• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex : studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Persepsi konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex : studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

“ Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor

Hokaido dan Sanex. “

Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen

Oleh :

Anung Hanindito

NIM : 002214269

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN MOTTO

MOTTO :

v “ Bersusah -susah, bertatih-tatih dahulu, bersenang-senang di kemudian nanti. “

v “ Lakukan yang terbaik demi dirimu sendiri dan demi orang-orang di sekitar yang telah menyayangi, memperhatikan, dan mendukung kamu selama ini. “

v “ Kejujuran adalah hal yang utama yang sangat penting. “

v “ Berkeluh kesahlah dengan orang -orang terdekatmu akan semua

masalah yang kamu hadapi. Niscaya akan membuatmu menjadi lebih baik dan tenang. “

v “ Jagalah kepercayaan orang-orang yang telah memberikan kepercayaan penuh terhadapmu. “

v “ Lakukan apa yang ingin kamu lakukan yang menurutmu itu terbaik

untuk dirimu selama segala yang kamu lakukan tidak merugikan orang lain. “

v “ Selalu ikuti kata hati, insting, dan naluri hati yang paling dalam. “ v “ Nikmatilah hidup ini karena hidup hanya sekali. “

v “ Jangan pernah takut dengan apa dan siapapun selama apa yang kamu kerjakan me nurutmu adalah baik. “

v “ Anggaplah semua masalah itu dapat terselesaikan dengan baik dan

(6)

vi

yang telah membuat masalah itu berat terbentuk dari pikiran kita sendiri. “

v “ Segala keputusan ada di tanganmu karena yang akan merasakan di kemudian hari adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. “

v “ Semua masalah dan pengalaman yang terjadi pasti memberikan

hikmah hidup yang sangat berharga. “

v “ Jangan membesar-besarkan masalah yang sebenarnya itu hanya mas alah yang kecil. Karena akan menimbulkan masalah yang lebih besar. “

v “ Harta dan uang bukanlah segalanya. Harta dan uang tidak dapat

menjamin kita bahagia. Yang terpenting adalah cinta dan kasih sayang yang tulus. “

v “ Do what you wanna do that can make you enjoy, comfort and better. “

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan dengan penuh cinta dan kasih kepada : v Allah S. W. T. , Maha Esa, Maha kuasa, Maha segalanya, yang telah

menciptakan langit dan sisi muka bumi.

v Mamoetzku tercinta yang telah melahirkanku, mendidikku, membantu

membiayai sekolahku hingga aku lulus Universitas, dan telah memberikan

segalanya; cinta, kasih, sayang, dan perhatianmu yang tak ada habisnya, dan

yang selalu memberikan segala yang terbaik untukku.

v Papoetzku tercinta yang telah mendidikku, membiayai sekolah, memberikan

segalanya; cinta, kasih, sayang, dan perhatian, dan yang selalu memberikan

segala yang terbaik untukku.

v Kakakku, Vitoelz yang telah memotivasi dan membimbingku terutama dalam

dunia karir dan pendidikan. Terima kasih juga untuk gemblengan yang telah

kamu berikan kepadaku.

v Mbak Eny, Mas Yono, Mas Agung, Simbah Romelah, Om Potoetz, Tante

Riztongz, Tante Penoelz, dan semua saudaraku yang tidak dapat kusebutkan

satu persatu, terima kasih semuanya atas dukungan moril, spiritual, finansial,

dan non finansialnya terutama dalam penyelesaian skripsiku ini.

v Mas Agoez Gembuz Languz dan ThiTha Enduetz Emboetz tercinta, terima

kasih selalu memberi dukungan padaku ketika aku sedang lemah, pusing,

(8)

viii

dan masalah kehidupan. Terima kasih selalu setia menemaniku di saat-saat

kesendirianku.

v Semua orang yang telah membantuku dalam menyelesaikan skripsiku ini yang

(9)

ix ABSTRAK

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HOKAIDO DAN SANEX.

Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anung Hanindito

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan Sanex. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Data penelitian ini diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental purposive sampling. Untuk menguji instrumen penelitian, digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif yang meliputi analisis aritmatik mean dan uji beda dua mean (sampel berpasangan).

(10)

x ABSTRACT

A Consumer’s Perception in Buying Hokaido and Sanex Motorcycle. Case study at Daerah Istimewa Yogyakarta

Anung Hanindito

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2007

The aims of this research are to know consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle and to analyze the different consumers’ perception on buying Hokaido and Sanex motorcycle. This research is a case study conducted in Daerah Istimewa Yogyakarta.

The data were collected through questioners, interviews, and documentations. The sample method used was accidental purposive sampling. Research instrument was validated using validity test and reliability test. Data analysis technique used were arithmetic mean analysis and Mean Differences Between Two Groups (paired sample).

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S. W. T. , yang telah

memberikan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skrispsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma

di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menilai persepsi

konsumen terhadap pembelian sepeda motor Hokaido dan Sanex, sehingga

penulis mengambil judul “Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor

Hokaido dan Sanex. Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta.”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Dalam perjalanan menyelesaikan studi dan

skripsi dari awal sampai akhir, tidak sedikit pula rintangan dan hambatan yang

menghadang. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan

tulus kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E, M.B.A. selaku dosen pembimbing I yang penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

3. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si. selaku Ketua Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas

nilai B untuk mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi nya. Saya kira akan

dapat nilai A.

5 . Mrs. Lucia Kurniawati, as my favorite teacher, as a friend, and as a best

friend for me. Your contribution is very meaningfull as my motivator in

(12)

xii

for English subjek that you gave me…In fact that you know my ability in

English, right?

6. Dosen-dosen lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih

atas bimbingan kuliah nya selama ini.

7. Para pengarang dan penerbit yang telah menyediakan buku referensi sebagai

pendukung yang sangat berguna.

8. Para pegawai perpustakaan, kampus dan sekretariat Fakultas Ekonomi yang

selalu sedia membantu menyelesaikan skripsiku.

9. Ibuku, mamaku, mamotku tercinta dan tersayang… Terima kasih anakmu

ucapkan padamu. Terima kasih telah membimbingku selama ini, menjadi

seperti sekarang ini. Terima kasih telah membanting tulangmu, menjadikan

kaki sebagai kepala, dan kepala sebagai kaki demi membantu membiayai dan

menyelesaikan sekolah anakmu ini. Walaupun berbagai cobaan, rintangan, dan

hambatan menghadang, kau selalu tetap ada untukku. Kau lah inspirasi

hidupku. Kau lah yang tercinta dan tersayang. Aku tahu kau juga sangat

sayang kepadaku. Maafkan akan kata-kataku yang kasar dan tidak berkenan di

hatimu. Walaupun aku ngeyel dan bandel, aku tetap sayang dan perhatian ke

mama. Sekali lagi, maafkan semua salah-salahku ya ma…Kau adalah wanita

yang sangat kuat dan tegar. Aku sangat salut padamu ma…Jaga selalu

kesehatanmu ya…Jangan sampai sakit…Aku sangat sedih jikalau mama sakit.

