BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
H. Asset
Asset diklarifikasi menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
1. Aset Lancar
a. Kas disajikan dineraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan dineraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca
b. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam berbentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
c. Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Piutang yang timbul dari Tuntutan pembendaharaan/ Ganti Rugi apabila didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan / atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
2) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan dukungan dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal
d. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Piutang penyisihan adalah sebagai berikut:
1) Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/
Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagian Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
2) Nilai persediaan dicatat berdasarkan hasil invertarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
3) Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
4) Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
5) Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
2. Aset Tetap
a. Aset tetap mencangkup seluruh asset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan public yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
b. Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
49
c. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
3) Pengeluaran yang tidak tercangkup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut diatas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/ irigasi/ jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
d. Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan atara lain karena harus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke aset lain-lain pada pos aset lainnya.
e. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari etitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
3. Penyusutan Aset Tetap
a. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubung dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
b. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap;
1) Tanah
2) Kontruksi dalam pengerjaan (KDP)
3) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/ atau usang yang telah diusulkan kepada pengelola barang untuk dilakukan penghapusan.
c. Penghitungan dan pencatatan Pernyataan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
d. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
e. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman keputusan menteri keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa aset tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Pengelolaan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d. 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
4. Piutang Jangka Panjang
a. Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
51
b. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
5. Aset Lainnya
a. Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancer, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak terwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dank as yang dibatasi penggunaannya.
b. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
c. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
d. Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/ KM.6/ 2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (tahun)
Software computer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
10 Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.
20 Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
25 Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi
PelakuPertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I 70
e. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
6. Kewajiban
a. Kewajiban adalah untung yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
b. Kewajiban pemerintah diklarifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
1) Kewajiban Jangka Pendek
Seatu kewajiban diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek yang diharapkan untuk membayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima Dimuka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang jangka Pendek Lainnya.
53
2) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban klarifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
c. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali ternsaksi berlangsung.
7. Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kebajiban dalam satu periode.Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
I. Siklus khusus Pelaporan Sistem Akuntansi.
Tujuan pokok akuntansi adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.Untuk dapat menghasilkan informasi yang diinginkan, akuntan melakukan serangkaian kegiatan berupa pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik selama periode berjalan, biasanya selama satu tahun. Aktivitas pengumpulan dan pengolahan data akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi tersebut dikenal sebagai proses akuntansi atau siklus akuntansi.Siklus akuntansi yang lengkap terdapat 11 tahap, tetapi dua tahap diantaranya bersifat opsional.Di bawah ini adalah beberapa tahapan dalam siklus akuntansi.
Gambar 4.5
Siklus Pelaporan Akuntansi
I. Laporan Data Base BKMM Makassar.
Tabel 5.3
Berikut ini laporan data base BKMM Makassar :
NO. TAHUN ∑ PENDERITA
PERSENTASI % PENYAKIT MATA
1 2014 35833 14%
2 2015 47771 18%
3 2016 54135 21%
4 2017 63993 24%
5 2018 61117 23%
Jumlah 262849
55
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000
2014 2015 2016 2017 2018
TREN KUNJUNGAN PENYAKIT MATA PERTAHUN DI BKMM MAKASSAR TAHUN
2014 - 2018
2014 14%
2015 18%
2016 21%
2017 24%
2018 23%
PERSENTASI KUNJUNGAN PENYAKIT MATA PERTAHUN DI BKMM MAKASSAR TAHUN
2014 - 2018
K. Standar operasional prosedur BKMM Makassar.
No. Dukumen :No. Revisi : Halaman : 1/1
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan
Tanggal Terbit Chief Excutive Officer
Desember 2016Dr. dr. Noor Syamsu, Sp.M (K) MARS M. Kes Pengertian Menerima pasien yang datang berobat ke RSK Mata untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan mata.
Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhannya.
Kebijakan Dilaksanakan pada setiap pasien yang datang berobat ke RSK Mata.
Prosedur I. PERSIAPAN ALAT
1. Tempat tidur dalam keadaan sipa pakai.
2. Meja ,kursi dan alat tulis.
3. Berkas catatan rekam medik pasien.
4. Peralatan untuk pemeriksaan terdiri dari : a. Tensimeter / Stetoscop.
b. Alat pemeriksaan visus 1) Optotip .
2) Trial frame.
3) Trial lens set 20 dioptri 4) PD meter.
5) Kursi pasien.
II. PELAKSANAAN
1. Memanggil pasien masuk ke poli mata sesuai urutan.
2. Melakukan pengkajian dan dicatat dalam catatan rekam medik.
57
3. Mengukur tekanan darah / suhu dan mencatat dalam rekam medik pasien .
4. Mengecek visus semua pasien kecuali balita . 5. Merumuskan masalah keperawatan.
6. Merencanakan tindakan keperawatan.
7. Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi.
8. Membuat evaluasi keperawatan.
9. Menyerahkan berkas catatan medik pasien kepada dokter yang bertugas.
10. Mendokumentasikan data – data pasien pada registrasi harian.
Unit terkait 1. Rekam medik.
