• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA BADAN LAYANAN UMUM BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT MAKASSAR SKRIPSI HERLINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA BADAN LAYANAN UMUM BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT MAKASSAR SKRIPSI HERLINA"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

HERLINA 105730515814

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2019

(2)

ii

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA BADAN LAYANAN UMUM BALAI

KESEHATAN MATA MASYARAKAT MAKASSAR

SKRIPSI

HERLINA 105730515814

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (SE) Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2019

(3)

iii

The intelligent people can lose because of the tenacity of the fools.

(Albert Einstein)

“ Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah dunia”

(Nelson Mandela)

PERSEMBAHAN

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk

kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.

(4)

iv

(5)
(6)

vi

(7)

vii

Pada Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar’’, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Agussalim HR dan Pembimbing II Andi Arman.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, pengukuran dan penyajian perangkat sofwer Saiba pada Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah pengelolaan sistem Saiba pada Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar yang berada di jalan wijaya kusuma.

Adapun sumber data penelitian ini yaitu laporan keuangan tahun 2018. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis perbandingan sistem informasi manual ke sistem informasi berbasis komputer.

SAI terdiri dari sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Oprasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik Negara serta laporan manajerial lainnya. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan thaun 2018 telah mengacuh pada pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) 13. Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Kata kunci : pendekatan penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

(8)

viii ABSTRACT

Herlina. 2019. "Analysis of Computer-Based Accounting Information Systems at the Makassar Public Eye Society Public Service Agency ', Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I Agussalim HR and Advisor II Andi Arman.

This study discusses analyzing computer-based information systems, measuring and presenting Saiba software at the Makassar Community Eye Health Center. Type of quantitative descriptive research. The data in this study is the Saiba management system at the Makassar Community Eye Health Center located in Wijaya Kusuma Street. The data source of this research is the 2018 financial statements. The method of data analysis in this study uses manual information systems analysis techniques for computer system information systems.

SAI consists of an Accounting System for Accurate Based Agencies (SAIBA) and Management Information Systems and Accounting for State Property (SIMAK-BMN). SAI is designed to produce a Work Unit Financial Report consisting of Budget Realization Reports, Balance Sheets, Operational Reports, and Changes in Equity Reports. While SIMAK-BMN is a system that produces information on fixed assets, preparations, and other assets for the preparation of installations and reports of State property and other managerial reports.

Accounting policy is the principles, basics, conventions, specific rules and practices chosen by a reporting entity in the preparation and presentation of financial statements.

Keyword : approach to preparing financial statements and accounting policies

(9)

ix Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah yang Maha Bijaksana yang memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Tiada kata yang patut saya ucapkan selain puji syukur Kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat-Nya sehingga saya dapat merampungkan skripsi ini, walaupun dalam penyusunan skripsi ini saya menemukan banyak hambatan-hambatan.

Skripsi dengan judul : “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar’’ yang merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi dan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam proses penyusunan hingga skripsi ini dapat terselesaikan, saya menyadari bahwa hasil ini tidak akan dapat saya selesaikan tanpa motivasi, bantuan dan doa dari berbagai pihak.

Ucapan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua tercinta, MANTO dan CAE yang sungguh aku tak mampu membalasnya, baktiku pun tak akan pernah bisa membalas setiap hembusan kasih, luapan cinta, yang mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk kesuksesan anaknya, yang telah dilahirkan, membesarkan dan mendidik anaknya dengan sepenuh hati. Dan terimah kasih pula kepada saudara-saudar(i) ku Maryana, Wawan Andika, Gunawan serta keponakanku Kanza Aqila Ridwan yang selalu memberiku semangat.

Selama menempuh studi maupun dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi ini, saya banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(10)

x

2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr.Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agussalim HR, SE.,MM selaku Pembimbing Pertama yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk mulai dari membuat proposal hingga rampungnnya skripsi ini.

5. Bapak Andi Arman, SE.,M.Si.,Ak.CA selaku pembimbing Kedua yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk mulai dari membuat proposal hingga rampungnnya skripsi ini.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan, memberikan ilmu pengetahuan, dan pelayanan yang layak selama saya melakukan studi.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Saudara-saudar(i)ku atau keluarga terdekat yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materil dan motivasi selama saya menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna walaupun telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini

(11)

xi

kepada Allah SWT saya menyerahkan semua kepadaNya, semoga kita semua selalu diberi berkah dan rahmatNya serta senantiasa dalam perlindunganNya.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Januari 2019 Peneliti

Herlina

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL... i

HALAMAN JUDUL... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Peneliti ... 4

D. Manfaat Peneliti ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 5

B. Macam – Macam Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 8

C. Definisi Akuntansi... 10

D. Sistem Informasi Akuntansi... 11

E. Sistem Informasi Rumah Sakit ... 13

F. Data Dan Informasi ... 18

G. Sistem Pengolaan (Proses) Data ... 19

H. Desain dan perancangan system ... 20

I. Komputer Sebagai Alat Bantu ... 20

J. Penelitian terdahulu ... 22

K. Siklus Akuntansi... 22

L. Kerang kapikir ... 24

M. Hipotesis ... 25

(13)

xiii

D. Metode analisis data ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Perusahaan... 29

B. Struktur organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Makassar ... 32

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil dan Kebijakan Teknis Kantor BKMM Makassar... 41

B. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan ... 43

C. Basis Akuntansi... 43

D. Dasar Pengukuran ... 44

E. Kebijakan Akuntansi... 44

F. Belanja... 46

G. Beban ... 47

H. Asset... 47

I. Siklus Pelaporan Sistem Akuntansi ... 53

J. Pelaporan Data Base BKMM makassar ... 54

K. Standar Opersional Prosedur BKMM makassar ... 56

L. Laporan keuangan BKMM makassar ... 58

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA... 62

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perancangan Desain dan System ... 20

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel 5.1 Aset Tetap ... 50

Tabel 5.4 Aset tak berwujud ... 52

Tabel 5.3 Laporan Data Base ... 54

(15)

xv

Gambar 2.3 Kerangka Pikir... 24 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat... 31

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Tujuan dari sebuah sistem adalah untuk mencapai tujuan bersama walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen, semua bagian tetap mendukung satu tujuan yang sama (Hall, 2001). Salah satu hal yang terutama dari sebuah sistem adalah data yang diolah dapat menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan.Sehingga fungsi sebuah sistem sebagai sistem informasi menjadi hal yang sangat diutamakan bagi setiap perusahaan.

Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kamampuan perusahan. Bagi perusaan besar yang memiliki sistem rumit dan kompleks, komputer akan digunakan secara maksimal dan membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoprasikan komputer dalam jumblah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit.

Oleh karena itu perkembangan teknologi di bidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.Pada dasarnya perusahaan dapat mengoprasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat

(17)

besar dalam menunjang kelancaran suatu sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu.

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer dalam mengelola data atau transaksi perusahaan menjadi suatu informasi yang tepat, akurat, dan relevan dalam pengambilan keputusan.Pemrosesan data secara manual sudah tidak relevan lagi bagi perusahaan yang memiliki tingkat volume transaksinya tinggi dan rumit.Pencatatan secara manual sudah tidak mampu melakukan back up kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi dalam perusahaan.Akibatnya informasi yang dihasilkan tidak akurat lagi dalam pengambilan keputusan.Komputer menjadi pilihan utama perusahaan dalam menangani kekompleksan dan kerumitan data atau transaksi perusahaan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih.

Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak. Tentu saja kemampuan tersebut diimbangi dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperolehnya.Dikarena memasang aplikasi membutuhkan biaya yang mahal, oleh karena itu harus dipastikan bahwa para

(18)

3

pegawai dapat mengoperasikan dan mendapatkan manfaat dari aplikasi tersebut.Harapan yang ingin diperoleh dalam system informasi tersebut adalah bahwa dengan menggunakan teknologi informasi atau system informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.

Beberapa peran SIA yang sangat penting bagi pihak rumah sakit badan layanan umum balai kesehatan mata masyarakat yaitu untuk mempermudah proses penginputan data pasien dan transaksi pembayaran. Selain dapat mempermudah pihak pekerja rumah sakit, juga dapat mempermudah pasien rumah sakit badan layanan umum balai kesehatan mata masyarakat seperti fasilitas registrasi online yang tentunya sangat memudahkan pasien untuk melakukan transaksi-transaksi tanpa harus menganteri panjang.

Beberapa hal tersebut merujuk pada manfaat SIA terhadap efektivitas perencanaan, pengendalian, analisa, pengambilan keputusan, penyajian laporan keuangan, sehingga SIA sangat bermanfaat untuk efektivitas kinerja keuangan serta kinerja manajemen yang pada akhirnya akan menunjukkan kinerja rumah sakit secara keseluruhan.

Oleh karena itu SIA harus dirancang sesuai dengan kepentingan atau kebutuhan perusahaan sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. Sistem informasi yang baik tidak hanya digunakan untuk menyimpan data secara elektronik tetapi juga harus mampu mendukung proses analisis yang dilakukan oleh manajemen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan prosedur sistem akuntansi dari berbasis manual menjadi berbasis aplikasi sistem akuntansi instansi berbasis akural?

(19)

2. Bagaimana sistem informasi akuntansi berbasis aplikasi sistem akuntansi instansi berbasis akural dapat memperbaiki pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah dengan perubahan sistem yang awalnya bersifat manual menjadi berbasis computer berpengaruh terhadap pelayanan rumah sakit.

D. Manfaat Penelitian

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan para pembaca mengenai sistem akuntansi instansi berbasis akural yang kini telah diterapkan pihak RSK Mata Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.

(20)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. Sistem

Sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Sutabri (2005:64) “Sistem informasi berbasis komputer sebagai suatu sistem yang menggunakan komputer untuk mengumpulkan, merangkum, menyaring adan mengatur data sedemikian, sehingga disamping memenuhi kebutuhan pengolahan dan pelaporan data rutin yang diperlukan perusahaan, juga memenuhi kebutuhan informasi bagi manajer perusahaan itu. Dengan kelebihan dan kemampuan yang dimiliki komputer dalam mengolah data dan dengan ketepatan yang dapat diandalkan maka komputer dapat dipakai sebagai sarana dalam menjalankan sistem informasi berbasis komputer.Adanya komputer dengan teknologi yang memadai maka sistem informasi diharapkan berjalanan dengan baik pula.

2. Informasi

Informasi adalah adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi

(21)

setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau menginput data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi.

Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.Jadi Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.

3. Berbasis komputer

Penjelasan Sistem Informasi mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Jadi Computer Based Information System ( CBIS ) atau sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data

(22)

7

menjadi sebuat informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Dengan intergrasi yang dimiliki subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyiapkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori penyiapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya.Tetepi pada perakteknya tidak mungkin sistem informasi yang begitu kompleks bisa berjalang dengan baik tanpa adanya komputer. Sistem informasi yang akurat dan efektif dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “ computer based” atau pengolahan informasi yang berbasi pada komputer.

4. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Berbasis Komputeradalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Office Aotumation /OA).

Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System).Komputer dapat melakukan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh penggunanya, komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia.

