• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV AKIBAT HUKUM COVERNOTE YANG DIBUAT OLEH

C. Masalah Hukum Dalam Penerbitan Covernote

Bahwa dewasa ini praktek Notaris dan sering dilakukan oleh para Notaris yaitu membuat Kovernot (covernote) atau lebih dikenal dengan nama Surat Keterangan, yang berisikan pernyataan atau keterangan notaris yang menyebutkan atau menguraikan bahwa tindakan hukum tertentu pada pihak/penghadap untuk akta-akta tertentu telah dilakukan dihadapan Notaris. Dan sudah pasti covernote tersebut ditandatangani dan dibubuhi cap/stempel Notaris yang bersangkutan. Padahal covernote tersebut hanya pernyataan atau keterangan dari notaris yang bersangkutan

dan tidak bernilai hukum apapun, tapi dalam praktek Notaris seakan-akan covernote tersebut menjadi semacam “surat sakti” dari Notaris yang dapat melandasi untuk tindakan hukum lainnya.146

Apakah Notaris yang membuat/mengeluarkan covernote tersebut suatu yang salah atau juga sesuatu yang benar?Untuk sementara dapat dijawab tidak salah dan belum tentu benar.Tapi dalam hal ini perlu dicari kejelasan dasar hukum bagi Notaris untuk membuat dan mengeluarkan covernote tersebut.

Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya harus berdasarkan wewenang yang tewlah ada pada jabatan Notaris itu sendiri.Wewenang atau kewenangan Notaris telah disebutkan dalam pasal 15 UUJN. Kewenangan Notaris tersebut dalam pasal 15 dari ayat (1) sampai dengan ayat (3) UUJN, yang dapat dibagi menjadi :

1. Kewenangan Umum Notaris

Pasal 15 ayat (1) UUJN menegaskan bahwa salah satu kewengan Notaris, yaitu membuat akta secara umum, (hal ini disebut sebagai kewenangan umum Notaris).

2. Kewenangan Khusus Notaris

Pasal 15 ayat (2) mengatur mengenai kewenangan khusus Notaris untuk melakukan tindakan hukum tertentu.

3. Kewenangan Notaris yang akan ditentukan kemudian.

Pasal 15 ayat (3) mengatur kewenanagn Notaris yang akan ditentukan kemudian.

146 Putri A.R. Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Indikator Tugas-Tugas Jabatan Notaris yang Berimplikasi Perbuatan Pidana,Op.cit, hal 22

Berdasarkan uraian di atas, dimanakah letak pengaturan/dasar hukum atau kedudukan covernote tersebut?Berkaitan dengan wewenang tersebut, jika Notaris melakukan tindakan diluar wewenang yang telah ditentukan, maka produk atau akta Notaris tersebut tidak mengikat secara hukum atau tidak dapat dilaksanakan (nonexecutable), dan pihak atau mereka yang merasa dirugikan oleh tindakan Notaris diluar wewenang tersebut, maka Notaris dapat digugat secara perdata di pengadilan Negeri dengan kata lain bahwa covernote tersebut bukan merupakan kewenangan Notaris, tapi tidak dilarang dibuat oleh Notaris dengan ketentuan jika covernote tersebut ternyata tidak benar, maka hal tersebut tanggung jawab Notaris sepenuhnya dengan segala akibat hukumnya. Notaris membuat/mengeluarkan covernote diluar kewenangan sebagai Notaris dikarenakan covernote bukan merupakan produk notaries yang termasuk dalam kewenangan notaris.

