• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko adalah sebagai salah satu pilar dari GCG yang wajib dilaksanakan secara menyeluruh di Perusahaan. Dalam mewujudkan tujuan dan target serta melaksanakan salah satu pilar GCG, Perusahaan menyadari pentingnya untuk mengelola risiko mulai dari aspek strategis sampai dengan operasional. Untuk mengelola risiko dengan tepat, PGN, sejak tahun 2008, melaksanakan implementasi Kerangka Manajemen Risiko yang terstruktur dengan tujuan untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan meningkatkan performa Perusahaan.

Desain dari kerangka yang digunakan berdasarkan atas konsep dan praktik yang utamanya berasal dari standar internasional, COSO ERM (The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission – Enterprise-wide Risk Management).

Kerangka ini juga memasukkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan. Faktor-faktor ini membantu untuk memastikan bahwa kerangka yang digunakan untuk mengelola risiko cukup handal, mampu beradaptasi dan kemudian akan memberikan kontribusi terhadap Perusahaan dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

PGN menyadari bahwa penerapan kerangka Kerja Manajemen Risiko bukan merupakan aktivitas jangka pendek. Beberapa elemen kerangka dapat diimplementasikan dalam jangka pendek, namun unsur-unsur lainnya akan memerlukan jangka waktu yang lebih lama untuk mencapai implementasi penuh. Oleh karena ini, Manajemen berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa PGN akan berhasil menyelesaikan tugasnya dalam melaksanakan dan menerapkan Manajemen Risiko sepenuhnya pada semua aspek bisnis PGN.

gAmBARAN UmUm SiSTEm mANAJEmEN RiSiKO

Divisi Manajemen Risiko, di bawah Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, dibentuk untuk memantau implementasi Kerangka Manajemen Risiko secara menyeluruh dan memonitor risiko-risiko Perusahaan. Fungsi Manajemen Risiko telah diturunkan kepada Satuan/ Unit Kerja di mana terdapat Risk Officer (RO) dan/ atau Risk Management Champions Team (RCT) dalam setiap Satuan/ Unit kerja yang bertugas memfasilitasi pelaksanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dan bersama pemilik proses secara proaktif menilai dan melaporkan risiko. Selama tahun 2014, peran dan kompetensi RO dan RCT telah diperkuat dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Manajemen Risiko dan Budaya Risiko.

Profil Risiko Perusahaan disusun secara periodik dan disampaikan kepada Direksi dan KPMRPU untuk memperoleh masukan dan keputusan dalam pengelolaannya. Sesuai Prosedur yang berlaku, Profil Risiko Perusahaan ini disusun setiap tahun.

Perusahaan memiliki 4 (empat) kategori risiko yaitu: Ekstrem, Tinggi, Sedang, Rendah.

Hingga akhir tahun 2014 tingkat risiko Perusahaan berada pada level Sedang, Hal ini karena

Perusahaan telah melakukan penanganan risiko sehingga tingkat risiko berada di level yang dapat diterima.

Jumlah risiko Ekstrem : 6 Jumlah risiko Tinggi : 88 Jumlah risiko Sedang : 323 Jumlah risiko Rendah : 493

AGREGAT RISIKO PERUSAHAAN

Kategori Ekstrem : >65 Kategori Tinggi : 25-65

Kategori Sedang : 10-25 Kategori Rendah : <10

EvALUASi YANg DiLAKUKAN ATAS EFEKTiviTAS SiSTEm mANAJEmEN RiSiKO

Pada tahun 2014, Divisi Manajemen Risiko menilai maturitas implementasi Manajemen Risiko Perusahaan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih terdapat aspek-aspek yang memerlukan perbaikan baik jangka pendek maupun jangka panjang yang menjadi perhatian Manajemen.

Manajemen Puncak telah menegaskan komitmennya pada peningkatan keselarasan organisasi dalam pengelolaan risiko. Salah satu inisiatif yang akan dilaksanakan adalah formalisasi Risk Appetite Perusahaan dalam rangka menyelaraskan pengambilan keputusan pada seluruh level di organisasi dengan risiko terkait. Melihat pada perbaikan yang dibutuhkan, Divisi Manajemen Risiko dan KPMRPU secara proaktif menginisiasi proses pengembangan Charter untuk menajamkan fokus dalam memastikan Manajemen Risiko melekat dalam semua aspek bisnis dan Visi PGN agar pengelolaan risiko dapat tercapai.

Di dorong dari hasil asesmen maturitas implementasi Manajemen Risiko, PGN telah mengembangkan “Roadmap Manajemen Risiko” untuk memberikan fokus yang jelas dalam melaksanakan inisiatif pada kerangka waktu yang pasti dengan tujuan untuk mencapai Visi PGN untuk pengelolaan risiko.

