• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marketing Mix

Dalam dokumen Oleh: MAIMUNAH (Halaman 42-53)

LANDASAN TEORITIS

D. Marketing Mix

Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel, atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi atau dapat juga dikatakan marketing mix merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu di tujukan untuk memberikan kepuasaan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih.33

1. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan baik itu barang, jasa dan ide.

33 Prendi Cipto, Strategi Pemasaran, ( Yogyakarta: Andi Opset, 1997), hal, 27

2. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Tujuan dari penetapan harga ini adalah untuk bertahan hidup, dalam kondisi persaingan tinggi maksudnya adalah perusahaan atau bank dapat menentukan harga semurah mungkin dengan tujuan agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran. Secara umum tujuan dari penentuan harga adalah:

3. Untuk memaksimalkan laba, tujuan penetapan harga ini adalah dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan, maka harapan lain yang ingin dicapai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang akan terpenuhi.

4. Memperbesar market share, penentuan harga yang murah diharapkan jumlah nasabah meningkat dan nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.

5. Mutu produk, tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi.

Konsep pembentukan nilai produk yang dihasilkan diteuntukan oleh beberapa item proses atau komponen pemilik sumber daya yang diperlukan oleh pelaku bisnis. Pihak- pihak ini merupakan mitra kerja yang juga dibutuhkan oleh pelaku bisnis. Pihak pelaku bisnis yang melakukan rekayasa atau proses produksi adalah pihak yang memiliki kreativitas membentuk nilai tambah dari sumber daya yang digunakan. Sumber daya ini di proleh dari

pihak lain. Oleh karena itu, pihak lain ini jelas mesti diperlukan sebagai partner yang dibutuhkan dan membutuhkan keberadaanya. Konsep pembentukan nilai tambah sebagian ditentukan oleh sejumlah sumber daya manusia, teknologi dan rekayasa yang digunakan. Keterlibatan sumber daya manusia dan teknologi atau manajemen merupakan kombinasi rekayasa yang harus dilakukan dengan tingkatan efiensi dan efektivitas tertentu. Disatu sisi, efisiensi itu berpacu antara efiensi bagi proses rekayasa dan penggunaan teknologi secara internal, tetapi dissi efisiensi juga di orientasikan bagi pemilik sumber daya yang ikut srta atau dilibatkan oleh pelaku bisnis. Oleh karena itu, para pemilik sumber daya memproleh nilai yang cukup optimal dalam proses pembentukan nilai output yang dihasilkan oleh pelaku bisnis.

Dengan proses dan rekayasa yang dilakukan, proses ini diorientasikan pada produk yang dibutuhkan dan diperlukan pasar baik secara kualifikatif maupun kuantitatif. Dengan demikian, nilai akhir yang terbentuk cukup menguntungkan, baik pelaku bisnis maupun bagi para pemilik sumber daya yang digunakan. Dengan demikian ini, adalah sesuatu yang cukup logis dan wajar di jadikan landsan untuk menentukan kualifikasi, jumlah dan jenis produk ini serta harga atau nilai yang diharapkan oleh semua pihak, baik para pemilik sumber daya pelaku bisnis dan juga pembeli dan pasaran.

Jaringan usaha dipahami sebagai suatu tatanan organisasai ekonomi yang mengatur koordinasi dan kerja sama antar unit usaha sementara itu, memandangnya sebagai bentuk organisasi ekonomi yang memiliki sifat antara pasar dan hirarki.membangun jaringan merupakan sejumlak kiat yang

berintikan pada satu maksud, yakni untuk memasarkan produk/ jasa usaha melalui saluran distribusi yang telah dibangun. Menjual hanya merupakan bagian proses pemasaran, dan menjual tidak akan sukses sebelum tinjaun pemasaran dan rencana penjuaalan dibuat. 34

Pemasaran memerlukan sejumlah syarat:

a. Menganalisis pasar yang berubah-ubah membuat ramalan siapa kira- kira memerlukan produk atau jasa serta belajar memahami dan menjdi sensitif terhadap pasar dengan jalan terus menerus melakukan peninjauan mengenali kecenrungan .

b. Nilai kekuatan dan kelemahan, serta tetapkan dimana minat yang terbesar

c. Membuat rencana untuk masa depan.

Yang perlu ditambahkan disisni adalah tentang perhatian terhadap lingkungan bisnis yang akan dimasuki, yakni dari sisi peta situasi dan kondisi (lingkungan) makro yang dinyatakan dalam sejumlah pertimbangan, serta pada posisi lingkungan persaingan bisnisnya.

