BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program studi dan memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/i dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang samadi masa yang akan datang.
2. Bagi pihak Warkop Opos
Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai alternatif pemilihan strategi keunggulan bersaing serta sebagai tambahan informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan analisis strategi keunggulan bersaing Warkop Opos.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melatih, menerapkan, meningkatkan dan menambah wawasan penulis mengenai strategi keunggulan bersaing.
Universitas Sumatera Utara
12 BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Strategi
2.1.1 Defenisi Strategi
Menurut Kenneth Andrew (Anoraga 2009: 339), strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan, Kenneth juga mengemukakan strategi merupakan suatu proses pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan peluang lingkungan.
Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti dan mendapatkan keunggulan kompetitif (Jatmaiko, 2004: 134). Menurut Abdul dan Darsono (Rivai, 2015:19), strategi adalah cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus mampu membuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu dan terpadu guna mencapai tujuan akhir.
Menurut Simamora (2000: 214) strategi adalah pola fundamental dari tujuan- tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran sumberdaya, dan interaksi dari sebuah organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Strategi haruslah menentukan (1) apa yang akan dicapai, (2) dimana (pada industri apa dan pasar produk apa yang akan menjadi fokus perusahaan), dan (3)
Universitas Sumatera Utara
13 bagaimana (sumber daya dan aktivitas apa yang akan dialokasikan untuk setiap pasar produk guna memenuhi peluang lingkungan dan ancaman untuk meraih suatu keunggulan kompetitif.
Menurut David (2011:18-19) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Rangkuti (2013: 183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan produk induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.
Menurut J. Salusu dan Young (Salusu, 2015: 71), strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Strategi tersebut dapat di buat berdasarkan ruang lingkup kewenangan, namun tergantung pada pola sentralisasi atau desentralisasi yang diikuti. Dari beberapa pengertian diatas ada beberapa unsur yang penting yaitu:
Universitas Sumatera Utara
14 1. Strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana perusahaan yang
komprehensif yang terpadu dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan
2. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan perusahaan karena lingkungan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat disusun kekuatan strategi perusahaan.
3. Dalam mencapai tujuan perusahaan terdapat berbagai cara dipertimbangkan dan dipilih.
Berdasarkan defenisi para ahli dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan keunggulan sehingga dapat mempertahankan eksistensi untuk memenangkan persaingan serta mencapai tujuan jangka panjang.
2.1.2 Konsep Strategi
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang.
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:
a. Distinctive competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “Distinctive competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi.
Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy Rangkuti (2014: 5), identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Dua faktor tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
15 menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaing. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing.
Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang American Marketing Association 1960 dalam Assauri (2004: 3)
b. Competitive Advantage
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu, cost leadership, diferensiasi, dan fokus. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai dan kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya.
2.1.3 Tipe-Tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis (Rangkuti 2014: 7).
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi
Universitas Sumatera Utara
16 pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
2. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang beriorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini beriorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.4 Jenis-Jenis Strategi
Menurut Fred R. David (2011: 248) ada beberapa strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan, yaitu:
1. Strategi Integrasi a. Integrasi ke depan
Integrasi ke depan (forward integration) melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Biasanya cara yang efektif untuk mengimplementasikan intergrasi ke depan adalah waralaba (franchising). Banyak perusahaan berminat di bidang ini sebagai upaya untuk mendistribusikan produknya (barang maupun jasa). Salah satu alasan terbesar hadirnya waralaba ini adalah realita bahwa model ini sebetulnya merupakan upaya untuk membagi biaya dan peluang kepada banyak pihak.
Universitas Sumatera Utara
17 b. Integrasi ke belakang
Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi kepemilikan terhadap produk atau bahan baku. Strategi ini diperlukan untuk meningkatkan pengawasan yang lebih ketat terhadap supplier (integrasi hulu). Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan.
c. Integrasi Horizontal
Merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing, dengan demikian segmen pasar lebih mudah dikuasai atau diperluas. Selain itu, strategi ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Lima panduan mengenai kapan integrasi horizontal menjadi strategi yang efektif,
1. Ketika perusahaan bisa mendapatkan karakteristik monopolistik dalam area atau daerah tertentu tanpa ditentang oleh pemerintah atas upaya besar- besaran untuk mengurangi persaingan.
2. Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang.
3. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.
4. Ketika perusahaan memiliki talenta manusia dan modal yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi yang berkembang dengan sukses.
5. Ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan atas sumber daya tertentu yang dimiliki perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
18 2. Strategi Intensif
a. Strategi Penetrasi Pasar ( Market Penetration Strategy)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain untuk dapat menambah jumlah tenaga penjual, biaya iklan, items untuk promosi penjualan, dan usaha promosi lainnya. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal. Hal ini dapat dilakukan jika pasar belum jenuh, pangsa pasar pesaing menurun, korelasi yang positif antara biaya pemasaran dan sales serta kemampuan untuk bersaing meningkat.
b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Strategi ini bertujuan memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Dalam perspektif global, pengembangan pasar berskala internasional sudah banyak dilakukan oleh perusahaan. Namun, industri tertentu akan menghadapi kesulitan dalam bersaing pasar lokal. Jadi, tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau pasar yang belum jenuh.
c. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk dan jasa yang ada.
Strategi ini biasanya memerlukan penelitian yang luas dan membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
19 biaya yang cukup besar. Hal ini dapat dilakukan, jika produk sudah berada pada tahapan jenuh, pesaing menawarkan produk sejenis yang lebih baik dan lebih murah.
3. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi Konsentrik
Strategi ini dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling berhubungan. Hal ini dapat dilakukan, jika industri bersaing dengan pertumbuhan yang lambat.
b. Diversifikasi Horizontal
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada konsumen. Misalnya, raksasa minuman coca-cola baru-baru ini memasuki pasar air minum dalam botol serta teh.
c. Diversifikasi Konglomerat
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan disebut diversifikasi konglomerat. Beberapa perusahaan melakukan diversifikasi sebagian didasarkan pada laba dari memecah-mecah perusahaan yang dibeli dan menjual divisi sebagian demi sebagian.
3. Strategi Defensif a. Usaha Patungan
Strategi popular terjadi kalau ada dua perusahaan atau lebih membentuk kemitraan atau konsorsium sementara dengan tujuan kapitalisasi atau beberapa peluang. Strategi ini dapat dianggap defensive hanya karena perusahaan tidak melakukan proyek sendirian. Sering, dua sponsor atau
Universitas Sumatera Utara
20 lebih membentuk organisasi terpisah dan berbagai kepemilikan modal dalam bentuk yang baru.
b. Penghematan/penciutan
Penciutan usaha terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok lewat penghematan biaya dan aset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun kadang-kadang disebut strategi berbalik atau reorganisasional, penciutan di desain untuk memperkuat kompetensi khas mendasar dari organisasi. Penciutan mungkin mengharuskan penjualan lahan dan bangunan untuk menambah uang tunai yang diperlukan, mengurangi lini produk, menutup bisnis manajerial, menutup pabrik yang ketinggalan zaman dan lain sebagainya.
c. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan disebut dengan divestasi (divestitur). Divestasi sering dipakai untuk mendapatkan modal guna akuisisi atau investasi startegis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian keseluruhan startegi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak begitu sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan yang lain.
d. Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi ini merupakan pengakuan dari suatu kegagalan. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya. Dengan menjual harta perusahaan, maka pemegang saham akan dapat memperkecil kerugiannya.
Universitas Sumatera Utara
21 e. Strategi Kombinasi
Organisasi mengusahakan kombinasi dari dua atau lebih strategi secara simultan tetapi suatu strategi kombinasi mungkin membawa resiko yang istimewa bila dijalankan terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang sanggup menjalankan semua strategi yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
2.2 Manajemen Strategis
2.2.1 Pengertian Manajemen Strategis
Kata Strategik atau strategis memiliki makna “bijak” atau “bijaksana”, oleh karena itu makna manajemen strategis berarti manajemen yang bijak atau manajemen yang benar serta manajemen yang tidak keliru. Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda- beda. Salah satu definisinya menyebutkan manajemen strategis sebagai salah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan Pearce II & Robinson (Yunus, 2016: 3). Melalui manajamen strategis yang dijalankan dengan baik, peluang untuk meraih kesuksesan dalam implementasi dan perubahan akan semakin besar.