Selalu kudoakan, agar mama selalu sehat walafiat, lahir, batin, panjang umur

dan selalu dilimpahkan rejeki yang halal dan berlimpah. Amin…Doakan akan

kesuksesanku di hari kelak ya ma…Semoga aku dapat menjadi orang yang

berguna bagi nus a, bangsa, dan agama. Semoga dengan itu dapat

membahagiakan mamaku tercinta dan keluarga besar, amin. I LOVE YOU

ALWAYSGOD BLESS YOU

10. Bapakku, papaku, papotku tercinta dan tersayang…terima kasih atas doa nya.

Akhirnya skripsiku selesai juga. Terima kasih juga atas dukungan moril dan

spiritualnya serta motivasi yang papa berikan. Papot selalu jaga kesehatannya

yah! Jangan sampai sakit. Karena kalau sakit aku juga ikut mikir. Aku doakan

(13)

xiii

umur, dan selalu dilimpahkan rejeki yang halal dan berlimpah, amin…Doakan

akan kesuksesanku di masa depan ya pot. Doakan juga aku dapat menjadi

orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Semoga dengan itu dapat

membahagiakan papa dan keluarga besar, amin. I LOVE YOU ALWAYS

GOD BLESS YOU

11. Kakakku yang gendut dan montog, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya. Terima kasih juga atas gemblengannya selama ini. Kalau jadi

kerja di Singapura, selalu jaga kesehatan ya! Jangan selalu memikirkan

pekerjaan terus. Pikirkan juga kesehatanmu. Walaupun aku seperti ini, aku

sangat sayang sama kamu tol. Aku harapkan demikian juga dengan kamu,

semoga kamu juga selalu sayang dan ingat sama aku, karena kita hanya dua

bersaudara. Aku doakan untuk segala kesuksesan kamu di masa yang akan

datang. Sukses untuk segalanya, amin. Doakan aku juga ya tol…O iya,

cepet-cepet punya anak dong! Dah ga sabar dipanggil Om nih… I LOVE YOU

ALWAYSGOD BLESS YOU

12. Mbak Eny, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tolong titip

dan rawat papotku tercinta ya…

13. Mas Yono, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tolong titip

dan rawat mamotku tercinta ya…

14. Mas Agung, terima kasih atas doa, dukungan, dan pengarahannya selama ini.

Terima kasih juga untuk buku yang ka mu berikan ke aku. Semoga

buku-buku itu dapat berguna dan bermanfaat di masa yang akan datang, amin.

Tolong jagain vitolku tercinta ya… Hati-ati dia sebenarnya buas lo!

15. Mas Agus Gembus, terima kasih atas pendapat, dukungan moril, spiritual,dan

bantuan (finansial-Non finansial). Kehadiran kamu sangat berarti buat

hidupku. Kesepian di rumah tidak pernah kurasakan lagi berkat kehadiran

dirimu. Petualangan-petualangan seru yang selama ini kita lalui gak akan aku

lupakan sepanjang akhir hayatku. Seneng, sedih, gembira, susah kita lalui

bersama (halah-halah romantis amat!). Terimakasih juga telah membantuku

merawat dan membersihkan rumah Nakula. Juga yang tak terlupakan,

(14)

xiv

telah memberikan kasih sayangmu dan perhatianmu ke Mamoetzku tersayang

dikala diriku tak kuasa memperhatikannya. Pokoke aku ucapkan

banyak-banyak terima kasih padamu… Hanya Allah S. W. T. yang dapat membalas

semua budi baik kamu, amin. Kapan nikahe ki? Selak Belan jamuren k uwi!

Aku yo selak pengen cepet-cepet diundang om je karo anakmu! Sukses ya

untuk karir dan percintaan kamu. Sukses untuk segalanya…amin. I LOVE

YOU ALWAYSGOD BLESS YOU

16.ThiTha Deny Novita, ni siapa si ni? Kok tau-tau ada namanya disini!!!

Hmmm… Apa ya… n o comment deh!At last honeyI finish my job,

skripsi. I’m free now. Like flying birds in the sky… I want to thank you for all

support that you gave me till now. Thanks for material and spiritual support

that you’ve given. It’s a long journey our relationship till now. Many

problems, obstacles and many things we’re faced. But we try to solve and face

it hardly together. And… We did it…From distances, families, habits and

atitudes problem between us… Uhhh… If we think those are heavy, those will

be heavy. But if we pretend those problem is easy to solved, so then it might be

solved easy…right? So many memories that I felt with you… Contact by

distance, telephone till 2-3 hours in one call (till hot on my ears), sms all day;

all the time, meeting once a month, I go to Semarang or you go to Yogyakarta

(depend on whose turn) that might be a wonderful, rare and fun memories in

couples… But I’ll try to enjoy it… Anyway, so many thanks for you. Hope

God’ll give biger and much than u gived to me… Amin. If about married, wait

until I’m ready ok!? Ready phisichally and mentally. And of course I must

have a permanen job first! It’s much more better if I’ve a house already…

Don’t too hury to decide to get married. Cause I think it’s not good to push

something that we’re not ready yet. But I try to do my best and harder to

reach them. ok? lastly, hope for all your success in ur life honey…I LOVE

YOU ALWAYS … Hug and Kiss from your prince… GOD BLESS YOU…

(15)
(16)

xvi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan... 5

(17)

xvii

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran... 8

C. Marketing Mix... 9

D. Pengertian Konsep Pemasaran ... 16

E. Riset Pemasaran ... 19

F. Perilaku Konsumen ... 21

G. Persepsi Konsumen ... 30

H. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 33

B. Jenis Penelitian ... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

D. Populasi dan Sampel ... 34

E. Jenis Data ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 38

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 38

I. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK... 43

A. Gambaran Umum Sepeda Motor ... 43

B. Gambaran Umum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

(18)

xviii

B. Deskripsi Profil Responden ... 50

C. Deskripsi Atribut Penelitian ... 53

D. Hasil Pengujian Komparasi ... 59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN MASALAH ... 64

A. Kesimpulan... 64

B. Saran ... 64

C. Keterbatasan Masalah ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69

1. Lampiran 1 Kuisioner ... 70

2. Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data ... 74

3. Lampiran 3 Gambar Atribut Sanex, Atribut Hokaido dan Total Atribut ... 91

4. Lampiran 4 Tabel R... 93

5. Lampiran 5 Tabel T ... 95

6. Lampiran 6 Gambar Macam-Macam Sepeda Motor Hokaido... 97

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 Persepsi Konsumen ... 41

2. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 50

3. Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Distinguishing ... 50

4. Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin... 51

5. Tabel 5.4 Distribusi responden berda sarkan Usia ... 51

6. Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan ... 52

7. Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan... 52

8. Tabel 5.7 Distribusi responden berdasarkan Pendapatan ... 53

9. Tabel 5.8 Klasifikasi Skor Interval... 55

10. Tabel 5.9 Persepsi Terhadap Kualitas Sepeda Motor ... 55

11. Tabel 5.10 Klasifikasi Skor Interval... 56

12. Tabel 5.11 Persepsi Terhadap Harga Sepeda Motor ... 57

13. Tabel 5.12 Klasifikasi Skor Interval... 58

14. Tabel 5.13 Persepsi Terhadap Model Sepeda Motor ... 58

15. Tabel 5.14 Hasil Uji T Pada Atribut Kualitas ... 60

16. Tabel 5.15 Hasil Uji T Pada Atribut Harga ... 61

17. Tabel 5.16 Hasil Uji T Pada Atribut Model ... 62

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 Hubungan Perilaku Konsumen, Elemen Pemasaran, dan

Faktor Eksternal... 29

2. Gambar 5.1 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Kualitas Sepeda Motor 59

3. Gambar 5.2 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Harga Sepeda Motor .... 60

4. Gambar 5.3 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Harga Sepeda Motor .... 61

5. Gambar 5.4 Hasil Pengujian T-Test Berdasarkan Total Atribut Sepeda

(21)
(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini transportasi mempunyai peran yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Sarana transportasi yang memadai akan membantu

manusia sampai pada tujuannya dengan cepat dan tepat. Transportasi darat

mempunyai prospek yang cerah, dalam hal ini khususnya sepeda motor.

