• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menjadi tolak ukur untuk mempertimbangkan pengelolaan dan pengembangan Pantai Klayar agar lebih diperhatikan lagi beberapa faktor yang mempengaruhi minat berkunjung ulang agar dikemudian hari dapat membuat para wisatawan tertarik berkunjung ulang ke Pantai Klayar.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan sebagai sumber referensi dan dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta sebagai inspirasi kepada pihak lain yang ingin melakukan penelitian di bidang pariwisata.

3. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah wawasan mengenai dunia pariwisata yang sebenarnya sehingga dapat mengimplementasikan teori yang telah dipelajari dengan keadaan yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan dunia nyata.

4. Bagi Pembaca

Penelitian ini memberikan informasi bagi wisatawan mengenai citra destinasi, fasilitas wisata sehingga wisatawan dapat mengetahui informasi tentang lokasi wisata tersebut.

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pariwisata

Menurut UU RI No. 10 tahun 2009 pasal 1 ayat 3 pariwisata merupakan beraneka macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pemerintah, pengusaha serta pemerintah daerah.

Menurut WTO, World Tourism Organization 1999:5 (dalam Arjana 2016:6) tourism: activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more them one consecutive year for leisure, business and other purposes (pariwisata merupakan aktivitas orang-orang yang berpergian ke dan tinggal di suatu tempat di luar lingkungan biasa mereka dalam jangka waktu kurang dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan lainnya).

Menurut Basor (2018), Pariwisata merupakan semua hubungan, gejala dan peristiwa yang diakibatkan oleh perjalanan atau tinggalnya orang asing, serta perjalanan tersebut bukan merupakan tempat tinggal yang tetap dan tidak berkaitan dengan kegiatan mata pencarian. Sedangkan menurut Rangin (2016), pariwisata bukan tentang berbisnis atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi hanya untuk bersenang-senang, berekreasi,

atau perjalanan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda, bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya untuk sementara waktu.

Heryati (2019), mengatakan bahwa pariwisata merupakan perpindahan orang untuk sementara dalam jangka waktu singkat ke tempat tujuan selain tempat wisatawan biasanya tinggal dan bekerja serta kegiatan mereka selama berada di tempat tujuan tersebut

2. Citra Destinasi

Menurut Tasci dan Kozak (2006: 304), citra destinasi adalah persepsi seseorang terhadap karakteristik destinasi yang bisa dipengaruhi oleh informasi iklan, media masa dan banyak faktor lainya. Selanjutnya menurut Lopes (2011:307-308), konsep citra destinasi adalah ekspresi dari semua pengetahuan obyektif, imajinasi, prasangka dan pemikiran emosional seseorang atau kelompok mengenai suatu destinasi. Citra destinasi adalah sesuatu hal yang mengenai wisatawan serta mencakup indikator-indikator seperti sebuah perasaan tentang destinasi tertentu.

Sedangkan menurut Nurhayati, Danial dan Ramdan (2019) citra destinasi merupakan kepercayaan yang dimiliki wisatawan terhadap produk maupun jasa yang dibeli atau akan dibeli oleh wisatawan. Citra destinasi tidak selalu terbentuk dari pengalaman atau fakta, akan tetapi dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi motivasi maupun faktor pendorong yang kuat bagi perjalanan wisatawan ke suatu destinasi wisata.

Kemudian menurut Cyasmoro (2020), citra destinasi terdiri dari sembilan

dimensi, yaitu lingkungan perjalanan, daya tarik alam, hiburan dan even, tempat wisata sejarah. Infrastruktur perjalanan, aksesbilitas, relaksasi, kegiatan di luar ruangan, harga serta nilai.

Muslih, Meilina dan Sardanto (2019) membagi citra suatu tempat menurut empat komponen, yaitu :

a. Kognitif (apa yang diketahui seseorang tentang suatu destinasi) b. Afektif (bagaimana perasaan seseorang tentang suatu destinasi) c. Evaluatif (bagaimana seseorang menilai suatu destinasi atau tempat

tinggal).

d. Behavioral (apakah ada orang yang mempertimbangkan imigrasi, pekerjaan, ataupun investasi di tempat tertentu).

Selanjutnya menurut Echtner dan Ritchie 2003 : 38 (dalam Widhianto dan Yulita, 2017:205), terdapat dua hal penting dalam proses pembentukan citra destinasi adalah sebagai berikut :

a. Citra destinasi tersebut sudah dikenal di berbagai media informasi, sehingga seseorang bisa mendapatkan gambaran destinasi tersebut meski belum pernah mengunjunginya.

b. Rasakan perubahan citra destinasi sebelum dan sesudah orang tersebut mengunjungi destinasi.

