dia ibu kita.”

Penutur: Busono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini dengan tegas.

Busono melarang Kartini memanggil Yu Ngasirah dengan sebutan ibu.

Kartini semakin

memberontak.

Tindak tutur direktif

TTD/29 Raden Sosroningrat :

“Ana apa iki? Ha!”

Busono : “Jeng Ni nyuwun tilem wonten kamar pembantu malih romo.”

Penutur: Raden Sosroningrat

Mitra tutur: Busono Konteks:

Tuturan ditujukan kepada

Busono. Raden

Sosroningrat dengan intonasi berat menyetak sehingga membuat kebisingan menjadi sirna.

Kemudian Busono

menjelaskan bahwa Kartini ingin tidur di

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju kamar pembantu.

TTD/30 Raden Sosroningrat :

“Kandha karo Ni, ini sing pungkasan.”

Yu Ngasirah : “Inggih kanjeng Bupati.”

Penutur: Raden Sosroningrat

Mitra tutur: Yu Ngasirah Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Yu Ngasirah. Raden Sosrodingrat

mengingatkan Yu

Ngasirah bahwa ini kesempatan terakhir untuk Kartini tidur bersama Yu Ngasirah (ibu Kartini).

Tindak tutur direktif

TTD/31 Yu Ngasirah : “Ni, Ni dengerin ibu ya, Ni harus panggil ibu, Yu dan ibu harus panggil Ni, Ndara Ajeng. Sama seperti Ndara Ajeng Kardinah, itu sudah aturan kabupaten, Nak.”

Kartini : “Emoh bu, Ni emoh, Ni mau pulang ke Mayong.”

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Yu Ngasirah menasehati supaya Kartini memangil Yu Ngasirah dengan sebutan Yu saja dan Yu Ngasirah memanggil Kartini dengan sebutan Ndara Ajeng sesuai aturan Kabupaten.

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju TTD/32 Yu Ngasirah : “Ni, mau

lihat ibu senang? Cuma ini caranya yang ibu tahu supaya kamu sama adik-adik kamu menjadi terhormat sama seperti Ndoro Ayu Moryam.”

Kartini : “Emoh bu…Ni, gak mau jadi Raden Ayu.”

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Yu Ngasirah menasehati Kartini untuk menjadi Raden Ayu supaya menjadi terhormat.

Tindak tutur direktif

TTD/33 Kartini : “Iki apa to mbak?”

Sulastri : “Tubuh perempuan itu harta yang paling berharga, harus selalu dijaga. Tubuh kita ini yang akan membawa kita ketakdir kita.”

Penutur: Kartini Mitra tutur: Sulastri Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Sulastri. Kartini menanyakan tentang ritual untuk wanita jawa kepada Sulastri.

Tindak tutur direktif

TTD/34 Kartono : “Tubuh bisa hancur ditelan tanah atau dibakar di atas kayu

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju bakar, ananging

pikiranmu tidak ada batas waktunya.”

Kartini : “Alah.. mbel.”

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono menasehati Kartini bahwa pikiran tidak ada batas waktunya.

TTD/35 Kartono : “Mau keluar dari kamar pingitan ora?

Gelem ora? mlebu ning kamarku, ning kana ana lawang kanggo metu kamar pingitan. Wis ya.

Jangan biarkan

pikiranmu terpenjara, Ni.

Tak tunggu di Belanda ” Kartini : “Kang Mas.”

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono menanyakan kepada Kartini tentang keluar dari kamar pingitan.

Tindak tutur direktif

TTD/36 Kartono: “Ngene lo Nil, apa yang kamu miliki saat ini tidak akan ada artinya jika hanya untuk dirimu sendiri, kamu harus berbagi. Perubahan tidak bisa berjalan sendirian.”

Penutur: Kartono Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Kartono menasehati Kartini bahwa apa yang dimiliki saat ini tidak akan ada artinya jika

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju Kartini : “Inggih mas.”

hanya untuk diri sendiri, maka harus berbagi.

TTD/37 Kartini : “Sejak semua kang mas dan mbak yu kita di luar ndalem aku sing paling kuwasa disini. Kalian ngertikan mesti nurut sapa?”

Rukmini: “Ngertos mbak yu. Tapi kalau nyembah sampai pegel seperti ini baru saya alami sekarang mbak yu.”

Penutur: Kartini Mitra tutur: Rukmini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Rukmini. Konteksnya bahwa Kartini dengan tegas menyampaikan bahwa dialah yang paling berkuasa.

Tindak tutur direktif

TTD/38 Istri Bupati: “Nuwun sewu kang mas, menapa kang mas yakin bahwa anak-anakku masih ada dipingitan?”

Raden Sosroningrat: “Yo pancen isik dipingit.

Ning isih tak wenehi kelonggaran, ora usah

Penutur: Istri Bupati Mitra tutur: Raden Sosroningrat

Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Raden Sosroningrat bahwa Istrinya menanyakan tentang anak-anaknya yang berada dipingitan.

Tindak tutur direktif

Kode Data

Data Tuturan Konteks Jenis Tindak Tutur Ilokusi

Triangulator Keterangan Triangulator Setuju Tidak

Setuju kuatir.”

TTD/39 Yu Ngasirah: “Tempene wis Nil?”

Kartini: “Ya wis to, iki gari tutupe wae kok.”

Yu Ngasirah: “Aja nganti kurang lo!”

Penutur: Yu Ngasirah Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada

Kartini dengan

menanyakan tempenya sudah matang atau belum.

Tindak tutur direktif

TTD/40 Mas Slamet: “Kanggo sapa masakan kuwi?

Kanggo sopo!”

Kartini: “Mas Slamet!

Busono! Kangge Ny.

Ovink Soer kang mas.”

Busono: “Benar to mas, gujingan para priya kuwi benar to, kandhani kok!”

Penutur: Mas Slamet Mitra tutur: Kartini Konteks:

Tuturan ditujukan kepada Kartini. Mereka sedang berada di dapur. Kartini kaget karena Mas Slamet tiba-tiba datang dengan suara keras menanyakan untuk siapa masakannya.

Tindak tutur direktif

TTD/41 Kartini: “Pak, regole dibuka.”

Busono:

Penutur: Kartini Mitra tutur: Busono Konteks:

Tuturan ditujukan kepada

Tindak tutur direktif

Dokumen terkait