AnnuAl RepoRt
lApoRAn tAhunAn
2011
ENHANCING OUR
POTENTIAL TO GROW
PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
11
Rp
1,02
triliun | trillion
Turun 3,6%
Decresed 3.6%
Rp
17,92
triliun | trillion
Naik 20%
increased 20%
2,07
juta ton |
million tons
Pendapatan
bersih
net Revenue
Laba bersih
net income
Produksi
baja kasar
Crude steel
production
1,4
juta ton |
million tons
Volume
penjualan baja
sales
volume
Naik 8,3%
increased 8.3%
Naik 2,2%
Perkembangan
Proyek Strategis
Progress of Strategic Projects
Revitalisasi pabrik baja lembaran
panas, kapasitas menjadi 2,4 juta
ton per tahun.
1
Revitalization of Hot Strip Mill increase capacity to 2.4 million tons per year.
Revitalisasi pabrik besi spons
(
Direct Reduction
), kapasitas
menjadi 1,74 juta ton per tahun.
1
Revitalization of Sponge Iron Plant increase capacity to 1.74 million tons per year.
Proyek yang Selesai 2011:
perluasan waduk pt krakatau
tirta industri, kapasitas menjadi
5 juta m
3.
2
Expansion of the reservoir owned by PT Krakatau Tirta Industri increase capacity to 5 million m3.
Revitalisasi pabrik slab baja 1
(slab steel plant 1), kapasitas
menjadi 2,1 juta ton per tahun.
2
Revitalization of Steel Slab Plant 1 increase capacity to 2.1 million tons per year.
Iron making project
kalimantan
selatan, produksi besi spons
315.000 ton per tahun dan
power
plant
2x14 MW.
3
Iron making project in South Kalimantan would produce 315,000 tons of sponge iron per year and 2x14 MW power plant.
The project, completed in 2011:
Proyek yang Selesai 2012:
JV krakatau posco, produksi
crude steel 3 juta ton per tahun
dengan produk
slab
dan
plat
.
1
JV Krakatau Posco will produce 3 million tons of crude steel per year with a slab and plate products.
Blast Furnace
kompleks
dengan kapasitas produksi
hot metal
1,2 juta ton per
tahun dan modernisasi
pabrik slab baja 2 (slab steel
plant 2) dengan kapasitas
menjadi 1,0 juta ton.
1
Blast Furnace complex with a production capacity of 1.2 million tons of hot metal per year and the modernization of Steel Slab Plant 2 (Slab Steel Plant 2) with a capacity of 1.0 million tons.
Proyek yang Selesai 2013:
The project, completed in 2013:
pengembangan kapasitas pelabuhan
pt krakatau bandar samudera.
2
The development of port capacity of PT Krakatau Bandar Samudera.
peningkatan kapasitas
pabrik baja lembaran panas
(hot strip Mill) menjadi
3,5 juta ton per tahun.
2
Increased capacity of the Hot Strip Mill to 3.5 million tons per year.
peningkatan kapasitas pembangkit
listrik pt krakatau Daya listrik
menjadi 520 MW.
3
Increased power generation capacity of PT Krakatau Daya Listrik to 520 MW.
JV krakatau posco power plant
(kerja sama pt krakatau Daya
listrik dengan posco power)
dengan kapasitas 2x100 MW.
4
JV Krakatau Posco Power Plant (PT Krakatau Daya Listrik cooperation with Posco Power) with a capacity of 2x100 MW.
JV pembangunan pabrik kapur
bakar (kerja sama pt krakatau
industrial estate Cilegon dengan
posco Chemtech) dengan kapasitas
270.000 ton per tahun.
5
JV lime calcining (PT Krakatau Industrial Estate Cilegon cooperation with Posco
Proyek yang Selesai 2014:
Isu Utama
Key Issues
harga bijih besi naik
41,5% (year on year/
YoY), menyebabkan
kenaikan beban pokok
penjualan sebesar 28,8%
(YoY). ketidakpastian
akibat harga bijih besi
terus menekan margin
perseroan.
Iron ore prices increased 41.5% Year-on-Year (YoY), resulting in higher cost of revenues by 28.8% YoY. Uncertainties due the pricing of iron ore have continued to put pressure on the company’s margins.
pendapatan bersih
perseroan pada 2011
sebesar Rp17,92
triliun, naik 20% (YoY)
sebagai akibat dari
naiknya rata-rata harga
jual baja 8,9% (YoY)
dan volume penjualan
8% (YoY).
The company’s net revenue in 2011 was Rp17.92 trillion, up 20% YoY as average selling price of HRC rose 8.9% YoY and steel sales volume grew 8.0% YoY, respectively.
Revitalisasi Hot Strip
Mill yang baru rampung
pada April 2011, dan
saat ini bekerja dalam
kapasitas penuh dengan
produksi 2,4 ton/tahun.
selanjutnya, revitalisasi
Direct Reduction Plant
dan Slab Steel Plant
masing-masing telah
mencapai 96,7% dan
82,1%, pada Februari 2012.
Revitalization of the Hot Strip Mill was completed in April 2011 and the Mill is currently at full production capacity of 2.4 million tons/year. Furthermore, the revitalization of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant has reached 96.7% and 82.1%, respectively, as of February 2012.
pembangunan pabrik
pt krakatau posco
telah mencapai 13,4%
pada Februari 2012
dan dijadwalkan selesai
pada Desember 2013.
The plant construction of PT Krakatau Posco has reached 13.4% as of February 2012 and is scheduled for completion in December 2013.
1
2
3
Daftar Isi
Content
8
Ikhtisar Keuangan dan Operasional
Financial and operational Highlights
10
Informasi Pemegang Saham
Shareholder Information
12
Penghargaan 2011
2011 Awards
14
Profil Perusahaan
Company Proile
20
Sekilas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance
22
Tonggak Sejarah
Milestones
26
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board Commissioner
32
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Proile
36
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
42
Profil Direksi
Board of Directors’ Proile
46
Struktur Organisasi
organization Structure
48
Analisis dan Pembahasan Manajemen
86
Tata KeIola Perusahaan
Corporate Governance
134
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
144
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
158
Data Perusahaan
Corporate Data
164
Pernyataan Dewan Komisaris
dan Direksi
Board of Commissioners’ and
Directors’ Statement
168
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar Keuangan dan
Operasional
Financial and operational Highlights
Penjualan
(dalam Juta Rupiah)Sales
(in Rp Million)2011
2010
2009
2008
2007
Baja Lembaran Panas Hot Rolled Coil 7.988.188 6.644.776 7.300.454 8.819.156 5.623.662 Baja Lembaran Dingin Cold Rolled Coil 3.544.946 3.440.530 3.679.077 4.875.591 3.785.730 Billet Baja Steel Billet 29.458 3.582 2.418 43.226 66.985 Batang Kawat Wire Rod 1.554.454 1.218.303 1.553.333 1.981.991 1.798.353 Baja Tulangan Steel Bar 1.202.504 1.061.211 862.091 1.258.348 746.333 Baja Proil Section Steel 778.623 662.524 340.049 549.986 647.028 Tin Plate Tin Plate - - 1.070.495 1.465.900 1.021.435 Pipa Baja Steel Pipe 886.170 569.029 859.304 540.447 315.094 Lain-lain others 251.130 120.185 35.239 - 101.861
total penjualan baja total sales 16.235.474 13.720.141 15.702.460 19.534.645 14.106.481 Real Estate & Perhotelan Real Estate and Hotel 253.415 192.459 121.751 133.548 117.912 Rekayasa & Konstruksi Engineering &
