• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterlibatan dalam Tahap Perencanaan

Keterlibatan responden dalam tahap perencanaan merupakan salah satu faktor yang dapat menjelaskan kontribusi anggota Kelompok Tani Bina Tani Mandiri dalam tahap pembentukan kelompok, pemilihan ketua, serta keterlibatan dalam pembentukan aturan bersama anggota yang lainnya yang dapat membedakan iklim komunikasi dalam kelompok. Data mengenai keterlibatan responden dalam tahap perencanaan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Persentase responden berdasarkan keterlibatan dalam tahap perencanaan di Kelompok Tani Bina Tani Mandiri tahun 2014

Tingkat partisipasi responden dalam tahap perencanaan tergolong tinggi dengan persentase sebesar 73.0%, sedangkan tingkat partisipasi responden yang rendah dalam tahap perencanaan hanya sebesar 27.0% (Gambar 3). Tingkat partisipasi responden yang tergolong tinggi berarti responden berpartisipasi dalam minimal tiga kali kegiatan yang dilaksanakan dari lima kali kegiatan pada tahap perencanaan, sedangkan tingkat keterlibatan yang rendah berarti hanya berpartisipasi dalam satu sampai dua kali kegiatan saja dari lima kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan. Responden memang memiliki semangat yang tinggi ketika awal mula terbentuknya kelompok. Keterlibatan responden yang paling tinggi adalah pada saat pembentukan kepengurusan dan pemilihan ketua kelompok sedangkan rapat pembentukan kelompok merupakan kegiatan yang hanya diikuti oleh beberapa anggota saja karena pada saat itu jumlah anggota masih sangat sedikit. Setelah kelompok terbentuk baru ketua mengajak anggota yang lain untuk bergabung.

Anggota langsung menerima bantuan berupa uang untuk membangun kandang dan domba dalam pembagian modal, sedangkan untuk aturan dalam mengembangbiakkan ternak telah dibuat oleh pihak dari CV Mitra Tani Farm lalu didiskusikan lagi dengan anggota kelompok yang lain dan disepakati bersama.

Rendah 27%

Tinggi 73%

44

Rata-rata responden yang tingkat partisipasinya rendah dalam tahap perencanaan dikarenakan adanya kesibukan masing-masing yang berhubungan dengan pekerjaan seperti dikatakan oleh Bapak UM (62 tahun).

“Saya sih pas awal-awal pertemuan kelompok gak ikut-ikutan neng soalnya pas ada pertemuan saya lagi sibuk di sawah jadi gak bisa ditinggalin. Pertemuannya siang sih neng, jadi banyak yang masih di sawah. Jadinya saya cuma dikasih tau sama ketua aja peraturan yang ada di kelompok yang harus ditaati sama masing-masing anggota itu apa aja”

Keterlibatan dalam Tahap Pelaksanaan

Keterlibatan responden dalam tahap pelaksanaan merupakan salah satu faktor yang dapat menjelaskan perbedaan iklim komunikasi dalam kelompok. Data mengenai keterlibatan responden dalam tahap pelaksanaan dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Persentase responden berdasarkan keterlibatan dalam tahap pelaksanaan di Kelompok Tani Bina Tani Mandiri tahun 2014

Tingkat partisipasi responden dalam tahap pelaksanaan mayoritas tergolong rendah dengan persentase sebesar 63.0%, sedangkan tingkat partisipasi responden yang tergolong tinggi dalam tahap pelaksanaan adalah sebesar 37.0% (Gambar 4). Tingkat partisipasi responden yang tergolong tinggi berarti responden berpartisipasi dalam minimal tiga kali kegiatan yang dilaksanakan dari lima kali kegiatan pada tahap pelaksanaan, sedangkan tingkat keterlibatan yang rendah berarti hanya berpartisipasi dalam satu sampai dua kali kegiatan saja dari lima kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan. Keterlibatan responden yang paling tinggi dalam tahap pelaksanaan adalah pada saat kegiatan memberikan obat atau suntik pada ternak yang difasilitasi oleh pihak dari Mitra Tani Farm, sedangkan untuk keterlibatan yang paling rendah adalah pada saat ada pertemuan dengan anggota kelompok.

