• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masyarakat yang terlibat dalam penerima program (Masyarakat Kecamatan Bandar Mulia)

TRANSKRIP WAWANCARA

7. Masyarakat yang terlibat dalam penerima program (Masyarakat Kecamatan Bandar Mulia)

- Bagaimana kualitas komunikasi antara bapak/ibu selaku masyarakat sebagai penerima program kepada para pejabat instansi yang berperan dalam penerimaan Bansos Rastra?

‘‘Kalau komunikasi hanya dengan bapak camat saja, kalau kepada BULOG atau pejabat lainnya belum pernah. Yang menghubungkan masyarakat dengan BULOG kan bapak camat, jadi kalaupun ada hal yang terjadi misalnya seperti protes dengan kualitas beras ataupun penjadwalan datangnya bansos rasta, ya komunikasinya ke bapak camat saja’’ (Ibu Salbiah)

‘‘komunikasi masyarakat dengan pejabat BULOG nya tidak pernah secara langsung, yang mengantarkan bansos rastra hanya petugasnya saja, dan diantarkan ke tiap-tiap kantor camat atau ke kantor lurah saja. Yang melakukan penyaluran secara langsung kepada masyarakat bapak camat atau bapak lurah beserta jajarannya’’ (Ibu Nurasmah)

‘‘komunikasinya ya dikatakan baik-baik saja, karena belum pernah berinteraksi langsung dengan pihak BULOG. Tapi tidak jadi masalah, kalau saya yang penting kan bansos rastra nya, bukan komunikasi dengan BULOG nya. Alhamdulillah belum pernah ribu-ribut dengan BULOG’’ (Ibu Sunawati)

‘‘hubungan dengan BULOG belum pernah ada masalah, tapi kalau untuk komunikasi langsung belum pernah terjadi’’ (Ibu Erlinawati)

- Apakah ada kendala sumber daya yang menghambat pelaksanaan pengadaan beras ini?

‘‘saya rasa ketidak mampuan lurah dalam pemerataan pembagian bansos rastra.

Masih banyak masyarakat yang dikatakan masih mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi dia mendapatkan bansos rastra itu’’ (Ibu Salbiah)

‘‘mungkin adanya ketidakdisiplinan BULOG sehingga penyaluran bansos rastra terkadang tidak tepat waktu, karena biasanya diawal bulan. Bulan ini ada sedikit keterlambatan waktu’’ (Ibu Nurasmah)

‘‘kurang tau juga saya, tapi yang saya alami baru-baru saja, ada keterlambatan dalam pembagian bansos rastranya. Kalau alasannya kenapa, saya tidak tahu pasti, mungkin BULOG kekuragan petugas satuan kerja’’ (Ibu Sunawati)

‘‘saya tidak begitu tahu ada kendala apa atau bagaimana, ya saya syukiri saja apa yang saya terima. Karena bansos rastra ini juga sangat membantu masyarakat kecil seperti saya ini’’ (Ibu Erlinawati)

- Bagaimana standarisasi arahan dan sistem pembagian fungsi dari para pelaksana program dengan masyarakat ?

‘‘masyarakat hanya menjadi penerima bansos rastra saja, yang menjadi penghubungnya pihak kecamatan atau kelurahan. Biasanya masyarakat mendapat pemberitahuan melalui pihak kelurahan atau kecamatan pada awal bulan’’ (Ibu Salbiah)

‘‘pada biasanya, bansos rastra datang setiap awal bulan di tiap-tiap kelurahan. Ada petugas dari BULOG yang mengantarkan bansos rastra tersebut lalu pihak kelurahan lah yang melanjutkannya untuk penyalurannya’’ (Ibu Nurasmah)

‘‘selama ini yang saya tahu kelurahan menerima dari BULOG, setelah itu kelurahan lah yang bertanggung jawab untuk penyerahan beras tersebut kepada masyarakat sesuai dengan data-data yang sudah ada’’ (Ibu Sunawati)

‘‘setau saya BULOG menugaskan kelurahan untuk pembagian bansos rastra tersebut, yang menyerahkan kepada kelurahan petugas dari BULOG itu sendiri’’ (Ibu Erlinawati)

- Bagaimana kepuasan bapak/ibu terhadap beras yang disalurkan oleh BULOG?