Sepeda motor merupakan sarana yang praktis, ekonomis, mudah dalam

pengoperasian, serta mampu menempuh kondisi jalan yang sulit dicapai oleh

kendaraan roda empat. Oleh karena itu hampir setiap keluarga berusaha untuk

memilikinya. Bagi mahasiswa, peranan sepeda motor sangat besar, terutama

sebagai penunjang transportasi mereka sehari-hari.

Persaingan perdagangan sepeda motor, antara Hokaido dan Sanex, saat

ini sangat ketat. Hal ini disebabkan oleh semakin kritisnya konsumen dalam

memilih suatu produk yang akan dikonsumsi, juga dikarenakan oleh

gencarnya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan.

Masing-masing perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas sepeda

motornya.

Berdasarkan pengamatan melalui kedua merek sepeda motor tersebut,

masing-masing mempunyai keunggulan sendiri. Merek Hokaido

menggunakan empat tak, dimana mesin motor yang menggunakan sistem

empat tak, dalam bekerjanya tidak menggunakan oli samping. Selain itu

Hokaido hemat bahan bakar, suara mesin halus, serta harga jual kembalinya

(23)

tak. Akan tetapi sekarang ini, kedua merek ini mulai mengembangkan

teknologinya dengan menciptakan motor dengan mesin dua tak (metic), yang

ternyata lebih banyak diminati oleh kawula muda. Ini dimaksudkan untuk

mengimbangi persaingan dengan merek-merek lain dalam kelasnya. Produk

sepeda motor keluaran Sanex menonjolkan kes an menarik, sportif, energik,

dan berpenampilan trendy, sehingga sepeda motor ini sangat sesuai untuk

kawula muda. Walaupun sepeda motor Sanex mempunyai banyak keunggulan,

namun tetap berusaha meningkatkan kualitas, baik dari segi model maupun

teknologi ya ng digunakannya.

Atas dasar pengamatan dua merek sepeda motor yang terkenal yaitu

Hokaido dan Sanex, masing-masing mempunyai keunggulan yang berbeda

dari kedua kelompok sosial dan referensi. Dengan demikian perubahan sikap

konsumen dan lingkungan perusahaan menuntut manajer pemasaran untuk

selalu tanggap dan memperbaiki hubungan dengan pelanggannnya, menilai

kembali keinginan mereka di masa yang akan datang.

Kepopuleran merek ini dapat dijadikan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Faktor pengaruh dalam

pengambilan keputusan akan berbeda untuk masing-masing konsumen. Skope

kecil dalam sikap konsumen adalah persepsi konsumen. Persepsi ini dapat

dijadikan dasar dalam penganalisaan untuk pengambilan keputusan

pembelian. Penganalisaan terhadap persepsi konsumen diharapkan mampu

menangkap informasi tentang apa dan bagaimana keinginan konsumen.

Persepsi konsumen bisa bersifat positif atau negatif. Hal ini didasarkan atas

produk yang ditawarkan serta pengalaman mereka dalam menggunakan

(24)

Di antara berbagai jenis produk sepeda motor Cina, dalam

perkembangannya dari waktu ke waktu hingga saat ini, produk Hokaido dan

Sanex mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari kedua merek motor

tersebut, merek Hokaido lebih banyak disukai oleh konsumen dibandingkan

merek Sanex. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengamatan di beberapa

pusat penjualan yang ternyata: Produk Hokaido laku lebih besar dibandingkan

dengan merek Sanex yaitu antara 2 : 1. Meskipun harga Hokaido lebih tinggi

dibandingkan dengan merek Sanex. Harusnya dengan harga yang lebih murah

akan lebih banyak dibeli. Tetapi sebaliknya, dengan harga yang lebih tinggi

Hokaido banyak dibeli. Hal ini membuktikan bahwa produk Hokaido lebih

disukai konsumen dan memiliki segmen pasar yang luas.

Dalam usahanya merebut pasar, perusahaan berlomba untuk mencari

konsumen sebanyak mungkin dengan cara memenuhi kebutuhan, keinginan,

dan permintaan masyarakat atau konsumen sehingga mereka merasa puas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap konsumen, baik

lingkungan eksternal maupun internal. Adapun faktor eksternal meliputi

kebudayaan (budaya, sub-budaya, kelas sosial), sosial (kelompok-kelompok

referensi, keluarga, peranan, dan status), pribadi (usia dan tahap daur hidup,

pekerjaan, macam-macam situasi ekonomi, gaya hidup, keprbadian, konsep

diri). Sedangkan faktor Internal meliputi motivasi, persepsi, belajar,

kepercayaan, dan sikap.

Sikap konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan

barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan. Sikap

(25)

dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini berarti konsumen yang berbeda akan

mempunyai sikap yang berbeda pula.

Dalam rangka untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,

perusahaan perlu mengadakan riset pemasaran agar dapat mengetahui dan

memperoleh informasi yang relevan mengenai perilaku konsumen yang

berbeda-beda dari kedua jenis produk Hokaido dan Sanex.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “ Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian Sepeda Motor

Hokaido dan Sanex. Studi kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta “.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido dan

Sanex?

2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap sepeda motor Hokaido

dan Sanex?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ditujukan pada konsumen yang membeli sepeda motor Hokaido

ataupun Sanex dan pernah memakai kedua sepeda motor Hokaido maupun

Sanex di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex

dengan mengukur variabel yang mencakup beberapa atribut yaitu: harga,

model, dan kualitas (keiritan bahan bakar, keamanan ketika digunakan,

(26)

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui persepsi konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido

dan Sanex.

2. Mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk

sepeda motor Hokaido dan Sanex?

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

Memberikan informasi kepada perusahaan sebagai sumbang pemikiran

dan sebagai gambaran mengenai persepsi konsumen terhadap pembelian

sepeda motor Hokaido dan Sanex.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan ilmiah bagi

civitas akademika sehingga dapat menambah fungsi Universitas sebagai

wahana menggali ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

sebagai tinjauan dari penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dan

khususnya menyangkut bidang pemasaran mengenai pemasaran dan

perilaku konsumen.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi

(27)

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

pelaporan penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang terpilih, yang

membantu penulis dalam menemukan jawaban atas rumusan masalah

penulisan.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, subyek penelitian, sumber dan pengumpulan data,

serta teknik yang digunakan dalam analisa terhadap data yang

diperoleh.

Bab IV: Gambaran Umum Produk

Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum wilayah

penelitian serta gambaran umum sepeda motor.

Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas proses pengolahan data, presentasi hasil

pengolahan data, dan pembahasannya.

Bab VI: Kesimpulan,Saran, dan Keterbatasan Masalah

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis

(28)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan

mendapatkan laba yang diharapkan. Perusahaan tidak hanya sekedar menjual

barang dan jasa yang dihasilkan, melainkan harus mengetahui kebutuhan dan

keinginan konsumen, serta berusaha untuk memenuhinya.

