• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik usaha tani responden terdiri atas tingkat pengalaman berusaha ternak dan juga skala usaha ternak responden. Skala usaha ternak responden tidak dibedakan berdasarkan kepemilikan, tetapi dalam bab ini akan dijabarkan juga kepemilikan ternak responden yang dibedakan menjadi milik sendiri, milik CV Mitra Tani Farm, dan milik orang lain.

Tingkat Pengalaman Berusaha Ternak

Pengalaman berusaha ternak responden ada yang telah dilakukan sebelum bergabung dengan kelompok dan saat bergabung dalam kelompok yaitu dalam waktu dua tahun. Berdasarkan Tabel 6, pengalaman berusaha ternak responden mayoritas berada pada kategori rendah (kurang dari 3 tahun) yaitu sebesar 56.6% sedangkan yang berada pada kategori sedang 16.7% dan kategori tinggi 26.7%. Tabel 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat pengalaman

berusaha ternak di Desa Bojong Jengkol tahun 2014

Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

Rendah 17 56.6

Sedang 5 16.7

Tinggi 8 26.7

Jumlah 30 100.0

Mayoritas responden memiliki pengalaman berusaha ternak yang rendah karena pekerjaan pokok responden sebelumnya adalah sebagai buruh tani sehingga berusaha ternak banyak yang hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingan saja. Responden yang tingkat pengalamannya dalam berusaha ternak berada pada kategori tinggi memang menjadikan beternak sebagai mata pencaharian utama mereka sehingga setiap harinya fokus pada kegiatan mengurus ternak dengan dibantu oleh anggota keluarga yang lain, sedangkan responden yang tingkat pengalamannya rendah mayoritas menjadikan beternak sebagai pekerjaan sampingan saja.

Salah satu responden yang memiliki pengalaman berusaha ternak paling lama adalah 20 tahun, yaitu Bapak EK (60 tahun) yang merupakan ketua Kelompok Tani Bina Tani Mandiri. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andajani (2006) pada kelompok peternak domba yang mendapat Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat (BPLM) yang menyatakan bahwa pengalaman responden dalam berusaha ternak yang termasuk dalam kategori tinggi adalah lebih dari 10 tahun, sedangkan kategori rendah adalah 1 sampai 4 tahun. Anggota kelompok yang belum memiliki pengalaman berusaha ternak dalam Kelompok Tani Bina Tani Mandiri seperti ketua kelompok termotivasi

38

untuk mengikuti jejaknya. Tidak jarang anggota lain juga sering berkonsultasi kepada ketua kelompok untuk bertanya seputar cara mengembangbiakkan ternak.

Skala Usaha Ternak

Skala usaha ternak merupakan faktor yang dapat menjelaskan perbedaan iklim komunikasi anggota dalam kelompok. Skala usaha ternak adalah jumlah ternak yang dipelihara oleh responden baik milik sendiri, milik Mitra Tani, maupun milik orang lain dalam satuan setara domba dewasa (SDD).

Tabel 7 Skala usaha ternak Anggota Kelompok Tani Bina Tani Mandiri tahun 2014

Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

Rendah Sedang Tinggi 7 17 6 23.3 56.7 20.0 Jumlah 30 100.0

Berdasarkan Tabel 7, skala usaha ternak responden mayoritas berada pada kategori sedang yaitu sebesar 56.7%, sedangkan untuk kategori rendah (kurang dari 9.6 SDD) adalah sebesar 23.3%, dan untuk kategori tinggi (lebih dari 20.2 SDD) hanya sebesar 20.0%. Data tersebut menunjukkan jumlah ternak yang dipelihara responden mayoritas berada pada jumlah 9.6 sampai 20.2 satuan setara domba dewasa (SDD) baik itu domba miliki sendiri, milik Mitra Tani Farm maupun orang lain. Jumlah domba yang dipelihara responden mayoritas berada pada kategori sedang (9.7 sampai 20.2 SDD) dikarenakan banyak responden yang tidak sanggup memelihara domba terlalu banyak karena butuh tenaga yang lebih untuk merawatnya dan memberi pakan. Belum lagi ada beberapa responden yang pekerjaannya tidak hanya memelihara domba melainkan ditambah dengan pekerjaan lain seperti menjadi buruh tani ataupun kuli bangunan. Responden yang memiliki skala usaha ternak yang berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 20.0% menjadikan pekerjaan beternak sebagai pekerjaan pokok mereka.

