HASIL PENELITIAN
D. Pengaruh Mata Pelajaran ke-Muhammadiyahan Terhadap Tingkat Pengamalan Ibadah Perspektif HPTM pada Siswa SMAPengamalan Ibadah Perspektif HPTM pada Siswa SMA
Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru, maka guru tersebut memberikan gambaran bahwa manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga sekolah dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut Tri pusat pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Seperti diketahui, setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga tertentu, yang merupakan lingkungan pendidikan terpenting sampai anak masuk taman kanak-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai lingkungan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia, peran sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus.
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (Transformasi norma) dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindungan jika anak didik mengalami masalah. Oleh karena itulah disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas, yaitu guru-guru yang akan membantu anak didik jika ia (mereka) mengalami kesulitan dalam pelajarannya dan guru-guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi dan masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap tuntutan sekolah.
Untuk lebih menjelaskan pengaruh mata pelajaran ke-Muhammadiyahan terhadap tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM maka dapat ditinjau dari berbagai macam factor yaitu:
1. Faktor internal
Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu:
a) Aspek psikologis
Secara psikologis, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Namun diantara factor-faktor rohaniah yang pada umumnya dipandang lebih ensensial itu adalah tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
b) Aspek pendidikan
Mendidik adalah tugas semua manusia. Dalam arti formal pendidikan berwujud pertemuan antara si terdidik dengan pendidik dalam ruang tertentu dengan menggunakan kurikulum tertentu, dalam rangka mematangkan kecerdasan, mengembangakan potensi kejiwaan serta mendewasakan dalam bertingkah laku.
Pendidikan harus diletakkan dalam konteks yang luas. Pendidikan adan salah satu jenis pendidikan yang mempengaruhi adalah pendidikan sekolah. Karena pndidikan sekolah sering diidentikkan
dengan pendidikan keluarga. (Hasil wawancara dengan ibu Dra.Nur Aeni pada tanggal 21 November 2013).
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari ilngkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keuarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV dan VCD, atau media cetak seperti Koran, majalah, sehingga terkadang seseorang yang awalnya memiliki kepribadian baik berubah menjadi buruk karena pengaruh lingkungan tersebut. Maka dari itu untuk menjadi pribadi yang lebih baik hendaknya menghindari hal-hal buruk. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Al-Maidah (5) ayat 100:
Dari penjelasan di atas penuis dapat menyimpulkan bahwa mata pelajaran pengamalan ibadah perspektif HPTM pada siswa.
Manusia selam hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga sekolah dan masyarakat luas. Oleh karena itu, keluarga sering dipandang sebagai lingkungan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia, peran sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus begitupun dengan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa siswa.
Tabel 10
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM pada siswa SMA Muhammadiyah Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Alternatife jawaban Frekuensi Persentase 1.2.
Sumber data : Item Angket Nomor 5
Berdasarkan hasil angket di atas menunjukkan bahwa 11 siswa yang menyatakan pergaulan yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM siswa dengan persentase 20%, kemudian 8 siswa dengan persentase 27% yang menyatakan keluarga yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah HPTM dan 5 siswa dengan persentase 16% yang menyatakan teman yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM siswa, maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak siswa yang berpendapat pergaulan yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah HPTM siswa. Oleh karena itu, perlu mendapat arahan, bimbingan, ketauladan dari guru untuk membentuk akhlak dan tingkat pengamalan ibadah siswa agar menjadi baik.
Hal ini didukung oleh hasil wawancara penulis dengan ibu Dra. Nur Aeni guru ke-Muhammadiyahan SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar menyatakan bahwa:
Tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM siswa di SMA Muhammadiyah Benteng sebagian besar sudah mencerminkan adanya penerapan nilai-nilai islam meskipun demikian masih ada juga diantara siswa yang tingkat pengamalan ibadahnya masih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pergaulan dimana ia tinggal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama yang berkaitan dengan ibadah HPTM selain itu keluarga juga memberikan pengaruh yang sangat besar bagi tingkat pengamalan ibadahnya, kemudian piguran/panutan yang akan memotivasi mereka, waktu dan kesempatan yangdiberikan terbatas, kemalasan siswa untuk beribadah dan dukungan pihak-pihak yang berwewenang. (Hasil wawancara pada tanggal November 2013).