Banyak ahli yang mengemukakan definisi pemasaran yang

kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Perbedaan disebabkan

mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda -beda. Ada yang

menitikberatkan pada segi fungsi, segi barang, segi kelembagaan, segi

manajemen dan ada juga yang menitikberatkan pada semua segi tersebut

sebagai suatu sistem. Definisi pemasaran tersebut antara lain dikemukakan

oleh : William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swasta DH dan Irawan

(1990 : 5) adalah sebagai berikut :

"Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, mendistribusikan barang dan Jasa yang memuaskan

(29)

Sedang menurut pendapat Alan R. Andreasen dan Russel W. Belk

yang dikutip oleh Philip Kotler (1995 : 8) adalah :

"Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu

sama lain."

Dari kedua definisi di atas dapat diterangkan bahwa ada keinginan dan

kebutuhan konsumen yang harus dipuaskan oleh kegiatan manusia lain, yang

menghasilkan alat pemuas kebutuhan dalam bentuk produk barang maupun

jasa. Pemuas keinginan dan kebutuhan barang tersebut dicapai melalui usaha

perencanaan, penentuan harga, promosi dan kegiatan, distribusi barang dan

jasa tersebut ke konsumen.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perencanaan dan

pelaksanaan rencana-rencana. Fungsi yang pertama harus dilaksanakan oleh

manajer adalah fungsi perencanaa n. Untuk membuat perencanaan jangka

panjang harus disediakan banyak waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan

pendelegasian keputusan-keputusan yang dilakukan kepada para bawahan.

Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut U. Kulwani dan Donald

G. Marxison yang dikutip oleh Philip Kotler (1995 : 16) adalah :

"Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

(30)

jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran

yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi."

Dari pengertian manajemen pemasaran di atas menunjukkan bahwa

manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang cukup analisis,

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, juga mencakup barang dan jasa

serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan

kepuasan bagi pihak yang terlibat.

C. Marketing Mix

Marketing mix merupakan kombinasi da ri variabel-variabel yang

berbaur yang menyesuaikan dengan keinginan konsumen, persaingan dan

faktor-faktor lingkungan yang lain yang dapat memberikan hasil di dalam

pelaksanaan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu peranan marketing mix

sangat menentukan dalam kelangsungan hidup perusahaan. Jadi perusahaan

atau organisasi memilih kombinasi yang mengkoordinir mix tersebut sehingga

tidak hanya pemasaran yang memegang peranan penting tetapi berbagai

elemen dari marketing penting juga untuk dilaksanakan agar menjadi lebih

efektif.

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2003) :

"Serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan -produk, harga,

tempat (distribusi), dan promosi-promosi yang dipadukan oleh perusahaan

untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar

(31)

Dari definisi dapat diketahui bahwa marketing mix adalah merupakan

suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kombinasi dari

empat variabel, yaitu:

1. Produk

2. Harga

3. Promosi

4. Saluran Distribusi

Adapun pembahasan dari empat variabel pokok marketing mix tersebut yaitu :

1. Produk.

Pengelolaan unsur produksi dimulai dari merencanakan, membuat

dan juga mengembangkan produk maupun jasa yang tepat untuk

didasarkan oleh perusahaan. Selain itu juga manajer perlu menyusun

berbagai strategi guna keberhasilan produk yang dibuatnya, serta berusaha

bekerjasama dengan departemen lain dalam rangka memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Sedangkan produk dapat

didefinisikan sebagai berikut :

"Produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang bisa

memuaskan kebutuhan atau keinginan itu. Itu mencakup objek

fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide." (Philip Kotler dan

Gary Amstrong, 2003).

“Apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan dalam hal

penggunaan, konsumsi, atau akuisisi.” (Body, Walker, Larreche,

(32)

Produk dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu barang

konsumsi dan barang industri.

a. Barang konsumsi.

Yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir

sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. (Fandy

Tjiptono, 1997 : 99). Menurut Philip Kotler, (1995 : 512) barang

konsumsi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1) Barang Konvenien

Barang konvenien adalah dibeli konsumen frekuensi tinggi, dalam

singkat dan dengan usaha maksimum. Misalnya rokok, sabun, gula

dan surat kabar.

2) Barang Shoping.

Barang shoping merupakan dibeli dengan mencari membelinya

masak-masak, me mbanding-bandingkan mutu, harga, dan

kemasan. Termasuk ke dalam barang ini antara lain pakaian dan

perabot rumah tangga.

3) Barang Spesial

Barang spesial adalah barang yang mempunyai karakteristik unik

dan identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli

bersedia berusaha untuk membelinya.

Contohnya : barang-barang mewah dengan je nis dan merek

tertentu seperti mobil, komponen stereo, kamera dan pakaian pria

khusus.

4) Barang Yang Tidak Dicari

Barang yang tidak dicari adalah barang yang tidak diketahui

(33)

Barang ini membutuhkan usaha penjualan yang besar dalam bentuk

pengiklanan dan penjualan langsung. Contoh : batu nisan, tanah

kuburan, asuransi jiwa.

b. Barang Industri

Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau

untuk kepentingan dalam industri.

Barang industri dapat dibedakan menjadi:

1) Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan pokok membuat bahan lain.

2) Komponen dan barang setengah jadi

Yaitu barang yang telah masuk proses produksi dan diperlukan

untuk melengkapi produk akhir

3) Perlengkapan Operasi.

Yaitu barang-barang yang digunakan untuk membantu lancarnya

proses produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan

4) Instalasi

Yaitu alat produksi utama dalam sebuah perusahaan yang dapat

dipakai untuk jangka waktu lama.

5) Peralatan Ekstra

Yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu kegiatan instalasi.

2. Harga

Harga merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh

perusahaan untuk mencapai sasarannya. Keputusan harga ini harus

dikoordinasikan secara seksama dengan keputusan variabel marketing mix

(34)

"Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayannya." Philip Kotler,

(1995 : 147).

Dalam konsep yang lain ditunjukkan apabila harga sebuah barang yang

dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka

dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada

tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat

menciptakan langganan.

3. Promosi

Istilah promosi menurut Fandy Tjiptono (1997), adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan

pengertian Promotional Mix adalah :

"Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi

yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan

program penjualan."

Promotional mix meliputi 4 variabel yaitu :

a. Periklanan

Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan

jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b. Personal selling

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli

(35)

c. Publisitas

Pendorongan pribadi untuk suatu produk, jasa ide dengan

menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor

tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

d. Promosi penjualan

Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas

yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.

Tujuan promosi dapat dibedakan menjadi :

1) Modifikasi tingkah laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat seseorang

tentang produk, selalu berusaha menciptakan kesan yang baik

tentang produk atau mendorong pembelian barang dan jasa

perusahaan

2) Memberitakan

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitakan pasar yang dituju

tentang penawaran keberadaan produk.

3) Membujuk

Kegiatan promosi ini diarahkan untuk mendorong dalam usaha

mencapai tujuan perusahaan.

4) Mengingatkan

Kegiatan promosi ini dilakukan terutama untuk mempertahankan

merek produk di masyarakat.

4. Saluran Distribusi

Saluran distribusi digunakan untuk memudahkan produk ke konsumen

yang dituju, dengan tujuan memperlancar arus produk, mempercepat

(36)

Untuk memudahkan pemindahan produk dibutuhkan perantara pemasaran.

Sedangkan perantara pemasaran ini terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Perantara pedagang (Merchant middleman)

Bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasar kan.