Kepemilikan Ternak

Kepemilikan ternak responden dibagi ke dalam tiga jenis kepemilikan, yaitu ternak milik sendiri, ternak milik Mitra Tani Farm, dan ternak milik orang lain. Ternak yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dikhususkan untuk domba saja. Jumlah ternak yang dipelihara responden dihitung berdasarkan satuan setara domba dewasa (SDD). Perhitungan skala usaha ternak dengan mengikuti perhitungan satuan setara domba dewasa (SDD), yaitu 1 ekor domba dewasa dihitung 1 SDD, 2 ekor domba muda dihitung 1 SDD, dan 4 ekor anak domba dihitung 1 SDD (Yunus 2013).

39

Ternak milik sendiri

Jumlah ternak khususnya domba milik sendiri yang dipelihara responden tergolong sangat rendah seperti yang tercantum pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah keseluruhan domba milik sendiri yang dipelihara responden

Kategori Dewasa Muda Anak Jumlah

Ekor SDD Ekor SDD Ekor SDD Ekor SSDD

Betina 51 51 - - 12 3 63 54

Jantan 18 18 6 3 12 3 36 24

Keterangan: SDD= setara domba dewasa

Berdasarkan Tabel 8, domba milik sendiri berjenis kelamin betina yang dipelihara responden berjumlah 54 SDD sedangkan untuk jantan berada pada jumlah 24 SDD. Jumlah kepemilikan domba milik sendiri yang digabungkan dari seluruh responden sangat rendah yang berarti hanya sedikit responden yang memelihara domba milik sendiri. Jumlah domba yang paling banyak dimiliki oleh responden adalah 15 ekor, sedangkan 50% responden tidak memelihara domba milik sendiri. Kepemilikan domba responden rendah karena tidak adanya modal untuk membeli domba sehingga mereka sangat bergantung pada domba milik Mitra Tani Farm maupun orang lain yang mereka pelihara untuk menambah penghasilan.

Ternak milik Mitra Tani Farm

Selain memelihara ternak kususnya domba milik sendiri, seluruh responden memelihara domba milik Mitra Tani Farm. Responden lebih banyak memelihara domba milik Mitra Tani Farm dibandingkan dengan domba milik sendiri seperti dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Jumlah keseluruhan ternak domba milik CV Mitra Tani Farm yang dipelihara responden

Kategori Dewasa Muda Anak Jumlah

Ekor SDD Ekor SDD Ekor SDD Ekor SDD

Betina 225 225 - - - - 225 225

Jantan 165 165 9 4.5 2 0.5 176 170

Keterangan: SDD= setara domba dewasa

Berdasarkan Tabel 9, domba milik Mitra Tani Farm yang dipelihara oleh responden sebagai anggota Kelompok Tani Bina Tani Mandiri berjumlah 225 SDD untuk betina dan 170 SDD untuk jantan. Pada awalnya masing-masing anggota seharusnya memelihara sekitar 20 ekor domba dewasa milik Mitra Tani Farm namun semakin lama jumlah tersebut dirasa terlalu banyak apalagi untuk anggota yang hanya memelihara ternak sendiri (tanpa bantuan dari keluarga) dan karena waktu mereka harus terbagi dengan pekerjaan yang lain.