Responden yang memiliki pekerjaan pokok selain beternak memang memiliki kesibukan tersendiri sehingga tidak selalu hadir dalam pertemuan kelompok baik dengan sesama anggota kelompok maupun dengan pihak Mitra Tani Farm yang membicarakan mengenai cara merawat dan mengembangbiakkan

Tinggi 37%

Rendah 63%

45 ternak. Pada awal-awal pembentukan kelompok, setiap pertemuan selalu diadakan di rumah-rumah anggota kelompok sehingga banyak anggota yang menyempatkan dirinya untuk hadir, tetapi saat ini pertemuan dengan pihak Mitra Tani Farm sangat jarang diadakan sehingga banyak dari anggota kelompok yang tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di dalam kelompok. Selain kegiatan pertemuan kelompok dan penyuntikan ternak juga diadakan pembuatan kandang bersama namun keterlibatan anggota kelompok dalam membuat kandang sangat minim karena banyak dari anggota yang meminta bantuan dari kuli bangunan saja untuk membuat kandang seperti yang disampaikan oleh Bapak EM (25 tahun).

“Saya mah ga ikut-ikutan kalau nyuntik ternak soalnya itu kan udah tugasnya dari MT Farm, kalau saya ikut-ikutan nanti takut salah. Waktu bikin kandang juga saya mah ga ikutan soalnya banyak kerjaan yang lain , jadi minta tolong sama kuli”

Keterlibatan dalam Tahap Evaluasi

Keterlibatan responden dalam tahap evaluasi merupakan salah satu faktor yang dapat menjelaskan perbedaan iklim komunikasi dalam kelompok. Data mengenai keterlibatan responden dalam tahap evaluasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Persentase responden berdasarkan keterlibatan dalam tahap evaluasi di Kelompok Tani Bina Tani Mandiri tahun 2014

Tingkat partisipasi responden dalam tahap evaluasi tergolong rendah dengan persentase sebesar 67.0%, sedangkan tingkat partisipasi responden yang tergolong tinggi dalam tahap evaluasi adalah sebesar 33.0% (Gambar 5). Tingkat partisipasi responden yang tergolong tinggi berarti responden berpartisipasi dalam minimal tiga kali kegiatan yang dilaksanakan dari lima kali kegiatan pada tahap evaluasi, sedangkan tingkat keterlibatan yang rendah berarti hanya berpartisipasi dalam satu sampai dua kali kegiatan saja dari lima kegiatan yang ada pada tahap evaluasi.

Keterlibatan responden yang paling rendah dalam tahap evalusi adalah dalam hal mengawasi anggota lain dan menentukan sanksi yang tepat untuk anggota yang bersalah. Hal ini menunjukkan tingkat pengawasan yang dilakukan

Rendah 67% Tinggi

33%

46

oleh anggota kelompok terhadap anggota yang lain masih sangat minim. Hanya beberapa anggota saja yang mempedulikan masalah yang terjadi dalam kelompok dan bagaimana cara menyelesaikannya. Kebanyakan anggota kelompok terlalu sibuk mengurusi urusan pribadi sehingga tidak mau mengurusi kelompok apalagi sampai mengawasi perilaku dari anggota yang lain. Salah satu responden yang memiliki tingkat partisipasi rendah dalam tahap evaluasi adalah Bapak MS (50 tahun).

“Saya mah ga pernah ngawasin anggota yang lain soalnya itu kan urusan pribadi masing-masing. Yang penting saya mah kerja buat dapet uang sama gak macem- macem di kelompok, udah itu aja neng. Kalau anggota lain mau curang mah bukan urusan saya, itu mah urusan dia sendiri, saya mah gamau ikut campur.”

Ikhtisar

Keterlibatan responden dalam tahap perencanaan mayoritas termasuk dalam kategori tinggi yang berarti responden menghadiri minimal tiga kali kegiatan dari lima kegiatan dalam tahap perencanaan, sedangkan untuk tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi mayoritas termasuk dalam kategori rendah yang berarti responden hanya menghadiri kegiatan sebanyak satu sampai dua kali saja dari lima kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan dan evaluasi. Keterlibatan responden yang paling tinggi pada tahap perencanaan adalah pada saat pembentukan kepengurusan dan pemilihan ketua kelompok. Keterlibatan responden yang paling tinggi pada tahap pelaksanaan adalah pada saat pemberian obat atau suntik untuk ternak. Pada saat awal-awal kelompok terbentuk, responden semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan, namun semakin lama partisipasi responden dalam berbagai kegiatan seperti dalam pertemuan formal maupun informal semakin menurun karena responden disibukkan dengan pekerjaan mereka yang mayoritas tidak hanya beternak saja. Responden paling rendah terlibat dalam tahap evaluasi karena beberapa responden tidak peduli terhadap masalah yang sedang terjadi dalam kelompok dan hanya fokus terhadap kehidupan pribadi saja.

