• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisa Dan Pembahasan

4.3.2 Masukan Terhadap Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Setelah kita membandingkan kinerja sumber daya manusia perusahaan di PT. Sura Indah Wood Industries, kita bisa mengetahui kinerja mana yang mengalami peningkatan, tetap, maupun mengalami penurunan. Setelah itu kita bisa memberikan masukan untuk memperbaiki kinerja yang mengalami penurunan ataupun tetap tetapi terdapat pada skor yang rendah. Berikut ini masukan terhadap masing-masing KPI pada setiap perspektif yang ada :

a. Personal perspektive

Pada Personal perspektive ini semua KPI mengalami penurunan, yaitu KPI Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan

Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 (sedang) dan KPI Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan mengalami peningkatan walaupun dalam hitungan skor sama 2 (Kurang). Maka diperlukan perbaikan terhadap setiap KPI pada Personal Perspective ini.

b. Compensation Perspective

Pada Compensation Perspective ini KPI Tingkat Produktifitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 4 (baik), KPI Tingkat Loyalitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 5 (sangat baik). KPI Tingkat Kepuasan Karyawan tidak mengalami perubahan tetap pada skor 4 (baik), Maka tidak diperlukan perbaikan terhadap setiap KPI pada Compensation Perspective

ini.

c. Alignment Perspective

Pada Alignment Perspective ini KPI Tingkat Absensi Karyawan dan Jumlah Sangsi mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 1 yang berarti (sangat kurang), dan KPI Waktu Efektif Saat Bekerja

mengalami peningkatan dari skor 4 (baik) ke skor 5 (sangat baik), KPI Employee Turn Over mengalami Penurunan dari Skor 5 (sangat baik) ke skor 4 (baik) perlu

d. High PerformancePerspective

Pada High PerformancePerspective ini, KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mengalami peningkatan skor dari 4 (baik) menjadi 5 (sangat baik), dan Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan

mengalami pePenurunan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 2 (kurang). sedangkan KPI Prosentase Komplain Customer mengalami Penurunan dari 5 (sangat baik) menjadi 4 (baik), perlu adanya perbaikan pada mutu produk agar tidak terjadi komplain.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian menggunakan metode Human Resource Scorecard yang terdiri atas Personal Perspective, Compensation Perspective, Alignment Perspective dan High Performance Perspecti di PT. Sura Indah Wood Industries, Gresik adalah sebagai berikut :

1) Key Performance Indicator (KPI) yang tidak memenuhi target dalam penerapkan tiap perspektif antara lain :

a. Pada Personal perspektive ini semua KPI mengalami penurunan, yaitu KPI Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan mengalami Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 (sedang), KPI Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya mengalami Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 (sedang) dan KPI Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan mengalami peningkatan walaupun dalam hitungan skor sama 2 (Kurang).

b. Pada Compensation Perspective ini KPI Tingkat Produktifitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 4 (baik), KPI Tingkat Loyalitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 5 (sangat baik). KPI

c. Pada Alignment Perspective ini KPI Tingkat Absensi Karyawan dan Jumlah Sangsi mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 1 yang berarti (sangat kurang), dan KPI Waktu Efektif Saat Bekerja mengalami peningkatan dari skor 4 (baik) ke skor 5 (sangat baik), KPI Employee Turn Over mengalami Penurunan dari Skor 5 (sangat baik) ke skor 4 (baik).

d. Pada High Performance Perspective ini, KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mengalami peningkatan skor dari 4 (baik) menjadi 5 (sangat baik), dan Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan mengalami penurunan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 2 (kurang). sedangkan KPI Prosentase Komplain Customer mengalami Penurunan dari 5 (sangat baik) menjadi 4 (baik). 2) Tingkat pencapaian kinerja karyawan perusahaan PT. Sura Indah Wood

Industries pada bulan Januari – Desember 2008 dan bulan Januari – Desember 2009 berada pada kondisi sedang. Nilai ini dapat dilihat dari score yang dihasilkan pada pengukuran kinerja sumber daya manusia dengan menggunakan metode Human Resource Scorecard pada Januari – Desember 2008 adalah Sedang (3.224) pada Januari – Desember 2009 adalah Sedang (3.278)

memenuhi Kualifikasi Perusahaan mengalami Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 (sedang) artinya untuk penyebaran informasi adanya lowongan kerja di umumkan lebih luas lagi, sehingga dapat menarik lebih banyak calon karyawan yang lebih berpangalaman, KPI Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya mengalami penurunan. Walaupun dalam hitungan skor sama 3 (sedang) artinya masih belum ada peningkatan dari tahun sebelumnya dan sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan kemampuan para calon tenaga kerjanya dan KPI Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan mengalami peningkatan. Walaupun dalam hitungan skor sama 2 (Kurang) artinya itu sudah lebih baik tetapi nilainya hanya 2 berarti masih jauh dari yang diharapkan. Perusahaan dapat lebih banyak mengambil karyawan yang lebih profesional di bidang tersebut.

b. Pada Compensation Perspective, KPI Tingkat Produktifitas Karyawan mengalami peningkatan. Walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 4 (baik) artinya sudah baik tetapi untuk bisa lebih baik lagi harap lebih diperhatikan sistem pelatihannya. KPI Tingkat Loyalitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 5 (sangat baik). KPI Tingkat Kepuasan Karyawan tidak mengalami perubahan tetap pada skor 4 (baik) pihak perusahan harap lebih baik lagi dalam memperhatikan kesejateraan karyawan.

pada skor 1 yang berarti (sangat kurang) artinya masih banyak karyawan yang melakukan pelanggaran, jadi perusahaan harus lebih tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan para karyawan, dan KPI Waktu Efektif Saat Bekerja mengalami peningkatan dari skor 4 (baik) ke skor 5 (sangat baik), KPI Employee Turn Over mengalami Penurunan dari Skor 5 (sangat baik) ke skor 4 (baik).

d. Pada High Performance Perspective, KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mengalami peningkatan skor dari 4 (baik) menjadi 5 (sangat baik), dan Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan mengalami penurunan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 2 (kurang), sebaiknya perusahaan lebih banyak memberi bonus pada karyawan yang berprestasi, sehingga dapat memicu karyawan yang lainnya untuk bersaik menjadi orang yang terbaik bagi perusahaan. sedangkan KPI Prosentase Komplain Customer mengalami Penurunan dari 5 (sangat baik) menjadi 4 (baik) sebaiknya perusahaan memperhatikan saat pengiriman barang karena barang yang dikirim pada awalnya dalam keadaan baik.

agar dapat meningkatnya kinerja karyawan, seperti :

 Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan pada perspektif personal. Sebaiknya pihak perusahaan menambahkan tenaga agar bisa lebih baik lagi.

Tingkat kepuasan karyawan pada perspektif compentation. Sebaiknya pihak perusahaan tetap memperhatikan kesejahteraan karyawan karena segala kebijakan yang telah diberikan perusahaan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan yang bisa berdampak pada peduktivitas perusahaan.  Tingkat Absensi Karyawan dan Jumlah Sanksi pada perspektif alignment.

Sebaiknya pihak perusahaan lebih menekankan kedisplinan dan dapat memberi memotivasi kepada karyawan.

Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan pada perspektif High Performance. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan prestasi karyawan tidak hanya dipandang dari segi financial saja, akan tetapi harus dipandang dari segi prestasi yang diberikan untuk perusahaan dan Prosentase Komplain Customer sebaiknya perusahaan memperhatikan saat pengiriman produk karena tingkat kegagalan produk mengalami peningkatan kenapa komplain dari customer semakin meningkat?

YUNIARDI, DIDIK. 2008. “ Analisis Kinerja Karyawan Mengunakan Metode Human Resources Scorecard ( HRSC ) di PT. Wiharta Karya Agung – Gresik.“ FTI UPN – Surabaya.

Dianitawaty, Lohrina. 2007. “Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Human Resource Scorecard (Hrsc) Dan Analytical Hierarchy Process (Ahp) Di Balai Pelayanan Teknis Industri Logam, Perekayasaan Dan Lingkungan Industri Kecil Sidoarjo” FTI UpN – Surabaya.

Human Resources Scorecard : a Case Study Of Public Hospitals in NTT.

Kaplan, R.S dan Norton, D.P. 2000, “ Balance Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi “, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi . 2001. “ Balanced Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipat Ganda Keuangan Perusahaan”. Yogyakarta : Salemba Empat.

Ruky S Achmad. 2003. “Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas”. Jakarta : Gramedia Pustaka Tama.

Saaty, Thomas L. 1993, “Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin”, PT. Pustaka Binaman Presisndo, Jakarta.

Safirin, MT.2002 .” Metodelogi Penelitian”. Surabaya : Penerbit UPN Press.

Sudjana. 1996. “Metode Statistika”, Tarsito, Bandung.

Sumarsono Sonny, HM. 2004. “Metode Riset Sumber Daya Manusia”.Yogyakarta: Graha Ilmu