1) Pedagang besar

"Adalah orang yang menawarkan kepada pemasok dan konsumen

harga yang lebih murah dengan menghapuskan fungsi-fungsi

tertentu." (Body, Walker, Larreche, 2000) . Perantara pedagang

yang berkaitan dengan pedagang besar ini biasanya tidak melayani

penjual eceran kepada konsumen.

2) Pengecer (Retailer)

Sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang

kepada konsumen akhir untuk konsumen pribadi (non bisnis).

b. Perantara agen

Merupakan perantara yang tidak memiliki hak milik atas semua barang

yang dipasarkan.

1) Agen Penunjang (Facilitating Agent)

Agen yang menyalurkan kegiatannya dalam beberapa aspek

pemindahan barang dan jasa antara lain :

a) Agen pengangkutan barang

b) Agen penyimpanan

c) Agen pengangkutan khusus

d) Agen pembelian dan penjualan

Kegiatan agen penunjang sangat membantu dalam memindahkan

barang dengan mengadakan hubungan langsung dengan pembeli

(37)

2) Agen pelengkap

Berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran

barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan. Jasa yang

dilakukan antara lain :

a) Jasa pembimbing

b) Jasa finansial

c) Jasa informasi

d) Jasa khusus lainnya

Distribusi yang dapat digunakan didasarkan beberapa alternatif saluran

golongan barang :

a. Barang konsumsi

Produsen → Konsumen

Produsen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Pedagang Besar → Pengecer→ Konsumen.

Produsen → Agen → Pengecer → Konsumen

Produsen → Agen → Pedagang Besar → Pengecer → konsumen

b. Barang industri

Produsen → Pemakai Industri Produsen → Distribusi Industri →

Pemakai Industri.

Produsen → Agen → Pemakai Industri Produsen → Agen →

Distributor Industri → Pemakai Industri

D. Pengertian Konsep Pemasaran

Pengertian konsep pemasaran adalah Filosofi manajemen pemasaran

(38)

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan

yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

(Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2003).

Dalam konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai

tujuan-tujuan yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien

dibandingkan para pesaing. Dengan demikian produsen harus mengerti

kebutuhan dan keinginan pasar. Sasaran yang terbaik buat konsumen adalah

dalam pemenuhan kebutuhan.

Dalam konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan berpegang

pada asumsi bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan

dan minat dari pasar, sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan

dengan cara yang lebih efektif dan lebih efisien dari pada para pesaing.

Sehingga dapat menjamin atau mendorong kesejahteraan konsumen dan

masyarakat.

Yang artinya para pemasar diharapkan dapat menyeimbangkan laba

perusahaan, pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan masyarakat.

Setelah perusahaan membuat keputusan pemasaran berdasarkan laba,

dilanjutkan dengan memperhitungkan kepentingan masyarakat dalam jangka

panjang. Kegiatan yang dilakukan perusahaan pada akhirnya mengarah pada

pasar. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang

untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Agar produk yang

ditawarkannya sesuai dengan keinginan pasar, maka diperlukan segmentasi

(39)

bersifat heterogen ke dalam satuan pasar yang bersifat homogen. Menurut

Philip Kotler, (1995 : 336) bila memang diinginkan manfaat yang maksimal,

maka segmen harus memenuhi lima persyaratan, yaitu :

1. Dapat diukur

Merupakan ukuran, daya beli dan profil segmen harus dapat diukur dengan

tingkat tertentu

2. Besar

Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan

menguntungkan untuk dilayani. Jadi suatu segmen harus merupakan

homogen terbesar yang memungkinkan, yang dicari oleh problem

pemasaran yang dibuat khusus oleh mereka.

3. Dapat dijangkau

Merupakan seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani secara

efektif

4. Dapat dibedakan

Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan

memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan

program-program bauran pemasaran yang berbeda.

5. Dapat diambil tindakan

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan

melayani segmen yang bersangkutan.

Dengan memperhatikan kelima faktor di atas, perusahaan akan lebih

(40)

Ada tiga alternatif strategi yang dilakukan perusahaan untuk memilih

pasar yang dituju menurut Fandy Tjiptono (1997 : 65) , yaitu :

1. Undifferentead marketing dimana perusahaan berusaha meninjau pasar

secara keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan dalam

kebutuhan konsumen dan bukan pada segmen pasar yang berbeda dengan

kebutuhan yang berbeda.

2. Differentead marketing dimana perusahaan berusaha mencoba untuk

mengidentifikasi pembeli tertentu dengan membagi pasar dalam dua

kelompok atau lebih. Selain itu perusahaan juga membuat produk dan

program pemasaran yang berbeda, untuk masing-masing segmen dengan

tujuan meningkatkan jumlah penjualan serta mendapatkan kedudukan

yang kuat pada setiap segmen.

3. Concentrated marketing dimana perusahaan hanya memusatkan

pemasarannya pada satu macam atau beberapa kelompok pembeli saja.

E. Riset Pemasaran

Menurut Gilbert A. Churchill, Jr dalam bukunya Dasar-Dasar Riset

Pemasaran, Jilid 1, (2001 : 23), riset pemasaran didefinisikan sebagai :

Fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui

informasi, yang mana informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi

dan mendifinisikan masalah-masalah pemasaran; menghasilkan, menyaring,

dan mengevaluasi kegiatan atau aktifitas pemasaran, memonitor kinerja

pemasaran dan meningkatkan pemahaman akan pemasaran sebagai suatu

(41)

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa riset pemasaran

merupakan suatu proses yang sifatnya praktis dan dapat memudahkan dalam

pengambilan keputusan di bidang pemasaran oleh manajemen. Dalam hal ini

peranan informasi riset pemasaran sangat penting. Kegunaan informasi riset

pemasaran ini antara lain dalam :

1. Mengidentifikasikan sasaran konsumen.

Sasaran konsumen dikelompokkan sebagai individu-individu yang

mempunyai tenaga beli serta keinginan akan suatu barang. Proses

penelitian pemasaran akan berguna dalam memberikan pengetahuan

tentang kedua faktor tersebut.

2. Perencanaan barang.

Informasi pemasaran sangat penting dalam perencanaan barang.

Perusahaan harus menambah, menghilangkan atau mengubah susunan

produk yang dihasilkannya.

3. Penentuan harga

Riset pemasaran berguna pula dalam penyedia informasi pengambilan

keputusan di bidang harga. Informasi tersebut meliputi penjualan

perusahaan, harga yang ditawarkan, harga dari pesaing dan sebagainya.

4. Distribusi fisik

Informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam dis tribusi fisik banyak

berhubungan dengan biaya, seperti biaya pengangkutan, biaya

penyimpanan dan sebagainya.

5. Saluran distribusi.

Manajemen perlu mengumpulkan informasi tentang struktur dan

pelaksanaan saluran distribusinya. Informasi tersebut antara lain tentang

(42)

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen.

Dalam kaitannya dengan mengembangkan manajemen pemasaran

yang teoritasi pada konsumen, ada satu hal yang harus dikuasai oleh

manajer perusahaan, yaitu pengetahuan tentang perilaku konsumen.

Perilaku konsumen harus diantisipasi agar perusahaan mampu

memberikan kepuasan terhadap pembelinya. Sedangkan pengertian

tentang perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1993 : 5) :

Proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang

dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau dapat

mempergunakan barang-barang dan jasa.

Menurut James F. Engel et al (1992 : 3) :

Tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha

memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk

proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan

tindakan-tindakan tersebut.

