• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan para pembaca mengenai sistem akuntansi instansi berbasis akural yang kini telah diterapkan pihak RSK Mata Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. Sistem

Sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Sutabri (2005:64) “Sistem informasi berbasis komputer sebagai suatu sistem yang menggunakan komputer untuk mengumpulkan, merangkum, menyaring adan mengatur data sedemikian, sehingga disamping memenuhi kebutuhan pengolahan dan pelaporan data rutin yang diperlukan perusahaan, juga memenuhi kebutuhan informasi bagi manajer perusahaan itu. Dengan kelebihan dan kemampuan yang dimiliki komputer dalam mengolah data dan dengan ketepatan yang dapat diandalkan maka komputer dapat dipakai sebagai sarana dalam menjalankan sistem informasi berbasis komputer.Adanya komputer dengan teknologi yang memadai maka sistem informasi diharapkan berjalanan dengan baik pula.

2. Informasi

Informasi adalah adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi

setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau menginput data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi.

Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.Jadi Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.

3. Berbasis komputer

Penjelasan Sistem Informasi mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Jadi Computer Based Information System ( CBIS ) atau sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data

7

menjadi sebuat informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Dengan intergrasi yang dimiliki subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyiapkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori penyiapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetepi pada perakteknya tidak mungkin sistem informasi yang begitu kompleks bisa berjalang dengan baik tanpa adanya komputer. Sistem informasi yang akurat dan efektif dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “ computer based” atau pengolahan informasi yang berbasi pada komputer.

4. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Berbasis Komputeradalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Office Aotumation /OA).

Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System).Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh penggunanya, komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia.

B. Macam Macam Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

SIA (Sistem Informasi Akuntansi) adalahsebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:

a. Mungumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.SIA terdiri dari 3 subsistem:

a. Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian b. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan.

c. Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Adapun manfaat sistem informasi antara lain:

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

9

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

c. Meningkatkan efisiensi.

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

e. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

2. SIM ( Sistem Informasi Manajemen )

SIM ( Sistem Informasi Manajemen )adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan manajemen.Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, jadi disini terjadi sebuah proses atau mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan manajerial dari sebuah organisasi.Manajemen informasi digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan manajerial.

Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi Manajemen, Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal.Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan manajemen.SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.

3. SPK (Sistem Pengambilan Keputusan)

Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.

C. Definisi Akuntansi

Definisi akuntansi dari sudut pemakai adalah merupakan suatu bentuk disiplin ilmu yang menyuguhka sebuah informasiyang dibutuhkan dalam hal pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan ekonomi secara efektif. Sedangkan definisi akuntansi dari sudut proses pencatatan, penggolongan atau pengklasifikasikan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi atau entitas,

Menurut Amin. W (1997) akuntansi merupakan suatu bentuk aktivitas dalam hal pengidentifikasian, pengukuran, pengklarifikasian dan pengikthtisaran sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang bisa menghasilkan data kuantitatif yang utamanya bersifat keuangan dan dipergunaan untuk mengambil keputusan.

Menurut Abu A dan Wibowo akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transksi ekonomi dari substansi atau perusahaan.

11

Menurut American Institute of Certified Publik Accountans(1953) adalah

“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginterprestasikan hasilnya.

Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2002) “akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu kegiatan organisasi kepada pihak yang berkepentingan.”

D. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Salah satu kerangka kerja sistem informasi ialah sistem informasi akuntansi.

Sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa yunani sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari elemen atau komponen yang saling berhubungan untuk memudahkan aliran informasi guna mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang terdiri dari sumber daya manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu perusahaan untuk menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi dalam proses pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “ Sistem Informasi Akuntansi “ merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”

Menurut Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa “ Sistem Informasi Akuntansi” merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.”

Sedangkan Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa: ’” Sistem Informasi Akuntansi “merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur pula.”Sedangkan menurut Romney & Steinbart (2000) Sistem Informasi Akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.

Berdasarkan definisi beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dengan demikian manajemen perusahaan dapat melihat keuangan dengan jelas melalui sistem tersebut. Selain itu, manajemen juga dapat mengontrol kinerja dari sistem yang digunakan.

13

E. Sistem Informasi Rumah Sakit

Umumnya saat ini sistem informasi yang ada di beberapa rumah sakit dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Masing masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.

2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.

3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi.

4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.

5. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi. Sistem Informasi Rumah sakit harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak kompakan antar unit kerja.Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer).Konsep-konsep tersebut antara lain:

a. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi. Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Yang

dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah :

1) Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.

2) Informasi yang tersedia, tidak relevan.

3) Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.

4) Informasi yang ada, tidak tepat waktu.

5) Terlalu banyak informasi.

6) Informasi yang tersedia, tidak akurat.

7) Adanya duplikasi data ( data redundancy).

8) Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

b. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut.Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.

c. Sistem informasi sebagi suatu sistem yang harus mengikuti siklus hidup system. Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang baru.Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:

1) Perkembangan organisasi tersebut Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang

15

digunakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.

2) Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:

a) Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi, karena teknologinya ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.

b) Perusahaan pembuatan perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi terbaru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang.

d. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas system informasi itu sendiri. Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.

Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara selaras yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer).Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan kedua aspek tersebut.Sering kali pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya.Hal ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada aspek komputernya.

Padahal salah satu factor penentu keberhasilan pengembangan sistem informasi adalah dukunganperilaku dari para pengguna sistem informasi tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek manualnya.

1. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut. Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan pengembangan seperti:

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan, Pembuatan Rancangan Global, Pembuatan Rancangan Rinci, Implementasi dan Operasionalisasi. Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti: keadaan yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi. Ketidak tepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan salah

17

satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.

2. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistik).Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi yang terpadu.Pemerataan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam organisasi tersebut adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut. Penyusunan rancang bangun/desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang dilakukan segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.

3. Informasi sudah telah menjadi asset organisasi.Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage), karena keberadaan informasi tersebut:

a) Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja.

b) Menjadi ukuran kerja organisasi/ perusahaan.

c) Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam persaingan local maupun global.

4. Penjabaran sistem sampai keaplikasi menggunakan struktur hirarkis yang mudah dipahami. Dalam semua kepustakaan yang membahas konsep sistem, hanya dikenal istilah sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran sistem informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan istilah sebagai berikut:

a) Sistem b) Subsistem c) Modul d) Submodul e) Aplikasi

F. Data Dan Informasi

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah data dan informasi dalam hubungannya dengan proses penyediaan informasi, berikut ini diberikan pengertian untuk masing-masing istilah itu. Data padat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini belum dapat digunakan sebagaidasar dalam proses pengambilaan keputusaan oleh manajemen.

Informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data, output ini biasanya sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang

19

menerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.

G. Sistem Pengolaan (Proses) Data

Untuk mengubah data menjadi informasi, dilakukan proses pengolahan data. Dalam sistem informasi akuntansi, proses pengolahan ini dilakukan dengan beberapa tahap tertentu. Jika sistem informasi akuntansi diproses secara manual(tanpa mesin), proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu siklus seperti dalam gambar berikut ini:

Siklus Pengolaan Data Secara Manual

Gambar 2.1

Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer

Gambar 2.2

Input Proses Output

Origination Input Processing Output Distribution

Storage

Tabel 2.1 H. Desain Dan Perancangan Sistem

PERBEDAAN SISTEM SAAT INI SISTEM BARU

Sistem Baru Sistem pendataan yang digunakan adalah pencatatan secara manual

Sistem pendataan dilakukan secara terkomputerisasi Informasi Informasi yang dihasilkan

memakan waktu lebih lama

Informasi yang dihasilkan lebih akurat dan lebih cepat

Bukti Transaksi

Menggunakan nota 1. Penjualan 2 rangkap

Tidak diterbitkannya cash.

2. Register Bagian kasir tidak.

3. Membuat rekap penerimaan harian

Menggunakan nota 1. Penjualan rangkap 3

diterbitkannya cash akurat, cepat dan bisa mencetak laporan sehingga tidak ada back up data

Dapat mengarsip

dokumen secara on-line dalam database computer

I. Komputer Sebagai Alat Bantu

Proses pengolahan data akuntansi akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan bantuan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk

21

memproses data akuntansinya. Di satu pihak, komputer merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat dalam sistem informasi akuntansi.

Tetapi di lain pihak, diperlukan teknik-teknik pengawasan yang berbeda dengan yang digunakan dalam cara manual untuk menjamin ketelitian dan keamanan dalam memproses data danmenjaga harta milik perusahaan.

Beberapa tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat yang besar dari penggunaan komputer antara lain adalah:

1. Verifikasi Komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses. Misalnya pengecekan kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari transaksi dan lain-lainnya.

2. Sortir komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat. Misalnya kumpulan faktur penjualan dapat disortir kedalam klasifikasi langganan, jenis produk, daerah penjualan dan sebagainya.

3. Transmission komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat ketempat lainnya dengan cepat. Misalnya data dari suatu file dipindahkan ke file lainnya.

4. Perhitungan dengan komputer, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya menghitung saldo rekening sesudah adanya postingan, menghitung jumlah sekelompok (batch) transaksi dan sebagainya.

Tabel 2.2 J. Penelitian Terdahulu

Berikut ini penelitian terdahulu yang dijadikan referensi oleh peneliti:

No Nama Hasil penelitian yang Diperolaeh

1 Astuti Handaiyani siregar (2009)

Pemanfaatan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada pelayanan balai kesehatan mata masyarakat Makassar.

2 Tutut Wijayanti (2013)

Terdapat pengaruh positif dan signifikan atara kepuasan pengguna teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai rumah sakit kota makassar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai rumah sakit kota Makassar.

3 Maria M Ratnasari (2009)

Semakin tinggi signifikan penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula kinerja individual. Semakin

Semakin tinggi signifikan penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula kinerja individual. Semakin

Dokumen terkait