47

IKLIM KOMUNIKASI ANGGOTA KELOMPOK TANI BINA

TANI MANDIRI

Iklim Komunikasi Supportive

Iklim komunikasi supportive terdiri atas enam dimensi iklim yaitu deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, persamaan, dan kesementaraan. Iklim komunikasi supportive terdiri atas 12 item pernyataan positif dalam kuesioner yang masing-masing memiliki kemungkinan jawaban, selalu (SL), sering (S), kadang-kadang (K), jarang (J), dan tidak pernah (TP).

Tabel 11 Distribusi responden berdasarkan jawaban dari pernyataan dimensi iklim komunikasi supportive

Pernyataan SL (%) S (%) K (%) J (%) TP (%) Deskripsi

1. Pada pertemuan kelompok, saya menghargai pendapat anggota yang lain.

83.3 16.7 0.0 0.0 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya tidak

menyalahkan pendapat anggota lain.

76.7 20.0 3.3 0.0 0.0

Orientasi masalah

1. Pada pertemuan kelompok, keputusan diambil bersama.

80.0 13.3 6.7 0.0 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya punya

kesempatan untuk berpendapat.

53.3 43.4 3.3 0.0 0.0

Spontanitas

1. Pada pertemuan kelompok, apa yang saya katakan sesuai dengan yang saya lakukan.

10.0 83.4 3.3 3.3 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya tidak

pernah menyembunyikan hal apapun.

16.7 70.0 10.0 3.3 0.0

Empati

1. Pada pertemuan kelompok, saya prihatin jika ada anggota yang mempunyai

masalah.

56.7 33.3 6.7 3.3 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya

membantu anggota yang kesusahan.

Persamaan

46.7 36.7 10.0 6.6 0.0 1. Pada pertemuan kelompok, saya tidak

merasa sok pintar.

66.7 26.7 6.6 0.0 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya

menghormati perbedaan yang ada.

73.3 20.0 6.7 0.0 0.0

Kesementaraan

1. Pada pertemuan kelompok, saya mengaku bersalah jika membuat kesalahan.

70.0 23.4 3.3 3.3 0.0 2. Pada pertemuan kelompok, saya bersedia

menerima saran dari anggota lain.

48

Deskripsi

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

supportive adalah deskripsi. Perilaku komunikatif deskripsi dapat dilihat dari perilaku menghargai pendapat anggota serta tidak pernah menyalahkan pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 11, pernyataan nomor 1 dan 2 merupakan perilaku komunikatif yang mayoritas selalu dilakukan oleh responden dengan persentase sebesar 83.3% dan 76.7% yang berarti mayoritas responden selalu menghargai dan tidak menyalahkan pendapat anggota lain dalam kelompok. Pilihan jawaban kedua yaitu sering menempati pilihan kedua yang paling banyak dipilih oleh responden yang berarti responden sering menghargai dan tidak menyalahkan pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok sedangkan hanya 3.3% yang memilih jawaban kadang-kadang dalam pernyataan nomor 2 yang berarti ada salah satu anggota yang kadang-kadang menyalahkan pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok karena merasa pendapatnya lah yang sering benar dalam kelompok dan anggota lain memiliki pendapat yang kurang sesuai sehingga kadang-kadang ia menyalahkan pendapat anggota yang lain. Dapat disimpulkan bahwa perilaku komunikatif deskripsi responden sangat tinggi karena mayoritas responden selalu mengaplikasikannya dalam pertemuan kelompok.

Orientasi Masalah

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

supportive adalah orientasi masalah. Perilaku komunikatif yang mencerminkan orientasi masalah dapat dilihat dari perilaku mengambil keputusan secara bersama-sama serta mempunyai kesempatan yang sama untuk berbicara dan berpendapat dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 11, pernyataan nomor 1 dan 2 dari orientasi masalah merupakan perilaku komunikatif yang selalu dilakukan oleh mayoritas responden dengan persentase sebesar 80% dan 53.3% karena mayoritas responden selalu mengambil keputusan bersama serta memiliki kesempatan untuk berbicara dan berpendapat dalam kelompok. Pilihan jawaban kedua yaitu sering menempati posisi kedua yang terbanyak, hal ini menunjukkan 13.3 % responden sering mengambil keputusan secara bersama-sama dan 43.4% responden sering mempunyai kesempatan untuk berbicara dan berpendapat pada pertemuan kelompok sedangkan 6.7% responden kadang-kadang mengambil keputusan secara bersama dan 3.3% responden kadang-kadang memiliki kesempatan untuk berpendapat.

