• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masyarakat Adat Kaluppini Yang Modern

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pengakuan dan Perlindungan Eksistensi Masyarakat

6. Masyarakat Adat Kaluppini Yang Modern

berupa tanah pertanian, perkebunan dan persawahan. Sebagian besar masyarakat dalam komunitas adat Kaluppini berprofesi sebagai petani, hasil pertanian yang paling unggul adalah padi, jagung hibrida, kacang, merica, kakao dan kemiri serta beberapa tanaman jangka panjang lainnya.

Beberapa tahun yang lalu hasil pertanian dan perkebunan dari komunitas masyarakat adat Kaluppini hanya bertumpuh pada tanaman padi, namun seiring dengan perkembangan zaman dan kontribusi dari pemerintah setempat yang sering mengadakan sosialisasi dalam bidang pertanian dan perkebunan sedikit banyak telah merubah cara berfikir dari masyarakat untuk bisa mengelolah lahan yang ada tanpa harus terpaku pada satu hasil komoditi tadi.

Dalam pengelolaan tanah milik individu pada dasarnya telah dibebankan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) namun tetap menjadi polemik bahwa masyarakat dalam komunitas adat tersebut masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya bukti legal kepemilikan dalam bentuk sertifikat, jadi masyarakat yang mempunyai tanah pribadi tidak ada yang memiliki sertifikat.

adat dan pemerintah setempatnya yang tetap berjalan harmonis, adapula ciri khas yang terdapat dalam komunitas masyarakat adat tersebut di antaranya adalah sikap keterbukaan masyarakat terhadap perkembangan yang dianggap positif terhadap masyarakat dan seberapa besar hal tersebut mendatangkan kemaslahatan atau kemudharatan, jika dianggap lebih banyak nilai positifnya maka akan diterimah dan begitupun sebaliknya apabila mudharatnya lebih banyak maka akan dibuang.

Cara berfikir dari komunitas masyarakat adat Kaluppini lebih dinamis dan modern menyesuaikan perkembangan zaman tanpa meninggalkan kebiasan yang diwariskan oleh para leluhurnya, berikut beberapa aspek kehidupan komunitas masyarakat adat Kaluppini yang telah mengikuti perkembangan zaman modern105:

1. Bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Kehidupan dari komunitas masyarakat adat Kaluppini sangat terbuka dengan perkembangan pendidikan untuk para generasinya, keterbukaan ini dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran oleh para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai pada perguruan tinggi baik di perguruan tinggi yang ada di Sulawesi-Selatan maupun di luar Sulawesi-Sulawesi-Selatan, disisi lain dalam lingkup komunitas adat Kaluppini telah didirikan sekolah-sekolah mulai dari pendidikan usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) sampai pada sekolah menengah pertama (SMP) dan untuk sekolah menengah

105Muhammad Salata, 2017, Tokoh Pemuda Masyarakat Adat Kaluppini, Hasil Wawancara.

atas (SMA) di arahkan ke sekolah-sekolah yang terdapat di daerah Enrekang kota.

Dari hasil wawancara dengan beberapa warga yang ada bahwa mereka menyadari akan pentingnya pendidikan untuk kemudian bisa menjaga dan mempertahankan kelangsungan dari komunitas masyarakat adat Kaluppini dan bahkan bisa melahirkan komunitas masyarakat adat yang modern yang diakui secara nasional. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat yang sebelumnya mengabaikan pendidikan sehingga kewalahan dalam mengawal pengakuan dan pengesahan komunitas masyarakat adat yang ada dalam lingkup komunitas adat Kaluppini.

2. Teknologi dan Informasi

Seperti yang telah dibahasakan diawal bahwa banyak masyarakat kaluppini yang kemudian merantau ditambah dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap kepedulian pendidikan untuk para generasinya, hal demikian sedikit banyak telah mempengaruhi perkembangan masyarakat adat Kaluppini yang apabila dilihat dari kemajuan dan penggunaan teknologi informasi, terlihat lebih dinamis dibuktikan dengan telah aktifnya masyarakat menggunakan teknologi dan informasi dalam kehidupan masyarakat, semisal handphone, laptop, penggunaan sosial media untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat lainnya

dalam pemenuhan kebutuhan dan kepentingan, baik kebutuhan individu ataupun masyarakat.

Pada bidang pertanian, pengolahan lahan pertanian dilakukan dengan peralatan yang modern seperti traktor dan lain sebagainya untuk lebih memudahkan pengolahan dan peningkatan hasil pertanian, masyarakat yang adapun telah banyak menggunakan alat-alat transportasi seperti motor, mobil karena akses untuk sampai di wilayah tersebut sudah banyak mendapat perhatian dari pemerintah daerah sebagian besar jalanan sudah di aspal beton walaupun kondisi geografis wilayahnya yang curam.

3. Sosial dan Politik

Salah satu ciri masyarakat adat adalah tetap terjalinnya ikatan kekeluargaan yang tinggi dari komunitas masyarakat yang ada, begitupun dengan masyarakat adat yang ada di Kaluppini tidak hanya melakukan interaksi dengan sesama masyarakat yang ada dalam komunitas tersebut tetapi juga mengadakan interaksi dan hubungan sosial dengan masyarakat di luar Kaluppini, misalnya dalam hal akan diadakannya pesta-pesta adat maka akan berhubungan dengan para pemangku-pemangku adat yang ada di wilayah Kabupaten Enrekang ataupun di luar daripada Kabupaten Enrekang, seperti pemangku adat di Bone, Gowa, Toraja dan Luwu

serta beberapa pemangku adat di daerah lainnya106.

Hubungan sosial juga terjalin dalam hal perdagangan, masyarakat adat Kaluppini menjual hasil-hasil pertaniannya di daerah Enrekang kota sekaligus membeli kebutuhan dan keperluan keluarganya, disisi lain ada juga pedagang-pedagang yang kemudian datang langsung di daerah Kaluppini misalnya untuk membeli kambing langsung dari warga yang ada.

Dalam bidang politik, komunitas masyarakat adat Kaluppini pun terbuka untuk merespon hal demikian dibuktikan dengan terjadinya hubungan yang harmonis antara pemangku adat dan kepala-kepala desa yang ada dalam wilayah adat Kaluppini serta berlakunya hak-hak demokrasi bagi masyarakat adat tersebut, semisal pemilihan umum ketika ada pesta-pesta demokrasi, dan bahkan ada beberapa warganya yang kemudian terlibat aktif dalam hal perpolitikan di bumi Massenrempulu dan aktif untuk memperjuangkan pengakuan Suku Massenrempulu dan komunitas masyarakat adat Kaluppini.

Hal tersebut di atas menurut penulis, sejalan dengan perkembangan masyarakat masyarakat adat yang bersifat modern dengan terbuka pada hal-hal yang bersifat positif tanpa meninggalkan substansi dari adat dan kebudayaan yang ada, artinya bahwa masyarakat adat yang ada tersebut lebih dinamis dalam menyesuaikan diri dengan

106Abul Halim, 2017, Imam Masyarakat Adat Kaluppini (Salah-satu Pemangku Adat Tertinggi dalam Masyarakat Adat Kaluppini.

perkembangan zaman sehingga hukum yang sebenarnya hukum menurut para antropolog adalah hukum yang lahir, tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat bersama dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ada.

Dokumen terkait