Sementara itu, pertimbangan dari sisi lingkungan persaingan bisnis, dalam konsep porter melalui kompetitiv startegi-nya, memiliki lima variabel utama:35

a) Ancaman masuknya pendatang baru. Masuknya sejumlah pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi usaha

34 Philip Kotler dan Gari Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, ( Jakarta: Gema Insani, 2006), hal.49

35 Ali Hasmi, Strategi Promosi Pemasaran. (Jakarta. Rineka Cipta, 1991), h. 21

bisnis yang sudah ada misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan market share, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Ada sejumlah faktor penghambat bagi pendatang baru untuk masuk, yakni skala ekonomi yang akan memaksa usaha baru untuk menyesuaikan skala produksinya dengan perusahaan yang sudah ada, diferensiasi produksi yang akan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para pelanggan yang loyal pada produk pemain utama, kecukupan modal,ketidak unggulan biaya dimana pendatang baru sulit meniru dan menggungguli secara cepat keunggulan biaya yang dimiliki perusahaan yang sudah ada.

b) Persaingan bersama perusahaan dalam industri. Tingkat persaingan dipengaruhi dipengaruhi beberapa faktor yakni jumlahkompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karatersti produk, biaya produksi.

c) Ancaman dari produk subsitusi, produk subsitusi memiliki karateristik yang berbeda, namun ia dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Karenanya, produk subsitusi yang beharga lebih rendah akan mengancam produk yang ada.

d) Kekuataan tawar menawar pembeli. Maksudnya adalah pembeli mampu memengaruhi perusahaan untuk memotong harga, untuk meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki. Produk

perusahaan dipandang tidak perlu penting bagi pembeli shingga pembeli mudah berpaling pada produksi subsitusi.

e) Kekuatan tawar- menawar pemasok. selain pembeli, pemasok juga dapat memengaruhi industri melalui kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk.

Pemasok akan kuat bila beberapa kondisi ini terpenuhi, jumlah pemasok sedikit, produk yang ada unik dan mampu menciptakan biaya peralihan, tidak ada produk subsitusi dan pemasok mampu melakukan integrasi usaha ke depan.

Garrat menyatakan bahwa dengan sejumlah syarat yang telah dilalui, rencana pemasaran ini akan berfungsi untuk mengenali, mengelompokkan, membuat target dan menghubungkan relasi.36 Selanjutnya produk dapat dikenal oleh para pemasok. Konsep produk (product concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovarif yang terbaik, berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan. Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam sebagian besar strategi pemasran. Meskipun demikian, memfokuskan diri hanya pada produk perusahaan.

Produk/ jasa yang ditawarkan benar- benar unik atau setidaknya memilki keunikan tertentu yang mampu memberikan keunggulan komparatif dengan produk yang sejenis sekalipun. Pastikan bahwa pembeli potensial

36 Basu Swasta, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberti, 1996), h.23

yang dicari adalah mereka yang benar- benar membutuhkan produk dan jasa tersebut sesuai dengan karateristik dan fungsi yang dimiliki produk/ jasa tersebut, mereka yang memiliki daya beli atau dana yang cukup, mereka yang mempunyai wewenang atau kekuasaan yang memungkinkannya mengambil keputusan untuk membeli.

Produk atau jasa yang ditawarkan adalah sesuatu yang istimewa sehingga seluk-beluk informasi tentang produk ( manfaat, keandalaan teknologi,fasilitas, jasa layanan,dan lain- lain) serta perusahaan mutlak harus dikuasai secara matang. 37

Persiapkan sales presentation sematang mungkin, halini perlu direncanakan mengingat waktu yang dimiliki pembeli potensial yang berpotensi terbatas dan juga mengantisipasi kemungkinan penolokan hambatan birokrasi, memudahkan monitoring terhadap setiap hasil presentasi penjualan.

Teknik untuk mengatasi keberatan atau penolakan dari pembeli potensial. Umumnya, keputusan untuk membeli ataupun menolak didasarkan atas hal berikut kebutuhan akan suatu produk, hakikat produk itu sendiri.

Keberatan akan hal ini antara lain dapat diatasi dengan mempersilahkan pembeli untuk mengetes atau mencoba sendiri produk tersebut. Konsep penjualan (selling concept) yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar. Konsep ini biasanya dipraktekkan

37 Yusanto,M,l. dan M.K Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami,( Jakarta: Gema Insani, 2002), hal. 86.

pada barang yang tidak dicari dan barang-barang yang tidak terpikir akan dibeli oleh konsumen dalam keadaan normal, seperti asuransi atau donor darah. Industri-industri ini harus melacak prospek dan menjual produk berdasarkan manfaat produk.

Data pemasaran yang diperlukan untuk menentukan kebijaksanaan produksi, data pemasaran yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan sebagai dasar untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan didalam bidang produksi.

Baik mengenai teknik berproduksi maupun penyalurannya kepasar-pasar.

Data- data itu adalah sebagai berikut.38 1. Data hasil penjualan ( sales data)

Time series sales data yaitu data mengenai hasil penjualan yang terus- menerus atau dari waktu kewaktu dikumpulkan sangat penting artinya bagi pimpinan perusahan, baik yang menyangkut data primer (primary data) yang dikumpulkan oleh perusahaan sendiri maupun yang dikumpulkan oleh pihak-pihak lain sebagai data sekunder (secondary data).

2. Data tentang konsumen (consumer data)

Data sales menunjukkan penurunan sedangkan menurut catatan dari pihak saingannya ternyata ada kenaikan-kenaikan, maka kemudian akan timbul gagasan bahwa ada kesalahan didalam program pemasaran baik dari pihak produsen maupun pihak saingannya. Dari suatu studi mungkin bisa diproleh gambaran yaitu bukan karena barang” produksinya

38 Musrid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta. Bumi Aksara, 2010), h. 34

sendiri” atau “program pemasaran” yang salah akan tetapi karena dari selera dari masyarakat pembeli sudah mengalami perubahan selera dari pihak masyarakat pembeli mengharuskan diakannya perubahan jenis barang produksi.