(23)

B. Macam Macam Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

SIA (Sistem Informasi Akuntansi) adalahsebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:

a. Mungumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.SIA terdiri dari 3 subsistem:

a. Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian b. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan.

c. Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Adapun manfaat sistem informasi antara lain:

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

(24)

9

b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

c. Meningkatkan efisiensi.

d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

e. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

2. SIM ( Sistem Informasi Manajemen )

SIM ( Sistem Informasi Manajemen )adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan manajemen.Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan data, jadi disini terjadi sebuah proses atau mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan manajerial dari sebuah organisasi.Manajemen informasi digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan manajerial.

Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ( SistemInformasi Manajemen, Prenhallindo, Jakarta, 2004 ) berpendapat bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal.Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan manajemen.SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.

(25)

3. SPK (Sistem Pengambilan Keputusan)

Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.

C. Definisi Akuntansi

Definisi akuntansi dari sudut pemakai adalah merupakan suatu bentuk disiplin ilmu yang menyuguhka sebuah informasiyang dibutuhkan dalam hal pelaksanaan dan pengevaluasian kegiatan ekonomi secara efektif. Sedangkan definisi akuntansi dari sudut proses pencatatan, penggolongan atau pengklasifikasikan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi atau entitas,

Menurut Amin. W (1997) akuntansi merupakan suatu bentuk aktivitas dalam hal pengidentifikasian, pengukuran, pengklarifikasian dan pengikthtisaran sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang bisa menghasilkan data kuantitatif yang utamanya bersifat keuangan dan dipergunaan untuk mengambil keputusan.

Menurut Abu A dan Wibowo akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan terhadap semua transksi ekonomi dari substansi atau perusahaan.

(26)

11

Menurut American Institute of Certified Publik Accountans(1953) adalah

“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagian di antaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginterprestasikan hasilnya.

Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2002) “akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu kegiatan organisasi kepada pihak yang berkepentingan.”

D. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Salah satu kerangka kerja sistem informasi ialah sistem informasi akuntansi.

Sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa yunani sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari elemen atau komponen yang saling berhubungan untuk memudahkan aliran informasi guna mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang terdiri dari sumber daya manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu perusahaan untuk menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan akuntansi dalam proses pengumpulan dan pengolahan data menjadi informasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “ Sistem Informasi Akuntansi “ merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”

(27)

Menurut Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) mengatakan bahwa “ Sistem Informasi Akuntansi” merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.”

Sedangkan Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa: ’” Sistem Informasi Akuntansi “merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang berstruktur pula.”Sedangkan menurut Romney & Steinbart (2000) Sistem Informasi Akuntansi adalah serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.

Berdasarkan definisi beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang dirancang untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dengan demikian manajemen perusahaan dapat melihat keuangan dengan jelas melalui sistem tersebut. Selain itu, manajemen juga dapat mengontrol kinerja dari sistem yang digunakan.

(28)

13

E. Sistem Informasi Rumah Sakit

Umumnya saat ini sistem informasi yang ada di beberapa rumah sakit dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Masing masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan waktu yang cukup lama.

2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.

3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi.

4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi.

5. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sistem informasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi. Sistem Informasi Rumah sakit harus dibangun untuk mengatasi kekurangan maupun ketidak kompakan antar unit kerja.Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer).Konsep-konsep tersebut antara lain:

a. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi. Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System). Yang

(29)

dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah :

1) Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.

2) Informasi yang tersedia, tidak relevan.

3) Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.

4) Informasi yang ada, tidak tepat waktu.

5) Terlalu banyak informasi.

6) Informasi yang tersedia, tidak akurat.

7) Adanya duplikasi data ( data redundancy).

8) Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.

b. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut.Oleh karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti.

c. Sistem informasi sebagi suatu sistem yang harus mengikuti siklus hidup system. Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang baru.Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:

1) Perkembangan organisasi tersebut Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang

(30)

15

digunakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut.

2) Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan:

a) Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi, karena teknologinya ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.

b) Perusahaan pembuatan perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi terbaru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang.

d. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas system informasi itu sendiri. Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.

(31)

Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara selaras yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer).Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan kedua aspek tersebut.Sering kali pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya.Hal ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada aspek komputernya.

Padahal salah satu factor penentu keberhasilan pengembangan sistem informasi adalah dukunganperilaku dari para pengguna sistem informasi tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek manualnya.

1. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut. Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan pengembangan seperti:

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan, Pembuatan Rancangan Global, Pembuatan Rancangan Rinci, Implementasi dan Operasionalisasi. Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti: keadaan yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi. Ketidak tepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa mendatang, merupakan salah

(32)

17

satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi.

2. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistik).Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi yang terpadu.Pemerataan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit- unit struktural yang ada di dalam organisasi tersebut adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut. Penyusunan rancang bangun/desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. Pengembangan sistem yang dilakukan segmental atau sektoral tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.

3. Informasi sudah telah menjadi asset organisasi.Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage), karena keberadaan informasi tersebut:

(33)

a) Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja.

b) Menjadi ukuran kerja organisasi/ perusahaan.

c) Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam persaingan local maupun global.

4. Penjabaran sistem sampai keaplikasi menggunakan struktur hirarkis yang mudah dipahami. Dalam semua kepustakaan yang membahas konsep sistem, hanya dikenal istilah sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran sistem informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan istilah sebagai berikut:

a) Sistem b) Subsistem c) Modul d) Submodul e) Aplikasi

F. Data Dan Informasi

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah data dan informasi dalam hubungannya dengan proses penyediaan informasi, berikut ini diberikan pengertian untuk masing-masing istilah itu. Data padat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini belum dapat digunakan sebagaidasar dalam proses pengambilaan keputusaan oleh manajemen.

Informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data, output ini biasanya sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang

(34)

19

menerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.