Construction 749.464 467.812 669.867 592.237 273.860
Jasa Pengelolaan Pelabuhan Port Service
Provider 261.816 207.933 159.237 97.059 117.549
Jasa Lainnya others services 415.213 351.920 260.220 273.942 220.217
total penjualan non-baja
total non-steel sales 1.679.908 1.220.124 1.211.075 1.096.786 729.538
totAl penJuAlAn totAl sAles 17.915.382 14.940.265 16.913.535 20.631.431 14.836.019
Laba/(Rugi) Konsolidasian
(dalam Juta Rupiah)
Consolidated Profit/Loss
(in Million Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
Pendapatan Bersih Net Revenues 17.915.382 14.940.265 16.913.535 20.631.431 14.836.019 Laba/(Rugi) Kotor Gross Proit 1.598.811 2.268.536 1.185.389 2.716.064 1.772.602 Laba/(Rugi) operasi operating Proit 358.571 1.026.685 25.940 1.360.388 792.733 Laba/(Rugi) Sebelum beban (manfaat) Pajak
Proit Before Tax Expense (Beneit) 1.120.867 1.387.148 468.660 740.823 497.363
(Beban)/Manfaat Pajak Tax Expense (beneit) (98.024) (326.281) 27.545 (277.214) (180.843) Laba tahun berjalan Proit for the year 1.022.843 1.060.867 496.205 463.609 316.520 Pendapatan komprehensif lain
other comprehensive income - - - - -
Pendapatan komprehensif tahun berjalan
Comprehensive Income for the year 1.022.843 1.060.867 496.205 463.609 316.520
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total proit attributable to owner of the parent entity
1.025.018 1.062.683 494.672 459.57 1 313.441
Laba yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Total proit attributable to non-controlling interest
(2.175) (1.816) 1.532 4.038 3.079
Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam Juta Rupiah)
Consolidated Financial Position
(in Rp Million)
2011
2010
2009
2008
2007
Aset Lancar Current Assets 13.213.392 12.287.724 8.624.002 11.557.702 7.427.972 Penyertaan/investasi Investment 1.625.599 310.854 136.753 34.154 34.027 Aset Tidak Lancar Lainnya
Non-Current Assets others 6.672.571 4.985.481 4.025.253 3.782.571 3.655.025
Total Aset Total Assets 21.511.562 17.584.059 12.786.008 15.374.427 11.117.024 Liabilitas Lancar Current Liabilities 9.204.702 6.930.713 6.129.883 8.592.324 4.451.868 Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liabilities 1.951.867 1.227.801 818.660 1.304.999 1.576.173 Total Liabilitas Total Liabilitas 11.156.569 8.158.514 6.948.543 9.897.323 6.028.041 Kepentingan Non-Pengendali
Non Controling Interest 174.005 131.630 40.952 37.343 14.651
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to owners of the Parent Entity
10.180.988 9.293.915 5.796.513 5.439.761 5.074.332
Total Liabilitas & Ekuitas
Total Liabilities & Equity 21.511.562 17.584.059 12.786.008 15.374.427 11.117.024
Modal Kerja Bersih Net Working Capital 4.008.690 5.357.011 2.494.119 2.965.378 2.976.104
Rasio Keuangan
Financial Ratio
2011
2010
2009
2008
2007
Laba usaha terhadap Penjualan
Income from operations to Sales 2,00 6,87 0,15 6,59 5,34
Laba usaha terhadap Ekuitas
Income from operations to Equity 3,46 10,89 0,44 24,84 15,58
Laba usaha terhadap Jumlah Aset
Income from operations to Assets 1,67 5,84 0,20 8,85 7,13
Laba bersih terhadap Ekuitas
Net Income to Equity 9,88 11,26 8,50 8,46 6,22
Laba bersih terhadap Aset
Net income to total Asset 4,75 6,03 3,88 3,02 2,85
Rasio Lancar Current Ratio 143,55 177,29 140,69 134,51 166,85 Liabilitas terhadap Ekuitas
Liabilities to Equity 107,74 86,56 119,03 180,70 118,45
Liabilitas terhadap Jumlah Aset
Liabilites to Assets 51,86 46,40 54,34 64,38 54,22
Jumlah karyawan (orang) Total Employees 8.066 8.023 8.010 8.673 8.571 Jumlah anak perusahaan (unit)
Total Subsidiaries 10 10 10 11 10
ikhtisar keuangan dan operasional
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information
Daftar pemegang saham dan prosentase kepemilikannya
List of Shareholders and Percentage ownership
Nama Pemegang Saham
Shareholders Name
Jabatan
Title
Number of Shares
Jumlah Saham
%
pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
shareholders who own 5% or more
Pemerintah Republik Indonesia
The Government of the Republic of Indonesia 12,620,000,000 80.00
Direktur dan komisaris
Directors and Commissioners
Zacky Anwar Komisaris Utama
President Commissioner 254.000 0,002
Ansari Bukhari Komisaris
Commissioner 79.000 0,001
Wahyu Hidayat Komisaris
Commissioner 500.000 0,003
Fazwar Bujang Direktur Utama
President Director 485.000 0,003
Syahrir Syah Pohan Direktur Produksi
Production Director 448.500 0,003
Sukandar Direktur Keuangan
Finance Director 436.500 0,003
Irvan Kamal Hakim Direktur Pemasaran
Marketing Director 436.500 0,003
Yerry Direktur Logistik
Logistics Director 436.500 0,003
Dadang Danusiri Direktur SDM dan Umum
Human Resources and General Afairs Director
436.500 0,003
Masyarakat public 3.151.487.500 19,98
total total 15.775.000.000 100,00
kronologis pencatatan saham pt krakatau steel (persero) tbk
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Share Listing Chronology
29 oktober 2010
29 october 2010
Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK
Efective date of BAPEPAM-LK registration statement.
10 Nopember 2010
10 November 2010
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
Shares Listing on Indonesian Stock Exchange
15.775.000.000 Lembar
15,775,000,000 Shares
Jumlah saham dicatatkan
Number of shares listed
3.155.000.000 Lembar
3,155,000,000 Shares
Jumlah saham ditawarkan
Number of shares ofered
Rp850 / Saham
Rp850 / Share
Harga Penawaran Saham Perdana
Volume dan harga saham kRAs selama 2011
Volume and Price of KRAS Shares in 2011
harga saham pt krakatau steel (persero) tbk. (kRAs) di bei
Price of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) at IDX
Bulan Month
Harga Saham Share Price
Lembar
Volume
Nilai
Value (Rp)
Frekuensi
Frequency (x)
Tertinggi
Highest (Rp)
Terendah
Lowest (Rp)
Penutupan
Closing (Rp)
2010-TW 4
2010-Q 4 1.520 950 1.200 5.744.557.600 7.322.525.825.000 191.985
2011-TW 1
2011-Q 1 1.270 1.010 1.170 2.489.170.500 2.843.018.635.000 108.771
2011-TW 2
2011-Q 2 1.220 1.020 1.040 1.220.631.000 1.400.535.670.000 84.732
2011-TW 3
2011-Q 3 1.160 780 790 1.303.378.500 1.321.313.655.000 101.091
2011-TW 4
2011-Q 4 900 690 840 787.536.000 649.150.995.000 50.298
Harga Nominal Rp500 Nominal Price Rp500
5,744,557.6
2,489,170.5
1,220,631,0 1,303,378.5
787,536,000
1,200 1,170
1,040
790
840
2010-TW 4
2011-TW 1
2011-TW 2
2011-TW 3
2011-TW 4
Volume (Shares)
Price (Rupiah)
Penghargaan 2011
2011 Awards
no. penghargaan Awards institusi institution Waktu time 1. Customer Brand Choice Award 2011
Customer Brand Choice Award 2011
Markplus & Co.
Markplus & Co.
