• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.

2. Manfaat bagi pembaca

Dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan serta perbandingan dan sebagai referensi bagi pembaca

3. Manfaat teori

Menambah pemahaman tentang kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

Manajemen pada dasarnya adalah upaya untuk menggunakan sumber daya (dalam konteks ini uang) secara efektif sehingga mencapai tujuan.

Adapun keuangan berarti segala hal yang berkaitan dengan uang. Manajemen keuangan berkaitan dengan pengadaan dana dan pemanfaatannya yang efektif dalam bisnis. Adapun pengertian lain manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan pembiayaan yang diperlukan dengan dana seminimal mungkin dan syarat-syarat yang menguntungkan, dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Jadi, secara kolektif, artinya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merencanakan, mengatur, mengotrol, dan menyimpan dana sehingga bisa tujuan bisa tercapai (efektif) dengan usaha seminimal mungkin (efisien).

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Manajemen keuangan ini harus memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa tujuan manajemen keuangan:

7

1. Menjaga Arus Kas

Dalam sebuah perusahaan, keluar masuknya uang kas harus dipantau terus agar tidak terjadi pengeluaran yang membengkak. Akibatnya bisa menyebabkan kerugian perusahaan. Uang kas biasanya dikeluarkan untuk membeli bahan baku, menggaji karyawan, dan pengeluaran lain.

2. Memaksimalkan Keuangan Perusahaan

Tugas manajemen keuangan bukan hanya mengawasi keuangan, tetapi juga melihat aktivitas anggaran dana yang tidak menguntungkan bagi perusahaan yang dapat dihilangkan dan diganti dengan aktivitas yang lebih menguntungkan perusahaan.

3. Mempersiapkan Struktur Modal

Manajer Keuangan dalam merencanakan struktur modal harus bisa menyeimbangkan anggaran yang dimiliki dengan dana yang dipinjam perusahaan.

4. Memaksimalkan Keuntungan

Perencanaan keuangan yang tepat akan mampu memaksimalkan keuntungan yang di dapat dalam waktu jangka yang panjang.

5. Meningkatkan Efisiensi

Dengan menganggarkan dana yang tepat pada semua aspek, maka efisiensi dana perusahaan akan terus meningkat.

6. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan

Manajer keuangan juga harus mampu membaca pasar saham. Dengan memberikan pembagian laba semaksimal mungkin kepada pemegang saham tentunya akan meningkatkan perusahaan dan memberikan kepercayaan pemegang saham untuk terus berinvestasi di perusahaan.

8

7. Mengurangi Resiko Operasional

Keputusan yang tepat yang dilakukan manajer keuangan akan berpengaruh terhadap resiko bisnis yang tidak pasti di setiap waktu.

8. Memastikan Kelangsungan Kehidupan Perusahaan

Manajer keuangan memegang peranan penting jalannya sebuah perusahaan. Keputusan yang tepat akan mampu membuat perusahaan bertahan di persaingan bisnis, namun sebaliknya keputusan yang tidak hati-hati akan menyebabkan sebuah perusahaan bangkrut.

9. Mengurangi Biaya Modal

Manajer keuangan harus membuat perencanaan modal yang tepat, agar penggunaan modal dapat diminimalisasi sedemikian rupa.

B. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sarana utama untuk membuat laporan informasi keuangan kepada orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan para karyawan) dan kepada masyarakat di luar perusahaan (bank, investor, pemasok dan sebagainya).

Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Laporan keuangan merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkannya pada suatu periode tertentu (Kasmir,2010:66)

Bagian dari laporan keuangan yaitu : 1. Laporan laba Rugi

Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan

9

pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah dikeluarkan, sehingga dapat diketahui perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menggambarkan perubahan ekuitas atau modal pemilik yang terjadi selama kurun waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan perubahan ekuitas dibuat setelah laporan laba rugi dan sebelum neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan dalam neraca.

3. Neraca

Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Setiap perusahaan harus menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu misalnya 1 tahun. Namun neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan (Kasmir,2010:69)

4. Laporan Arus Kas

Lapora arus kas adalah alat perencanan yang akan membantu kita pada masa yang akan datang. Laporan ini akan membantu perusahaan dalam menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan dan membantu manajer untuk mrmbuat keputusan usaha, seperti kapan mengembangkan usaha atau membuat lini produk baru. Laporan arus kas hanya berhubungan dengan aktivitas kas, yakni kas keluar atau kas masuk.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat

10

berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jeas sebab penyebabnya.

Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas akan data yang disajikan

C. Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan 1. Pihak internal

Pihak internal yang berkepentingan terhadap laporan keuagan yaitu pimpinan perusahaan yang akan digunakan untuk bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2. Pihak Eksternal a) Investor

Bagi seorang investor informasi tentang laporan keuangan perusahaan sangat di perlukan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut layak untuk diajdikan sebagai wadah untuk melakukan investasi.

b) Para Karyawan

Informasi akuntansi perusahaan juga dibutuhkan oleh karyawan karena karyawan merupakan bagian dari suatu perusahaan agar mengetahui kelangsungsungan hidup dan jaminan yang akan diberikan oleh perusahaan.

c) Para Kreditur

Informasi akuntansi juga sangat dibutuhkan oleh kreditur untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan kredit pada perusahaan.

11

d) Pemerintah

Pemerintah membutuhkan informasi akuntnsi suatu perusahaan yang bertujuan untuk menentukan seberapa besar pajak yang harus dibawa oleh perusahaan untuk pengawasan pajak

D. Kinerja Keuangan

1. Definisi Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti degan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standard dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting Principle)

Kinerja keuangan adalah suatu cara yang dapat dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mengukur dan menilai pencapaian yang dihasilkan, sehingga suatu perusahaan dapat melihat potensi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Jika suatu perusahaan memenuhi standar dan tujuan yang ditetapkan, maka dapat dikatakan berhasil.

Manfaat kinerja keuangan :

a) Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan telah berkembang dalam suatu periode tertentu.

b) Digunakan sebagai dasar rencana masa depan perusahaan.

c) Dapat digunakan untuk mengevaluasi kontribusi bagian-bagian terhadap realisasi tujuan perusahaan.

d) Dapat melihat kinerja perusahaan secara menyeluruh

12

e) Menentukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.

f) Memberikan bimbingan untuk departemen umum, terutama pengambilan keputusan departemen perusahaan dan kegiatan perusahaan.

2. Tahap – Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan a) Melakukan review terhadap data laporan keuangan b) Melakukan perhitungan

c) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh d) Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan

yang ditemukan

e) Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahn yang ditemukan.

3. Pengaruh Dan Peranan Auditor Dalam Menilai Kinerja Keuangan

Bagi pihak lembaga keuangan penilaian kinerja suatu organisasi adalah sangat penting, karena itu menggambarkan bagaimana sebenarnya kondisi pengelolaan organisasi tersebut secara keseluruhan. Karena pada saat keputusan pemberian kredit dilakukan sebuah lembaga seperti perbankan akan menanggung risiko jika dalam debitur tersebut tidak mampu untuk melunasi kewajiban angsuran kredit hingga lunas.

13

E. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan analisis yang mengukur bagaimana kinerja suatu perusahaan berdasarkan data yang tertulis pada laporan keuangan yang terdapat di dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas. Adapun Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya.

Sehingga analisis rasio keuangan pada perusahaan bukan hanya ditujukan kepada pihak manajemen, namun juga investor. Bagi mereka, analisis rasio keuangan menjadi bahan penilaian seberapa sehat perusahaan tersebut pantas mendapatkan suntikkan investasi. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, maka manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut.kemudian kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan yang dimiliki dapat dijadikan modal selanjutnya kedepan. Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan maka akan menggambarkan bagaimana kinerja manajemen selama ini.

1. Jenis-Jenis Rasio Keuangan Yaitu : a. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih maka akan mampu untuk membayar utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir,2010:110). Perusahaan

14

yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid sedang bila tidak disebut ilikuid.

Macam-macam Rasio likuiditas : 1) Current Ratio (rasio lancar)

Current Ratio (Rasio lancar) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

(Kasmir,2010:111). Rasio ini membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio memberikan informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lainnya. Sedangkan hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus dibayar.

Rumus current ratio adalah:

Apabila semakin besar perbandingan antara aktiva lacar dengan hutang lancar maka semakin tinggi pula kemampuan suatu perusahaan utuk menutupi kewajiban jangka pendeknya maksudnya adalah apabila rasio lancar 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.

Rasio ini dapat dikatakan sehat apabila rasionya berada di atas 1 atau 100%. Jadi jumlah aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar.