G. Sistem Pengolaan (Proses) Data

Untuk mengubah data menjadi informasi, dilakukan proses pengolahan data. Dalam sistem informasi akuntansi, proses pengolahan ini dilakukan dengan beberapa tahap tertentu. Jika sistem informasi akuntansi diproses secara manual(tanpa mesin), proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu siklus seperti dalam gambar berikut ini:

Siklus Pengolaan Data Secara Manual

Gambar 2.1

Siklus Pengolaan Data Dengan Komputer

Gambar 2.2

Input Proses Output

Origination Input Processing Output Distribution

Storage

(35)

Tabel 2.1 H. Desain Dan Perancangan Sistem

PERBEDAAN SISTEM SAAT INI SISTEM BARU

Sistem Baru Sistem pendataan yang digunakan adalah pencatatan secara manual

Sistem pendataan dilakukan secara terkomputerisasi Informasi Informasi yang dihasilkan

memakan waktu lebih lama

Informasi yang dihasilkan lebih akurat dan lebih cepat

Bukti Transaksi

Menggunakan nota 1. Penjualan 2 rangkap

Tidak diterbitkannya cash.

2. Register Bagian kasir tidak.

3. Membuat rekap penerimaan harian

Menggunakan nota 1. Penjualan rangkap 3

diterbitkannya cash register.

2. Rangkap 2 Bagian kasir membuat rekap 3. Penerimaan harian Pengendalian

intern

Pengendalian intern yang kurang terkontrol karena pemilik tidak dapat

mencocokan bukti transaksi dengan laporan keuangan

Pengendalian intern lebih terkontrol karena pemilik bisa mencocokan bukti transaksi dengan laporan keuangan

Laporan Keuangan

Belum bisa menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan akurat

Bisa menghasilakan laporan keuangan secara akurat, cepat dan bisa mencetak laporan berdasarkan periode tertentu

Arsip dokumen

Hanya dapat mengarsip dokumen secara fisik sehingga tidak ada back up data

Dapat mengarsip

dokumen secara on-line dalam database computer

I. Komputer Sebagai Alat Bantu

Proses pengolahan data akuntansi akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan bantuan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk

(36)

21

memproses data akuntansinya. Di satu pihak, komputer merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat dalam sistem informasi akuntansi.

Tetapi di lain pihak, diperlukan teknik-teknik pengawasan yang berbeda dengan yang digunakan dalam cara manual untuk menjamin ketelitian dan keamanan dalam memproses data danmenjaga harta milik perusahaan.

Beberapa tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat yang besar dari penggunaan komputer antara lain adalah:

1. Verifikasi Komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka- angka yang menjadi input dalam suatu proses. Misalnya pengecekan kebenaran kode yang digunakan, pengecekan kelayakan jumlah rupiah dari transaksi dan lain-lainnya.

2. Sortir komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi yang berbeda dengan cepat. Misalnya kumpulan faktur penjualan dapat disortir kedalam klasifikasi langganan, jenis produk, daerah penjualan dan sebagainya.

3. Transmission komputer dapat memindahkan lokasi data dari suatu tempat ketempat lainnya dengan cepat. Misalnya data dari suatu file dipindahkan ke file lainnya.

4. Perhitungan dengan komputer, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. Misalnya menghitung saldo rekening sesudah adanya postingan, menghitung jumlah sekelompok (batch) transaksi dan sebagainya.

(37)

Tabel 2.2 J. Penelitian Terdahulu

Berikut ini penelitian terdahulu yang dijadikan referensi oleh peneliti:

No Nama Hasil penelitian yang Diperolaeh

1 Astuti Handaiyani siregar (2009)

Pemanfaatan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pada pelayanan balai kesehatan mata masyarakat Makassar.

2 Tutut Wijayanti (2013)

Terdapat pengaruh positif dan signifikan atara kepuasan pengguna teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai rumah sakit kota makassar. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pegawai rumah sakit kota Makassar.

3 Maria M Ratnasari (2009)

Semakin tinggi signifikan penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, maka semakin tinggi pula kinerja individual. Semakin tinggi kepercayaan teknologi sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi kinerja individual. Ini berarti terdapat hubungan yang searah atara efektifitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem akuntansi.

K. Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi merupakan suatu pencatatan informasi yang menggunakan sistem teknologi computer yang mengandalkan tenaga manusia dengan teknologi komputer.Berikut adalah gamaran mengenai siklus akuntansi.

bukti transaksi

jurnal Buku

besar

Neraca saldo

Jurnal penyesuaian

Neraca saldo setelah penyesuaian Laporan

keuangan Jurnal

penutup Neraca saldo

setelah penutupan

(38)

23

Siklus akuntansi komputerisasi di era globalisasi ini sudah banyak digunakan karena pertumbuhan teknologi yang cepat.Seperti namanya, siklus akuntansi ini memang berbasis komputer.Secara garis besar, siklus akuntansi komputerisasi ini lebih memiliki keunggulan dibandingkan sistem manual dalam hal kecepatan.akurasi dan ketepatan pelaporan hasil.

Siklus dari suatu sistem informasi terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Analisis, yaitu menganalisa masalah informasi yang dihadapi oleh perusahaan dan mengetahui kekurangan kekurangan dalam sistem yang sedang berlaku.Kegiatan analisis ini berguna sebagai dasar untuk merencanakan sistem baruatau untuk mengadakan perubahan-perubahan terhadap sistem lama agar dapatmemenuhi kebutuhan.

2. Perancangan (dasign), yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau kegiatanmerubah sistem lama. Perancangan ini didasarkan pada data yang diperolehdari kegiatan analisis terhadap sistem lama.

3. Implementasi, yaitu penerapan sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama. Dalam kegiatan ini perlu juga dipertimbangan masalah-masalah yang timbul karena adanya perubahan sistem, seperti masalah tenaga kerja dan sebagainya.

4. Follow-up, yaitu kegiatan mengawasai pelaksanaan sistem baru untuk mengetahui adanya kelemahan-kelemahan dalam sistem baru dan memperbaikinya.

