• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko

Dalam dokumen KRAS AR2011 (Halaman 119-122)

Untuk meningkatkan kemampuan Perseroan mengatasi permasalahan legal dan bisnis potensial yang semakin kompleks, pada tahun 2008 Perseroan mulai menerapkan konsep manajemen risiko. Melalui penerapan manajemen risiko, Perseroan berharap dapat secara proaktif mengidentiikasi potensi masalah yang ada serta melakukan langkah-langkah mitigasi yang dinilai paling optimal. Untuk menjalankan fungsi tersebut, Perseroan membentuk Divisi Manajemen Risiko.

Sebagai landasan penerapan manajemen risiko, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah menetapkan manual implementasi manajemen risiko yang disusun sesuai dengan kaidah dan standar Committee of Sponsoring Organization of The Tradeway Commission

(CoSo). Tahap sosialisasi telah dilakukan terhadap karyawan level manajerial melalui pelatihan in house, seminar internal, mentoring implementasi,

seminars, mentoring implementation, socialization through the intranet media, etc. To further facilitate its application in the ield, a risk management handbook has been developed and distributed to the leadership ranks of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Business risk is a potential event that adversely afects the achievement of the vision, mission, goals and targets of the Corporate or organizational unit. Risk management is an attempt to minimize the negative inluence of various sources of risk faced by the company’s business activities so that the goals can be achieved successfully. Risk Management Division is responsible of preparing infrastructure implementation, socialization, implementation guidance and management of enterprise risk.

To date there have been 741 identiied risks spread to almost all work units that are grouped into four types of risk, namely: strategic risk, inancial risk, operational risk and environmental risk. All risks identiied are recorded in the database in the Risk Management Information System (Sistem Informasi Manajemen Risiko/SIMARIS) of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

sosialisasi melalui media intranet, dll. Untuk lebih memudahkan penerapannya di lapangan, telah disusun buku saku penerapan manajemen risiko yang didistribusikan kepada jajaran pimpinan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Risiko bisnis adalah suatu potensi kejadian yang berpengaruh negatif terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan target Perseroan maupun unit organisasi. Manajemen risiko adalah upaya untuk meminimalkan pengaruh negatif berbagai sumber risiko yang dihadapi dalam kegiatan bisnis agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Divisi Manajemen Risiko yang dimiliki Perseroan bertanggung jawab menyiapkan infrastruktur implementasi, sosialisasi, bimbingan implementasi dan pengeloaan risiko perusahaan. Sampai saat ini telah teridentiikasi sebanyak 741 risiko yang tersebar hampir di seluruh unit kerja yang dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu: risiko strategis, risiko inansial, risiko operasional dan risiko lingkungan. Seluruh risiko yang teridentiikasi tersebut dicatat dalam database risiko yang ada dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMARIS) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Pada tahun 2009, Perseroan menggabungkan fungsi GCG dan Risk Management ke dalam satu divisi struktural, yaitu Divisi GCG & Risk Management. Penggabungan kedua fungsi tersebut semakin mengintegrasikan penerapan manajemen risiko sebagai salah satu pilar penting praktik Good Corporate Governance Perseroan.

Penerapan manajemen risiko di Perseroan antara lain melalui kegiatan:

• Sosialisasi pedoman manajemen risiko secara

terpadu di Perseroan, termasuk anak perusahaan Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk lebih mengakselerasi penerapan manajemen risiko di lingkungan Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Secara berkala dilakukan pertemuan bulanan forum Risk Management Grup PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

• Analisis risiko unit kerja dan risiko korporat,

termasuk analisis risiko untuk melengkapi materi RKAP tahunan.

• Mentoring penyusunan analisis risiko dengan

prioritas pada kegiatan utama Perseroan.

• Pembuatan database risiko Perseroan (Sistem

Informasi Manajemen Risiko PTKS – SIMARIS).

• Analisis risiko pada proyek-proyek strategis

perusahaan (proyek blast furnace, SAP, Revitalisasi, dll.).

• Analisis risiko spot terkait dengan kondisi aktual

yang dihadapi perusahaan.

• Analisis risiko mengenai aspek lingkungan,

kesehatan dan kesehatan kerja.

• Menerapkan Integrated Management System

(IMS) dengan cara melengkapi Key Performance Indikator (KPI) Sasaran Kerja Unit dengan Key Risk Indicator (KRI) dalam rangka memitigasi pencapaian kinerja.

Risiko bisnis yang dihadapi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai perusahaan baja terpadu dikelompokkan ke dalam empat jenis risiko, yaitu: 1. Risiko Strategis, yaitu risiko-risiko yang bersifat

strategis bagi pengembangan perusahaan, seperti: pengembangan teknologi, kebijakan pemerintah, rencana investasi, pengembangan produk baru, dll. 2. Risiko operasional, yaitu risiko yang terjadi

akibat kegagalan atau tidak memadainya proses pengendalian mutu proses bisnis.

tata kelola perusahaan Corporate governance

In 2009, the Company combined the functions of Good Corporate Governance and Risk Management into a single structural division, namely Corporate Governance & Risk Management Division. Merging these two functions was increasingly integrating risk management as an important pillar of Good Corporate Governance practices of the Company.

Risk management in the Company, among others, is implemented through:

• Socialization of integrated risk management

guidelines in the Company, including subsidiaries of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. group to further accelerate the implementation of risk management within PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Group. Monthly meeting of Risk Management Forum PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Group is periodically held.

• Risk analysis unit and corporate risk, including risk

analysis to complete the annual RKAP material.

• Mentoring of the development of risk analysis with

a priority on the main activities of the Company.

• Establishment of the Company’s risk database

(Risk Management Information Systems PTKS - SIMARIS).

• Risk analysis on the company’s strategic projects

(blast furnace project, SAP, Revitalization, etc.).

• Spot risk analysis associated with the actual

condition faced by the company.

• Risk analysis regarding environmental aspects,

occupational safety and health.

• Integrated Management System (IMS)

implementation by completing the Key Performance Indicator (KPI) of target work of the unit using Key Risk Indicator (KRI) in order to mitigate the achievement of the performance.

Business risks faced by PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. as an integrated steel company are categorized into four types of risk, namely:

1. Strategic risk that is strategic for the development of the company, such as technology development, government policies, investment plans, new product development, etc.

2. operational risk that results from failure or inadequacy of business process quality control.

3. Risiko Finansial, yaitu risiko yang secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan kerugian dalam bidang keuangan.

4. Risiko Lingkungan, yaitu risiko yang berdampak pada kerusakan lingkungan, pencemaran lingkungan, gangguan sosial kemasyarakatan, reputasi perusahaan, dll.

Berdasarkan sumbernya, risiko dapat berasal dari luar (eksternal) maupun dalam (internal) perusahaan. Secara ringkas, risiko tersebut adalah sebagai berikut:

Dalam dokumen KRAS AR2011 (Halaman 119-122)

Dokumen terkait