8 Februari 2011
8 February 2011
2. The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in Southeast Asia
The Best Mid-Cap Equity Deal of the Year 2010 in Southeast Asia
AlphaSouth East Asia
AlphaSouth East Asia
15 Februari 2011
15 February 2011
3. Pembina Teladan pada acara Penghargaan Gelar Karya BUMN Award 2011
Role model for mentor in the event of State-owned Enterprise Award 2011
Kementerian BUMN
Ministry of State-owned Enterprise
18 Maret 2011
18 March 2011
4. Mempertahankan sertiikat ISo9001 – ISo14001 – oHSAS18001/SMK3
Maintain the ISo9001 – ISo14001 – oHSAS18001/ SMK3 certiicates
Badan Sertiikasi Sucoindo-ICS
Sertiication Board of Sucoindo-ICS
18 April 2011
18 April 2011
5. LKS Bipartit Peringkat Pertama Nasional dalam ajang LKS Bipartit Award 2011
National First Rank of Bipartite Cooperation Forum Award 2011
Kementerian Nakertrans
Ministry of Manpower and Transmigration
16 Agustus 2011
16 August 2011
6. BUMN Industri Non keuangan dengan predikat sangat bagus dalam acara Infobank BUMN Awards 2011
Non-inancial industry State-owned Enterprise with excellent predicate in Infobank State-owned Enterprise Awards 2011
Infobank
Infobank
24 oktober 2011
24 october 2011
7. Economic Challenges kategori industri strategis
Economic Challenges for strategic industry category
Metro TV
Metro TV
21 November 2011
21 November 2011
8. “Band Score Emerging Industry Leader (EIL)” dan “Performance Excellence Growth Achievement Award” untuk kategori perusahaan besar dalam ajang Indonesian Quality Award VII 2011
“Band Score Emerging Industry Leader (EIL)” and “Performance Excellence Growth Achievement Award” for large company category in Indonesian Quality Award VII 2011
IQA Foundation
IQA Foundation
23 November 2011
23 November 2011
9. BNSP Competency Award 2011 subkategori perusahaan
BNSP Competency Award 2011 for business company subcategory
Badan Nasional Sertiikasi Profesi
17 Desember 2011
17 December 2011
10. “Perusahaan Sangat Terpercaya” dalam ajang Corporate Governance Perception Index 2010 Awarding Ceremony
“The Most Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index 2010 Awarding Ceremony
The Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA
19 Desember 2011
Profil Perusahaan
Company Proile
Merupakan pabrik
baja terpadu yang
memproduksi baja
lembaran panas, baja
lembaran dingin dan
batang kawat sebagai
produk utama.
perusahaan baja terpadu
dengan keunggulan
kompetitif untuk tumbuh
dan berkembang secara
berkesinambungan
menjadi perusahaan
terkemuka di dunia.
An integrated steel
company with competitive
edges to grow continuously
toward a leading global
enterprise.
Visi
Menyediakan produk baja
bermutu dan jasa terkait
bagi kemakmuran bangsa.
Providing the best quality
steel products and related
services for the prosperity
of the nation.
Misi
•
CoMpetenCe
Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri
serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, keahlian, dan sikap mental demi
peningkatan kinerja yang berkesinambungan.
• IntegrIty
Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap
kesepakatan, aturan dan ketentuan serta
undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi dalam
memperjuangkan kepentingan perusahaan.
• relIable
Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap
dalam merespons komitmen dan janji, dengan
mensinergikan berbagai kemampuan untuk
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
• InnovatIve
Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk
menciptakan gagasan baru dan implementasi yang
lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan
hasil kerja di atas standar.
•
CoMpetenCe
Relecting self-conidence and determination to
improve knowledge, skill, expertise and attitude for
sustainable performance.
• IntegrIty
Relecting compliance to rules, regulations and
commitment to agreement through professionalism
in achieving company’s objectives.
• relIable
Relecting readiness, swiftness and responsiveness
in implementing commitment by means of synergy
of all company resources for customer trust and
satisfaction.
• InnovatIve
Relecting determination and capacity in creating
new ideas along with better implementation in
improving process and output quality.
Corporate Values
Partnership for Sustainable Growth.
Sekilas PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. At A Glance
Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus 1970, berdirilah PT Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan kembali peralatan-peralatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja proil. Pada 1977, Presiden Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia itu.
Perkembangan Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia.
Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut. Dan dengan sepuluh anak perusahaan Krakatau Steel sanggup mendiversiikasi usahanya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja proil), menyediakan industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik (konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produk-produk baja Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional.
In the era of 1960, President Soekarno launched Trikora Iron Steel Project as a foundation of irm national industries. Ten years ahead, on 31 August 1970, PT Krakatau Steel (Persero) was established by utilising materials of Trikora Iron Steel Project such as steel wire mill, steel bar mill and steel section mill plants. In 1977, President Suharto initiated the irst operation of the largest steel producer in Indonesia.
Krakatau Steel, the company engaging in the steel industry, has shown its signiicant development. In less than ten years, the company has added its production facilities such as Sponge Iron Plant, Steel Billet Plant, and Wire Rod Plant, as well as infrastructure facilities of electricity power and Water Treatment Plant, Cigading Special Port and telecommunication system. This development leads PT Krakatau Steel to become the only integrated steel company in Indonesia.
Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi sudah diakui menurut standar internasional sejak dahulu kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh Sertiikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertiikat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertiikat ISo 9001 diperoleh PT Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISo 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertiikat ISo 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.
Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPo) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan.
Since early years, Krakatau Steel’s technical expertise has acknowledged pursuant to international standards. In fact, the company obtained the ASTM A252 and AWWA C200 in 1973, as well as API 5L for the production of spiral pipes in 1977. In 1993, PT Krakatau Steel (Persero) was awarded the ISo 9001 certiication which had been upgraded to the ISo 9001:2000 in 2003. In 1997, SGS International awarded another ISo certiication (the ISo 14001) for company’s commitment to environmental awareness and safety occupation.
on 10 November 2010, amidst volatile market conditions, PT Krakatau Steel (Persero) succeeded to become a Public Company by carrying out Initial Public ofering (IPo) and listed its stock on the Indonesia Stock Exchange. In 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. booked its net revenue of Rp17.9 trillion and net income of Rp1.02 trillion. In the same year, the Company and its Subsidiaries with Rp21.5 trillion assets employed 8,023 people.
proil perusahaan Company proile
1960
Penandatanganan kontrak pembangunan Cilegon Steel Mills antara Republik Indonesia dan Tjazpromex Pert (All Union Export-Import Corporation) dari Moskow.
1962
Contract signing for construction of Cilegon Steel Mills between the Republic of Indonesia and Tjazpromex Pert
(All Union Export-Import Corporation) of Moscow.
Peletakan batu pertama Proyek Besi Baja Trikora.
Groundbreaking of Trikora Iron Steel Project.
1967
Perubahan status Proyek Besi Baja Trikora menjadi Perseroan Terbatas (PT) sesuai dengan Keputusan Presiden (Inpres) No. 17 tanggal 28 Desember 1967.
Status change from Trikora Iron Steel Project to a Limited Liability Company (PT) pursuant to the Presidential Decree No. 17 dated 28 December 1967.
1989
Pengelompokan PT Krakatau Steel (Persero) dan sembilan Usaha Strategis Milik Negara lainnya ke dalam Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
The grouping of PT Krakatau Steel (Persero) and nine other Strategic State-owned Enterprises into the Management Board for Strategic Industries (BPIS).
1990
Peletakan batu pertama proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian Tunky Ariwibowo untuk:
• Meningkatkan kapasitas produksi baja kasar
dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton/tahun.
• Meningkatkan kualitas dan variasi produk baja
Perusahaan.
• Meningkatkan eisiensi produk.
Groundbreaking of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization projects by Junior Minister of Industries Tunky Ariwibowo for:
• Increasing production capacity of crude steel
from 1.5 million tons to 2.5 million tons/year.
• Improving quality and variety of the
Company’s steel product.
• Improving production eiciency
Peresmian Pabrik Slab Steel Plant (Electric Arc Furnace), Pabrik Hot Strip Mill, dan Unit II Direct Reduction
PT Krakatau Steel oleh Presiden Suharto.