Life cycle ini tidak mempunyai jangka waktu yang tetap, karena sangat tergantung pada perubahan berbagai macam faktor.Jika teknologi yang digunakan berkembang dengan pesat, maka dapat diperlukan perubahan

(39)

terhadap system yang berlaku.Begitu juga bila ada perubahan kebutuhan informasi, pengawasan dan lain-lainnya, sistem yang lama mungkin perlu diubah.

Dengan demikian dalam suatu perusahaan akan terus dilakukan kegiatan- kegiatan seperti di atas.

Kegiatan menyusun sistem informasi atau mengadakan perubahanterhadap sistem lama dapat dilakukan oleh karyawan perusahaan atau dilakukanoleh konsultan dari luar.yang perlu diperhatikan dalam melakukan perubahandalam sistem informasi adalah akibat dari perubahan itu terhadap subsistem-subsistem yang lainnya dalam entity itu Apabila dilakukan perubahan dalamsuatu subsistem maka akibat dari perubahan itu terhadap subsistem yang bersangkutan dan terhadap subsistem lainnya perlu diperhitungkan.Dengan demikian perbaikan di suatu subsistem tidak menimbulkan kerugian di dalam subsistem lainnya. Pendekatan seperti ini disebut dengan total systems approach.

L. Kerangka Pikir

Bagan Kerangka Konsep

Gambar 2.3

Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar

Perubahan dari sistem informasi akuntansi berbasis manual menjadi berbasis komputer.

Peroses perbaikan laporan keuangan dan pengambilan

keputusan.

Penerapan aplikasi sistem informasi akuntansi

Kesimpulan dan Saran

(40)

25

M. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan maka yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah: “ Dengan perubahan sistem informasi akuntansi manual menjadi berbasis komputer akan sangat membantu dalam meningkatkan sistem oprasional menjadi lebih cepat, tepat dan akurat. Dengan dimunculknya aplikasi Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural ( SAIBA ), pihak rumah sakitpun kini menyediakan layanan registrasi online, pengaduan online dan survei kepuasan pelanggan. Sehingga perubahan sistem yang manual menjadi berbasis komputer sangat berpengaruh.

(41)

26 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif-kualitatif.

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif karena didasarkan pada dua alasan pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemulihan pendekatan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dan tidak dapat dipisahkan oleh fakta alamiahnya.

Penelitian deskriptif melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan memiliki konteks dan makna yang khusus sebagai esensi dalam memahami sesuatu. Tujuan dari penelitian deskritif adalah untuk menghasilkan pandangan-pandangan dan penjelasan tentang peristiwa sosial tertentu sehingga peneliti mampu mengungkap sistem interpretasi dan pemahaman (makna) yang ada dalam lingkungan sosial.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dalam melakukan penelitian ini adalah balai kesehatan mata masyarakat (BKMM) Makassar yang bertempat di Jl.

Wijaya kusuma No.19 Banta-Bantaeng, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih 2 (dua ) bulan yaitu terhitung Mei 2019.

(42)

27

B. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kualitatif Deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik secara tertulis maupun secara lisan.

Sedangkan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil

wawancara dengan pimpinan perusahaan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen serta laporan-laporan yang tertulis dari perusahaan tersebut.

C. Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu :Penelitian Lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.

2. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian untuk memperoleh data yang akurat.

3. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pimpinan dan pegawai.

4. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas.

(43)

D. Metode Analisis

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka data tersebut akan dianalisis dengan mengunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata – kata , Bukan dalam bentuk angka. Data Kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data, misalnya wawancara, dukumentasi, dan observasi.

(44)

29 BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Perusahaan

Balai kesehatan mata masyarakat Makassar adalah salah satu rumah sakit yang sebelumnya berbentuk saksi mata di bawah koordinasi dan pengawasan kanwil Departemen Kesehatan Sulawesi Selatan, dikepalai oleh Prof. DR. dr Waraouw, DSM, yang awalnya berlokasi di jalan Lompobattang No.10, Makassar.

Dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan mata, maka pemerintah melalui SK melembagakan 12 UPT dibindang kesehatan masyarakat; salah satu diantaranya adalah BKMM Provinsi Sulawesi Selatan yang diresmikan oleh Dirjen Binkeasmas Depkes RI Dr.Leimena, MPH di gedung baru komp. Kesehatan banta-bantaeng. Jalan Wijaya Kusuma Raya No. 19, Makassar.

Tanggal 10 januari 2006, BKMM Sulawesi Selatan melakukan kerjasama dengan ilmu kesehatan dengan bagian THT Fakultas Kedokteran Univ.

Hasanuddin mengadakan uji coba kesehatan THT terpadu, dengan dukungan dari Depkes RI.Pada dikukuhkan secara resmi.

Sesuai peraturan Menkes No. 1652/Menkes/Per/XII/2005 tentang organisasi dan tata kerja balai kesehatan mata masyarakat, merupaka unit pelaksana Teknis Kementrian Kesehatan yang berda dibawah dan bartanggungjawab kepadda Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK).

BKMM Makassar meningkat dari Eselon IIIa dengan wilayah kerja meliputi 13 provinsi, menjadi 15 provinsi.