Terdapat 3 dimensi dari destinasi menurut Fatimah (2019) : a. Cognitive destination image

Cognitive destination image, terdiri dari kualitas pengalaman wisatawan, daya tarik wisata dari destinasi, lingkungan serta tradisi budaya destinasi.

b. Unique image

Unique image terdiri dari alam sekitar, daya tarik tempat dan atraksi lokal yang ada di tempat ini.

c. Affective destination image

Affective destination image terdiri dari atraksi yang menyenangkan, membangkitkan, santai dan menarik begitu tiba di destinasi.

Berdasarkan dari 3 dimensi destinasi di atas, maka indikator-indikator citra destinasi yaitu :

a. Infrastruktur yang baik

Semua sarana dan prasarana jalan yang mendukung pergerakan wisatawan dalam kaitannya dengan motivasi kunjungan wisata.

b. Kondisi yang aman pada destinasi

Keadaan destinasi yang aman akan membuat wisatawan nyaman dan tidak khawatir.

c. Sesuatu yang menyenangkan pada destinasi wisata

Destinasi wisata yang nyaman serta menyenangkan akan mengundang wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut.

Menurut Coban (2012) dalam Isnaini dan Abdillah (2018:124), citra kognitif adalah citra yang diperoleh wisatawan dari hasil penilaian yang wajar berdasarkan keyakinan dan informasi yang dimiliki seseorang tentang destinasi tersebut. Serta citra afektif adalah penilaian yang dilakukan secara emosional oleh wisatawan dengan berdasarkan apa yang wisatawan pikirkan tentang suatu destinasi.

Suherlan (2017) mengklasifikasikan bahwa ada sembilan ciri yang mempengaruhi citra destinasi sebagai berikut :

a. Atribut alamiah

b. Kesempatan wisatawan untuk bersenang-senang dan rekreasi c. Lingkungan alamiah

d. Fasilitas umum

e. Budaya, sejarah dan seni f. Lingkungan sosial g. Infrastruktur pariwisata h. Faktor ekonomi dan politik i. Suasana destinasi

3. Fasilitas Wisata

Yoeti (2003:56) Yoeti (2003:56) mengemukakan bahwa fasilitas wisata sebagai segala fasilitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan untuk tinggal sementara di tempat wisata yang dikunjunginya, di mana mereka dapat bersantai, menikmati serta berpartisipasi dalam kegiatan yang tersedia di tempat wisata.

Beberapa komponen fasilitas wisata menurut Yoeti (2003:56) adalah sebagai berikut:

Tabel II.1

Komponen Fasilitas Wisata

Komponen Fasilitas Contoh

Unit akomodasi Hotel, motel, apertemen, villa, area perkemahan, caravan, dan parks.

Restoran, Bar dan Coffee Mulai dari restoran cepat saji hingga restoran meewah.

Transportasi di tempat tujuan

Taksi, kereta, rental mobil dan persewaan sepeda.

Olahraga dan kegiatan Sekolah ski, sekolah berlayar dan club golf.

Fasilitas lainnya Kursus kerajinan tangan dan sekolah bahasa.

Toko eceran Toko-toko, agen perjalanan, toko oleh-oleh dan toko persedian berkemah.

Layanan lainnya Pangkas rambut, layanan informasi dan kebijakan pariwisata.

Sumber : Yoeti (2003 : 56)

Fasilitas-fasilitas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi. Unsur-unsur yang terdapat pada fasilitas wisata secara umum meliputi transportasi, akomodasi, makanan dan minuman serta fasilitas lainnya dapat disesuaikan dengan beberapa daerah tempat wisata

tertentu. Semua komponen dirancang untuk membuat perjalanan lebih menyenangkan.

Menurut Sumayang (dalam Kiswanto, 2011:43) indikator pada fasilitas wisata diantaranya:

a. Kelengkapan, kebersihan, dan kerapian fasilitas yang ditawarkan.

b. Kondisi dan fungsi fasilitas yang akan ditawarkan.

c. Kemudahan penggunaan fasilitas yang ditawarkan.

4. Minat Berkunjung Ulang

Menurut Nuraeni (2014) minat berkunjung ulang merupakan suatu dorongan seseorang untuk mengunjungi ulang tempat-tempat yang telah dikunjungi dan keinginan untuk melakukan perjalanan di masa depan yang dipengaruhi oleh sikap wisatawan mengenai pengalaman-pengalaman di masa lalu.