Oicial opening of PT Krakatau Steel’s Slab Steel Plant
(Electric Arc Furnace), Hot Strip Mill, and Direct Reduction Plant Unit II of PT Krakatau Steel by President Suharto.
1983
Tonggak Sejarah
1970
Pengumuman resmi untuk mendirikan PT Krakatau Steel (Persero)
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 tanggal 31 Agustus 1970. PT Krakatau Steel (Persero) diberikan mandat yang luas untuk membangun industri baja di Indonesia.
Oicial announcement to establish
PT Krakatau Steel (Persero) pursuant to the Government Decree No. 35 dated 31 August 1970.
PT Krakatau Steel (Persero) was awarded a broad mandate to build a steel industry in Indonesia.
1975
Pembangunan PT Krakatau Steel (Persero) Tahap I dengan kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun.
The construction of PT Krakatau Steel (Company) Phase I with production capacity of 500 thousand tons per year.
1977
Peresmian pabrik
Reinforcing Bar, Section Steel dan Pelabuhan Khusus Cigading PT Krakatau Steel (Persero) oleh Presiden Suharto.
Oicial opening of
PT Krakatau Steel’s Steel Bar Mill, Section Steel Mill and Cigading Special Port by President Suharto.
1991
Penggabungan PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) dan PT Krakatau Baja Permata ke dalam PT Krakatau Steel (Persero).
The merging of PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) and PT Krakatau Baja Permata into PT Krakatau Steel (Persero).
1992
Pemisahan dari pabrik-pabrik Reinforcing Bar,
Section Steel dan Wire Rod menjadi
PT Krakatau Wajatama.
The spin of of
Reinforcing Bar, Section Steel and Wire Rod plants into PT Krakatau Wajatama
1993
Peresmian proyek perluasan PT Krakatau Steel oleh Presiden Suharto, termasuk:
• Modernisasi dan perluasan produksi HSM dari
1,2 juta ton menjadi 2,0 juta ton/tahun.
• Peningkatan kualitas dan eisiensi HSM. • Perluasan pelabuhan bijih besi dari kapasitas
bongkar tahunan 3 juta ton menjadi 6 juta ton.
Oicial opening of PT Krakatau Steel’s expansion
project by President Suharto, including:
• Modernization and production expansion of HSM
from 1.2 million tons to 2.0 million tons/year.
• Improvement of quality and eiciency of HSM. • Expansion of port for iron ore pellet from an
annual unloading capacity of 3 million tons to 6
Peresmian Pabrik Besi Spons PT Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan Teknologi Direct reduction dari Hylsa, pabrik Billet Steel (Electric Arc Furnace), Pabrik Wire Rod Mill, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 400 MW, dan Fasilitas Pengolahan Air (2.000 liter/detik) serta PT KHI Pipe oleh Presiden Suharto.
Oicial opening of PT Krakatau Steel’s Sponge
Iron Plant (Persero) utilising Direct Reduction Technology from Hylsa, Steel Billet Plant (Electric Arc Furnace), Wire Rod Mill, 400 MW Steam-Generated Electricity Plant, and Water Treatment Facilities (2.000 liter/seconds) as well as PT KHI Pipe by President Suharto.
1979
Penyelesaian proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau Steel oleh Menteri Muda Perindustrian Ir. Tunky Ariwibowo, termasuk:
• Pabrik Direct Reduction Hyl III.
• Pabrik Slab Steel Plant 2.
• Sizing Press HSM.
• Pusat Cross-connecting listrik III dan
Compensating Installation untuk PLTU 400 MW.
• Production Control System II PPC.
Completion of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization projects by Junior Minister of Industries Ir. Tunky Ariwibowo, including:
• Direct Reduction Plant Hyl III. • Slab Steel Plant 2.
• Sizing Press HSM.
• Electricity Cross-connecting center III and
Compensating Installation for PLTU 400 MW.
• Production Control System II PPC.
1996
Pemisahan dari unit pendukung otonom menjadi anak perusahaan PT Krakatau Steel:
• PLTU 400 MW menjadi PT Krakatau Daya Listrik. • Pusat Pengolahan Air di Krenceng menjadi PT
Krakatau Tirta Industri.
• Pelabuhan Khusus Cigading menjadi PT Krakatau
Bandar Samudera.
• Rumah Sakit Krakatau Steel menjadi PT Krakatau
Medika.
Spin-of autonomous supporting units into PT Krakatau Steel subsidiaries:
• 400 MW Steam-Generated Electricity Plant into
PT Krakatau Daya Listrik.
• Water Treatment Center in Krenceng into PT
Krakatau Tirta Industri.
• Cigading Special Port into PT Krakatau Bandar
Samudera.
• Krakatau Steel Hospital into PT Krakatau Medika.
2009
Di tengah krisis ekonomi global, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp494,7 miliar dari pendapatan bersih sebesar Rp16,9 triliun.
Amidst the global economic crisis, PT Krakatau Steel (Persero) was successfully booked Net Income of Rp494,7 billion from Net Revenues of Rp16,9 trillion rupiah.
2010
• The change of PT Krakatau Steel (Persero) into PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. following the success of Initial Public ofering on 10 November 2010.
• Peletakan batu pertama dari fase I proyek konstruksi PT Krakatau Steel Posco pada tanggal 28 oktober 2010. Proyek ini adalah joint-venture antara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan Posco dari Korea untuk memproduksi 3 juta ton baja dalam setahun.
Dimulainya upaya perubahan haluan melalui perbaikan terus-menerus dalam eisiensi proses bisnis PT Krakatau Steel (Persero) secara keseluruhan. Pada tahun 2007, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp313,81 miliar setelah tahun sebelumnya rugi Rp135,4 miliar.
1998
Perubahan Status
PT Krakatau Steel (Persero) menjadi anak perusahaan PT Pakarya Industri (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 35 tanggal 10 Agustus 1998.
Status change of PT Krakatau Steel (Persero) to become a subsidiary of PT Pakarya Industri (Persero) pursuant to the Government Decree (PP) No. 35 dated 10 August 1998.
1999
Perubahan nama PT Pakarya Industri (Persero) menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS).
Name change of PT Pakarya Industri (Persero) to PT Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS).
2002
Pembubaran PT BPIS dan transfer aset Badan Usaha Strategis Milik Negara kepada Pemerintah (dengan Kantor Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sebagai penghubung Menteri Keuangan) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Maret 2002 dan PP no. 52 Tahun 2002 tanggal 23 September 2002.
Dissolution of PT BPIS and asset transfer of Strategic State-owned Enterprise to
the Government (with the Oice of State
Minister of State-owned Enterprise as the liaison of the Finance Minister) through Special General Meeting of Shareholders on 28 March 2002 and Government Regulation no. 52 of 2002 dated 23 September 2002.
• The change of PT Krakatau Steel (Persero) into PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. following the success of Initial Public ofering on 10 November 2010.
• Groundbreaking of PT Krakatau Steel Posco’s phase I construction project on 28 october 2010 – a joint venture company of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. and Posco (South Korea) to produce 3 million tons of steel annually.
• Rapat Umum Pemegang Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang pertama kali diselenggarakan (tanggal 6 Juni 2011) semenjak menjadi perusahaan terbuka.
• Penyelesaian revitalisasi pabrik Hot Strip Mill yang meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2,4 juta ton dari sebelumnya sebesar 2 juta ton per tahun.
• The irst General Meeting of Shareholders of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. was held on 6 June 2011 after becoming public company.
• Completion of Hot Strip Mill Plant revitalization to increase production capacity of 2 million tons per year to 2.4 million tons per year.
Commencement of turnaround eforts through continuous improvements in PT Krakatau
Steel’s overall business process eiciency. In
2007, the Company booked a Net Income of Rp313.81 billion after a previous year’s loss of Rp135.4 billion.