Oleh karena itu, jika dan hanya jika suatu covernote yang dibuat/dikeluarkan oleh Notaris tersebut tidak benar atau merugikan pihak lain atau tidak sesuai dengan data/fakta yang sebenarnya yang diketahui Notaris, sehingga menimbulkan permasalahan hukum (misalnya hukum pidana) di masa yang akan dating dan kemudian dilaporkan oleh pihak-pihak tertentu ke Majelis Pengawas Notaris Daerah (MPD) setempat pertanyaan, apakah MPD bisa menindaklanjuti laporan seperti itu?147

147Ikatan Notaris Indonesia.Jati Diri Notaris Indonesia, Dulu, Sekarang dan Di Masa Datang, Op.cit, hal 48

MPD memiliki kewenangan khusus sebagaimana yang tersebut dalam Pasal 66 UUJN, kewenangan seperti ini tidak dimiliki oleh MPW maupun MPD.Dengan demikian Pasal 66 UUJN merupakan kewenangan mutlak MPD. Dalam praktek pelaksanaan kewenangan MPD, khusunya pasal 66 UUJN, ditemukan 2 (dua)batasan MPD, yaitu:

1. MPD hanya akan menindaklanjuti dan mengambil keputusan selama sepanjang yang dilakukan Notaris masih dalam koridor kewenangan Notaris, artinya MPD hanya akan menindak lanjuti dan mengambil keputusan atas laporan/pengaduan yang berkaitan dengan kewenangan Notaris.

2. MPD mempunyai kewenangan apapun, yang tidak hanya terbatas pada pasal 66 UUJN tersebut, tapi termasuk pula hal-hal yang berkaitan dengan sikap perilaku Notaris baik dalam menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris maupun kehidupan sehari-hari (yang terintegrasi dalam diri Notaris).

Pada batasan yang pertama, maka MPD akan menolak atau tidak akan memeriksa perbuatan atau tindakan Notaris diluar kewenangan Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya. Dengan batasan seperti ini, maka MPD akan menolak atau menindaklanjuti covernote yang bermasalah dengan alasan bahwa perbuatan covernote oleh seorang notaris diluar kewenangan Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya atau dengan kata lain MPD tidak mempunyai kewenangan untuk memeriksa Notaris yang menjalankan tugas jabatannya yang tidak sesuai dengan kewenangan Notaris.148

148Ibid

Pada batasan yang kedua maka MPD akan menerima atau tidak akan menolak laporan apapun yang disampaikan oleh pihak-pihak lain kepada MPD, dengan alasan MPD mempunyai kewenangan yang tidak terbatas pada Pasal 66 UUJN saja, tapi juga menyangkut hal-hal yang berkaitan diluar kewenangan Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya.149

Berdasarkan uraian diatas bisa saja Notaris membuat cover note dengan ketentuan yang harus diketahui150:

1. Materi yang diterangkan/dinyatakan dalam covernote berdasakan data/ fakta yang terjadi atau dilakukan dihadapan Notaris yang bersangkutan (bukan covernote pesanan pihak-pihak lain yang tidak melakukan tindakan hukum apapun dihadapan Notaris yang bersangkutan).

2. Pembuatan covernote bukan termasuk kewenangan Notaris.

3. Jika suatu covernote bermasalah ataupun untuk tindakan hukum yang dilakukan Notaris diluar kewenangan Notaris, yang dilaporkan kepada MPD, maka MPD harus memberikan ketegasan mengenai perbuatan-perbuatan Notaris yang dilakukan diluar kewenangan Notaris.

Dalam kaitannya dengan kerjasama Notaris bersama lebaga keuangan yaitu Bank, maka dalam praktiknya Covernote merupakan surat keterangan yang diperlukan oleh Bank sebagai jaminan apabila pengurusan sertipikat yang masih dalam proses oleh Notaris belum selesai sampai pada waktu pencairan kredit. Di luar

149Ibid

150Ibid

hal covernote yang diterbitkan oleh Notaris merupakan surat keterangan palsu atau berbeda dari fakta di lapangan maka Bank sebagai pihak yang menerima Covernote tersebut dapat melakukan tindak pelaporan atas pemalsuan keterangan terhadap objek jaminan debitur yang sedang dalam kuasa Notaris atas pengurusannya.

D. Contoh Kasus Notaris kepada suatu Lembaga Keuangan (Perbankan)