Certo (Yunus 2016: 4) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Definisi ini menggambarkan bahwa dua elemen utama manajemen strategis. Elemen pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes):
analisis, keputusan dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan
Universitas Sumatera Utara
22 eksternal yang dihadapi perusahaan harus menciptakan keputusan strategis.
Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama, yakni industri apa yang digeluti perusahaan dan bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut. Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.
Sementara menrut David (2011: 6), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.2.2 Manfaat Manajemen Strategis
Menurut Supriyono (Amirullah 2015: 6) manfaat menerapkan manajemen strategi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
23 1. Manajemen strategi merupakan suatu cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi yang berubah dengan cepat.
2. Manajemen strategi dapat memberikan tujuan dan arah masa depan yang jelas bermanfaat pada semua karyawan.
3. Pada saat ini manajemen strategik banyak dipraktekkan di dalam industri karena tugas pada eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
4. Manajemen strategi adalah kaca mata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang terjadi di perusahaan atau malah mengarah pada kegagalan.
5. Memberi Informasi kepada manajer puncak didalam merumuskan tujuan akhir di perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan lingkungan.
6. Hasil penelitian menunjang bahwa startegi dapat membantu praktik-praktik manajamen.
7. Perusahaan yang menyusun startegi biasanya lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.
Sedangkan menurut Wahyudi (Amirullah 2015: 7), ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan jika menerapakan manajemen startegi yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan beradaptasi pada perubahan-perubahan yangterjadi.
3. Membuat suatu perusahaan menjadi lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
24 4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan dalam
lingkungan yang berisiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa yang akan datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktivitas tumpang tindih akan dikurangi.
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelesaikan tiap-tiap masalah dalam organsisasi, maka manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif dan secara strategi. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisis yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan (Amirullah 2015:7)
2.2.3 Proses Manajemen Strategis
Adapun proses manajemen strategik dalam Hubeis dan Najib (2014: 22-28) terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Perumusan Strategi
Isi perumusan strategi termasuk merumuskan bisnis baru apa yang perlu dimasuki, bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasi sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversifikasi. Pada tahap perumusan strategi, perusahaan dapat menggunakan proses manajemen strategik yang terdiri dari enam langkah, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
25 a. Melakukan analisis lingkungan internal
Membangun strategi bersaing yang berhasil dan mengharuskan perusahaan memperbesar kekuatan untuk mengatasi kelemahannya. Kekuatan merupakan kondisi internal positif yang memberikan keunggulan relatif dari pesaing kepada perusahaan.
b. Melakukan analisis lingkungan eksternal
Setelah perusahaan mengetahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) apa saja yang dihadapi perusahaan tersebut, perusahaan harus beralih kelingkungan eksternal. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin membawa dampak nyata terhadap perusahaan, lingkungan kerja dan yang tidak berhubungan langsung (lingkungan sosial).
c. Mengembangakan visi dan misi yang jelas
Visi adalah mimpi atau harapan yang ingin diwujudkan perusahaan di masa depan. Visi memberikan gambaran jelas mengenai ke arah mana organisasi akan melangkah. Tanpa visi, perusahaan tidak memiliki pegangan apapun ataupun panduan mengenai jalan masa depan organisasi yang ingin diciptakan. Hal ini akan berdampak pada munculnya kerja-kerja organisasi yang tidak berfokus pada tujuan. Oleh karena itu, perusahaan perlu merumuskan visi yang mudah dipahami, dapat memberikan spirit, dan berdimensi jangka panjang.
d. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Sasaran adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang berusaha dicapai perusahaan. Tujuan adalah target-target kinerja (apa dan kapan
Universitas Sumatera Utara
26 diselesaikan, serta hal yang diukur) yang lebih spesifik yang menunjukkan hal-hal seperti tingkat keuntungan, produktivitas, pertumbuhan, dan aspek-aspek kunci lain dari perusahaan.
e. Merumuskan pilihan-pilihan strategik dan memilih strategi yang tepat Strategi adalah cara penyusunan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan untuk mecapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan.