2011
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Tingkatkan Daya Saing dan
Optimalkan Seluruh
Keunggulan yang Dimiliki
Improve Competitiveness and
Optimize Advantages of the Company
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Kami, Dewan Komisaris, ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ungkapan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan melewati tahun 2011 dengan cukup baik, walaupun menghadapi berbagai tantangan.
Perekonomian domestik sepanjang tahun 2011 cukup kondusif, dengan pertumbuhan GDP mencapai 6,5%. Peringkat utang luar negeri Indonesia terus membaik mendekati peringkat investasi menjadi Ba1 (Moody’s) dengan outlook positif. Lembaga pemeringkat internasional, Moody`s Investor Service, bahkan menaikkan peringkat utang Indonesia dari Ba1 menjadi Baa3 dengan outlook stabil di awal tahun 2012 ini. Fitch Ratings juga memberikan peringkat Investment Grade kepada Indonesia sehingga posisi Indonesia layak menjadi tujuan investasi dengan peringkat risiko utang yang menurun yang membuat kurs rupiah membaik dan cadangan devisa juga meningkat serta mendorong dana segar masuk ke Indonesia dalam jumlah yang besar.
Valued Shareholders,
We, the Board of Commissioners, would like to express our gratitude to the Almighty God for His Blessings that made it possible for the Company to pass 2011 successfully, despite many challenges faced.
Zacky Anwar
Komisaris Utama
President Commissioner
Di tengah kondisi usaha
yang semakin kompetitif
dan penuh tantangan,
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
mampu mencatat kinerja laba
sebesar Rp1,02 triliun, serta
peningkatan ekuitas hampir
10% menjadi Rp10,35 triliun dan
pendapatan 20% menjadi
Rp17,9 triliun dari tahun
sebelumnya. Masih perlu
langkah eisiensi yang lebih
komprehensif di masa depan.
Amidst increasingly tight competition
in steel industry, PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. managed to book net
proit of Rp1.02 trillion, a nearly 10%
increase in equity to Rp10.35 trillion,
and 20% growth in net revenues
to Rp17.9 trillion in 2011. More
comprehensive eiciency measures
are required in the future.
laporan Dewan komisaris
Di tengah luktuasi harga bahan baku dan produk baja internasional di tahun 2011, kami menilai Perseroan telah mampu mempertahankan kinerja produksi melalui inisiatif strategis dengan menjalankan program revitalisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang ada. Perseroan juga telah mampu mempertahankan kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun. Pencapaian kinerja keuangan ini diupayakan melalui pengendalian biaya dengan program eisiensi dan sinergi yang dijalankan dengan sungguh-sungguh. Ekuitas meningkat hampir 10% menjadi Rp10,4 triliun dari sebelumnya Rp9,4 triliun. Pendapatan naik 20% menjadi Rp18 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp15 triliun. Walau begitu beban pokok pendapatan membesar, dan ini yang memerlukan langkah eisiensi lebih komprehensif di masa depan.
Sebagai industri strategis yang menjadi tulang punggung industrialisasi Indonesia, Perseroan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan baru yang menggunakan teknologi baru yang tentu saja lebih eisien.
Selain dukungan Pemerintah Pusat, kami juga merasa perlu menggalakkan sinergi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara dan bekerja sama dengan pemerintah lokal sehingga Perseroan dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat di sekitar perusahaan.
Kami juga menilai banyak kemajuan yang dicapai Perseroan dalam merealisasikan pembangunan proyek-proyek strategisnya. Antara lain, pembangunan pabrik besi spons berkapasitas total 315 ribu ton dengan unit pembangkit listriknya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat atau industri lain di lingkungan Batulicin, Kalimantan. Memperhatikan perkembangan proyek strategis tersebut hingga akhir tahun 2011 dan proyek strategis lainnya di tahun 2012 (seperti proyek revitalisasi Pabrik Besi Spons, Pabrik Slab Baja, Pabrik Blast Furnace, ekspansi Pabrik Baja Lembaran Panas, dan pembangunan pabrik PT Krakatau Posco), serta munculnya peluang dari peningkatan kondisi perekonomian nasional; Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk memastikan penyelesaian proyek tersebut tepat waktu. Sehingga Perseroan akan dapat mengisi peluang meningkatkan bahan baku besi spons dan meningkatkan kapasitas produk baja untuk pasar domestik dan ekspor. Proyek-proyek strategis seluruhnya tersebut adalah bagian
Despite the luctuations in raw material and steel product prices in 2011, we believe that the Company was able to maintain its production performance through strategic initiatives by implementing a number of revitalization programs to increase production capacity of existing production facilities. The Company was also able to book net proit of Rp1.02
trillion by implementing eiciency and synergy-based
cost management programs. Equity rose by nearly 10% to Rp10.35 trillion last year from Rp9.4 trillion in the previous year. Revenue increased by 20% to Rp17.9 trillion compared to Rp15 trillion in the previous year. However, cost of goods sold also increased, a condition which requires more comprehensive
eiciency measures in the future.
As a strategic industry which serves as a backbone for industrialization in Indonesia, the Company must be able to improve its competitive edges in order to compete with new companies that use new and
more eicient technology.
Besides the needed support from the government, we believe that we need to encourage synergy with other State-owned Enterprises and cooperation with local government in order to enhance both corporate growth and community development.
dari implementasi Rencana Jangka Panjang Perseroan yang telah disusun sebelumnya.
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul, Dewan Komisaris mengamanatkan kepada Direksi untuk senantiasa meningkatkan daya saing Perseroan dan mengoptimalkan seluruh keunggulan yang dimiliki yaitu lokasi pabrik yang dekat pelabuhan, kapasitas produksi, jaringan distribusi, pemimpin pasar dan citra merek, kemampuan keuangan, sumber daya manusia serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Dewan Komisaris mengapresiasi selesainya proyek revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada pertengahan tahun 2011. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pabrik baja lembaran panas dari 2,0 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Dengan demikian Perseroan dapat menargetkan peningkatan produksi baja lembaran panas pada tahun 2012 sebesar 15%.
Beberapa proyek yang masih dalam tahap pengerjaan/ konstruksi yaitu proyek revitalisasi pabrik besi spons dan revitalisasi pabrik slab baja baru akan memberikan dampak peningkatan produksi tahun 2013. Proyeksi strategis lainnya, seperti proyek ekspansi pabrik baja lembaran panas dan proyek pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco, akan berdampak pada peningkatan produksi di tahun 2014 dan 2015.
Dewan Komisaris mengamanatkan peningkatan produksi dari kapasitas produksi pabrik lainnya secara maksimal dan memperluas keberadaan jaringan distribusi di lokasi-lokasi pemasaran Perseroan yang potensial. Jaringan distribusi tersebut meliputi sebaran pasar baru dan/atau mekanisme jualan yang baru (seperti konsinyasi) yang direncanakan dengan seksama, sehingga memungkinkan Perseroan mendapatkan ceruk pasar baru dan eisiensi distribusi yang menjamin kemampuan dalam bersaing.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi Direksi mendirikan beberapa perusahaan patungan dengan skema usaha bersama (joint venture) untuk mendukung proyek PT Krakatau Posco, diantaranya dalam bidang penyediaan listrik, kapur bakar, dan jasa pendukung lainnya.
Aspek lain yang harus dilaksanakan untuk menjamin pencapaian kinerja berkelanjutan adalah membangun dan menjalankan pengawasan internal
long-term plans which have been carefully studied and determined.
The Board of Commissioners have instructed the Board of Directors to continuously improve the Company’s competitive edges and to optimize its strengths, such as the strategic location of production facilities near the Cigading port, production capacity, distribution channel, position as market leader, strong brand image, inancial capabilities, human resources and corporate social responsibility (CSR) in order to cope with future challenges and opportunities.