ROADMAP MANAJEMEN RISIKO

1. Penghargaan “Pelaksanaan Manajemen Risiko Terbaik” untuk Satuan Kerja / Unit terbaik

2. Pengembangan Implementasi Key Risk Indicators (KRI) 3. Pengembangan dan

Sosialisasi Dashboard Risiko 4. Pengembangan dan

Sosialisasi ERM Portal 5. Penyelarasan Proses Bisnis 6. Finalisasi dan Sosialisasi

delegasi dari matriks otoritas secara Korporat 7. Implementasi BCM secara penuh 1. Pengembangan teknik kuantifikasi risiko 2. Pelaksanaan evaluasi maturitas Kerangka Manajemen Risiko 3. Pengembangan loss events

database

4. Pengembangan program budaya Government Risk Compliance

1. Implementasi skenario perencanaan jangka panjang 2. Implementasi Sistem EIS

TAHAP 1

2015 - 2016 2017 - 2018 N ILAI M ANA JEMEN RISI KO 2021 - 2022 2019 - 2020

TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

1. Pembaruan Aspek Manajemen Risiko dalam Board Manual Perusahaan

2. Pembaruan charter untuk Komite Pemantau Manajemen Risiko dan Pengembangan Usaha (KPMRPU) 3. Pengembangan pelaporan

risiko kepada KPMRPU 4. Penajaman Analisis Risiko

Teknis, Komersial & Keuangan 5. Implementasi analisis

interelasi risiko

6. Pengembangan dan sosialisasi Risk Appetite

7. Pembaruan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko 8. Analisis pendekatan dan

seleksi Business Continuity Management (BCM) 9. Roadshow sosialisasi ulang

Manajemen Risiko termasuk penggunaan media video 10.Pelatihan penyegaran bagi

para pemilik risiko 11. Pelatihan penyegaran bagi

RiSiKO – RiSiKO YANg DiHADAPi PERUSAHAAN DAN UPAYA PENgELOLAANNYA

Berikut ini adalah risiko teridentifikasi yang signifikan berdampak terhadap Perusahaan beserta rencana mitigasi disusun:

No. Jenis Risiko Definisi Risiko Mitigasi Risiko

1 Risiko Pasar Risiko utama pada fungsi pemasaran adalah munculnya kompetitor pada bisnis niaga gas yang mendekati pelanggan PGN di beberapa area. Di samping itu, kompetitor produk seperti batu bara, juga menjadi potensi ancaman bagi volume penjualan Perusahaan.

Untuk memitigasi jenis risiko ini, Perusahaan telah melaksanakan beberapa rencana tindakan penanganan, termasuk:

- Marketing Intelligence;

- Pendekatan kepada pelanggan eksisting dan potensial;

- Peningkatan excellence service; - Ekspansi dan pengembangan pasar. 2 Risiko Mata Uang PGN terekspose risiko mata uang karena

fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah dan Yen Jepang terhadap Dolar Amerika. Hal ini dapat menimbulkan potensi kerugian karena terdapat sebagian porsi pendapatan Perusahaan dalam mata uang Rupiah dan sejumlah pinjaman Perusahaan dalam mata uang Yen, sementara mata uang pencatatatn Perusahaan dalam Dolar Amerika.

Untuk memitigasi risiko ini, Perusahaan melakukan transaksi lindung nilai untuk menurunkan potensi kerugian atas fluktuasi nilai tukar Yen terhadap Dolar Amerika. Sementara itu, PGN tidak melakukan hal yang sama untuk mata uang Rupiah karena telah terlindung secara alami oleh pengeluaran operasional Perusahaan dalam mata uang yang sama, dalam Rupiah. 3 Risiko Regulasi Tahun 2014 merupakan tahun politik di Indonesia

terkait dengan pemilihan Presiden. Hal ini cukup berdampak terkait dengan potensi perubahan susunan pemerintahan dan regulasi terkait dengan sektor energi. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak terhadap bisnis Perusahaan.

Untuk mengatasi risiko ini, PGN melakukan pendekatan secara intensif kepada pemerintah baru melalui fungsi hubungan kelembagaan untuk menjaga hubungan dan komunikasi yang baik. Perusahaan juga memberikan masukan kepada pemerintah baru terkait dengan pengembangan sektor energi, khususnya sektor gas bumi untuk kepentingan Indonesia. 4 Risiko Operasional Pada aspek operasional, Perusahaan terekspose

oleh risiko pada jaringan pipa dan fasilitas pendukungnya. Sumber risikonya antara lain: - Pihak ke-3

- Faktor alam

Mitigasi atas risiko ini, antara lain: - Perkuatan jaringan pipa

- Peningkatan frekuensi patroli jaringan pipa - Penggunaan marine radar surveillance 5 Risiko Pasokan Pada sisi pasokan, PGN terekspose oleh risiko

penurunan pasokan gas yang dapat menimbulkan kerugian finansial terhadap Perusahaan. Hal ini dipicu oleh penurunan alami dari pasokan gas eksisting dan berakhirnya beberapa Gas Sales Agreement (GSA) dengan pemasok.

Mitigasi terhadap risiko pasokan, antara lain: - Koordinasi intensif dan pendekatan kepada

pemasok gas eksisting dan pemerintah termasuk SKK Migas dan Kementrian ESDM untuk melakukan perpanjangan kontrak pasokan gas.

- Utilisasi moda transportasi LNG melalui FSRU - Melakukan pencarian sumber pasokan baru 6 Risiko Legal Perusahaan terekspose oleh risiko legal terkait

dengan beberapa kasus hukum yang melibatkan PGN maupun Anak Perusahaan. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak kepada aspek finansial maupun reputasi Perusahaan.

Mitigasi atas risiko legal, antara lain: - Berkoordinasi dengan penegak hukum dan

mengikuti proses persidangan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

- Menyediakan bukti hukum yang kuat; - Menggunakan konsultan hukum untuk

menghadapi proses persidangan. 7 Risiko Makro

Ekonomi Penurunan harga minyak dunia berpotensi menurunkan pendapatan dari Anak Perusahaan yang beroperasi pada sektor hulu Minyak dan Gas. Secara konsolidasi, hal ini dapat berdampak pada kondisi finansial Perusahaan.

Memantau pergerakan harga minyak dunia untuk mengatur portofolio produksi minyak dan gas dari Anak Perusahaan yang bergerak di bidang hulu.