Sebesar 6.7% responden kadang-kadang sepakat dengan apa yang telah dirundingkan bersama namun juga terkadang tidak peduli dengan keputusan yang telah disepakati bersama karena merasa berbeda pendapat dan sulit untuk disatukan, sedangkan 3.3% responden merasa terkadang tidak memiliki kesempatan untuk berpendapat karena beberapa pertemuan kelompok hanya diatur oleh salah satu anggota saja. Walaupun di setiap pertemuan kelompok seluruh responden selalu diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, namun ada beberapa responden yang merasa malu dan canggung sehingga mereka hanya mendengarkan diskusi yang sedang berlangsung saja.

49

Spontanitas

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

supportive adalah spontanitas. Perilaku komunikatif yang mencerminkan spontanitas dapat dilihat dari perilaku mengatakan hal sesuai dengan apa yang dilakukan dan tidak pernah menyembunyikan hal apapun dari anggota yang lain dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 11, mayoritas responden memilih jawaban sering untuk pernyataan nomor 1 dengan persentase sebesar 83.4% yang berarti mayoritas responden sering mengatakan hal yang sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. Walaupun tidak selalu berperilaku seperti itu, responden tetap berusaha untuk jujur kepada anggota lain dalam setiap kesempatan, sedangkan 3.3% responden kadang-kadang dan jarang mengatakan hal yang sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. Responden yang selalu berkata jujur merasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam kelompok sehingga berusaha untuk bersikap jujur dan tidak menyembunyikan hal apapun dari kelompok.

Pilihan jawaban sering juga paling banyak dipilih oleh responden pada pernyataan nomor 2 karena mayoritas responden sering tidak menyembunyikan hal apapun dari yang lain. Walaupun ada hal yang disembunyikan lebih banyak mengenai urusan pribadi, bukan urusan kelompok, sedangkan 10.0% responden menyatakan bahwa kadang-kadang menyembunyikan hal dari kelompok mengenai urusan kelompok dan 3.3% menyatakan sering menyembunyikan hal terkait dengan kelompok. Beberapa responden tidak mengetahui masalah internal dalam kelompok seperti ada salah satu anggota yang bermasalah karena tindakannya yang tidak benar seperti ketahuan berbohong dan curang. Beberapa responden merasa tidak berhak mencampuri urusan anggota yang lain namun ada juga responden yang menyembunyikan hal dari kelompok karena adanya alasan pribadi seperti yang dikatakan oleh Bapak IW (25 tahun).

“Saya sebenernya tau neng ada masalah di salah satu anggota yang bersalah tapi saya mah diem aja lah soalnya ga enak itu kan masih saudara saya. Biar aja orang lain yang ngomong, jangan dari saya.”

Empati

Salah satu perilaku yang mencirikan iklim komunikasi supportive adalah empati. Perilaku yang mencerminkan empati dapat dilihat dari perilaku anggota yang mersa prihatin jika ada salah satu anggota yang mempunyai masalah dan membantu anggota yang sedang kesusahan dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 11, pernyataan nomor 1 dan 2 merupakan perilaku komunikatif yang selalu dilakukan oleh mayoritas responden dengan persentase sebesar 56.7% dan 46.7%. Hal ini berarti responden selalu merasa prihatin dan membantu anggota yang sedang kesusahan dalam pertemuan kelompok sedangkan 10% responden kadang-kadang membantu anggota yang sedang kesusahan dan 6.7% responden jarang membantu anggota yang sedang kesusahan karena beberapa responden mengaku tidak mempunyai waktu yang cukup karena sudah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing setiap harinya.