The Board of Commissioners appreciate the completion of the Hot Strip Mill revitalization project in the middle of 2011. After the completion of the project, the production capacity of the Hot Strip Mill increases to 2.4 million tpy from 2.0 million tpy. The Company’s production of Hot Rolled Coil (HRC) is expected to grow 15% in 2012 following the increase in production capacity.
The revitalization of the Direct Reduction Plant and the Slab Steel Plant, which is still in progress, is expected to increase the Company’s production in 2013. other strategic projects such as the Hot Strip Mill expansion and the construction of PT Krakatau PoSCo are expected to contribute to the Company’s production in 2014 and 2015, respectively.
The Board of Commissioners have instructed the Board of Directors to increase capacity of other production facilities and to expand distribution channels to potential marketing locations. The distribution channels include new market distribution and/or new marketing methods (such as consignment) which are carefully studied and planned. These steps would enable the Company to obtain new market segments
and to achieve eiciency in distribution which would
improve its competitiveness.
The Board of Commissioners appreciate the initiatives taken by the Board of Directors to form a number of joint ventures to secure supply of electricity, lime, and other supporting services for PT Krakatau PoSCo.
Another aspect that should be done to ensure sustainable performance achievement is developing and implementing an efective internal control as well laporan Dewan komisaris
yang efektif dan penilaian risiko Perseroan yang aplikatif, sehingga Perseroan akan terhindar dari dampak kurang baik yang mungkin timbul dari terjadinya risiko yang tidak termitigasi.
Dewan Komisaris akan mengawasi rencana investasi dan memastikan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan berlandaskan pada asas kepatutan dan mematuhi peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan berkomitmen untuk menetapkan prinsip Good Corporate Governance
(GCG) sebagai dasar pembuatan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Hal ini merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seiring dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa kualitas tata kelola Perseroan tetap dipertahankan dan ditingkatkan dengan melengkapi seluruh Struktur Tata Kelola dan Proses Tata Kelola untuk menjamin peningkatan praktik terbaik tata kelola perusahaan.
Untuk mendukung Dewan Komisaris dalam rangka menjalankan tugas-tugas pengawasan dan penasihatan, Dewan Komisaris Perseroan membentuk dua Komite, yaitu Komite Audit dan Komite Investasi dan Risiko Usaha. Masing-masing Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, kami senantiasa mengingatkan Direksi untuk konsisten menerapkan prinsip harmonisasi antara
Proit (ekonomi), Planet (lingkungan) dan People
(masyarakat), sehingga dalam langkah operasionalnya Perseroan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
Selain itu, kami juga mendorong Perseroan untuk senantiasa berupaya menjaga pengelolaan lingkungan dengan mempertahankan predikat Perseroan yang peduli dengan lingkungan kemasyarakatan, termasuk mendorong Perseroan berpartisipasi dalam upaya pengurangan emisi Co2, yang dapat menurunkan dampak pemanasan global dan mengurangi dampak polusi debu pabrik bagi masyarakat sekitar.
as applicable Company risk assessment to prevent the Company from unfavorable impact which may occur due to unmitigated risks.
The Board of Commissioners will monitor all investment plans and ensure that they are implemented in accordance with the due care principles and obeying applicable laws and regulations.
As a publicly listed company, the Company is committed to Good Corporate Governance (GCG) principles as a foundation for policy making and operational activities.
The Board of Commissioners continuously ensure that the Company maintain and improve corporate governance standards by completing all corporate governance structures and processes in order to assure best practices in corporate governance.
To support its monitoring and supervision task, Board of commissioners established two committees namely Audit Committee and Investment and Business Risks Committee. Each of committee was chaired by Independent Commissioner and responsible to Board of Directors.
With regard to the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR), we continuously remind the Board of Directors to consistently apply principles of harmonization between Proit (economy), Planet (environment), and People (community) in order for the Company to obtain support from the community in conducting its operational activities.
Zacky Anwar
Komisaris Utama
President Commissioner
Pada tanggal 6 Juni 2011 Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2010 dengan salah satu agenda Perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan. Melalui RUPST tersebut, Sdr. Alexander Rusli telah diberhentikan secara terhormat dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan surat Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Nomor S-254/MBU/2011 tertanggal 12 Mei 2011. Kami dan jajaran Direksi serta seluruh karyawan mengucapkan rasa terima kasih yang tinggi dan memberikan penghormatan atas segala sumbangsih, pemikiran dan pengabdiannya selama menjalankan tugas sebagai Komisaris Perseroan.
Pada RUPST tersebut pula telah diangkat Sdr. Wahyu Hidayat untuk bergabung sebagai anggota Komisaris, dan Sdr. Achmad Sofjan Ruky sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan atas kerja sama, loyalitas, dan kerja kerasnya dalam memaksimalkan peluang yang ada. Kami mengucapkan terima kasih juga kepada seluruh pemangku kepentingan lainnya atas segala dukungan dan sumbang sarannya sehingga Perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2011.
Atas nama Dewan Komisaris,
on behalf of Board of Commissioners,
The Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 6 June 2011. The AGMS approved the honorable discharge of Alexander Rusli as member of the Board of Commissioners based on based on Series A Dwiwarna Shareholder No. S-254/MBU/2011 dated 12 May 2011. on behalf of the management and employees, we would like to express our appreciation and gratitude for his valuable contribution, thoughts and devotion during his term as member of the Board of Commissioners.
The AGMS approved the election of Wahyu Hidayat as member of the Board of Commissioners and Achmad Sofjan Ruky as Independent Commissioner, respectively.
Finally, we would like to express sincere gratitude and appreciation to the Board of Directors and employees for the cooperation, loyalty and hard work to maximize every opportunity. We also would like to thank all stakeholders for their continuous support.
laporan Dewan komisaris
M. imron Zubaidy
4
2
Ansari bukhari1
Zacky Anwar3
Wahyu hidayat5
Achmad s. RukyProfil Dewan Komisaris
Ansari Bukhari
Komisaris Commissioner
2
Ansari Bukhari lahir di Bukittingi, 12 Februari 1955. Karirnya banyak dihabiskan pada Departemen Perindustrian RI dengan posisi terakhir sebagai Sekretaris Jenderal. Di Kementerian ini pernah menjabat pula sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Industri (sejak 2005), dan Sekretaris Direktur Jenderal Kerja Sama Industri dan Perdagangan Internasional (2002-2005). Jabatannya di birokrasi pemerintahan memungkinkannya menggalang jaringan yang luas yang bermanfaat bagi kemajuan Perseroan.
Ansari Bukhari was born in Bukittinggi on 12 February 1955. He has dedicated his professional career to the Ministry of Industry with his last position as General Secretary. He also has served as the Director General of Metal, Machinery, Textile and Various Industries at the Ministry since 2005. His various positions at the bureaucracy enabled him to garner a vast network needed for the progress of the Company.
Zacky Anwar M
Komisaris Utama President Commissioner
1
Zacky Anwar lahir di Jakarta, 14 April 1948. Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (BIA) dan Ketua Crisis Center Indonesia. Jaringannya yang luas, pengalamannya dan pemahamannya yang komprehensif dan ekstensif mampu membawa dan membimbing PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menjadi produsen baja kelas dunia.
Zacky Anwar, born in Jakarta on 14 April 1948, was previously Chief of the Indonesian Military Intelligence Bureau (BIA), and Chairman of the Country’s Crisis Center. With a vast network derived from extensive overseas assignments, he has a comprehensive and extensive understanding of the Company’s strategic position and the abilities to guide PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. to become a world-class steel producer.
Wahyu Hidayat menjabat sebagai Komisaris sejak 6 Juni 2011. Kelahiran Madiun, 3 Juli 1954 ini juga sedang menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Negara BUMN dan Komisaris Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jamsostek (2007-2008), Komisaris Utama PT Madani Securities (2002-2006), Direktur Utama PT Pelita Air Service (2005), Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002), dan Direktur Keuangan PT Sucoindo (Persero) sejak 1995 sampai 1998, serta berkarir di Departemen Keuangan RI sejak 1980 sampai 1989. Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (1979) dan Diploma in Development Finance dari University of Birmingham, UK (1984).