Domba betina memiliki jumlah satuan SDD yang lebih besar daripada domba jantan yang dipelihara responden. Domba betina dipelihara sampai melahirkan (disebut sebagai biang), sedangkan domba jantan dipelihara sampai bobotnya bertambah sesuai dengan ketentuan dari Mitra Tani Farm (disebut

40

dengan penggemukan). Responden yang lebih banyak memelihara domba betina mengakui lebih mudah dalam memeliharanya dibandingkan dengan memelihara domba jantan karena domba dipelihara hingga menghasilkan minimal satu anak, sehingga rumput yang diberikan sebagai pakan setiap harinya tidak perlu terlalu banyak sedangkan domba jantan memerlukan pakan rumput yang lebih banyak karena dipelihara untuk tujuan penggemukan. Biasanya responden yang memelihara ternak Mitra Tani Farm dengan kategori tinggi lebih banyak memelihara domba betina daripada jantan karena memelihara domba jantan butuh lebih banyak waktu dan tenaga dalam mencari pakan rumput untuk ternak, namun ada keuntungan lain yang didapat jika memelihara domba jantan, seperti yang dikatakan oleh Bapak OP (30 tahun).

“Saya lebih banyak melihara domba jantan soalnya kalau bobotnya udah bertambah dalam satu bulan bisa langsung saya timbang ke Mitra Tani dan bisa langsung dapet uang kalau saya lagi kepepet butuh uang.”

Ternak milik orang lain

Selain memelihara ternak khususnya domba milik sendiri dan Mitra Tani Farm, beberapa responden juga memelihara domba milik orang lain untuk menambah penghasilan. Jumlah domba milik orang lain yang dipelihara responden merupakan yang paling sedikit dibandingkan dengan domba milik sendiri dan milik Mitra Tani Farm.

Tabel 10 Jumlah keseluruhan ternak domba milik orang lain yang dipelihara responden

Kategori Dewasa Muda Anak Jumlah

Ekor SDD Ekor SDD Ekor SDD Ekor SDD

Betina 27 27 4 2 - - 31 29

Jantan 15 15 9 4.5 - - 24 19.5

Keterangan: SDD= setara domba dewasa

Berdasarkan Tabel 10, domba betina milik orang lain yang dipelihara responden berjumlah 29 SDD sedangkan domba jantan berjumlah 19.5 SDD. Responden mayoritas tidak memelihara ternak milik orang lain satu ekor pun. Hal ini dikarenakan mereka sudah merasa kerepotan dengan memelihara ternak milik Mitra Tani Farm maupun milik sendiri apalagi domba yang dipelihara mayoritas sudah dewasa sehingga pakan yang diberikan harus lebih banyak. Selain itu anggota kelompok juga merasa tanggung jawab yang akan dibawa sangat besar jika memelihara ternak milik orang lain walaupun jumlah uang yang didapat cukup besar. Salah satu responden yang memelihara ternak milik orang lain dengan jumlah paling banyak yaitu 20 ekor adalah Bapak ME (35 tahun).

“Saya mah ga punya domba sendiri, tapi melihara punya orang lain soalnya lumayan dapet uangnya buat tambah-tambah biaya anak sekolah. Kalau ngandelin ternak yang dari Mitra Tani Farm mah ga cukup jadinya kalau ada orang yang mau nitip ternaknya ke saya langsung saya terima.”

41

Ikhtisar

Tingkat pengalaman berusaha ternak responden mayoritas berada pada kategori rendah karena anggota Kelompok Tani Bina Tani Mandiri merupakan anggota yang belum berpengalaman dalam kegiatan beternak. Selain itu skala usaha ternak yang dimiliki oleh responden mayoritas termasuk pada kategori sedang, yang berarti mayoritas responden memelihara domba dengan jumlah 9.6 sampai 20.2 satuan setara domba dewasa (SDD). Responden lebih banyak memelihara ternak milik Mitra Tani Farm untuk dikembangbiakkan dibandingkan tenak milik sendiri karena adanya keterbatasan modal. Selain itu, hanya ada 10.0% responden yang membantu memelihara ternak milik orang lain karena mayoritas responden sudah kelelahan mengurus domba dari MT Farm saja, sedangkan yang memelihara domba dalam jumlah besar biasanya dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Biasanya responden yang memelihara domba dalam jumlah yang cukup besar dan mayoritas memelihara domba jantan dibantu oleh anggota keluarga dalam mencari pakan untuk domba karena domba jantan dipelihara untuk tujuan penggemukan sehingga membutuhkan pakan lebih banyak dibandingkan dengan domba betina.

43

TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI

Dokumen terkait