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa tingkat pengamalan ibadah siswa yang sesuai dengan nilai-nilai HPTM masih kurang oleh karena itu, yang menjadi faktor pendukungnya adalah guru yang kemudian harus mensosialisasikan HPTM agar supaya terpatri dalam hati siswa mengenai HPTM itu. Oleh karena itu, sebagai seorang guru (pendidik) dituntut untuk professional sesuai dengan Pasal 1 UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi siswa untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Berdasarkan penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengamalan ibadah yang mengandung nilai-nilai islam (HPTM) adalah segala bentuk aplikasi baik perbuatan, tingkah laku, akhlak yang direalisasikan oleh individu untuk memaksimalkan daya-daya insaninya, agar ia mampu mengaktualisasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memperoleh
kualitas hidup di dunia maupun di akhirat. Dimana yang dimaksud adalah pengamalan ibadah muslim yakni tingkat ibadah yang terlatih dan terus-menerus mendapatkan pemeliharaan akan mampu menimbulkan motivasi yang tinggi dalam menegakkan kebenaran di muka bumi. Motivasi islam akan mendudukkan seseorang kepada proporsi kemanusiaannya. Ia akan dianggap baik dihadapan manusia lain dan dipandang baik oleh Allah Swt.
Tabel 11
Pengaruh mata pelajaran ke-Muhammadiyahan terhadap tingkat pengamalan ibadah perspektif siswa SMA Muhammadiyah
Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar
NO Alternatife jawaban Frekuensi Persentase 1.2.
Sumber data : Item Angket Nomor 6
Berdasarkan hasil angket di atas menunjukkan bahwa 7 siswa yang menyatakan 7 siswa yang menyatakan sangat berpengaruh mata pelajaran ke-Muhammadiyahan terhadap tingkat pengamalan ibadah perspektif siswa dengan persentase 23%, kemudian 10 siswa yang menyatakan bahwa berpengaruh dengan persentase 33%, kemudian 8 siswa dengan persentase 17% yang menyatakan tidak berpengaruh. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak siswa yang berpendapat bahwa mata pelajaran ke-Muhammadiyahan yang mempengaruhi tingkat pengamalan ibadah perspektif siswa. Oleh karena itu, perlu mendapat arahan,
bimbingan, ketauladan dari guru untuk membentuk Akhlak dan tingkat pengamalan ibadah siswa agar menjadi lebih baik.
Hal ini didukung oleh hasil wawancara penulis dengan ibu Dra.Nur Aeni guru ke-Muhammadiyahan SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar menyatakan bahwa :
Siswa lebih mengetahui apa yang lebih diamalkan sebagai warga Muhammadiyah yang diwajibkan selalu ber’amar ma’ruf nahi mungkar, siswa lebih sadar dan mengetahui pengamalan sebagai dasar amal gerak Muhammadiyah. Meskipun demikian, masih ada juga diantara siswa yang dipengaruhi oleh keadaan keluarga, piguran / panutan yang akan memotivasi mereka, waktu dan kesempatan yang diberikan, kemalasan siswa untuk beribadah, kemudian dukungan pihak-pihak yang berwenang.(Hasil wawancara pada tanggal 23 November 2013).
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pengaruh mata pelajaran ke-Muhammadiyahan terhadap tingkat pengamalan ibadah perspektif terjadi karena kurangnya motivasi dari berbagai pihak-pihak yang berwewenang dan kesadaran dari masing-masing individu.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Olehnya ituseorang guru atau orang tua sangat berperan penting dalam hal ini agar mampu merealisasikan setiap tingkah lakunya yang merupakan cerminan ibadah, baik berkaitan dengan Tuhan, diri sendiri, sesamanya, serta pada alam semesta.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan mata pelajaran ke-Muhammadiyahan menjadi suatu keharusan diterapkan dalam sekolah Muhammadiyah itu sendiri karena mata pelajaran ke-Muhammadiyahan adalah bagian dari mata pelajaran Al- Islam ke-Muhammadiyahan.
Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan mata pelajaran ke-Muhammadiyahan di SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah masih kurang karena pelaksanaan mata pelajaran ke-Muhammadiyahan dalam satu pecan hanya satu jam saja pertemuan proses pembelajaran. Inilah yang kemudian yang akan menghambat mereka dalam memahami mata pelajaran Al-Islam ke-Muhammadiyahan. Salah satu pendukungnya adalah guru pengajar atau pendidik mata peelajaran ke-Muhammadiyahan.
2. Tingkat pengamalan ibadah perspektif HPTM sangatlah berbeda dengan siswa yang lainnya seperti pengamalan ibadahnya dan tingkah laku keseluruhan yang berbeda dengan
orang lain. Ibadah dalam HPTM itu meneliti keseluruhan struktur pengamalan ibadah individu.