Selain itu, menurut Isnaini dan Abdillah (2018:124), minat berkunjung ulang adalah perasaan ingin mengunjungi suatu daerah tujuan wisata lagi di masa yang akan datang. Menurut Nuraeni, Sofia (2014:4), faktor-faktor berikut ini yang mempengaruhi minat untuk berkunjung ulang adalah sebagai berikut :

a. Kualitas jasa

Kesan kualitas pelayanan yang di terima oleh wisatawan akan memengaruhi perilaku wisatawan yang datang.

b. Citra wisata

Penghargaan yang diperoleh objek wisata karena keunggulan-keunggulan yang dimiliki dapat memengaruhi minat kunjung ulang.

c. Daya tarik wisata

Hal-hal yang menarik wisatawan untuk berjunjung ke suatu objek wisata memengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ulang.

d. Promosi

Berfungsi unuk menciptakan image (citra) atau kesan tentang apa yang diiklankan perusahaan.

Menurut Aviolitasona (2017:14), indikator minat kunjung ulang adalah sebagai berikut :

a. Mengunjungi ulang

Ketika wisatawan mengunjungi destinasi wisata, kepuasan dan harapan mereka sesuai dengan pengalaman masa lalu mereka, hal tersebut akan mempengaruhi perilaku wisatawan masa depan.

b. Memberi rekomendasi kepada orang lain

Wisatawan yang merasa puas setelah berwisata ke suatu destinasi akan dengan senang hati memberikan saran kepada orang lain untuk berkunjung ke destinasi tersebut.

c. Mengajak orang lain untuk berkunjung

Wisatawan yang pernah berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata akan kembali lagi di kemudian hari dengan mengajak orang lain untuk berwisata ke tempat tujuan wisata tersebut.

5. Wisatawan

Yoeti (1983:71) mengemukakan bahwa wisatawan merupakan seseorang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu dengan alasan apapun juga tanpa memangku jabatan atau pekerjaan di negara yang dikunjunginya. Selain itu, Spillane (1989:23) mendefinisikan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan untuk memuaskan rasa ingin tau, menghilangkan ketegangan jiwa, beristirahat, memperoleh kembali kesegaran jiwa dan raga setiap hari. Mereka adalah wisatawan yang ingin melakukan perjalanan untuk menambah pengetahuan, menyegarkan hubungan dengan alam serta menghilangkan ketegangan di pikiran.

Menurut Spillane (1989:24), berikut ini apa saja yang dapat dianggap sebagai wisatawan :

a. Orang yang senang bepergian karena alasan seperti keluarga dan kesehatan.

b. Seseorang yang melakukan perjalanan untuk tujuan pertemuan atau untuk tugas tertentu seperti ilmu pengetahuan, kewajiban pemerintah, agama, diplomasi, olahraga dan lain sebagainya.

c. Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis.

d. Orang yang datang dengan menggunakan kapal dan tinggal di suatu negara kurang dari 24 jam.

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya 1. Siti Ma’rifatun (2018)

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ma’rifatun berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Ulang Dengan Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel Intervening”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik wisata dan citra destinasi terhadap minat berkunjung ulang dengan kepuasan pengunjung sebagai variabel intervening. Populasi penelitian adalah pengunjung pantai Suwuk dan sampel penelitian sebanyak 100 responden melalui teknik nonprobability sampling, dengan metode accidental sampling.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan statistik.

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah uji instrument validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis korelasi dan analisis jalur dengan menggunakan program SPSS 22 for windows. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) daya tarik wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung; (2) citra destinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung; (3) daya tarik wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berjunjung ulang; (4) citra destinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung ulang; (5) kepuasan pengunjung berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung ulang.

2. Budiman Marpaung (2019)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Daya Tarik, Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Keselamatan Dengan Kepuasan Wisatawan Sebagai Variabel Interventing Terhadap Minat Kunjungan Ulang Wisatawan”. Tujuan penelitian ini adalah a) menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas dan keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan. b) menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan ulang.

c) menguji pengaruh tidak langsung kepuasan wisatawan sebagai variabel

interventing dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang wisatawan.

Sampel responden berjumlah 100 orang. Penentuan sampel ditentukan dengan metode non probabilitas sampling dengan teknik purposive accidental sampling.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini metode regresi linier berganda dan pengembangannya (Path Analisys). Hasil penelitian menunjukkan a) Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata berpengaruh langsung dan signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang. b) Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik terhadap kepuasan wisataan maupun terhadap minat kunjungan ulang. c) Variabel interventing, kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mendorong daya tarik wisata, kualitas pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang ; d) Daya tarik wisata memberikan pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel interventing kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang.

3. Siti Mahfudhotin, Iva Nurdiana Nurfarida, Candra Wahyu Hidayat (2020)

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Citra Destinasi, Lokasi Dan Media Sosial Terhadap Minat Berkunjung Kembali Di Objek Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh citra destinasi, lokasi dan media sosial terhadap minat berkunjung kembali di objek wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling. Teknik Non Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan sampel menggunakan cara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 102 responden. Data diambil menggunakan kuesioner yang diukur dengan skala Likert. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis dari uji t dapat dijelaskan bahwa citra destinasi, lokasi dan media sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung kembali, dimana masing-masing variabel independen (citra destinasi, lokasi dan media sosial) memiliki nilai t sig ˂ 0,05. Berdasarkan hasil analisis uji F dapat dijelaskan bahwa citra destinasi, lokasi dan media sosial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung kembali, dimana nilai F sig sebesar 0,000 ˂ 0,05. Dari ketiga variabel independen tersebut variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali adalah variabel citra destinasi.

C. Kerangka Konseptual Penelitiannya

Berdasarkan uraian rumusan masalah dan landasan teori di atas, maka peneliti menyusun kerangka konseptual untuk penelitian ini. kerangka tersebut digambarkan secara sistematis pada pengaruh citra destinasi fasilitas wisata terhadap minat berkunjung ulang :

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

Pengaruh secara Simultan Pengaruh secara Parsial

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara terhadap masalah penelitian yang dibuat berdasarkan kerangka pemikiran (Zulganef, 2018:37). Hal tersebut masih jawaban sementara karena didasarkan pada teori saja, bukan pada fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Citra Destinasi (X1)

Fasilitas Wisata (X2)

Minat Berkunjung Ulang

(Y)

1. Pengaruh citra destinasi dan fasilitas wisata secara simultan terhadap minat berkunjung ulang wisatawan

Menurut Lopes (2011:307-308), citra destinasi adalah ekspresi dari semua pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi dan pikiran emosional dari semua destinasi tertentu oleh individu atau kelompok. Citra destinasi diartikan sebagai keseluruhan keyakinan serta kesan mengenai suatu destinasi wisata berdasarkan informasi yang diolah dari berbagai sumber.

Selanjutnya Yoeti (2003:56) mengemukakan bahwa fasilitas wisata adalah semua fasilitas yang fungsinya memenuhi kebutuhan wisatawan yang tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata yang dikunjunginya, dimana mereka dapat bersantai, menikmati dan berpartisipasi dalam kegiatan yang tersedia di daerah tujuan wisata tersebut.

Dalam unsur fasilitas wisata biasanya terdiri dari unsur transportasi, akomodasi, fasilitas makan dan minum, dan fasilitas lainnya yang dapat disesuaikan dengan daerah tempat wisata tertentu. Seluruh komponen bertujuan untuk memenuhi pengalaman berwisata seseorang.

Minat berkunjung ulang adalah dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan berkunjung ulang ke tujuan yang pernah didatangi.

Keinginan untuk melakukan perjalanan di masa depan dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap pengalaman masa lalunya. Minat ini biasanya muncul ketika seseorang telah melakukan kunjungan ke suatu destinasi wisata (Nuraeni, 2014).

Citra destinasi yang baik (positif) dalam benak wisatawan, dapat memberikan pengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung.

Sebaliknya, jika citra destinasi yang dimiliki negative, maka akan menyebabkan rasa tidak puas dan tidak senang. Wisatawan yang merasa puas akan merangsang perilaku wisatawan berikutnya untuk melakukan kunjungan kembali ke destinasi tersebut. Fasilitas wisata yang menunjang bagi wisatawan untuk menikmati suatu destinasi wisata juga merupakan hal yang penting dalam menentukan kepuasan wisatawan. Jika fasilitas yang disediakan memadai dan mudah untuk digunakan selama berada di destinasi wisata dapat mendukung kenyamanan wisatawan serta memberikan kesan kepada wisatawan untuk kembali berkunjung.

Penelitian Widjianto (2019), menunjukkan bahwa daya tarik wisata yang dimana fasilitas wisata merupakan dimensi dari daya tarik wisata itu sendiri) dan citra wisata berpengaruh positif terhadap minat berkunjung kembali wisatawan di objek wisata Ketep Pass. Sehingga hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini adalah :

H1 : Citra destinasi dan fasilitas wisata berpengaruh terhadap minat berkunjung ulang di Pantai Klayar.

2. Pengaruh citra destinasi terhadap minat berkunjung ulang wisatawan Menurut Isnaini dan Abdillah, (2018:124) citra merek dalam bidang pariwisata umumnya digeneralisasikan menjadi citra atas destinasi secara

keseluruhan. Citra destinasi dapat didefinisikan sebagai sebuah kumpulan kepercayaan dan kesan terhadap destinasi berdasarkan informasi yang diproses dari berbagai macam sumber. Selanjutnya menurut Lopes (2011:307-308), citra destinasi adalah ekspresi dari semua pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi, dan pikiran emosional seorang individu atau kelompok tentang destinasi tertentu.

Minat berkunjung ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang (Umar, 2003:12). Selanjutnya Isnaini dan Abdillah (2018:124), mengemukakan bahwa minat berkunjung ulang adalah perasaan ingin mengunjungi kembali suatu destinasi wisata di masa mendatang. Wisatawan yang memiliki minat untuk melakukan kunjungan ulang dapat ditandai dengan kemauan untuk meninjau kembali destinasi yang sama di masa depan dan merekomendasikan destinasi kepada orang lain.

Citra destinasi dapat mempengaruhi minat berkunjung ulang wisatawan. Citra destinasi yang timbul dalam kesan dan benak wisatawan mengenai pantai Klayar dapat berupa citra positif maupun negatif. Semakin positif citra destinasi tersebut maka minat wisatawan untuk berkunjung akan tinggi.

Penelitian Mahfudhotin, Nurfarida, Hidayat (2021) menunjukkan bahwa variabel citra destinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel minat berkunjung kembali pengunjung Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang. Artinya semakin baik citra destinasi pada Kampoeng Heritage Kajoetangan dan semakin baik juga kesan yang disampaikan terhadap pengunjung, maka akan berdampak pada pengaruhnya minat berkunjung kembali pada pengunjung wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan tersebut. Sehingga hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini adalah:

H2 : Citra destinasi berpengaruh terhadap minat berkunjung ulang di Pantai Klayar.

3. Pengaruh Fasilitas wisata terhadap minat berkunjung ulang wisatawan Nasution, Anom, dan Karim (2020) mengemukakan bahwa salah satu hal yang penting untuk mengembangkan pariwisata adalah melalui fasilitas wisata. Tidak jarang wisatawan berkunjung ke suatu tempat/daerah/negara, karena tertarik oleh kemudahan-kemudahan yang bisa diperoleh. Hal ini dikarenakan fasilitas wisata dapat mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen. Maka dari itu jika sebuah pengelola memperhatikan aspek ini maka akan terjadi kecocokan antara persepsi wisatawan dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan sehingga mampu menciptakan kepuasan bagi wisatawan. Oleh sebab itu, pihak pengelola pantai Klayar Pacitan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung bagi para wisatawan sehingga wisatawan merasa puas saat berwisata di pantai Klayar Pacitan. Pantai

Klayar memberikan fasilitas-fasilitas yang begitu banyak contohnya saja pengelola menyediakan ATV (All Terrain Vehicle) disepanjang pantai, menyediakan mushola di semua area pantai, kamar mandi/toilet di semua area pantai, disediakan area parkir begitu luas serta dibeberapa tempat, spot foto diberbagai tempat seperti (di pinggir pantai, di batu karang serta di atas bukit dengan disediakan gazebo) dll.

Hasil penelitian Marpaung (2019), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang.

Artinya semakin baik ketersediaan fasilitas wisata yang ada pada lokasi obyek wisata akan semakin besar keinginan wisatawan untuk berkunjung ulang. Sehingga hipotesis yang dikembangkan untuk penelitian ini adalah : H3 : Fasilitas wisata berpengaruh terhadap minat berkunjung ulang di Pantai Klayar.

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan penelitan data survei. Menurut Sugiyono (2009:13) metode penelitian survei adalah metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), akan tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan menyebarkan kuesioner, penelitian keperpustakaan dan sebagainya. Dalam penelitian ini kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data para responden, yaitu wisatawan yang sudah berkunjung di Pantai Klayar, Pacitan yang berusia minimal 16 tahun.

B. Unit Analisis

Unit penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu.

Individu yang dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah setiap wisatawan yang sedang/sudah berkunjung di Pantai Klayar, Pacitan yang berusia ˃ 16 tahun. Jika sudah berkunjung, untuk mengetahuinya maka dengan cara melalui sosial media Instagram. Penetapan unit didasari oleh kebiasaan para pengunjung yang sudah mengunjungi wisata tersebut maka akan melakukan postingan berupa foto yang menunjukkan bahwa pengunjung telah melakukan kungkungan wisata ke destinasi tersebut.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juni – 02 Juli 2021 2. Lokasi Penelitian

Lokasi berada di Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Cara memperoleh data dengan menyebarkan secara online.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:136) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

Menurut Sugiyono (2017:136) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

Dokumen terkait