2) Quick ratio (rasio cepat)

Quick ratio (Rasio cepat) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa

15

memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Artinya nilai sediaan diabaikan dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena sediaan diangap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan apablia perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajiban dibandingkan dengan aktiva lancarnya (Kasmir,2010:111)

Rumus Quick ratio adalah:

Jka terdapat perbedaan antara quick ratio dengan current ratio dimana current ratio meningkat sedangkan quick ratio menurun berarti terjadi investasi besar terhadap persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Angka rasio ini tidak harus mencapai 100% jika mendekati 100% juga dapat dikatakan sehat.

3) Cash Ratio (rasio kas)

Cash ratio (Rasio Kas) adalah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan yang ada di bank. Dapat dikatakan bahwa rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan membayar utang-utang jagka pendek (Kasmir,2010:111).

16

Rumus Cash Ratio adalah:

Rasio ini dapat menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibanding dengan total aktiva lancar. Maka semakin besar rasionya semakin baik.

Sama seperti Quick Ratio, tidak harus mencapai 100%.

b. Rasio Solvabilitas

Rasio sovabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibanding dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir,2010:112).

Macam-macam rasio solvabilitas : 1) Debt to Assets Ratio (DAR)

DAR adalah rasio utang yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2010:112)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.

Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil.

17

2) Debt to Equity Ratio (DER)

DER adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas (Kasmir,2010:112).

c. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir,2010:115) yakni:

Macam-macam rasio Profitabilitas : 1) Profit Margin

Rasio ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih (Kasmir,2010:115).

Rumus profit margin :

Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase antara pendapatan bersih yang diperoleh dari penjualan. Semakin besar rasionya maka semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

18

2) Gross Profit Margin

Gross Profit Margin adalah perbandingan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio gross priofit margin mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualannya. Maka semakin besar rasionya berarti semakin baik kondisi keuangan suatu perusahaan.

Rumus gross profit margin :

Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. Semakin besar rasionya semakin baik.

3) Return On Assets (ROA)

Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan pendapatan

Rumus return on Assets:

Semakin tinggi presentase yang dihasilkan dari perhitungan ROA artinya kian efisien pula penggunaan aset dari perusahaan yang bersangkutan

19

4) Return On Equity (ROE)

Return On Equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir,2010:115). Rasio ini dihitung dengan rumus:

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan

b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manejemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan

c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat ukur mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan

d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi atau dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman

e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi

F. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

Siti Mudawamah Topo Wijono Raden Rustam Hidayat Tahun 2018 dengan judul analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan Studi pada Bank Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20

Hasil penelitian ini dapat melihat rasio likuiditas secara keseluruhan dari empat bank BUMN dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yaitu PT. Bank Nasional Indonesia Persero, Tbk dan PT. Bank Tabungan Negara Persero dan Tbk berkinerja buruk, sedangkan untuk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT. Bank Mandiri Persero, Tbk cukup baik. Profitabilitas keempat bank BUMN tersebut berkinerja baik karena keuntungan keempat bank BUMN tersebut cukup tinggi. Rasio kecukupan solvabilitas keempat bank BUMN tersebut menunjukkan tingkat rasio yang relatif baik. Meskipun beberapa aspek kurang efektif, yang lain telah memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan kinerja.

Asih Nurati, Burhanudin, Ratna Damayant Tahun (2019) dengan judul penelitian Analisis kinerja keuangan pada perusahaan PT. Mustika ratu tbk berdasarkan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas Hasil analisis data di atas, Rasio Likuiditas secara keseluruhan dalam keadaan likuid, karena nilai current rationya >200%, nilai quick ratio >150%, dan nilai cash ratio tidak likuid karena rasio nilainya <50%. Rasio solvabilitas. Dalam keadaan solvable karena nilai debt to assets-nya <35%, dan nilai debt to equity <80%. Tingkat keuntungan dalam keadaan efisiensi rendah, karena pengembalian nilai aset <30%, pengembalian ekuitas <40%, tingkat laba bersih <20%, tingkat laba operasi <20% dan margin laba kotor dalam kondisi efektif, nilai> 30% .

Riana Christy Sipahelut Sri Murni Paulina Van Rate (Tahun 2017) dengan judul penelitian Analisis kinerja keuangan perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di BEI dengan penelitian kinerja keuangan PT. Astra International cukup baik dilihat

21

dari rasio likuiditasnya. Berdasarkan rasio solvabilitas yang baik. Rasio berdasarkan aktivitas cukup bagus. Berdasarkan rasio keuntungan yang baik.

kinerja keuangan PT. Astra Otoparts berdasarkan rasio likuiditas kurang baik.

Berdasarkan rasio solvabilitas yang baik. Berdasarkan tingkat aktivitas yang baik. Berdasarkan rasio keuntungan yang baik. kinerja keuangan PT. Gajah Tunggal cukup baik dilihat dari rasio likuiditasnya. Rasio berdasarkan solvabilitas tidak baik. Berdasarkan tingkat aktivitas yang baik. Berdasarkan rasio keuntungan tidak baik. kinerja keuangan PT. Indomobil Sukses Internasional didasarkan pada rasio likuiditas yang buruk. Rasio berdasarkan solvabilitas tidak baik. Berdasarkan rasio kegiatan yang tidak menguntungkan.

Berdasarkan rasio keuntungan tidak baik. kinerja keuangan PT. Indospring didasarkan pada rasio likuiditas yang baik. Berdasarkan rasio solvabilitas yang baik. Rasio berdasarkan aktivitas cukup bagus. Berdasarkan rasio profitabilitas cukup baik.

Rina Milyati Yuniastuti, Jhon Nasyaroeka (Tahun 2017) dengan judul penelitian Kinerja keuangan perusahaan transportasi berbasis laporan keuangan yang terdaftar di bursa efek indonesia Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada rasio Likuiditas, posisi keuangan Rasio keseluruhan rata-rata perusahaan transportasi menunjukkan bahwa situasi keuangan baik.

Dalam rasio solvabilitas dikatakan bahwa kondisi rata-rata perusahaan transportasi ada. Beberapa nilai rasio perusahaan sedang menurun atau dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sehingga hal ini menunjukkan bahwa perusahaan hampir sebagian dibiayai oleh hutang, namun jika perusahaan ingin menambah hutang maka perusahaan harus terlebih dahulu

22

meningkatkan ekuitas. Dari hasil perhitungan analisis ROA yang dilakukan pada perusahaan angkutan umum didapatkan profitabilitas yang baik.

Dedi Suhendro (Tahun 2018) dengan judul penelitian Analisis penilaian kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio keuangan pada pt unilever indonesia tbk yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) hasil penelitian Tingkat likuiditas PT Unilever Tbk mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan perusahaan lebih memilih penggunaan dana dalam bentuk investasi agar menghasilkan laba yang optimal. Current ratio PT Unilever Tbk mengalami penurunan yang menandakan kondisi likuiditas perusahaan kurang baik. Quick ratio PT Unilever Tbk mengalami penurunan dalam memenuhi kewajiban lancarnya belum dapat dikatakan baik. Hasil analisis, rasio manajemen aset PT Unilever Tbk mengalami peningkatan secara keseluruhan. Hal ini diakibatkan perusahaan sudah efisien dalam penggunaan asetnya untuk menciptakan penjualan. Semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualan maka semakin meningkatkan laba perusahaan. Pada hasil analisis, rasio manajemen utang PT Unilever Tbk total hutang terhadap total aktiva sudah cukup baik karena perusahaan mampu menutup hutangnya melalui modal sendiri dan PT Unilever Tbk telah mampu menutupi beban bunga dengan dana yang dimilikinya. Rasio profitabilitas PT Unilever Tbk berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik karena laba bersih dari setiap penjualan yang diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun semakin menurun. Kurang efisiensinya kinerja dari PT . Unilever Tbk dalam mengoptimalkan modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih tetapi menggunakan aktivanya secara produktif semakin tinggi dengan demikian

23

keuntungan yang dihasilkan perusahaan berdasarkan investasi yang ditanamkan pada perusahaaan tersebut dalam kondisi rentabilitas ekonomis yang cukup baik.

G. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 kerangka konsep

Penelitian ini dimaksud untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas,Rasio profitabilitas selama periode 2016-2020.

H. Hipotesis

1. Diduga kinerja keuangan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2016-2020 mengalami penurunan jika diukur menggunakan rasio likuiditas

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Laporan Keuangan

Analisis Rasio

 Rasio Likuiditas

 Rasio Solvabilitas

 Rasio Profitabilitas

Kinerja Keuangan

24

2. Diduga kinerja keuangan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2016-2020 mengalami penurunan jika diukur menggunakan rasio solvabilitas

3. Diduga kinerja keuangan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2016-2020 mengalami penurunan jika diukur menggunakan rasio profitabilitas

25

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah metode ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan

Metode penelitian pada dasarnya adalah metode ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan

Dokumen terkait