3. Pengaruh Mata pelajaran ke-Muhammadiyah terhadap tingkah pengamalan ibadah HPTM siswa SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 2 faktor/pengaruh yakni factor intern dan factor ekstern. Berdasarkan kedua factor tersebut mata pelajaran ke-Muhammadiyahan terhadap tingkat pengamalan ibadah sedikit dipengaruhi keadaan keluarg, pergaulan, lingkungan sekitar siswa itu sendiri, figuran/panutan yang akan memotivasi mereka, kemudian dukungan pihak-pihak yang berwewenang. Namun meskipun demikian hanya sebagian kecil saja yang sadar dengan latar belakang kepedulian orang tuanya tinggi dengan penerapan nilai-nilai islam atau telah dibekali ilmu agama yang mereka bina sejak dini.sehingga kekokohan pondasi agamanya cukup kuat untuk terintimidasi nilai-nilai modernisasi dalam segi negatif.
B. Saran
Guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam tingkat pengamalan ibadah siswa, peneliti memberikan beberapa saran yang sekiranya dapat membantu sekolah dalam mengembangkan dan mengamalkan ibadah siswa yang sesuai dengan nilai-nilai islami (HPTM).
Adapun saran-sarannya,sebagai berikut:
1. Kepada Kepala sekolah
Penulis memberikan saran kepada kepala sekolah SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar agar lebih meningkatkan pembinaan akhlakul karimah para siswa-siswi terkhusus kepada tingkat pengamalan ibadah siswa terhadap nilai-nilai islam terutama HPTM agar bias menjadi tauladan bagi sekolah-sekolah formal lainnya.
2. Kepada para guru
Penulis juga memberikan masukan kepada para guru agar sekiranya lebig meningkatkan terkait dengan pengamalan ibadah siswa SMA Muhammadiyah sehingga ilmu yang dibekali kepada peserta didik tidak semata-mata nilai edukasinya saja tetapi dibekali pribadi yang mencerminkan nilai-nilai islam sehingga bias menjadi panutan bagi para siswa di sekolah yang lain.
3. Kepada para siswa-siswi
Penulis memberikan saran agar para siswa-siswi memperbaiki dan lebih meningkatkan dan mengamalkan ibadahnya kepada Allah Swt.sehingga bisa menjadi suri teladan di lingkungan masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekolah pada khususnya karena dengan pribadi islam bukan hanya bahagia di dunia tetapi kebahagiaan di akhirat akan terjamin.
4. Kepada seluruh pencinta dan pemerhati pendidikan
Penulis menyarankan agar memberikan kontribusi baik berupa materi maupun material untuk tercapainya visi misi pendidikan yang lebih maju dan memiliki pribadi yang menjunjung nilai-nilai islam.
Surabaya : Pustaka Elba.
Ali Syariati, Tugas Cendekiawan Muslim, Rajawali. Jakarta. 1986
Endang Syaifuddin Anshari, 1991 Ilmu, Filsafat dan Agama, Surabaya: Bina Ilmu.
Elizabeth K. Notingham,Agama dan Masyarakat, Jakarta, CV. Rajawali 1985.
Harun Nasution, 1979 Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I-II. Jakarta : UI Press Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah
Kementrian Agama RI, 2011. Al-Quran dan Terjemahannya.
Ke-Muhammadiyaha-an, 2002. Untuk SMU Muhammadiyah. Jilid 2 Jakarta: Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
Khozin.2000. Pembaharuan Islam, Konsep, Pemikiran dan Gerakan. Malang:
Pengajaran AIK.
Mar’i, Dr. Ali Ahmad dan Al-Muyassar. ”Fiqih Al-ibadat Dirasah Muqaramah. Ha : 302 Moleong, Lexy J, 2005. Metodologi Penelitian. Cet 1, Bandung : CV. Pustaka Setia.
Nashir, Haedar. 2006. Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah Malang: UMM Press.
Nurcholis Majdid, 1990. Islam, Doktrin dan peradaban. Jakarta : Paramadina
Palaloi Jumriana, dkk, 2013.Hasil Wawancara SMA Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Quraisy Syihab, 1992. Membumikan Al-Qur’an. Bandung : Mizan.
Rosyad Shaleh, 2009. Orientansi Idealisme Gerakan Muhammadiyah (Tinjauan atas Prinsip-prinsip Gerakan)
Saipul Annur, 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan (Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif), Palembang : P3RF Press.
Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Nasional. 2003. Jakarta : Sinar Grafika.
www. Geogle.com.
Yusran Razak, dkk., Pendidikan Agama, Uhamka Press, Jakarta 2001
PENGAMALAN IBADAH PERSPEKTIF HPTM PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH