• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat memberikan kontribusi terhadap teori pembelajaran yang melandasi penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi berwirausaha peserta didik sehingga dapat membantu mereka dalam kehidupan karir mereka nantinya.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan saran kepada guru matapelajaran kewirausahaan dalam merancang pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan metode yang bervariasi.

14 c. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengetahuan dan bekal sebagai pendidik dalam menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas.

15 BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Berwirausaha

1. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan proses psikologi yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar. Dalam pengertian tersebut motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang berada dalam diri seseorang yang dapat menjelaskan perilaku seseorang (Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2011: 98).

Menurut Ngalim Purwanto (2006: 60), motif adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi menurut Ngalim Purwanto (2006: 71) adalah pendorong yaitu suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai tiap individu mungkin hampir sama tetapi bagaimana cara mencapainya dan mengapa ia ingin mencapai tujuan tersebut yang berbeda-beda. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai suatu hasil atau tujuan. Dari kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi

16

adalah kekuatan atau dorongan yang berada dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan sehingga mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Walgito (dalam Refal Di Zetta, Rina Mariana, dan Isna Asyri Syahrina, 2012: 2) motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif tersebut disebut dengan motivasi. Sesuai dengan pendapat Djamarah (dalam dalam Refal Di Zetta, Rina Mariana, dan Isna Asyri Syahrina, 2012: 3) yang menjelaskan bahwa motivasi terdiri dari :

a. Motivasi intrinsik

Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu kebutuhan, harapan, dan minat.

b. Motivasi ekstrinsik

Motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah dorongan keluarga, lingkungan, dan media.

17

Jadi dari pemaparan teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang berada dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan sehingga mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu. Kekuatan atau dorongan yang kuat tersebut timbul dari diri individu itu sendiri atau dari luar individu tersebut. Oleh karena itu untuk menumbuhkan motivasi dibutuhkan faktor dari luar dan dari dalam diri seseorang. Faktor dari dalam antara lain berupa kemampuan seseorang memunculkan potensi agar dapat memacu untuk memiliki sesuatu keinginan. Sedangkan faktor dari luar adalah faktor yang dapat mendorong kemampuan seseorang agar potensi yang dimiliki dapat memberikan pengaruh dalam mewujudkan keinginannya. Hal tersebut dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karir yang dilakukan oleh guru BK. Jika siswa memiliki motivasi dalam suatu karir tertentu maka kehidupanya pun akan lebih baik karena siswa tersebut memiliki dorongan untuk berhasil dalam perjalanan karirnya. Faktor dari luar terutama di sekolah adalah guru, dalam hal ini adalah guru BK. Usaha guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam hal karir akan mempengaruhi siswa dalam menentukan tindakan dan keinginannya. Oleh karena itu perlulah pemahaman yang lebih mendalam untuk dapat melakukan bimbingan dan konseling yang lebih efektif dan menarik.

18 2. Pengertian Kewirausahaan

Menurut John J. Kao (dalam Leonardus Saiman 2009: 41) kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan memiliki empat aspek penting yaitu pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi sumber daya.

Kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (R. Heru Kristanto, 2009: 3). Pengertian ini menjelaskan bahwa kewirausahaan bukan hanya sekedar menciptakan produk, tetapi merupakan ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang untuk menciptakan produk nyata.

Ropke (dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu 2011: 25) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya

19

kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Menurut pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi).

Menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995 (dalam Abas Sunarya, Sudaryono, dan Asep Saefullah, 2011: 35) dijelaskan bahwa : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan lebih besar.

Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut maka kewirausahaan lebih mengarah pada kemampuan individu dalam menangani usaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan lebih besar.

Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan ilmu, seni, perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi) melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi sumber daya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

20 3. Karakteristik Kewirausahaan

Karakter sangat penting dalam kewirausahaan karena merupakan fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan seorang wirausaha. Proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau serta merta. Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut:

a. Action oriented

Seorang wirausaha selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. b. Berpikir simple

Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.

c. Mereka selalu mencari peluang-peluang baru

Mereka mencari berbagai peluang, baik itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari usaha yang sama. Selain itu mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk baru, melainkan juga dengan cara-cara baru.

d. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi

Seorang wirausaha memiliki mata yang tajam dalam melihat peluang atau memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu. Peluang bukan hanya dicari, melainkan

21

perlu diciptakan, dibuka, dan diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dan menanggung resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang tinggi.

e. Hanya mengambil peluang yang terbaik

Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap objek usaha atau kepercayaan bahwa dia "mampu" merealisasikannya.

f. Fokus pada eksekusi

Manusia dengan entrepreneur mindset mampu mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan yang dipikirkan daripada menganalisa ide-ide baru sampai mati. Mereka juga adaptif terhadap situadi, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan fakta-fakta baru atau kesulitan di lapangan.

g. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti

Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya.

Selain itu beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan juga telah dikempokan oleh Suryana (dalam Rusli Mohammad Rukka 2011: 38) adalah sebagai berikut:

22 a. Percaya diri

Karakter yang masuk dalam ciri percaya diri adalah optimis, mandiri, jujur berintegritas, matang seimbang, berfokus pada diri, dan bertekad kuat. Dengan karakter-karakter tersebut, seorang wirausahawan percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran yang hendak dicapainya. Ia juga tidak akan goyah menghadapi gangguan-gangguan di tengah perjalanan untuk mencapai tujuan. Memiliki harga diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah.

b. Berani Mengambil Resiko

Ciri berani mengambil resiko meliputi karakter pengambil resiko yang moderat dan dapat diperhitungkan, mampu belajar dari kegagalan, toleran terhadap ketidakpastian, menyukai tantangan dan agresif. Nilai resiko bagi seorang wirausahawan dapat diperhitungkan atau diperkirakan secara intuitif. Bila nilai kerugian dari resiko terlalu kecil, bagi seorang wirausahawan tidak menarik untuk diambil, karena kurang menantang. Sebaliknya bila kemungkinan untuk berhasil terlalu kecil, ia pun tidak akan nekad untuk menghadapinya. Seorang wirausahawan hanya akan mengambil pilihan dengan resiko yang wajar dan realistis.

23 c. Kreatif-Inovatif

Energik, banyak akal (resourcefull), pengetahuan dan keterampilan luas, berdayacipta dan imajinatif dan luwes (fleksibel) adalah karakter yang menjadi ciri kreatif dan inovatifnya seorang wirausahawan. Tidak menyukai kerutinan maupun kemapanan yang menyebabkan seorang wirausahawan selalu kreatif menemukan hal-hal baru (inovatif).

d. Berorientasi Tugas dan Hasil

Karakter wirausahawan yang termasuk dalam ciri berorientasi tugas dan hasil meliputi kebutuhan berprestasi (need for Achievement), tekun dan teliti, berorientasi pada sasaran, efektif dan produktif, serta berorientasi laba.

e. Kepemimpinan

Ciri kepemimpinan pada seorang wirausahawan dapat dilihat dari berbagai karakter yang dimilikinya, yaitu: pengambil keputusan yang cepat dan sistematis, berinisiatif dan proaktif, dinamis, tanggap terhadap kritikan dan saran, kepribadian yang menarik dan mudah bergaul, kooperatif, bertanggung jawab, sadar pengaruh/kekuasaan serta berorientasi pada pelayanan.

f. Sadar Arus Waktu

Seorang wirausahawan harus sadar arus waktu yang ditandai dengan adanya karakter berupa memanfaatkan waktu dengan efisien, terarah ke masa depan, perspektif.

24

Dalam kamus Poerwadarminta (dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu 2011: 50) dijelaskan bahwa: Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Adapun karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seseorang wirausaha yang dibagi ke dalam lima golongan besar yaitu:

a. Memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup, karakteristik ini terdiri dari pekerja keras, tidak pernah menyerah, memiliki semangat, dan memiliki komitmen yang tinggi.

b. Orientasi ke masa depan, karakteristik ini terdiri dari visioner, berpikir positif, dan memiliki pengetahuan yang luas.

c. Memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul, karakteristik ini terdiri dari keberanian untuk bertindak, membangun tim yang baik, berpikir dan berjiwa besar, berani mengambil resiko, having mentor, pikiran yang terbuka, serta kepercayaan.

d. Memiliki jaringan usaha yang luas, karakteristik ini terdiri atas jaringan kerja, teman, dan kerja sama.

e. Tanggapan dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri atas berpikir kritis, menyenangkan, proaktif, kreatif, inovatif, efisiensi, produktif, dan orisinal.

Dari beberapa pemaparan ahli diatas karakteristik kewirausahaan yang memenuhi keseluruhan karakteristik yang seharusnya ada pada diri wirausaha adalah menurut Poerwadarminta

25

(dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu 2011: 50) yaitu: 1) memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup, 2) orientasi ke masa depan, 3) memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul, 4) memiliki jaringan usaha yang luas, 5) tanggapan dan kreatif menghadapi perubahan. Dengan memiliki karakteristik- karakteristik tersebut siswa akan mampu dikatakan memiliki potensi yang kuat untuk menjadi wirausaha yang sukses.

4. Manfaat Berwirausaha

Beberapa penelitian menunjukan bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, dan atau menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahan besar atau bekerja dengan orang lain. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil, dan ata menengah terlebih dahulu.

Thomas W. Zimmerer et al (dalam Abas Sunarya, Sudaryono, dan Asep Saefullah, 2011: 37) merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai berikut:

a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri. Dengan memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.

26

b. Memberikan peluang melakukan perubahan. Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.

c. Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Bagi wirausaha tidak banyak perbedaan antara bekerja dan menyalurkan hobi atau bermain. Bisnis yang mereka miliki merupakan alat aktualisasi diri. Memiliki usaha sendiri memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual, dan membuat mereka mampu mengikuti minat dan hobinya sendiri.

d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin. Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha, keuntungan berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting bagi seseorang untuk membuat usaha sendiri. Kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi banyak di antara mereka yang memang menjadi berkecukupan.

e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya. Pengusaha kecil atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan usaha berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati merupakan ciri pengusaha kecil. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki

27

dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional merupakan imbalan bagi manajer perusahaan kecil. f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan

menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya. Hal yang dirasakan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bagi mereka bukanlah kerja. Kebanyakan wirausaha yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu karena mereka tertarik dan menyukainya. Jadi mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan sehingga mereka senang melakukannya.

Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu. Adapun beberapa manfaat kewirausahaan menurut R. Heru Kristanto (2009: 12) adalah sebagai berikut :

a. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri

Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan perjuangan yang panjang. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk mengontrol dan menumbuhkan kemampuan diri.

b. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan

Wirausaha melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat

28

mendorong banyak wirausaha mencoba bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntunan kehidupan, dan kesempatan melakukan perubahan.

c. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas

Walaupun keuntungan fnansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. d. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas

usaha.

Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat.

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa berwirausaha memiliki enam manfaat yaitu memberi peluang dan kebebasan mengendalikan nasib sendiri, melakukan perubahan, mencapai potensi diri sepenuhnya, meraih keuntungan seoptimal mungkin, berperan aktif dalam masyarakat dan mendapat pengakuan usaha, melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.

29 5. Tujuan Kewirausahaan

Saat ini prestasi dan pendidikan belum cukup untuk menjadi bekal mencari pekerjaan dan bertahan hidup. Kewirausahaan memiliki banyak tujuan yang dapat dimanfaatkan khususnya bagi mahasiswa untuk mewujudkan impiannya. Tujuan kewirausahaan menurut Basrowi (2011: 7) tersebut adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.

b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.

d. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan kewirausahaan yaitu meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas untuk menghasilakn kesejahteraan masyarakat.

6. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha Keberhasilan dalam hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam mencapai keberhasilan tersebut perlu diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya keberhasilnya. Basrowi

30

(2011: 21) mengemukakan bahwa keberhasilan dan kegagalan dalam berwirausaha tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Telah banyak studi yang mengidentifikasi faktor penyebab wirausaha berhasil (successful entrepreneur), faktor tersebut antara lain:

a. Komitmen

Seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki komitmen sungguh-sungguh terhadap usaha yang dijalankannya, tanpa adanya komitmen usaha tidak akan bisa berjalan dengan baik. b. Terus maju untuk mencapai tujuan dan berkembang

Tidak ada kata meyerah dalam diri seorang wirausaha sukses. Walau menjumpai banyak masalah untuk mencapai tujuannya tapi seorang wirausaha yang sukses akan terus maju. Kegigihannya untuk terus maju ini yang akhirnya menjadikan seorang wirausaha berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. c. Memiliki motivasi besar untuk sukses

Untuk menjadi wirausaha sukses, terlebih dulu seseorang harus memiliki motivasi besar untuk mencapai kesuksesannya. Motivasi yang besar inilah yang akan membuat seseorang bersemangat mencapai kesuksesannya.

d. Memiliki kemampuan leadership

Wirausaha harus bisa memimpin perusahaanya, karyawannya, dan dirinya sendiri untuk menjadi wirausaha yang sukses.

31

e. Mampu melihat peluang dan memanfaatkannya

Kemampuan melihat dan memanfaatkan peluang ini sangat penting dimiliki oleh wirausaha. Kesuksesan atau keberhasilan seorang wirausaha dipengaruhi oleh seberapa peka wirausaha tersebut melihat dan memanfaatkan peluang yang datang kepadanya.

f. Selalu terbuka untuk bekerja sama

Semakin banyak membuka kesempatan kerja sama akan semakin memberikan banyak peluang bagi seorang wirausaha. Hal ini akan mempermudah wirausaha sukses dalam usahanya.

g. Memiliki keinginan untuk belajar dari kegagalan

Kegagalan adalah hal yang biasa terjadi saat memulai sebuah usaha. Namun tidak sedikit orang yang menyerah setelah gagal. Wirausaha sukses selalu bangkit saat gagal, dan selalu belajar dari setiap kegagalan yang dihadapi.

h. Memiliki kreativitas dan fleksibelitas

Kreativitas dan fleksibelitas penting dimiliki oleh individu untuk menjadi wirausaha sukses. Dengan kreativitas yang dimilikinya wirausaha akan mampu menemukan ide-ide baru untuk produknya sehingga akan selalu ada hal-hal baru yang dihasilkan.

32

i. Mampu menghargai potensi orang lain

Setiap orang terlahir dengan potensi yang berbeda-beda. Wirausaha sukses selalu bisa menghargai potensi orang lain, dan tidak pernah menganggap rendah orang lain.

j. Berorientasi pada masa depan

Wirausaha sukses selalu berorientasi pada masa depan. Dengan berorientasi pada masa depan akan menjadikan seseorang lebih maju dan berkembang.

Selain memahami faktor penyebab keberhasilan berwirausaha, berikut ini akan diuraikan faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha sehingga wirausaha bisa meminimalisir terjadinya kegagalan. Menurut Zimmer (dalam Basrowi 2011: 22) faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha yaitu:

a. Tidak kompeten dalam manajerial

Kemampuan manajerial sangat dibutuhkan saat akan berwirausaha. Wirausaha yang tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan manajerial akan berdampak pada ketidakberhasilan dalam usahanya.

b. Kurang berpengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi pengalaman secara teknik, memvisualisasikan usaha, mengordinasikan, mengelola sumber daya manusia, serta mengintegrasikan operasi usaha.

33

c. Kurang dapat mengendalikan keuangan

Pemeliharaan aliran kas meliputi pengaturan dana masuk dan keluar harus dilakukan secara cermat. Apabila ada kekeliruan dalam memelihara aliran kas dapat menghambat operasional perusahaan akibatnya perusahaan berjalan tidak lancar.

d. Gagal dalam perencanaan

Titik awal dari suatu kegiatan adalah perencanaan, apabila perencanaan tidak dilakukan dengan baik maka dalam pelaksanaan akan mengalami kesulitan.

e. Lokasi yang kurang memadai

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha adalah lokasi usaha yang strategis. Usaha yang berlokasi di tempat yang kurang strategis akan menyebabkan perusahaan kurang efisien saat beroperasi.

f. Kurang pengawasan peralatan

Kurangnya pengawasan peralatan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan yang tidak efektif dan efisien.

g. Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha

Kesungguhan saat berwirausaha sangat penting, karena dengan menjalankan usaha setengah hati atau tidak sungguh-sungguh kemungkinan gagalnya lebih besar.

34

h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.

Individu yang ingin menjadi wirausaha harus selalu siap dengan adanya perubahan jika ingin menjadi wirausaha berhasil. Ketidaksiapan dalam menghadapi perubahan dalam usaha akan mengakibatkan kegagalan dalam usaha.

7. Pengertian Motivasi Berwirausaha

Motivasi berwirausaha diidentifikasi melalui kajian tentang motivasi dan kewirausahaan. Motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang berada dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang

Dokumen terkait