(45)

Sejak berubah dari seksi kesehatan mata sampai sekarang , telah terjadi beberapakali pergantian pimpinan, yaitu sebagai berikut;

1. Prof. DR. Dr.Waraouw, DSM. (1955 s.d. 1970) 2. Prof. dr.Umar,DSM. (1970 s.d. 1982)

3. Dr. Robert Sutjiadi, SDM. (1982 s.d. 1992) 4. Dr. Samuel R. Dundu,SDM, (1992 s.d. 1995) 5. Dr. Ny. Hj. Rahasiah Taufik, SDM (1995 s.d. 2003) 6. Dr. Hamzah, Sp.M. (2003 s.d. 2011)

7. Dr. dr.Noor Syamsu, Sp.M (K) MARS, M.Kes.Menjabat dari tahun 2011 hingga sekarang.

Berubahnya struktur organisasi dieselon I kementerian kesehatan, BKMM Makassar yang sebelumnya berada di bawah Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat . (BINKESMAS) akhirnya bergabung ke Direktorat Bina Upaya Kesehatan (BUK). Pada tanggal 28 januari 2011, berdasarkan SK Menteri keuangan No: 56/KMK.05/2011, menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan Status PK-BLU Penuh.

1. Wilayah kerja

Balai Kesehatan Masyarakat Makassar Memiliki Wilayah Kerja 15 Provinsi a. Sulawesi Selatan

b. Sulawesi Barat c. Sulawesi Tenggara d. Sulawesi Utara, e. Sulawesi Tengah, f. Gorontalo

g. Kalimantan barat,

(46)

31

h. Kalimantan tengah, i. Kalimantan Selatan, j. Kalimantan Timur, k. Kalimantan Utara, l. Maluku Utara m. Maluku n. Papua o. Papua Barat 2. Jaringan Kerja

Semenjak menempati gedung di kompleks kesehatan banta-bantaeng, BKMM Makassar telah menggembangkan diri dalam aspek organisasi maupun sarana dan perasarana. Untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dapat terjangkau dengan baik, maka BKMM Makassar telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Adapun unsur instansi maupun lembaga yang telah menjalin kerjasama dengan BKMM Makassar adalah sebagai berikut:

a. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sul-Sel.

b. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin c. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

d. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UIN Alauddin Makassar e. BPJS Kesehatan

f. International Organization for Migration (IOM) Indonesia

(47)

3. Tugas Pokok

a. Pelayana Kesehatan Mata

b. Peningkatan Kementerian di Bidang Kesehatan Mata c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis

4. Fungsi

a. Pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat

b. Pencegahan timbulnya gangguan Kesehatan Mata Masyarakat c. Pengobatan Mata Masyarakat

d. Pelayanan pengunjung di bidang Kesehatan Mata Masyarakat e. Pemulihan & peningkatan fungsi penglihatan & kebutuhan f. Pelaksanaan rujukan Kesehatan Mata Masyarakat

g. Diklat tenaga kesehatan

h. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna di bidang kesehatan mata masyarakat

i. Pelaksana kementerian dan sosialisasi kesehatan mata masyarakat j. Urusan Tata Usaha & Kerumahtanggaan

B. Struktur organisasi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) MakassarProinsi Sulawesi Selatan

KEPALA DR. ASNANDAH, MARS

SUB BAGIAN TATA USAHA SAHADIA,SKM.,MARS

SEKSI KEMITRAAN Andi Fatmawati SKM., M.Kes SEKSI PENUNJANG

YAN KES

JOKO HARSOYO, SKM., M.Kes SEKSI PELAYANAN

KESEHATAN

dr. ANDI SAMSIAR ANGGRENI

INSTALASI ILHAM, S.Si.,M.Si., Apt KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL

dr.MULIASNAENY,Sp.M

(48)

33

1. Tugas pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi balai kesehatan mata masyarakat provinsi Sulawesi selatan dijelaskan sebagai berikut :

a. Kepala mempunyai tugas memimpin bertugas Mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas balaikesehatan mata masyarakat Makassar sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan beserta ketentuan perundang-undangan.

b. Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melalakukan penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan balai kesehatan mata masyarakat.

c. Seksi pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan mata didalam gedung dan luar gedung, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan.

d. Seksi penunjang mempunyai tugas mempersiapkan kebutuhan sarana dalam menjaga kesinambungan dan mutu pelayanan kesehatan mata masyarakat.

e. Kelompok jabata fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar sesuia dengan keahlian dan kebutuhan.

2. Sumber Daya Manusia a. Tenaga medis

1) Dokter Spesialis Mata – 8 Orang 2) Dokter Konsultan – 3 Orang 3) Dokter Sub, Spesialis – 2 Orang

(49)

4) Dokter Mata Umum – 3 Orang 5) Dokter Spesialis THT – 1 Orang 6) Dokter Umum – 3 Orang

b. Tenaga Kerja Masyarakat 1) S2 Kesmas – 6 Orang 2) S1 Kesmas – 2 Orang c. Tenaga Keperawatan

1) S1 Keperawatan – 17 Orang 2) D4 Keperawatan – 2 Orang 3) D3 Keperawatan – 10 Orang d. Tenaga Tambahan

1) Satpam ( Security) – 6 Orang 2) Cleaning Service – 5 Orang 3) Driver – 1 Orang

e. Tenaga Keteknisan Medis 1) S1 Farmasi – 2 Orang 2) D3 Farmasi – 1 Orang 3) D4 Laboratorium - 2 Orang 4) Refraksionis – 3 Orang 5) D3 Elektro Medik – 2 Orang 6) D3 Rekam Medis – 2 Orang 7) SMAK Labkes – 1 Orang 8) SAA – 1 Orang

f. Tenaga Non Kesehatan 1) S2 Administrasi – 1 orang

(50)

35

2) S1 Teknik Informatika – 1 Orang 3) D3 Akuntansi – 3 Orang

4) D3 Arsiparis – 1 Orang

5) D3 Teknik Informatika – 1 Orang 6) Administrasi – 8 Orang

3. Sarana dan Prasarana a. Gedung dan tanah

1) Luas tanah : 1.980 m2 2) Bangunan Lama : 557 m2 3) Bangunan Baru : 1,256 m2 b. Kendaraan Oprasional

