• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONTEKS SOSIAL BARALEK GADANG

5.1 Makna Teks BG Pada Upacara Perkawinan Adat

5.1.3 Makna teks Maminang BG

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah marilah sama-sama kito haturkan keharibaan Allah SWT, karena atas rahmatnya berupa kesehatan dan kelapangan langkah, sehingga kito dapek bakumpu di rumah kami ko. Seiring salam dan salawat kito kapado Rasulullah Muhammad SAW nan ala mambaok kito dari alam nan kalam kapado alam nan panuh kebahagian sampei saat kini ko.

Sadang mato hari basinar tarang, angin bahambus manyapu alam, sadang ambun bararak tenggi, ruponyo manjadi tando tamu datang ka rumah kamiko. Duduk di pondok dagang sangsei, na mambuek hati raso kasanang. Kadatangan dusanak ka rumah kamiko, harapan kami manjadi sabuah kahormatan bagi kami urang nan kurang budi, miskin pulo bahaso.

Tuan nan elok budi apo gerangan na mampuek munak datang ka rumah kami ko. Kami maraso samoga kadatangan munak karumah kami ko, mambaok khabar barito nan elok, sekaligus awal kito nandak basumando. Seperti pantun urang pasisi;

Dipotong batang dicucukkan dalam Dinanti tumbu jaman kejaman Selamat datang kami ucapkan

Kapado sanak family handai tolan nan budiman Kok balai kaponcan bako

Nampak ombak anak baranak Kok buli kamiko batanyo Maksud apo hajat dusanak

Urang baladang batinaman jagung Kami bakacang bapitulo

Ala takabar dusanak kami datang kapatang Ikkola datang baru tibo

Bahasa Indonesia:

Dipotong batang di cucukkan dalam Dinanti zaman ke zaman

Selamat datang kami ucapkan

Kepada sanak family handai tolan yang budiman Kalau berlayar keponcan bakau

Nampak ombak anak beranak Kalau boleh kami ni bertanya Maksud apa hajat dusanak

Orang berladang batanam jagung Kami berkacang sama pitolu

Sudah terkabar dusanak kami datang kemarin Inilah datang baru tiba.

Dari teks di atas dapat dilihat makna interpersonal yang meliputi subjek, predikator dan keterangan. Subjeknya dari teks di atas adalah kata (kito yakni pihak laki-laki dan perempuan, kata kami” mengacu kepada pihak perempuan. Predikator dari teks di atas adalah (haturkan, bakumpu, mambaok, basinar, bahambus). Keterangan dari teks di atas adalah (karena atas rahmatnya berupa kesehatan dan kelapangan langkah, dari alam nan kalam kepado alam nan penuh kebahagian sampai kini ko, sadang matahari basinar tarang, angin bahambus manyapu alam, sadang ambun bararak tenggi). Sementara yang menjadi maksud dan tujuan dari teks di atas adalah pertama menyatakan rasa syukur kepada Allah atas rahmat dan karunia yang diberikannya. Selanjutnya adalah menyatakan salawat kepada nabi Muhammad SAW. Masyarakat pesisir Sibolga pada setiap acara para tamu disambut dengan ucapan selamat datang, karena pada kehidupan masyarakat pesisir menganggap tamu adalah raja. Pada teks di atas juga dijelaskan bahwa pihak perempuan sudah lama menunggu kedatangan pihak lelaki, yang kelak menjadi sumando.

Kemudian pihak lelaki membalas pantun dari pihak perempuan sebagai berikut.

Dusanak kami nan elok budi, adopun maksud dan tujuan kami datang ka rumah ko, mungkin dusanak kami ala tahu, karano ala ado kasapakatan kito sabulumnyo. Ado pantun urang pasisi mangatokan. (saudara kami yang baik budi, adapaun maksud dan tujuan kami datang ke rumah ini, mungkin saudara kami sudah tahu, karena sudah menjadi kesepakatan kita sebelumya, seperti pantun orang pesisir)

Ala gaharu cindano pulo

Kok ala tau mangapo batanyo pulo Mutik cangkeh digunung tamang Batang kape barapi-api

Maksud kami datang maminang Datang maliek sikandak ati

Pamatang indak sumbarang pamatang Pamatang tampe bajalan pai mananam padi Datang kamiko indak sumbarang datang De ado maksud kan datang ko kami

Kalo ndak ado ujan di ulu Indak ai gadang sajo

Dek ado mufakat kito dahulu Mukkan datang kami kasikko Bahasa Indonesia:

Sudah gaharu cendana pula

Kalau sudah tahu kenapa bertanya pula

Mutik cengkeh digunung tamang batang kapas berapi-rapi Maksud kami datang meminang