Wahyu Hidayat, born in Madiun on 3 July 1954, has been a Commissioner of the Company since 6 June 2011. He is currently Special Staf of the Ministry of State-owned Enterprises and President Commissioner of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). other positions previously held include: President Commissioner of PT Jamsostek (2007-2008), President Commissioner of PT Madani Securities (2002-2006), President Director PT Pelita Air Service (2005), President Director of PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002), Finance Director of PT Sucoindo (Persero) (1995 – 1998). He also had a career in the Ministry of Finance from 1980 to 1989. He acquired Bachelor Degree from the Faculty of Economy, Universitas Gadjah Mada (1979) and Diploma in Development Finance from the University of Birmingham, UK (1984).
Wahyu Hidayat
Komisaris Commissioner
3
M. Imron Zubaidy
Komisaris Independen Independent Commissioner
4
Mohammad Imron Zubaidy lahir di Bekasi, 20 Januari 1953. Selain menjadi Komisaris Independen jabatannya di Perseroan adalah Ketua Komite Audit sejak 2009. Sampai sekarang juga masih menjabat Senior Advisor di PT Bukaka Teknik Utama Tbk. setelah sebelumnya pernah menjabat di perusahaan yang sama sebagai Wakil Direktur Utama (2002-2005), lalu pernah pula menjadi Direktur Utama PT Niagamitra Tritama (sejak 2001) dan Direktur Utama PT Cidas Supra Metalindo (sejak 1998). Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Sarjana Teknik di bidang Fisika dari Institut Teknologi Bandung.
Achmad S. Ruky
Komisaris Independen Independent Commissioner
5
Achmad S. Ruky menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 6 Juni 2011. Kelahiran Rangkasbitung, 3 November 1940 ini sampai sekarang juga menduduki jabatan sebagai Management Advisor untuk PT Krakatau Posco, Penasihat Ahli Kepala Kepolisian RI untuk Program Reformasi Birokrasi, Konsultan untuk Setneg/Setkab RI dan Kementerian Pendidikan Nasional, dan Konsultan Manajemen Modal Madani (SDM) untuk beberapa BUMN dan perusahaan swasta. Posisi jabatan sebelumnya adalah Direktur Mercedes Benz Group Indonesia (1994-1998), Direktur PT Semen Cibinong dan Semen Nusantara (1989-1993), dan Direktur Indofood Interna Corporation (1986-1989). Pendidikannya diselesaikan dengan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Melbourne, Australia (1973), dan Doctor of Management Science dari Technological University of the Philippine (1999).
Achmad S. Ruky, born in Rangkasbitung on 3 November 1940, has been an Independent Commissioner of the Company since 6 June 2011. He also currently holds the positions of Management Advisor of PT Krakatau PoSCo, Senior Advisor for Bureaucracy Reform Program at the National Police, Consultant for State Secretary/Cabinet Secretary and Education Ministry for some state-owned and private companies. Previous positions were Director of Mercedes-Benz Group of Indonesia (1994-1998), Director of PT Semen Cibinong and Semen Nusantara (1989-1993), and Director of Indofood Interna Corporation (1986-1989). He obtained his Master of Business Administration from the University of Melbourne, Australia (1973), and Doctor of Management Science from Technological University of the Philippine (1999).
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Kami optimistis dengan
selesainya berbagai proyek
maka kinerja Perseroan akan
tumbuh secara signifikan.
We are confident that the completion
of strategic projects will improve the
Company’s performance significantly.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Direksi, saya sampaikan bahwa Perseroan telah dapat melewati tahun 2011 yang penuh dengan tantangan. Tahun 2011 merupakan tonggak perjalanan yang penting bagi Perseroan, sebagai tahun pertama setelah dilaksanakannya IPo dan dimulainya pembangunan berbagai proyek strategis.
Kinerja Perseroan pada tahun 2011 ditandai dengan perolehan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun, nilai ini 3,6% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perseroan menghadapi kondisi yang berat di tengah situasi harga baja dunia yang cenderung datar sepanjang tahun sementara harga bahan baku berupa iron ore pellet
meningkat dengan tajam. Walaupun volume baja yang dijual pada tahun ini meningkat 8,3%, demikian pula nilai penjualan produk nonbaja dan jasa meningkat 37,7%, namun dari sisi operasi pencapaiannya tidak begitu baik sebagaimana ditunjukkan dengan turunnya laba operasi sebesar 65% menjadi hanya Rp358,6 miliar. Selain disebabkan oleh kenaikan harga jual yang tidak sepadan dengan kenaikan harga bahan baku, beberapa kendala turut berkontribusi pada penurunan laba ini.
on behalf of the Board of Directors, I would like to express my gratitude to Almighty God for His blessings that made it possible for the Company to stand up to the challenges in 2011. 2011 marked a key milestone for the Company after the successful Initial Public ofering (IPo) in 2010 which was followed by the commencement of various strategic projects.
The Company posted a net proit of Rp1.02 trillion in 2011, 3.6% lower than the previous year. The Company
faced a diicult situation last year as global steel prices
Fazwar bujang
Direktur Utama
President Director
Kinerja Perseroan
pada tahun 2011
ditandai dengan
perolehan laba bersih
sebesar Rp1,02 triliun.
The Company’s performance
in 2011 is marked by a net
proit of Rp1.02 trillion.
laporan Direksi
Pabrik baja lembaran panas tidak dapat beroperasi secara maksimal sebagai akibat dari proses pembelajaran (learning curve) yang panjang setelah direvitalisasi untuk meningkatkan kapasitasnya. Pabrik yang semula diharapkan dapat beroperasi penuh pada awal tahun, baru dapat dioperasikan secara maksimal pada bulan Mei 2011. Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya, pada tahun 2011 produksi baja lembaran panas masih mampu meningkat sebesar 17% menjadi 1,76 juta ton. Demikian pula pabrik slab baja dan billet baja, walaupun secara bersama-sama menghasilkan baja kasar 2,2% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun menghadapi kendala pasokan bahan baku sponge dari pabrik hilirnya sebagai akibat dari kekurangan suplai gas alam dan listrik.
Kami menyadari bahwa permasalahan ini belum dapat diatasi dalam jangka pendek, namun usaha untuk mengatasi permasalahan ini tengah dilakukan sehingga pada masa yang akan datang dapat beroperasi secara maksimal.
Dalam hal mengatasi kendala energi listrik, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) (anak perusahaan) sedang meningkatkan kapasitasnya sebesar 120 MW dengan membangun tambahan fasilitas baru (PLTGU) yang terintegrasi dengan fasilitas yang sudah ada. Sampai dengan 31 Desember 2011, progres penyelesaian proyek ini mencapai 18% dan direncanakan beroperasi penuh pada bulan Agustus 2013. Demikian pula untuk mengatasi permasalahan suplai gas alam dan ketergantungan pada bahan baku iron ore pellet yang mahal dan berkadar Fe (besi) tinggi, Perseroan membangun pabrik baja berbasis batu bara yaitu blast furnace, yang pada saat ini kontrak pembangunannya telah ditandatangani. Kontrak pembangunan Blast Furnace akan efektif setelah ditandatanganinya perjanjian pembiayaan dan diharapkan pembangunannya dapat diselesaikan pada tahun 2013. Permasalahan ketergantungan pada pasokan iron ore pellet impor sebagian diselesaikan dengan pembangunan pabrik besi di Kalimantan yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Mei 2012.