Menurut American Marketing Association (2002 : 2) :

Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di

sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup

mereka.

Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh persepsinya dimana

mereka berada. Hal ini berarti konsumen yang berasal dari masyarakat

atau lingkungan yang ada akan mempunyai penilaian, kebutuhan,

pendapat, sikap, tanggapan, dan makna yang berbeda pula. Untuk

(43)

perilaku ke dalam pembelian, perlu mempelajari teori perilaku konsumen

antara lain Amirullah, SE, M.M, Graha Ilmu (2002 : 2), tentang :

a. Teori Ekonomi Mikro. Dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik seperti

Adam Smith, teori ini mendasarkan pada pengertian bahwa orang

adalah ekonomis, rasional dan pada suatu saat ia akan tertarik kepada

sesuatu. Pada perkembangannya yang disempurnakan oleh ahli

ekonomi Neoklasik seperti Alfred Marshall, dimana teori ini

berasumsi:

1) Bahwa konsumen akan selalu mencoba untuk memaksimumkan

kepuasan dalam batas kemampuan finansialnya.

2) Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif

sumber untuk memuaskannya.

3) Bahwa ia selalu bertindak rasional Perilaku model ini sulit

menentukan besarnya konsumen.

b. Teori Psikologis.

Terdiri dari :

1) Teori belajar

Teori ini menekankan pada penafsiran dan peramalan. Beberapa

prinsip yang terkandung di dalamnya adalah :

Stimulus response (Teori rangsangan-tanggapan)

Menurut teori ini proses belajar sesuatu tanggapan dari

terhadap yang dihadapi.

Cognitif theory (Teori kesadaran)

Teori ini lebih menekankan pada pemikiran seseorang karena

(44)

Gestalt dan Field theory (Teori bentuk dan bidang)

Dimana interaksi manusia dengan ruang lingkupnya atau lebih

khusus dengan lingkungan psikologis dapat mempengaruhi

perilaku dan kepuasan konsumen.

2) Teori Psikoanalitis

Menurut ahli psikologi Sigmund Freud perilaku manusia

dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan motif yang

tersembunyi. Kebutuhan dan keinginan merupakan aspek biologis

dan aspek orisinil dari kepribadian manusia dalam memenuhi

kebutuhan yang didorong oleh aspek psikologis.

Petunjuk yang dipergunakan dalam teori ini bagi kegiatan

pemasaran adalah bahwa konsumen terdorong melakukan

pembelian baik dalam arti simbolis maupun arti sebenarnya yang

fungsional ekonomis dari suatu produk.

3) Teori Sosialis

Teori ini mengarahkan pada analisis perilaku kegiatan kelompok

seperti keluarga, pertemuan, perkumpulan olahraga dan

sebagainya. Untuk itu perusahaan harus bisa menentukan mana di

antara kelas sosial yang dihasilkan.

4) Teori Antropologis

Teori ini mengarahkan konsumen dari kelompok masyarakat yang

besar dan luas ruang lingkupnya, antara lain kebudayaan, sub

kebudayaan dan kelas-kelas sosial. Dengan teori ini akan diketahui

nilai-nilai yang akan dianut oleh seseorang konsumen yang

(45)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

a. Faktor Ekstern

Terdiri dari :

1) Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku

seseorang yang paling dasar, menurut Body, Walker, Larreche

(2000), kebudayaan didefinisikan sebagai berikut :

"Himpunan kepercayaan, sikap, dan pola perilaku (kebiasaan dan

tradisi) yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu masyarakat dan

diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

sosialisasi".

Simbol tersebut dapat bersifat tidak terlihat (seperti sikap,

pendapat, nilai, kepercayaan, dan agama) atau dapat pula bersifat

terlihat (seperti perumahan, produk, karya seni, dan sebagainya).

Dalam kenyataan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh

kebudayaan yang dianutnya, meskipun mengalami perkembangan

zaman maupun kondisi masyarakatnya. Pengaruh kebudayaan di

dalam perilaku konsumen tercermin dalam cara hidup dan tradisi

yang berdampak pada permintaan akan barang dan jasa di pasar.

Perbe daan kebudayaan akan menyebabkan perilaku konsumen

yang berbeda pula.

2) Faktor Kelas Sosial

Secara masyarakat dapat didefinisikan atas dasar tingkatan

golongan ekonominya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Golongan ekonomi atas

(46)

b) Golongan ekonomi menengah

Termasuk di dalamnya Pegawai Negeri golongan IV dan

pengusaha menengah.

c) Golongan ekonomi bawah

Termasuk di kelas ini adalah pekerja pabrik, petani, pegawai

rendah dan tukang becak.

3) Kelompok referensi kecil

Kelompok ini sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam

bertingkah laku. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi

kelompok tersebut baik tingkah laku fisik maupun mentalnya.

Termasuk dalam kelompok ini antara lain serikat buruh, tim atletik,

perkumpulan agama dan sebagainya.

Pada umumnya masing-masing kelompok mempunyai pelopor

opini yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli

produk. Interaksi mereka sering dilakukan secara individual,

sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang lain dalam

mengambil keputusan pembelian.

4) Keluarga

Setiap anggota keluarga merupakan sasaran pemasaran suatu

produk. Proses pengambilan dalam suatu keluarga tidak selalu

sama. Hal ini tergantung pada siapa yang paling dominan dalam

mengambil keputusan. Oleh karena itu manajer pe masaran perlu

mengetahui siapa anggota keluarga yang bertindak sebagai

pengambil inisiatif yang mempengaruhi, pengambil keputusan

pembelian dan pemakainya. Dengan demikian dapat menentukan

strategi pemasaran yang tepat dalam usaha mempengaruhi

(47)

b. Faktor Intern

Faktor-faktor psikologis yang berasal dari dalam individu sendiri,

faktor ini menjadi dasar dalam perilaku konsumen antara lain :

1) Motivasi

Adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu dalam melakukan kegiatan tertentu guna

mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif dikelompokkan

menjadi dua, yaitu :

a) Motif fisologis, merupakan motif alamiah (lapar, haus dan

seterusnya).

b) Motif psikologis, dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu :

- Motif kasih sayang (effeksional motive) untuk dan kepuasan

batiniah.

- Motif untuk mempertahankan diri (ego devensive motive)

Untuk melindungi kepribadian, luka fisik, kehilangan muka

dan mendapatkan kebanggaan.

- Motif memperkuat diri (ego bolsterin motive)

Untuk mengembangkan dan memuaskan dibedakan menjadi dua

yaitu :

i) Motif pembelian primer dan selektif

Motif ini yang mempengaruhi perilaku kebutuhan terhadap

kategori umum pada suatu produk seperti membeli TV atau

pakaian disebut motif pembelian primer, sedangkan motif

selektif adalah motif yang mempengaruhi keputusan tentang

(48)

ii) Motif rasional dan emosional.

Motif rasional motif yang didasarkan pada kenyataan yang

ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen seperti :

harga, permintaan, penawaran, dan pelayanan.

Sedangkan motif emosional adalah pembelian dengan emosi

pengungkapan cinta, dan kesehatan. Motif ini sangat subyektif

sehingga sulit menentukan hubungan motif pembelian produk

yang dibeli.