50

Persamaan

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

supportive adalah persamaan. Perilaku komunikatif yang mencerminkan persamaan dapat dilihat dari perilaku anggota yang tidak merasa lebih pintar dari anggota lain dan menghormati perbedaan yang ada pada setiap anggota. Berdasarkan Tabel 11, pernyataan nomor 1 dan 2 merupakan perilaku komunikatif yang mayoritas selalu dilakukan oleh responden dengan persentase sebesar 66.7% dan 73.3% yang menunjukkan responden selalu tidak merasa sok pintar dan selalu menghormati perbedaan yang ada pada setiap anggota ketika pertemuan kelompok. Selain itu, 6.6% responden memilih jawaban kadang-kadang untuk pernyataan nomor 1 dan 2, artinya 6.6% dari responden kadang-kadang merasa sok pintar karena merasa sudah memiliki pengalaman yang lama dalam bidang peternakan dan kadang-kadng tidak menghormati perbedaan yang ada pada setiap anggota ketika ada pertemuan kelompok.

Kesementaraan

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

supportive adalah kesementaraan. Perilaku komunikatif yang mencerminkan kesementaraan dapat dilihat dari perilaku mengaku bersalah jika membuat kesalahan dan bersedia menerima masukan atau saran dari anggota lain dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 11, pernyataan nomor 1 dan 2 merupakan perilaku komunikatif yang mayoritas selalu dilakukan oleh responden dengan persentase sebesar 70% dan 53.3% yang berarti mayoritas responden selalu mengaku bersalah jika membuat kesalahan dan selalu bersedia menerima masukan dalam pertemuan kelompok. Walaupun mayoritas responden selalu melakukannya, ada 3.3% responden yang sering dan kadang-kadang melakukannya, yang artinya ada 3.3% responden yang kadang-kadang mengaku bersalah jika membuat kesalahan dan kadang-kadang bersedia menerima masukan dari anggota bahkan ada 3.3% responden yang jarang mengaku bersalah dan jarang bersedia menerima masukan dan saran dari anggota lain dalam kelompok karena merasa dirinya paling benar dengan bekal pengalamannya dalam berusaha ternak yang sudah lama dijalani sehingga ia merasa hal yang dilakukannya adalah hal yang benar jika dibandingkan dengan responden yang lain.

Berdasarkan penjabaran jumlah responden yang menyatakan selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah pada 12 item pernyataan dalam iklim komunikasi supportive, perilaku komunikatif deskripsi, orientasi masalah, persamaan, dan kesementaraan merupakan dimensi iklim supportive yang mendapatkan respon lebih positif dari responden terbukti dari pilihan jawaban responden yang meliputi selalu dan sering sedangkan untuk perilaku empati dan spontanitas tidak selalu dilakukan oleh responden namun masih termasuk ke dalam golongan baik karena masih sering dilakukan oleh mayoritas responden walaupun ada beberapa responden yang jarang mengaplikasikannya dalam kelompok.

51

Iklim Komunikasi Defensive

Iklim komunikasi defensive terdiri atas enam dimensi yaitu evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas, dan kepastian. Iklim komunikasi

supportive terdiri atas 12 item pernyataan dalam kuesioner yang masing-masing memiliki kemungkinan jawaban selalu (SL), sering (S), kadang-kadang (K), jarang (J), dan tidak pernah (TP).

Tabel 12 Distribusi responden berdasarkan jawaban dari pernyataan dimensi iklim komunikasi defensive

Pernyataan SL (%) S (%) K (%) J (%) TP (%) Evaluasi

1. Pada pertemuan kelompok, saya menilai buruk pendapat anggota yang lain.

0.0 0.0 3.3 10.0 86.7 2. Pada pertemuan kelompok, saya

menyalahkan pendapat anggota lain.

0.0 0.0 6.7 6.6 86.7

Kontrol

1. Pada pertemuan kelompok, saya selalu mengambil keputusan sendiri.

0.0 0.0 6.7 16.7 76.6 2. Pada pertemuan kelompok, saya banyak

berbicara dan mengatur pembicaraan.

0.0 0.0 6.7 6.7 86.6

Strategi

1. Pada pertemuan kelompok, apa yang saya katakan berbeda dengan apa yang saya lakukan.

0.0 3.3 6.7 50.0 40.0 2. Pada pertemuan kelompok, banyak hal

yang saya sembunyikan.

0.0 3.3 16.7 53.3 26.7

Netralitas

1. Pada pertemuan kelompok, saya tidak mempedulikan kehadiran anggota lain.

0.0 3.3 6.7 36.7 53.3 2. Pada pertemuan kelompok, saya

membiarkan anggota yang sedang kesusahan

0.0 0.0 16.7 33.3 50.0

Superioritas

1.Pada pertemuan kelompok, saya paling pintar dan serba tahu dibandingkan yang lain

0.0 0.0 3.3 10.0 86.7 2. Pada pertemuan kelompok, saya lebih baik

dari yang lain karena status saya.