Datang melihat si kehendak hati Pematang bukan sembarang pematang

Pematang tempat berjalan pergi menanam padi Datang kami tidak sembarang datang

Karena ada maksud makanya kami dating Kalau tidak ada hujan di hulu

Tidak air besar saja

Karena ada mufakat kita dahulu Makanya datang kami kesini

Dari teks maminang di atas dapat diambil makna interpersonal yang meliputi

pihak lelaki pada saat meminang. Kemudian kata kito‟menunjukkan pihak lelaki dan perempuan. Predikator dari teks di atas adalah kata (datang, maminang, maliek, bajalan, mananam) menunjukkan perbuatan. Keterangan dari teks di atas yakni (nan elok budi, karano ala ado kesepakatan sabalumny, de ado maksud kan datang kasikko, dek ado mufakat kito daulu )dan hampir semua teks pantun di atas menunjukkan keterangan maksud kedatangan pihak lelaki ke rumah perempuan. Makna yang terkandung pada teks di atas adalah menyatakan bahwa kedatangan pihak lelaki ke rumah pihak perempuan di karenakan sebelumnya ada kesepakatan bersama kedua belah pihak. Selanjutnya dijelaskan pada teks di atas maksud kedatangan pihak lelaki adalah untuk meminang. Masyarakat pesisir Sibolga sangat menjunjung tinggi azas musyawarah untuk mufakat, dan setiap hasil yang sudah disepakati harus dilaksanakan, dan itu merupakan kebudayaan masyarakat pesisir Sibolga.

Kemudian pihak perempuan kembali membalasnya dengan pantun yang disampaikan oleh talangke.

Bahasa pesisir:

Kok baitu kato tuan, dapelah kami mangarti maksud dusanak datang karumah kamiko. Seperti pantun urang pasisi mangatokan.

Taserak padi dek balam Jongon gala kami halokan Tasirok ati kami di dalam Jongon galak sajo kami katokan Bahasa Indonesia:

Kalau begitu kata tuan, dapatlah kami mengerti maksud saudara datang ke rumah kami ini. Seperti pantun orang pesisir mengatakan)

Terserak padi karena balam Dengan tawa kami helakkan Tersirak hati kami di dalam Dengan tawa saja kami katakana

Dari teks di atas dapat dilihat makna interpersonal yang meliputi subjek, predikator dan keterangan. Dari teks di atas yang menjadi subjek yakni (kami,‟

yang mengacu kepada pihak perempuan. Predikator dari teks di atas adalah kata (datang, gala, tasirok). mengacu kepada perbuata yang dilakukan oleh pihak laki-laki. Sementara keterangan dari teks di atas adalah (jongon gala sajo kami katokan). Makna dari teks di atas adalah menyatakan bahwa kedatangan pihak lelaki ke rumah perempuan sudah diketahui sebelumnya oleh pihak perempuan, oleh karena itu pihak perempuan menyambut pihak lelaki dengan senyum persaudaraan. Masyarakat pesisir Sibolga sering menggunakan tanda isyarat untuk menunjukkan sesuatu perbuatan, seperti terdapat pada teks pantun di atas, seperti kalimat dengan tawa saja kami lukiskan. Itu berarti bahwa perbuatan yang dilakukan sudah saling mengetahui.

Kemudian pihak lelaki membalasnya dengan pantun urang pasisi. Bahasa pesisir;

Jadi kok ala tau maksud kadatangan kami ko, baopo selanjutnyo kasapakatan kito, bu kito lanjutkan hubungan basumandoko. Sesuai dengan pantun urang pasisi.

Ala pata galewang adok Pata ditimpo kaki dulang

Jangan cewang ati kami nan tagok Barapo kami mambai utang Bahasa Indonesia:

Jadi kalau sudah tahu maksud kedatangan kami ini. Bagaiamana kesepakatan selanjutnya, biar kita lanjutkan hubungan basumando ini. Sesuai dengan pantun orang pesisir)

Sudah patah gelewang adok Patah di timpah kaki dulang Jangan cemas hati kami terobati Berapa kami membayar utang

Dari teks di atas yang menjadi makna interpersonal meliputi subjek yakni kata (kami) menunjukkan pihak lelaki. Predikatornya adalah (ditimpo, mambai, patah). sementara yang menjadi keterangan dari teks di atas adalah (ala pata galewang adok, pata ditimpo kaki dulang, barapo kami mambayar utang). Makna dari teks di atas adalah menyatakan bahwa pihak lelaki menanyakan kepada pihak perempuan tentang langkah selanjutnya yang harus dilaksanakan

oleh kedua belah pihak, karena proses dari awal merisik sampai proses meminang sudah terlaksana. Selanjutnya, pada teks di atas dijelaskan bahwa pihak lelaki menanyakan kepada pihak perempuan mengenai berapa besar hantaran yang harus di persiapkan oleh pihak lelaki.