‘‘dalam waktu terakhir sudah tidak pernah lagi saya menerima beras yang ada kutunya, yang mengecewakan lah pokoknya. Semoga beras yang diterima masyarakat miskin terus seperti ini. Tapi mau bagaimanapun tetap saya syukuri juga’’(Ibu Salbiah)

‘‘pernah dulu berasnya mengecewakan. Mengecewakan dalam arti ada kutunya, berasnya juga ada pasir-pasirnya, masih banyak gabahnya. Cuma beberapa tahun terakhir sudah bagus, mudah-mudahan begini terus lah harapannya’’ (Ibu Nurasmah)

‘‘dikatakan bagus ya bagus. Sekarang udah tidak seperti dulu lagi berasnya. Cuma kalau harapan kami sebagai masyarakat kecil ini mudah-mudahan kedepannya tidak hanya beras saja yang disubsidi, tapi ada yang lain misalnya minyak atau gula, karena bahan pokok sekarang memang sangatlah tinggi’’(Ibu Sunawati)

‘‘puas tidak puas di terima saja. Kalau dibantu harus disyukuri’’ (Ibu Erlinawati)

8. Pedagang Pengecer

- Bagaimana kualitas komunikasi antara bapak/ibu selaku pedagang pengecer kepada para pejabat instansi yang berperan dalam pelaksanaan pengadaan beras BULOG?

‘‘komunikasinya baik-baik saja’’ (Bapak Irfan Pratama, Pemilik Toko Berkah)

‘‘sampai sekarang belum pernah terjadi selisih paham, karena kita juga kenal betul dengan BULOG’’ (Bapak Hj. Ridwan, Pemilik Toko Alima Jaya)

‘‘bagus-bagus saja, selalu lancer tidak pernah ada kendala’’ (Bapak Hendra, Pemilik Hendy Mart)

- Bagaimana standarisasi arahan dan sistem pembagian fungsi dari para pelaksana program terhadap pedagang pengecer?

‘‘Kalau pedagang pengecer ini hanya membeli beras saja dari BULOG. Biasanya saya membeli beras BULOG tergantung stok beras yang saya jual. Tapi itupun tergantung kualitas dari berasnya juga, karena pedagang ini kan kalau menjual barang yang tidak bagus, pembeli juga tidak mau’’ (Bapak Irfan Pratama, Pemilik Toko Berkah)

‘‘biasanya saya yang menghubungi BULOG, atau bisa juga BULOG yang menghubungi saya tergantung dengan keadaan ketika ada masuk beras baru. Kalau saya hanya membeli barang saja ke BULOG, untuk tugas dan fungsi lainnya mungkin tidak ada andil’’ (Bapak Hj. Ridwan, Pemilik Toko Alima Jaya)

‘‘Fungsi pedagang pengecer ini hanya membeli sembako yang dijual oleh BULOG saja. Biasanya saya yang bertanya atau BULOG yang memberikan informasi soal sembako yang ada, karena selain beras, BULOG juga mengeluarkan produk gula, minyak, dan tepung yang biasanya saya beli juga untuk dijual’’ (Bapak Hendra, Pemilik Hendy Mart)

- Bagaimana kepuasan bapak/ibu terhadap beras BULOG?

‘‘kadang puas kadang tidak. Tergantung kualitas berasnya. Sekitar dua bulan yang lalu beras yang saya beli ternyata kualitasnya tidak bagus, berasnya rusak. Kalau sudah begitu, pembeli pasti mengeluh, kecewa dengan barang yang saya jual. Jadi terpaksa harus saya jual dengan harga murah atau saya kembalikan lagi berasnya.’’

‘‘belum pernah ada keluhan, karena yang dijual adalah beras komersil, beras komersil itu memang beras yang untuk di pasarkan. Selain beras juga BULOG memproduksi bahan pokok lainnya yang saya jual juga, ada tepung, gula, dan minyak.

Sampai saat ini, belum pernah ada masyarakat yang mengeluh’’ (Bapak Hj. Ridwan, Pemilik Toko Alima Jaya)

‘‘biasanya sebelum membeli saya melihat berasnya dulu, kalau kualitasnya bagus akan saya beli. Hanya saja terkadang tidak ada stok beras kemudian harganya yang tidak sesuai, terlampau mahal sehingga saya pun hanya memiliki untung yang kecil’’

(Bapak Hendra Pemilik Hendy Mart)

Lampiran 5