0.0 0.0 6.7 10.0 83.3

Kepastian

1.Pada pertemuan kelompok, saya tidak mau menerima saran dari orang lain

0.0 0.0 3.3 40.0 56.7 2. Pada pertemuan kelompok, saya ingin

menang sendiri.

52

Evaluasi

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

defensive adalah evaluasi. Perilaku komunikatif yang mencerminkan evaluasi dapat dilihat dari perilaku menilai buruk pendapat anggota dan menyalahkan pendapat anggota dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 12, mayoritas responden memilih jawaban tidak pernah untuk pernyataan nomor 1 dan 2 dengan persentase 86.7% yang berarti mayoritas responden tidak pernah menilai buruk pendapat anggota dan menyalahkan pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok karena seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dalam kelompok sehingga sudah menjadi kewajiban anggota untuk saling menghargai pendapat yang lain. Persentase responden yang memilih jawaban jarang untuk pernyataan nomor 1 adalah 10.0% yang artinya responden mengaku jarang menilai buruk pendapat anggota lain. Beberapa kali responden merasa berbeda pendapat dengan anggota lain namun mereka tetap dapat saling menghargai dan tidak menyalahkan. Selain itu, 3.3% responden memilih jawaban kadang-kadang untuk pernyataan 1 yang artinya responden kadang-kadang menilai buruk pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok dan 6.7% responden kadang-kadang menyalahkan pendapat anggota lain dalam pertemuan kelompok karena merasa dirinya paling benar dengan pengalaman beternak yang telah lama dijalani jika dibandingkan dengan yang lain

Kontrol

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

defensive adalah kontrol. Perilaku komunikatif yang mencerminkan kontrol dapat dilihat dari perilaku anggota yang mengambil keputusan sendiri dalam kelompok dan mengatur pembicaraan dalam pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 12, pernyataan nomor 1 dan 2 merupakan perilaku komunikatif yang mayoritas tidak pernah dilakukan oleh responden yaitu dengan persentase sebesar 76.6%. Responden mayoritas tidak pernah mengambil keputusan sendiri dan 86.6% responden juga tidak pernah berbicara dan mengatur pembicaraan sendiri dalam pertemuan kelompok sedangkan sebesar 16.7% responden menyatakan jarang mengambil keputusan sendiri dalam pertemuan kelompok, artinya beberapa responden pernah mengambil keputusan sendiri dalam kelompok, namun lebih banyak mengambil keputusan secara bersama dan musyawarah dalam setiap pertemuan kelompok. Sebanyak 6.7% responden terkadang mengatur pembicaraan dalam kelompok dan 6.7% terkadang mengakui hanya mereka saja yang banyak berbicara dalam kelompok karena anggota yang lain sangat sulit untuk mengeluarkan pendapat sehingga ada beberapa anggota yang paling sering berbicara dalam pertemuan kelompok

Strategi

Salah satu perilaku komunikatif yang mencirikan iklim komunikasi

defensive adalah strategi. Perilaku komunikatif yang mencerminkan strategi dapat dilihat dari perilaku mengatakan hal yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan dan banyak menyembunyikan hal dari anggota lain saat pertemuan kelompok. Berdasarkan Tabel 12, pernyataan nomor 1 merupakan perilaku komunikatif yang mayoritas jarang dilakukan oleh responden dengan persentase sebesar 50% yang

53 berarti mayoritas responden jarang mengatakan hal yang berbeda dengan apa yang dilakukannya. Untuk pernyataan nomor 2, pilihan jawaban jarang juga merupakan pilihan terbanyak yang dipilih responden dengan persentase sebesar 53.3% yang menunjukkan mayoritas responden jarang menyembunyikan banyak hal dalam kelompok. Hal ini berarti ada hal yang pernah disembunyikan oleh 53.3% responden walaupun lebih banyak hal yang tidak mereka sembunyikan. Selain itu, sebanyak 6.7% responden mengakui bahwa terkadang mereka mengatakan hal yang berbeda dengan apa yang mereka lakukan. Hal ini dapat terjadi karena adanya alasan pribadi yang terkadang menjadi kendala untuk bekerja sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama, sedangkan 16.7% responden

Dokumen terkait