• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berangkat dari tulisan Haedar Nashir dalam majalah Suara Muhammadiyah No.5 tahun 87 (1-15 Maret 2002 M), halaman 36 s/d 37 Berpendapat bahwa materi pelajaran ke-Muhammadiyahan seyogyanya titik tekannya berangkat dari masalah Ideologi bukan pada Keorganisasian.

Dalam kaitan ini Haedar Nashir ( 2002 : 36-37 ) mengemukakan bahwa Manfaat pelajaran ke-Muhammadiyahan yang ditekankan pada masalah ideologi :

1) Siswa mampu dan sanggup melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan ide dan faham Muhammadiyah. Disamping siswa dapat berorganisasi dengan baik dan benar, karena dilandaasi oleh rasa ikhlas semata-mata karena Allah.

2) Menghasilkan kader-kader yang selalu merasa ada ikatan moral dengan Muhammadiyah, rasa memiliki dan milik Muhammadiyah serta ikut bertanggung jawab dengan Muhammadiyah dan seluruh amal usaha Muhammadiyah.

3) Sekarang telah terjadi di Muhammadiyah, bahwa ada orang yang berorganisasi di Muhammadiyah tapi tidak merasa memiliki Muhammadiyah.Orang bekerja,hidup dan dihidupi Muhammadiyah tetapi mereka bukan orang Muhammadiyah, bahkan sama sekali tidak

merasa hidup dan dihidupi Muhammadiyah.Ini semua disebabkan mereka buta akan ideologi Muhammadiyah atau disebabkan tidak pernah tersentuh oleh faham dan ideologi Muhammadiyah secara tepat dan benar.

4) Siapa pun orangnya yang jujur dan tulus pasti mengakui bahwa dalam bidang amal usaha Muhammadiyah hingga saat sekarang belum ada yang mampu menandinginyadi dunia manapun. Namun ada satu kelemahan dalam Muhammadiyah yaitu kelemahan di bidang ideolgi.

5) Pemurnian ajaran islam dan kembali kepada Al Quran dan Sunah serta bersihkan Islam dari unsur tahayul bid’ah dan kurafat yang menjadi salah satu di antara sekian sebab Muhammadiyah dirikan sampai saat ini belum mampu diberantas secara total.

6) Bahkan misi yang sangat mendasar itu cenderung dilupakan , sehingga orang-orang Muhammadiyah sendiri dan tokoh-tokohnya masih asik dalam menikmati amalan-amalan tersebut dengan dalih yang dicari-cari.

Mata Pelajaran Ke-Muhammadiyahan sangat bermanfaat bagi setiap orang Apalagi bagi Siswa itu sendiri. Mata pelajaran ke-Muhammadiyahan merupakan salah satu kelompok ilmu “fardhu’ain” yaitu kelompok yang wajib dipelajari yang berisi aqidah, ibadah , akhlak dan lain-lain, semua ilmu berasal dari Allah Swt. Begitu juga dengan Ke-Muhammadiyahan.

Adapun manfaat mempelajari Ke-Muhammadiyahan adalah sebagai berikut :

a. Ke-Muhammadiyahan merupakan suatu cabang mata Pelajaran untuk membentuk kepribadian religius pada Siswa melalui Guru-guru pendidik yang sudah mengetahui sekelompok ilmu tersebut kemudian disalurkan kepada seluruh peserta didiknya dan akhirnya dapat dijadikan pedeman hidup para Siswa untuk melengkapi ilmu yang sesuai dengan jurusannya atau bidangnya.

b. Pentingnya mempelajari Mata Pelajaran Al-Islam dan ke-Muhammadiyahan.Menurut pendapat saya, pentingnya atau pun urgensi mempelajari mata Pelajaran Ke-Muhammadiyahan adalah kita sebagai umat akan mengetahui islam itu secara kaffah atau menyeluruh.

Selanjutnya, manfaat ataupun pentingnya mempelajari Ke-Muhammadiyahan adalah menjadi seorang intelek yang religius.)

c. Selain itu, kita juga mengetahui struktur kepengurusan gerakan Muhammadiyah.Karena dengan mempelajari Ke-Muhammadiyahan,kita jadi tahu tujuan Allah Swt. menciptakkan kita ke dunia ini, kita jadi tahu bahwa islam itu adalah rahmata lil’alamin rahmat bagi seluruh alam, yang mencangkup segala sendi- sendi kehidupan dari masalah aqidah, syariah, akhlak, ekonomi, hukum, politik, sampai pada IPTEK, semua sudah diatur di dalam Islam, jadi kita sebagai seorang muslim harus

bangga sebagi umat Islam dan akan terus belajar dan menggamalkan ilmu yang telah dipelajari. (PP Muhammadiyah 33 : 2007)

Ke-Muhammadiyahan dijadikan pelajaran pokok dengan tujuan agar dapat diamati, dipahami dan dihayati oleh setiap peserta didik.Selain itu juga diharapkan agar kelak peserta didik bersedia dengan suka rela mengamalkan berbagai prinsip keyakinan dan cita-cita persyarikatan Muhammadiyah.

Harapan tersebut sekiranya tidak berlebihan karena ada beberapa alasan antara lain sebagai berikut:

a) Muhammadiyah memerlukan Penerus Keyakinan,Cita-Cita dan Amal Usahanya. Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang oleh masyarakat luas dikenal sebagai organisasi Islam yang bertaraf nasional. Muhammadiyah juga sebagai gerakan yang memiliki amal usaha begitu banyak dan beragam.Amal usaha Muhammadiyah meliputi bidang keagamaan, kemasyarakatan, kesehatan dan pendidikan.Muhammadiyah perlu menyadari sepenuhnya bahwa untuk meneruskan gerakan atau amal usaha tersebut mutlak diperlukan kader penerus. Persyarikatan ini membutuhkan kader penerus yang berkualitas dan penuh pengabdian.Selain itu memahami arah dan tujuan misi yang diemban oleh Muhammadiyah.Oleh karena itu, salah satu fungsi lembaga

pendidikan Muhammadiyah adalah sebagai lembaga pembibitan kader.

Lembaga pendidkan Muhammadiyah juga berperan sebagai lembaga penyemai kader Muhammadiyah disamping kader umat dan kader bangsa.Mengingat peranan tersebut, maka peserta didik di lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah senantiasa dikenalkan, dilatih serta diajak menghayati cita-cita agung Muhammadiyah.Adapun cita-citanya yaitu li i’laai kalimaatillaah, menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam serta demi tercapainya‘Izzul Islaam Wal Muslimiin.

b) Muhammadiyah perlu Dikenal oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Diajarkannya mata pelajaran ke-Muhammadiyahan, sekurang-kurangnya angkatan muda Indonesia dapat mengenal apa Muhammadiyah.

Terutama mereka yang memasuki jalur pendidikan formal di lembaga pendidikan Muhammadiyah.Selain itu mengenal peranannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan adanya mata pelajaran tersebut generasi Muda Indonesia dapat mengetahui secara obyektif tentang persyarikatan Muhammadiyah.

Bahwa persyarikatan tersebut merupakan sebuah gerakan Islam yang tersebar di Indonesia dan telah berjasa ikut serta membangun bangsa Indonesia.Muhammadiyah telah menyumbangkan andilnya kepada bangsa Indonesia dengan putera puteri terbaiknya ikut berjuang di kancah perjuangan kemerdekaan dan mengisinya hingga sekarang.

41 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau penelitian eksperimen (field research), yakni peneliti langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang konkrit sesuai dengan karakteristik variable dan tujuan.

Penelitian ini menggunakan metode perpaduan antara kualitatif dan kuantitatif dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, angket.