2. Keuangan.
3. Unit penunjang medik.
4. Poli spesialis.
5. Apotik.
L. Laporan Keuangan Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar
BKMM MAKASSAR N E R A C A
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
URAIAN CATA
TAN 2018 2017
ASET
ASET LANCAR
Kas Di Bendahara Pengeluaran Kas Bendahara Penerimaan
Investasi Jangka Pendek BadanLayanan Umum Piutang Bukan Pajak
Bagian Lancer TP/TGR
Bagian Lancer Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Lancer Belanja Dibayar Di Muka
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Persediaan
Jumlah Aset Lancar
PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan TP/TGR
Tagihan penjualan angsuran
Penyisihan piutang tak tertagih-piutang jangka panjang Jumlah piutang jangka panjang
ASET TETAP Tanah
Peralatan dan mesin Jalan, irigasi dan jaringan Aset tetep lainnya
Kontruksi dalam pengerjaan Akumulasi penyusutan tetap
C1
-59
Jumlah aset tetap
ASET LAINNYA Aset tidak berwujud Aset lain-lain
Akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya Jumlah aset lainnya
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Uang muka dari KPPN
Utang kepada pihak ketiga Pendapatan diterima di muka Beban yang masih harus dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek JUMLAH KEWAJIBAN
60 A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan sebelumnya disimpulakan bahwa balai kesehatan mata masyarakat Makassar (BKMM) didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan PMK 2005/PMK 001/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi Vertikal.
1. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar adalah unit pelaksana teknis (UPT) di bidang kesehatan mata dalam lingkungan kesehatan mata, dalam lingkungan kementerian kesehatan di bawah dan bertanggungjawab kepada direktur jenderal pembinaan kesehatan masyarakat melalui peran atau balai kesehatan mata masyarakat Makassar.
2. Hasil penelitian Maka dari itu sistem yang awalnya manual kini di ganti dengan mengunakan berbasis komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih.
3. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang moderern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
61
B. Saran
Berikut ini saran dari peneliti sebagai berikut :
1. Balai kesehatan mata masyarakat makassar sebelumnya berbentuk seksi mata dibawah koordinasi dan pengawasan kanwil departemen kesehatan Sulawesi Selatan.
2. Dikepalai oleh Prof. DR. Dr. Waraouw,DSM, yang awalnya berlokasi dijalan lompobatatang No. 10, Maassar. Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan mata, maka pemerintah memulai SK Menkes RI No. 350 a/Meskes/SK/VI/1991 melembagakan 12 UPT dibidang kesehatan masyarakat; salah satu diantaranya adalah Balai kesehatan mata masyarakat makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang diesmikan oeh Dirjen Binkesmas Depkes RI Dr. Leimena, MPH digedug baru Komp. Kesehatan Bantaantaeng, Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 19, Makassar.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaikya harus memperbanyak atau menguasi metode-metode sistem informasi akuntansi, supaya bisa menjelaskan lebih dalam.
62
Bodnar, george H. Dan William S. Hopwood, 2003, “Sistem Informasi Akuntansi”, Buku Satu, Edisi
Joseph w. Wilkinson, Michael j. Cerullo, accounting information systems,essential concepts dan applications, fourth edition, john wiley and sons, inc 2000 . Kedelapan, PT. Indeks, Jakarta. Hall, James A, 2001, “Sistem Informasi
Akuntansi”, Buku Satu, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Marshasll b. Romney and paul john steinbart, acconting information system, 9 ͭ ͪ edition, prentice hall, 2003.Modul online, 2009.Struktur dasar akuntansi.Http://www.e-dukasi.net [28 january 2009].
Mulyadi, 2014, ” Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Ketiga, salemba Empat, Jakarta.
Rama, Dasartha V. Dan Frederick L. Jones, 2008, “Sistem Informasi Akuntansi”, Buku Satu,SalembaEmpat, Jakarta.
Romney, Marshall B. Dan Paul John Steinbart, 2014,” Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.
Sutbari, Tata, 2004, “ Analisis Sistem Informasi”, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2008, ” Sistem Informasi Akuntansi”, Erlangga. Jakarta.
ISBN : 979-688-213-2.
http://id.wikipedi.org/wiki/sistemakuntansi#implementasi.sistem. (di akses 5 Mei 2016).
62
RIWAYAT HIDUP
Herlina lahir di Kotabau, Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 06 Januari 1996 dari Pasangan Ayahanda Manto dan Ibunda Cae. Penulis merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara.
Pendidikan Formal Penulis dimulai pada jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri Gedambaan dan lulus pada tahun 2008, kemudian melanjutkan Pendidikan ke jenjang SMP N 4 Kotabaru dan lulus pada tahun 2011, kemudian Pendidikan dilanjutkan kembali ke tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMAN 1 PLTU dan lulus pada tahun 2014, setelah lulus dari SMAN 1 PLTU Penulis melanjutkan Studi S1 pada tahun 2014 di Perguruan Tinggi Swasta ternama di Sulawesi Selatan yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan mengambil konsentrasi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.