Demikian pula proyek revitalisasi Pabrik Direct Reduction dan Slab Baja sudah dimulai pada awal tahun 2012 ini dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2012 juga. Sementara peningkatan kapasitas pelabuhan dalam rangka mendukung beroperasinya blast furnace
dan peningkatan kapasitas hot strip mill menjadi 3,5 juta ton (masih tahap kajian teknis) telah diselesaikan pada
The Hot Strip Mill was unable to run at full capacity as the mill had a steep learning curve after the completion of the revitalization program, which is aimed at increasing its production capacity. The Hot Strip Mill resumed production at full capacity ive months behind schedule in May 2011. Despite a few months late, Hot Rolled Coil production increased 17% to 1.76 million tons. Meanwhile, crude steel output from the Slab Steel Plant and the Billet Steel Plant rose 2.2%. However, sponge iron production decreased due to limited supply of natural gas and electricity.
We realize that these problems cannot be overcome within a short period of time. However, corrective measures are being taken in order to fully maximize the performance of the Company’s production facilities in the future.
To overcome the electricity power problem, PT Krakatau Daya Listrik (KDL) (subsidiary) is increasing its capacity of 120 MW by building new additional facility (PLTU) integrated to the existed facility. Up to 31 December 2011, the progress of project completion is up to 18% and is planned to fully operate in August 2013. Likewise, to overcome the problem of natural gas supply and dependency of the expensive iron ore pellet raw material which also contains high Ferro, the Company builds a based-coal steel plant namely blast furnace, which project contract, has been signed at preset. The contract project of blast furnace will be efective after the fund agreement is signed and is expected to be inished on 2013. The problem of dependency of import iron ore pellet supply is partly solved by building an iron plan in Kalimantan which expected to operate in May 2012.
tahun 2011. Dengan selesainya proyek-proyek tersebut diharapkan eisiensi dan keseimbangan produksi dapat dicapai secara maksimal.
Dalam kaitan pembangunan pabrik baja terintegrasi baru melalui usaha bersama dengan Posco, Perseroan telah menyerahkan lahan yang diperlukan dan tengah menyelesaikan tahap akhir pematangannya. Untuk mendukung beroperasinya pabrik baru ini, PT Krakatau Tirta Industri telah menyelesaikan perluasan waduk sehingga kapasitasnya telah meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan. Perusahaan pendukung lainnya seperti PT Krakatau Posco Chemtech Calcination yang memproduksi kapur industri dan PT Krakatau Posco Power yang memproduksi listrik telah didirikan dengan format usaha patungan dengan anak perusahaan PT Krakatau Steel. Di luar anak-anak perusahaan diperkirakan masih akan ada sekitar 23 perusahaan yang berdiri dan ikut tumbuh dalam rangka mendukung operasi di PT Krakatau Steel maupun PT Krakatau Posco di Cilegon.
Kami optimistis bahwa dengan selesainya proyek-proyek tersebut kinerja Perseroan akan meningkat secara signiikan. optimisme ini didukung pula dengan perkiraan kondisi usaha yang semakin baik sebagaimana ditunjukkan dengan perbaikan parameter ekonomi regional maupun nasional.
Sebagaimana kita ketahui bahwa krisis di Eropa yang masih berlangsung saat ini tidak berdampak signiikan pada pasar baja di Asia. Permintaan baja di Indonesia pada tahun 2011 masih kuat dan diperkirakan akan tumbuh 10% per tahun. Pertumbuhan permintaan ini dipicu oleh ekspansi di sektor yang sangat membutuhkan baja yaitu sektor konstruksi dan industri otomotif. Setelah mengalami periode penurunan pada akhir tahun 2011, pada tahun ini perekonomian di Asia diharapkan akan tumbuh secara signiikan. Produsen baja di Asia akan tetap mengusahakan peningkatan harga jual di tengah-tengah sentimen positif tersebut. Demikian pula pemain kunci di industri baja Asia diperkirakan akan meningkatkan produksinya menyesuaikan dengan peningkatan permintaannya. Dengan adanya pengurangan produksi di Cina pada akhir tahun 2011 lalu, diharapkan pada tahun ini tidak terjadi kelebihan ekspor dari Cina ke wilayah ini.
Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 9,7 juta ton dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 6,8%.
the completion of those projects, it is expected that
maximum production eiciency and balance can be
achieved.
In relation too a new integrated plant project in cooperation with Posco, the Company has handed over the needed land and is in the inal process its development phase. To support this new plant operation, PT Krakatau Tirta Industri has completed the expansion of well reservoir in order to increase its capacity and to fulill its need. other supporting companies such as PT Krakatau Posco Chemtech Calcination that produce lime and PT Krakatau Posco Power that produce electricity have been built by a joint-venture form with PT Krakatau Steel’s subsidiaries. In addition to the subsidiaries, there are approximately 23 companies that establish and grow to support the operation at the Krakatau Steel and PT Krakatau Posco in Cilegon.
We are optimistic that by the completion of the projects, the Company’s performance will improve signiicantly. This optimism is supported by the prediction that the business situation is going to be positive as shown by the improvement of regional and national economic parameter.
As we understand that the on-going crisis in Europe does not signiicantly impact to steel market in Asia. In 2011, the steel demand in Indonesia was high and expected to grow up to 10% per year. This growing demand was triggered by the expansion of the need base-steel sector such as construction and automotive sectors. After the decreasing period at the end of 2011, it is expected that the economy in Asia is growing signiicantly in this year. Steel producer in Asia would attempt to increase the sales price amidst that positive sentiment. Likewise, the key player of Asia’s steel industry is estimated to increase its production to meet the increasing demand. With the production reduction in China at the end of 2011, it is expected that the excessive export of China to this region would not happen.
In 2011, the steel consumption growth in Indonesia was estimated at 9.7 tons with the yearly growth (CAGR) of 6.8%. From consumption amount, 53% or laporan Direksi
Dari jumlah tersebut sebesar 53%-nya atau sebesar 5,3 juta ton masih dipenuhi dari impor, sedang sisanya diproduksi di dalam negeri (sumber: SEAISI). Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia terutama dipicu oleh pertumbuhan pada sektor pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif. Pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia beberapa tahun ke depan diperkirakan masih menguat sejalan dengan pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut.
Kondisi-kondisi tersebut di ataslah yang memberikan optimisme akan prospek usaha ke depan. PT Krakatau Steel sudah menyiapkan berbagai rencana dan strategi bisnis untuk membawa Perseroan terus tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan terkemuka, menjadi tulang punggung industri manufaktur nasional, serta memberi kontribusi signiikan pada pembangunan perekonomian, pertahanan dan kemakmuran bangsa.
Sudah setahun berlalu PT Krakatau Steel menjadi perusahaan terbuka. Dengan status ini seluruh proses bisnis Perseroan harus lebih ditingkatkan penyelenggaraannya dengan lebih memperhatikan asas-asas tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola perusahaan yang baik diselenggarakan bukan hanya untuk kepentingan Perseroan sendiri tetapi juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan pada Perseroan, sehingga Perseroan dapat lebih mudah dalam memperoleh akses kepada sumber-sumber yang sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan rencana pengembangan ke depan.
Hasil kerja keras segenap karyawan Krakatau Steel diapresiasi oleh pihak lain dengan diraihnya berbagai penghargaan. Semua itu tidak terlepas dari usaha untuk menjadi perusahaan yang menegakkan prinsip-prinsip transparansi, profesionalisme, akuntabilitas, dan kewajaran. Keikutsertaan Perseroan dalam program-program penilaian good corporate governance
(GCG) baik oleh internal maupun pihak eksternal semata-mata dalam rangka melakukan perbaikan yang berkelanjutan pada proses bisnis Perseroan. Demikian pula keterlibatan Perseroan pada program penilaian dengan menggunakan kriteria Malcolm Baldrige dimaksudkan untuk dijadikan salah satu kendaraan dalam mencapai perbaikan kinerja secara berkesinambungan dalam menghadapi dunia bisnis yang selalu berubah penuh tantangan dan persaingan.
5.3 billion tons is obtained from importation, while the remains produce domestically (source: SEAISI). The steel consumption growth in Indonesia was mainly trigg