2) Pengamatan

Adalah suatu proses dimana konsumen menyadari dan

menginterprestasikan aspek lingkungannya, sehingga pengamatan

bersifat aktif. Pengamatan yang ditimbulkan dari konsumen

tergantung pada rangsangan yang diterima. Rangsangan itu sendiri

dapat berasal dari promosi, teman maupun dari anggota keluarga.

3) Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam bertingkah

laku. Pengalaman ini dapat diperoleh dari semua perbuatan di masa

lalu atau dapat pula dipelajari. Dengan belajar seseorang dapat

mempengaruhi seseorang

4) Belajar

Adalah sebagai perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil dari

akibat adanya pengalaman, hasilnya akan memberikan tanggapan

tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan

tertentu. Proses belajar berguna untuk mengukur tingkat kepuasan,

sebaliknya kepuasan tidak terjadi bila produk yang dipakai oleh

(49)

5) Kepribadian

Adalah suatu sifat yang khas, yang menentukan perbedaan perilaku

dari setiap individu. Kepribadian sangat berguna bagi perusahaan

untuk mengetahui perilaku konsumen guna menunjang program

kegiatan pemasarannya. Adapun yang dapat mencerminkan

kepribadian seseorang adalah aktivitas, minat dan opini.

6) Sikap

Sikap merupakan penilaian seseorang terhadap produk yang

dihadapinya. Sikap ini didasari oleh pandangan individu terhadap

produk yang ditawarkan dan adanya proses belajar.

7) Konsep diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya

sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang

diri orang lain.

3. Model Perilaku Konsumen

Mempelajari dan menga nalisa perilaku konsumen, adalah suatu

yang sangat kompleks, terutama banyaknya variabel yang mempengaruhi

dan kecenderungan berinteraksi, Model Perilaku dikembangkan sebagai

usaha mempermudahkannya.

Tujuan utama dari perilaku konsumen adalah :

a. Membantu kita untuk mengembangkan teori yang mengarah penelitian

perilaku konsumen.

b. Sebagai bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang terus

(50)

Pengembangan tersebut dapat membantu kita dalam berfikir sistematis

tentang konsume n, yaitu dengan tahap-tahap :

1) Identifikasi variabel-variabel yang relevan

2) Menunjukkan karakteristik masing-masing

3) Menganalisa hubungan di antara variabel-variabel tersebut, mereka

saling mempengaruhi satu sama yang lain.

Banyak para ahli mengemukakan tentang model perilaku konsumen, di

antaranya adalah Howard-Shet dan Engel-Kollat Blackwell. Tetapi di

sini penulis akan mengambil dari model kerangka analisa perilaku

konsumen yang dikemukakan oleh Amirullah.

Menurutnya bahwa perilaku konsumen dalam hal ini adalah mengenai

proses pengambilan keputusan, akan dipengaruhi sosial dan faktor

strategi pemasaran.

Gambar 2. 1

Hubungan Perilaku Konsumen, Elemen pemasaran, dan Faktor Eksternal

(51)

G. Persepsi Konsumen

Persepsi da pat didefinisikan sebagai makna yang dipertalikan berdasarkan

pengalaman masa lalu, dari rangsangan yang diterima melalui Panca Indera.

Persepsi dibentuk oleh tiga pasang pengaruh :

a. Karakteristik fisik dari rangsangan

b. Hubungan rangsangan dengan lingkungannya

c. Kondisi-kondisi dalam diri individu

Dengan demikian pengamatan-pengamatan reaksi orientasi terhadap

rangsangan-rangsangan tersebut berupa benda asing yang belum pernah

dikenali. Di sini jelas pengamatan merupakan proses yang terbentuk dari

hubungan-hubungan kegiatan dari hasil pemahaman konsumen berdasar

pengalaman.

Berikut ini dikemukakan definisi persepsi:

Persepsi adalah proses dengan apa seseorang memiliki, mengatur,

menginterpretasi informasi. (Body, Walker, Larreche, 2000)

v Proses Keputusan Membeli

Berdasarkan pertimbangan terhadap faktor-faktor yang ada, konsumen

akan melakukan pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak

membeli suatu barang atau jasa. Proses keputusan untuk membeli ini

ditentukan oleh perilaku konsumen. Proses tersebut merupakan sebuah

(52)

a. Menganalisa keinginan dan kebutuhan

Penganalisaan bertujuan untuk mengetahui adanya keinginan yang

belum terpenuhi atau terpuaskan. Jadi dari tahap inilah proses

pembelian ini mulai dilakukan.

b. Menilai sumber-sumber

Pada tahap ini berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang

tersedia untuk membeli. Jadi pada tahap ini besar kecilnya uang yang

tersedia sangat berpengaruh didalam pertimbangan pembelian dan

lamanya waktu untuk mempe rtimbangkan pembelian tersebut.

c. Menetapkan tujuan pembelian

Dalam tahap ini dijelaskan bahwa tujuan pembelian bagi

masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan

kebutuhannya

d. Mengidentifikasi alternatif pembelian

Setelah tujua n pembelian ditetapkan, konsumen perlu

mengidentifikasikan alternatif pembeliannya. Misalnya, dalam

meningkatkan prestise dilakukan dengan beberapa pembelian yang

mungkin dilakukan, antara lain : membeli mobil, membeli rumah,

membeli lap top, motor dan sebagainya.

e. Keputusan membeli

Setelah keempat tahap di atas dilakukan, kemudian dilakukan tahap

untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak, jika

(53)

menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk

produk, mer ek, penjual, kualitas, waktu pembelian, dan cara

pembayaran.

f. Perilaku sesudah membeli

Perilaku sesudah membeli merupakan tahap terakhir dalam proses

pembelian. Perilaku ini dapat mempengaruhi penjualan ulang dan juga

mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang

produk perusahaan. Karena setelah melakukan pembelian, terdapat

kemungkinan adanya ketidaksesuaian atas keputusan pembelian yang

dilakukan oleh konsumen. Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan

oleh harga yang terlalu mahal atau ketidaksesuaian dengan keinginan

atau gambaran sebelumnya.

Semua tahap dalam proses pembelian tersebut tidak selalu dilaksanakan

oleh konsumen secara keseluruhan. Tidak dilaksanakan beberapa tahap dari

proses tersebut hanya mungkin terdapat pada pembelian yang bersifat

emosional. Jadi keseluruhan proses tersebut hanya dilakukan pada saat

tertentu saja, misalnya pada pembelian pertama atau pada pembelian barang

yang mempunyai harga tinggi.

H. Hipotesis

Adapun hipotesis yang dikemukakan adalah “Ada perbedaan persepsi

konsumen terhadap produk sepeda motor Hokaido dan Sanex atas dasar

variabel yang mencakup atribut harga, model, dan kualitas (keawetan, keiritan

(54)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Waktu penelitian : Juni 2007 – Oktober 2007.

2. Lokasi penelitian : Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan bentuk studi kasus,

yaitu penelitian yang dilakukan terhadap objek tertentu, data yang

dikumpulkan juga dari objek tertentu yang hendak diteliti dan hasil penelitian

yang dilakukan hanya berlaku untuk objek yang diteliti.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam

hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan

dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah konsumen yang telah membeli sepeda motor

Hokaido dan pernah memakai, merasakan, serta menggunakan sepeda

motor Sanex serta konsumen yang telah membeli sepeda motor Sanex dan

pernah memakai, merasakan, serta menggunakan sepeda motor Hokaido di

(55)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam

penelitian.

Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian meliputi :

a. Persepsi Konsumen.

b. Keputusan konsumen dalam pembelian dan pemakaian.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan subjek ( satuan-satuan/

individu-individu ) yang karakteristiknya hendak diduga. Sedangkan sampel adalah

sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap

bisa mewakili keseluruhan populasi ( Djarwanto Ps,et.al, 1991 ). Berdasarkan

pengertian tersebut, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah konsumen produk motor merek Hokaido dan Sanex di Daerah

Istimewa Yogyakarta.

v Metode pengambilan sampel

Karena jumlah populasi pembeli, pengguna dan pemakai motor Hokaido

dan Sanex di Daerah Ist imewa Yogyakarta tidak dapat diketahui jumlah

keseluruhannya atau populasinya tidak terbatas, maka sampel yang

diambil 100 responden dengan ketentuan sebanyak 50 responden yang

telah membeli sepeda motor Hokaido dan pernah mencoba, merasakan

sepeda motor merek Sanex serta 50 responden yang telah membeli sepeda

(56)

Hokaido, yang diharapkan dapat mewakili persepsi konsumen motor

Hokaido dan Sanex di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menggunakan

metode puposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan

menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja).

Kriteria yang dimaksud adalah responden yang dipilih haruslah responden

yang telah membeli sepeda motor Hokaido dan pernah mencoba,

merasakan sepeda motor merek Sanex serta responden yang telah membeli

sepeda motor merek Sanex dan pernah mencoba, merasakan sepeda motor

merek Hokaido. Dalam hal ini ada empat bentuk pengambilan sampel,

yaitu :

a. Judgment Sampling (Pengambilan Sampel Keputusan)

Jenis pengambilan sampel paling banyak digunakan dalam studi kasus

dan dipercaya mempunyai posisi terbaik dalam memberikan informasi

yang dibutuhkan.

b. Quota Sampling (Pengambilan Sampel Kuota)

Pada tipe pengambilan sampel kuota, peneliti tertarik menyeleksi

subjek yang sesuai dengan desain pengukuran (desaign control) yang

sudah ditentukan.

c. Accidental Sampling (Pengambilan Sampel Secara Kebetulan)

Pengambilan sampel secara kebetulan menentukan sampel berdasarkan

kebetulan yang ditemui atau siapapun yang dipandang oleh peneliti

(57)

d. Snowball Sampling (Pengambilan Sampel Bola Salju)

Dalam teknik pengambilan sampel bola salju, peneliti memilih suatu

kelompok atau satu orang, kemudian orang atau kelompok digunakan

untuk menempatkan orang atau kelompok lain yang memiliki

karakteristik serupa dan sebaliknya, mengidentifikasikan yang lain.

Ibarat bola salju yang menggelinding sehingga semakin lama jumlah

sampel semakin banyak.

Dalam studi kasus ini, metode pengambilan sampel yang tepat untuk

digunakan adalah accidentalpurposive sampling.

E. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer.

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber data

asli, dan untuk memperoleh data primer digunakan metode kuisioner,

merupakan cara pengambilan data dengan memberikan serangkaian daftar

pertanyaan yang sudah diatur terlebih dahulu secara tertulis kepada

konsumen untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Kuisioner ini

dimaksud untuk mengetahui tentang bagaimana persepsi konsumen dan

perilaku konsumen terhadap produk sepeda motor merek Hokaido dan

Sanex.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

(58)

Studi kepustakaan adalah penelitian dengan cara membaca dari

buku-buku literatur yang berhubungan dengan pokok masalah yang dibahas,

untuk mendapatkan dasar teori dan alat analisa data yang akan digunakan

dalam membahas pokok masalah tersebut.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara

tertulis kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang

diperlukan.

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung dalam bentuk lisan kepada pihak yang bersangkutan untuk

memperoleh data yang diperlukan.

G. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek dan subjek penelitian.

Menurut kutipan Sutrisno Hadi dalam buku Prosedur Penelitian yang ditulis

oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, variabel adalah gejala yang bervariasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi. Persepsi adalah proses dengan

apa seseorang memiliki, mengatur, menginterpretasi informasi. Variabel yang

terkandung dalam persepsi di penelitian ini adalah atribut kualitas, harga, dan

(59)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam teknik pengujian instrumen terdapat dua hal yang akan diteliti, yaitu :

a. Validitas

Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan

memiliki kemampuan mengukur yang bagus sehingga dinyatakan valid.

Adapun rumus Validitas menurut Sutrisno Hadi (Analisis Butir untuk

Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA, Andi Offset,

Yogyakarta, 1991) adalah :

r

( )( )

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan

(60)

Adapun rumus Reliabilitas menurut Sutrisno Hadi (Analisis Butir untuk

Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan BASICA, Andi Offset,

Yogyakarta, 1991) adalah :

rtt=

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analis is kuantitatif. Analisis ini digunakan dalam perhitungan-perhitungan

secara statistik.

Dalam analisis ini rumus yang digunakan adalah :

a. Analisis Arithmetic Mean

Analisis data yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai dan dibagi

jumlah individunya.

Rumus Arithmetic Mean adalah :

(61)

N = jumlah individu

Untuk menilai kriteria penilaian konsumen, dibuat lima klasifikasi dengan

menggunakan Skala Likert dalam kuisioner. Menurut Sri Mulyono (

Statistika untuk Ekonomi, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 1992) :

Besarnya interval = 5

Min

Max

Maka dapat dinilai kriteria penilaian untuk setiap konsumen adalah :

1) Persepsi konsumen sangat baik apabila meannya berkisar antara 4,21

s/d 5,00.

2) Persepsi konsumen baik apabila meannya berkisar antara 3,41 s/d 4,20.

3) Persepsi konsumen biasa apabila meannya berkisar antara 2,61 s/d

3,40.

4) Persepsi konsumen jelek apabila meannya berkisar antara 1,81 s/d

2,60.

5) Persepsi konsumen sangat jelek apabila meannya berkisar antara 1,00

s/d 1,80.

Untuk mengukur persepsi konsumen, digunakan ukuran skor yang

menggunakan Skala Likert, dengan lima kemungkinan jawaban dengan

skor sebagai berikut :

Tabel 3.1 Persepsi Konsumen

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Perilaku Konsumen, Elemen pemasaran, dan Faktor Eksternal
Tabel 3.1 Persepsi Konsumen
Hasil Uji Validitas Instrumen DistinguishingTabel 5.2
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Simpulannya adalah bahwa tingkat pendapatan pada kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang memnurut Indeks Wlliam tidak masih sangat besar namun menuju

Pemanfaatan facebook untuk berkomunikasi dengan keluarga selalu digunakan oleh mahasiswa asal Papua yang kuliah di Fispol Unsrat, karena memang saat ini fasilitas

Adapun tujuan pembuatan program ini dilakukan adalah untuk mengetahui seperti apa sistem yang digunakan untuk laporan rutin dan monitoring menggunakan SMS Server

Ada 7 unsur strategis dalam marketing perguruan tinggi yaitu : produk jasa perguruan tinggi, harga jasa perguruan tinggi, lokasi perguruan tinggi, promosi jasa

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah berdasarkan analisis terhadap morfologi serat, dan sifat fisis-kimia dari keenam jenis bambu disimpulkan bahwa bambu

Untuk memotivasi mahasiswa dalam belajar, pihak Jurusan haruslah memperhatikan kebutuhan mahasiswa dari segi fasilitas belajar, karena fasilatas belajar terutama dari