1) Roda 4 : 6 Unit 2) Roda 2 : 2 Unit

c. Peralatan Kedokteran Mata 1) Tonometer Kontak : 6 buah 2) Tonometer non kontak : 2 unit 3) Slit lamp : 4 unit

4) Slit lap kamera : 2 unit 5) Genioskopi : 1 buah 6) Mikroskop Oprasi : 7 unit 7) Mesin Phaco : 5 unit 8) Katarak set : 16 set 9) Pterigium set : 4 set 10) Lenso meter : 1 buah 11) Trial lens set : 3 set

(51)

12) Loupe : 8 buah

13) Biometri A/B Scan : 3 unit 14) YAG Laser : 1 unit 15) Autorefraktometer : 2 unit 16) Keratometer : 1 unit 17) Snellen Proyektor : 2 unit 18) Humprey : 1 unit

19) Fundus kamera : 1 unit 20) Funduscopy Direct : 2 unit 21) Laser 532 : 1 unit

d. Peralatan Kedokteran Umum 1) Stetoscope : 6 buah 2) Tensimeter : 6 buah 3) Lampu Oprasi : 3 buah 4) Tabung 02 : 5 buah 5) Meja Moju : 10 buah 6) Meja Oprasi : 6 buah 7) Autoclave : 2 buah

8) Sterilisator kering : 3 buah 9) Sterilisator basah : 4 buah 10) Tromol : 12 buah

11) Brancard : 1 buah 12) Hospital Bed : 1 buah 13) Ultra Violet Lamp : 3 buah 14) Rostur : 1 buah

(52)

37

e. Peralatan Dokter THT

1) Mobile section unit : 1 unit 2) Lampu kepala : 2 buah 3) Audiometer : 1 unit

4) Sound proof chamber : 1 unit 5) Alat poli THT : 1 set

6) Timpanometer : 1 unit 7) Laryngoscopy : 1 unit

f. Peralatan penyuluhan dan diklat 1) LCD Proyektor : 2 buah 2) Laptop : 3 buah

3) Scanner : 1 buah 4) Toa : 1 buah

5) DSLR Camera : 1 buah 6) Handycam : 1 buah 4. Peralatan Diaknostik

Jenis pelayanan yang diberikan dengan menggunakan peralatan diagnostic di BKMM sebagai berikut :

a. Snellen proyektor adalah untuk memeriksa pasien dengan kelainan refraksi dan mengukur besar speris pasien

b. Yag Laser adalah untuk pengobatan pasien dengan katarak sekunder c. Keratometri adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk mengatur

radius kelengkungan kornea

d. Tonometer nonkontak adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan bola mata

(53)

e. Biometri A – B scan

1) A scan ; alat yang digunakan untuk mengukur panjang bola mata, ketebalan lensa dan panjang axial.

2) B scan ; alat yang digunakan untuk menilai bagian belakang bola mata seperti corpus vitreum dan retina.

a) Mesin Fakoemulsifikasi adalah alat untuk melakukan oprasi katarak teknik fakoemulsifikasi, terhadap pasien katarak dengan indikasi semua stadium, insisi luka kecil 3 mm dan luka tidak di jahit, dengan masa penyembuhan luka 1 minggu, serta kualitas penglihatan bisa maksimal 1 – 3 hari

b) Perimeter adalah alat untuk pemeriksaan lapang pandang. Yakni dipakai pada subdivisi glaucoma maupun neurofthalmologi

c) Foto Fundus adalah alat untuk dokumentasi kondisi retina. Alat ini juga dapat digunakan untuk fluorescein angiography ( FA) dan Indocyanine Angiography

d) Autorefraktometer berfungsi untuk mengatur refraksi kornea secara otomatis

e) Slit Lamp adalah instrumen yang digunakan untuk memeriksa penyakit/kelainan pada mata yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, mata pasien akan diberi sumber cahayaintensitas tinggi yang difokuskan kemata.

5. Kegiatan Pelayanan

a) Loket Pelayanan : loket yang melayani pasien umum, akses, askin dan BPJS

(54)

39

b) Poliklinik mata : poli spesialis yang melayani pemeriksaan mata, baik katarak, glaucoma maupun penyakit mata lainnya.

c) Poliklinik THT : pusat layanan konsultasi, diaknosa dan terapi bagi pasien dengan permasalahan telinga, hidung dan sinus paranasal, serta tenggorokan.

d) Pemerikasaan Spesialis Mata : pemeriksaan medic mata yang lengkap dan komprehensif yang dilakukan oleh dokter spesialis mata dan sub spesialis.

e) Pemerikasaan Diagnostik adalah semua pemeriksaan dlam upaya menegakkan diagnosa terhadap masalah kesehatan mata dilakukan dengan menggunakan alat dengan tehnologi canggih dibidang kesehatan mata.

f) Pemeriksaan Laboratorium Sederhana, pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan Gula darah (GDS), pemeriksaan darah (hemoglobin, hitung lekosit, trombosit, dll) Urine dll

g) Apotik tempat dilakukannya pekerjaan kefermasian, penyaluran sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

h) Gudang Farmasi tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya

i) Kamar Operasi fasilitas bagi pasien mata yang memerlukan tindak opersi.

Melayani berbagai jenis opersi seperti : phocoemulsifikasi, ECCE, vitrektomi, trabekulotomi dll

j) Fakoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang paling canggih saat ini, dimana alat fakoemulsifikasi digunakan untuk mencairkan

(55)

(emulsifikasi) dan menghisap keluar katarak dari dalam kantong lensa pada saat yang bersamaan. Setelah itu, lensa intra-okuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan kedalam kantong lensa kosong. Teknik fakoemulsifikasi ini pada umumnya tidak memerlukan jahitan, sehingga pasien dapat kembali mengerjakan aktivitas normal dalam waktu singkat.