Sampai pada proses perumusan strategi ini, pengelola perusahaan harus memiliki gambaran jelas tentang tindakan terbaik (implementasi berupa strategi dan kebijakan) yang harus dilakukan dan keunggulan bersaing yang diharapkan. Langkah selanjutnya adalah menilai pilihan-pilihan strategi dan selanjutnya mempersiapkan program yang dirancang untuk mencapai misi, sasaran dan tujuan perusahaan yang didukung oleh anggaran dan prosedur.
f. Menentukan pengendalian
Perencanaan yang baik membutuhkan proses pengendalian dalam pelaksanaannya. Pengendalian meliputi proses evaluasi dan pemberian umpan balik terhadap proses manajerial yang tengah berlangsung sehingga rencana dapat direalisasi dengan baik.
2. Implementasi Strategi
Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis karena banyak organisasi mampu menyusun perumusan strategi yang baik namun tidak mampu mengimplementasikannya dengan baik. Implementasi adalah proses ketika rencana direalisasi. Implementasi membutuhkan keterampilan manajerial yang berbeda dengan proses perumusan strategi. Dalam implementasi strategi, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan perusahaan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
27 a. Penetapan tujuan tahunan
Sasaran dan tujuan perusahaan yang telah dirumuskan dalam proses perumusan strategi merupakan sasaran dan tujuan lima tahunan yang harus diturunkan dalam tujuan tahunan. Perusahaan perlu menetapkan tujuan tahunan yang mendukung pencapaian sasaran dan tujuan lima tahunan.
b. Perumusan kebijakan
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, perusahaan perlu merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung. Kebijakan adalah seperangkat keputusan manajerial berupa aturan-aturan yang dibuat untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
c. Memotivasi pekerja
Implementasi strategi adalah proses aksi yang membutuhkan dukungan dari semua staf dan karyawan. Proses motivasi diperlukan agar karyawan mendukung secara penuh strategi yang akan dan sedang dijalankan perusahaan.
d. Alokasi sumber daya
Sumber daya yang perlu dialokasikan kembali untuk pencapaian tujuan- tujuan strategi yang baru adalah keuangan, teknologi dan sumber daya manusianya. Perubahan strateginya sangat mungkin membutuhkan perubahaan alokasi sumber daya karena adanya perubahan prioritas-prioritas dalam aktivitas yang akan dilaksanakan.
3. Evaluasi Strategi
Proses yang ditujukan untuk memastikan apakah tindakan-tindakan strategik yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan perumusan strategi yang telah
Universitas Sumatera Utara
28 dibuat atau ditetapkan. Dalam proses evaluasi strategi, ada beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan, yaitu:
a. Meninjau kembali permasalahan eksternal dan internal yang terjadi saat ini, apakah terjadi perubahan-perubahan pada saat strategi dirumuskan.
b. Adanya pengukuran kemampuan dengan memastikan kembali, apakah sesuai standar yang telah ditetapkan.
c. Melakukan perbaikan-perbaikan untuk perkembangan perusahaan.
d. Membantu untuk mengembangkan model di masa mendatang.
2.3 Strategi bersaing
2.3.1 Definisi Strategi Bersaing
Strategi sebagai suatu hal penting yang dapat menentukan keberhasilan, suatu perusahaan harus terus berkembang mengikuti perubahan lingkungan yang tentunya semakin maju. Merumuskan suatu strategi sama dengan
Strategi sebagai suatu hal penting yang dapat menentukan keberhasilan, suatu perusahaan harus terus berkembang mengikuti perubahan lingkungan yang tentunya semakin maju. Merumuskan suatu strategi sama dengan