3. Memperkembangkan barang produksi baru

Memperkembangkan barang produksi baru, apakah masih ada hubungan dengan produk yang lama atau berbeda sama sekali dengan yang lama, bisa mempergunakan prosedur riset hampir sama seperti yang dipergunakan untuk mengadakan perbaikan terhadap produksi yang sudah ada.suatu proses untuk mengembangkan produksi baru memerlukan beberapa langkah sebagai berikut:39

a. Memilih “Product field”

Banyak sekali alasan-alasan mengapa bsuatu perusahaan akan menambah suatu produk yang baru. Alasan-alasan tersebut harus mencerminkan keadaan yang objektif yaitu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Salah stu alasan pokok untuk menambah produk baru ialah untuk mencapai penggunaan yang maksimal darireseources atau sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya barang produksi baru untuk mengimbangi adanya pengaruh musiman dan pengaruh-pengaruh lainnya yang mungkin timbul.

39 Musrid, Manajemen Pemasaran, Jakarta. Bumi Aksara, 2010), h. 56

b. Memilih produksi yang khusus ( specific product)

Di dalam rangka memilih produksi yang khusus didalam produk fied, maka perlu diperhatikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan selain dari pada itu perlu diperhatikan potensi penjualan dari pada alternatif barang produksi yang lebih penting lagi, kalau mungkin untuk mengetahui/ meramalkan berapa tahun yang mendatang barang-barang produksi tersebut masih bisa berlaku, hal ini merupakan potensi penjualan dimasa akan yang akan datang. Didala menpelajari potensi penjualan ini perlu diperhatikan Trend (= garis yang menunjukkan arah perkembangan secara umum) sales yang dihubungkan dengan keadaan perekonomian pada umumnya, keinginan masayrakat pembeli, munculnya barang-barang produksi baru dipasar, dan lain sebagainya.

4. Merencanakan barang produksi, menguji barang baru dan penjualannya.

Sebagai suatu hasil riset yang telah dilakukan untuk memilih barang produksi yang khusus atau (spesific product), maka akan banyak diproleh keterngan-keterangan yang menyangkut karateristik atau sifat-sifat dari barang produksi yang menurut selera para pembeli hrus diperhatikan didalam memproduksi barang tersebut, misalnya mengenai warnanya, bentuknya, dan lain sebagainya. Kenyataan menunjukkan, bahwa para pembeli biasanya tidak bisa menjawab secara tepat pertanyaan yang teknis sifatnya, misalnya bagaimana barang tersebut harus dibuat

serta bagaimana memakainya. Sering kali terjadi, bahwa para pembeli menghendaki adanya barang dengan mutu yang baik dan harg yang murah.

Padahal biasanya mutu yang baik selalu diimbangi dengan harga yang mahal, sehingga dengan demikian perlu dipikarkan oleh pimpinan perusahaan agar para karyawan bisa bekerja secara efisien untuk menekan biaya produksi seminimum mungkin.

Hasil riset yang bisa memberikan keterangan tentang selera para pembeli terhadap suatu barang tertentu bisa membantu para staf teknis (tehnical staff) dalam merencanakan barang tersebut. Setidak-tidaknya hasil riset pemasasran harus bisa memberikan list atau daftar mengenai apa-apa saja yang harus dimasukan dan apa-apa saja yang tidak boleh dismasukan, misalnya bentuknya harus persegi panjang, tidak bulat, sedangkan warnanya harus merah tidak boleh kuning, dan sebagainya.

Apabila barang produksi tersebut sudah selesai direncanakan sesuai dengan selera para pembeli, maka setelah barang-barang tersebut selesai dibuat sebagai barang baru, maka kemudian diadakan testing terhadap barng tersebut untuk mengetahui apakah memeng benar-benar demikian barang yang dikehendaki. Suatu hal yang perlu diingat ialah jangan memperbesar jumlah produksi sebelum yakin bahwa memang barangnya cocok dengan yang diinginkan oleh para pembeli. Sebab bisa terjadi adanya suatu kekeliruan didalam proses pembuatan barang tersebut artinya tidak sesuai dengan yang dikehendaki.40

40 Sofyan Assuri, Manajement Produksi, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2012) hal.182

Pengujian pembelian juga sangat penting untuk dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui apakah total sales yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya, dan apakah sesuai yang diharapkan semula, jadi tidak memerlukan perubahan dan dan akhirnya bagaimana reaksi dari para pembeli terhadap barang tersebut.

Riset untuk mengontrol penjualan, tugas pokok pimpinan khususnya yang bertanggung jawab tentang pemasaran ( marketing manager), ialah untuk menjawab ( kemudian untuk membuat keputusan-keputusan kebijaksanaan).

Dalam dokumen Oleh: MAIMUNAH (Halaman 42-53)

Dokumen terkait