Jika berjalan dengan normal, operasi ini memakan waktu perlu menginao dirumah sakit dan dapat segera kembali beraktivitas pada esok harinya.

k) Layanan Optik adalah tempat pelayanan kacamata

l) Rekam Medis adalah tempat penyimpanan catatan medis/rekam medis pasien yang telah berkunjung ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar.

(56)

41 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Dan Kebijakan Teknis Kantor Bkmm Makassar

Balai kesehatan mata masyarakat Makassar (BKMM) didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian Negara/Lembaga sesuai dengan PMK 2005/ PMK.011/ 2012 tentang organisasi dan tata kerja Instansi Vertikal. Berkedudukan dijalan wijaya kusuma raya No.19 makassar, BKMM Makassar adalah unit pelaksana teknis (UPT) di bidang kesehatan mata dalam lingkungan kementerian kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Melalui peran balai kesehatan mata masyarakat Makassar diharapkan kualitas laporan K/L dapat ditingkatkan kualitasnya yang pada akhirnya laporan keuangan pemerintah pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas balai kesehatan mata masyarakat Makassar berkomitmen dengan visi dalam rangka memberikan arah pandang kedepan terkait dangan kinerja dan perannya serta untuk memberikan gambaraan tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh BKMM Makassar ditetapkan visi untuk priode 2015-2019 yaitu; “Menjadi Rumah Sakit Khusus Mata Kelas A Unggulan Pada Tahun 2019”

Perumusan visi BKMM Makassar priode tahun 2015-2019 ditunjukkan untuk meningkatkan peran BKMM Makassar dalam pencapaian dan penanganan kesehatan mata masyarakat dalam rangkat bertransformasi menjadi rumah sakit khusus mata. Pada rumusan visi ini ada terkandung kehendak kuat untuk mewujudkaan BKMM Makassar yang bermartabat, kompetitip, unggul ditingkat

(57)

nasional dan segenap insan BKMM Makassar akan dilandasi oleh peran yang lebih kuat dalam menyelenggarakan dan pengelolaan kesehatan mata masyarakat.

Sejalan dengan visinya untuk menjadi rumah sakit khusus mata unggulan pada tahun 2019, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang akan dicapai. Adapun misi untuk periode 2015-2019 adalah: menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata yang paripurna

1. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan mata 2. Menyelenggarakan pelayanan unggulan katarak, gloukoma dan kelainan

refraksi

Berdasarkan pernyataan misinya, sebuah organinasi didorong untuk mewujudkan visi organisasinya melalui tugas-tugas yang diembannya sesuai dengan uraian tugas pokok dengan fungsi kelembagaannya. Pernyataan misi organisasi yang harus memampukan segenap insan sebuah organisasi untuk focus pada tugas-tugas kedinasannya yang menagntarkan pada perwujudan pencapaian visi organisasi. Pernyataan misi organisasi direkomendasikan tidak sering mengalami perumusan ulang dalam setiap penyusunan atau peninjauan kembali rencana strategis organisasi, kecualimemang telah terjadi perubahan mendasar terhadap kebijakan keberadaan suatu organisasi, proses, produk/jasa, target segmen masyarakat yang dituju bagi produk/jasanya.

Tata nilai yang dipilih untuk mengawali penerapan misi dan visi BKMM Makassar periode tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: “ MATA” (Melayani dengan Adil, Tulus dan Akurat)

(58)

43

Tata nilai ini harus dijadikan rujukan bagi BKMM Makassar dalam memutuskan dan bertindak dalam setiap proses kegiatan yang dilakukan di lingkungan BKMM Makassar. Tata nilai ini dikemudian hari selayaknya diturunkan menjadi code of conduct (panduan perilaku ditingkat individu) yang akan menjadi pedoman segenap insan BKMM Makassar untuk mengingatkan dan mengarahkan seluruh SDM tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat berhubungan dengan stakeholders intinya.

B. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan tahhun 2018 ini merupakan laporan yang mencangkup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh kantor BKMM Makassar. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akural (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK- BMN).SAI dirancang untuk menghasilkanlaporan keuangan satuan kerja yang terdiri dari laporan Realisasi Anggar, Neraca, Laporan Oprasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi asset tetap, persediaan, dan asset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik Negara serta laporan manajerial lainnya.

C. Basis Akuntansi

Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar merupakan basis akural dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Pikir..........................................................................
Tabel 2.1 H. Desain Dan Perancangan Sistem
Tabel 2.2 J. Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, tokoh masyarakat (termasuk tokoh adat) dapat mensosialisasikan HIV/AIDS serta narkoba dalam kelompok keluarga untuk mendorong keterlibatan mereka dalam

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari perlakuan 2,4-D yang dikombinasikan dengan air kelapa menunjukkan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan kalus Sambiloto

Sebagai contoh, saat melakukan pengamatan awal terhadap acara pertemuan pekanan dalam halaqah , peneliti memiliki kesan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan pengajian

Misalnya, di dalam masalah waris, Islam membagi harta waris menggunakan pola 2:1 untuk laki-laki dan perempuan, dalam konsep pemisahan ranah keadilan dan kesetaraan gender,

Metode fuzzy expert system ini perhitungannya cukup akurat, dengan inferensi mamdani yang akan menghitung setiap gejala-gejala yang dialami kelinci melalui empat tahap

Judul Skripsi : Peranan Panti Sosial dalam Merehabilitasi Penyandang Cacat Netra (Studi pada Alumni Penyadang Cacat Netra Mandiri di PSPRPCN Lampung).. Hasil

Adapun hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat diuarikan sebagai berikut: Perkembangan IKM Hanmade Industri Sepatu Kabupaten Magetan, Kondisi daya

Model Stimulus-Response (Rangsangan-Tanggapan), atau lebih popul dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima