• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

C. Marketing Mix

Marketing mix merupakan kombinasi da ri variabel-variabel yang berbaur yang menyesuaikan dengan keinginan konsumen, persaingan dan faktor-faktor lingkungan yang lain yang dapat memberikan hasil di dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu peranan marketing mix sangat menentukan dalam kelangsungan hidup perusahaan. Jadi perusahaan atau organisasi memilih kombinasi yang mengkoordinir mix tersebut sehingga tidak hanya pemasaran yang memegang peranan penting tetapi berbagai elemen dari marketing penting juga untuk dilaksanakan agar menjadi lebih efektif.

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2003) : "Serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan -produk, harga, tempat (distribusi), dan promosi-promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran."

Dari definisi dapat diketahui bahwa marketing mix adalah merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kombinasi dari empat variabel, yaitu:

1. Produk 2. Harga 3. Promosi

4. Saluran Distribusi

Adapun pembahasan dari empat variabel pokok marketing mix tersebut yaitu : 1. Produk.

Pengelolaan unsur produksi dimulai dari merencanakan, membuat dan juga mengembangkan produk maupun jasa yang tepat untuk didasarkan oleh perusahaan. Selain itu juga manajer perlu menyusun berbagai strategi guna keberhasilan produk yang dibuatnya, serta berusaha bekerjasama dengan departemen lain dalam rangka memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk dapat didefinisikan sebagai berikut :

"Produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan itu. Itu mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide." (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2003).

“Apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan dalam hal penggunaan, konsumsi, atau akuisisi.” (Body, Walker, Larreche, 2000).

Produk dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu barang konsumsi dan barang industri.

a. Barang konsumsi.

Yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. (Fandy Tjiptono, 1997 : 99). Menurut Philip Kotler, (1995 : 512) barang konsumsi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1) Barang Konvenien

Barang konvenien adalah dibeli konsumen frekuensi tinggi, dalam singkat dan dengan usaha maksimum. Misalnya rokok, sabun, gula dan surat kabar.

2) Barang Shoping.

Barang shoping merupakan dibeli dengan mencari membelinya masak-masak, me mbanding-bandingkan mutu, harga, dan kemasan. Termasuk ke dalam barang ini antara lain pakaian dan perabot rumah tangga.

3) Barang Spesial

Barang spesial adalah barang yang mempunyai karakteristik unik dan identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli bersedia berusaha untuk membelinya.

Contohnya : barang-barang mewah dengan je nis dan merek tertentu seperti mobil, komponen stereo, kamera dan pakaian pria khusus.

4) Barang Yang Tidak Dicari

Barang yang tidak dicari adalah barang yang tidak diketahui pembeli atau diketahui tetapi tidak berfikir untuk membelinya.

Barang ini membutuhkan usaha penjualan yang besar dalam bentuk pengiklanan dan penjualan langsung. Contoh : batu nisan, tanah kuburan, asuransi jiwa.

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri.

Barang industri dapat dibedakan menjadi: 1) Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan pokok membuat bahan lain. 2) Komponen dan barang setengah jadi

Yaitu barang yang telah masuk proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir

3) Perlengkapan Operasi.

Yaitu barang-barang yang digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan

4) Instalasi

Yaitu alat produksi utama dalam sebuah perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama.

5) Peralatan Ekstra

Yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu kegiatan instalasi. 2. Harga

Harga merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasarannya. Keputusan harga ini harus dikoordinasikan secara seksama dengan keputusan variabel marketing mix lain. Sedangkan definisi harga adalah :

"Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayannya." Philip Kotler, (1995 : 147).

Dalam konsep yang lain ditunjukkan apabila harga sebuah barang yang dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat menciptakan langganan.

3. Promosi

Istilah promosi menurut Fandy Tjiptono (1997), adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan pengertian Promotional Mix adalah :

"Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan."

Promotional mix meliputi 4 variabel yaitu : a. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b. Personal selling

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih menciptakan untuk yang ditujukan penjualan.

c. Publisitas

Pendorongan pribadi untuk suatu produk, jasa ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

d. Promosi penjualan

Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.

Tujuan promosi dapat dibedakan menjadi : 1) Modifikasi tingkah laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat seseorang tentang produk, selalu berusaha menciptakan kesan yang baik tentang produk atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan

2) Memberitakan

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitakan pasar yang dituju tentang penawaran keberadaan produk.

3) Membujuk

Kegiatan promosi ini diarahkan untuk mendorong dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

4) Mengingatkan

Kegiatan promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di masyarakat.

4. Saluran Distribusi

Saluran distribusi digunakan untuk memudahkan produk ke konsumen yang dituju, dengan tujuan memperlancar arus produk, mempercepat proses pertukaran serta mengurangi permasalahan yang dihadapi produsen.

Untuk memudahkan pemindahan produk dibutuhkan perantara pemasaran. Sedangkan perantara pemasaran ini terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Perantara pedagang (Merchant middleman)

Bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasar kan. 1) Pedagang besar

"Adalah orang yang menawarkan kepada pemasok dan konsumen harga yang lebih murah dengan menghapuskan fungsi-fungsi tertentu." (Body, Walker, Larreche, 2000) . Perantara pedagang yang berkaitan dengan pedagang besar ini biasanya tidak melayani penjual eceran kepada konsumen.

2) Pengecer (Retailer)

Sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk konsumen pribadi (non bisnis). b. Perantara agen

Merupakan perantara yang tidak memiliki hak milik atas semua barang yang dipasarkan.

1) Agen Penunjang (Facilitating Agent)

Agen yang menyalurkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jasa antara lain :

a) Agen pengangkutan barang b) Agen penyimpanan

c) Agen pengangkutan khusus d) Agen pembelian dan penjualan

Kegiatan agen penunjang sangat membantu dalam memindahkan barang dengan mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dan penjual.

2) Agen pelengkap

Berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan. Jasa yang dilakukan antara lain :

a) Jasa pembimbing b) Jasa finansial c) Jasa informasi d) Jasa khusus lainnya

Distribusi yang dapat digunakan didasarkan beberapa alternatif saluran golongan barang :

a. Barang konsumsi Produsen → Konsumen

Produsen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Pedagang Besar → Pengecer→ Konsumen. Produsen → Agen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Agen → Pedagang Besar → Pengecer → konsumen b. Barang industri

Produsen → Pemakai Industri Produsen → Distribusi Industri →

Pemakai Industri.

Produsen → Agen → Pemakai Industri Produsen → Agen →

Distributor Industri → Pemakai Industri

Dokumen terkait