• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Mata Pelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan

. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip- prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. .

Proses pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia yaitu melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi observasi dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Salirawati, : ). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya. IPA merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Mata pelajaran ini ini diberikan untuk memberikan pengetahuan tentang benda-benda disekitar serta kejadian di lingkungan sekitar. Dengan adanya mata pelajaran IPA diharapkan siswa mampu mengenal lingkungannya dan dapat mengembangkan pengetahuan serta gagasannya.

Menurut Lord Bullock dalam Garnida dan Budiman, ( : ) IPA merupakan suatu proses terbuka dan IPA dipandang sebagai studi yang banyak berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis. a. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI

. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

. Mengembangkan keterampilan proses.

. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. (Garnida dan Budiman, : - )

b. Tujuan Pembelajaran IPA di MI

Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekitar.

. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar.

. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama, dan mandiri.

. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan Budiman, : ).

c. Ruang lingkup Pelajaran IPA untuk MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek- aspek sebagai berikut :

. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya.

. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air,tanah dan batuan.

. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.

. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida dan Budiman, : ).

. Materi daur hidup hewan a. Tahapan daur hidup hewan

Daur hidup hewan adalah tahapan perkembangan hewan dari telur hingga dewasa. Setiap makhluk hidup dapat bertambah jumlahnya karena berkembang biak. Ada yang berkemmbang biak dengan bertelur ada pula yang melahirkan.

Telur hewan ada yang langsung menetas menjadi anak yang mirip seperti induknya, contohnya ayam. Ada juga telur hewan yang menetas menjadi anak tetapi tidak mirip dengan induknya, contohnya kupu-kupu. Hewan-hewan ini akan menyerupai induknya melalui perubahan bentuk secara bertahap.

Perubahan bentuk hewan tersebut dinamakan metamorfosis. Metamorfosis ada yang sempurna dan ada yang tidak sempurna. Metamorfosis sempurna terjadi pada kupu-kupu, katak, dan nyamuk. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kecoa, jangkrik, dan belalang.

. Metamorfosis sempurna

a. Tahapan daur hidup kupu-kupu

Tahapan daur hidup kupu-kupu dimulai dari kupu- kupu betina dewasa bertelur, biasanya hinggap pada daun untuk meletakkan telur-telur. Lalu telur-telur tersebut menetas

dan muncullah larva yang dinamakan ulat. Ulat selalu memakan daun tempat dimana ia berada, akibatnya daun akan habis. Ulat memiliki kelenjar ludah yang dapat merubah air ludah menjadi serat, kemudian digunakan untuk menutupi tubuhnya sehingga membentuk kepompong. Selama menjadi kepompong ulat tidak makan. Pada tahap ini ulat mengalami beberapa peruabahan baik pada bentuknya maupun pada alat- alat di dalam tubuhnya. Setelah itu, dari dalam kepomping akan muncul kupu-kupu yang sudah siap terbang.

b. Tahapan daur hidup katak

Berbeda dengan kupu-kupu, metamorfosis pada katak tidak mengalami tahapan kepompong. Namun, tahapan larva tetap ada. Tahapan larva pada katak disebut kecebong atau berudu. Perubahan bentuk katak dimulai dari telur, kecebong, kecebong berkaki, katak muda berekor, katak muda tidak berekor, sampai menjadi katak dewasa. Perubahan pada katak tidak hanya pada bentuknya, melainkan terjadi pada alat pernapasan. Pada tahap kecebong, alat pernapasannya berupa insang karena hidupnya di dalam air. Setelah menjadi katak yang hidupnya lebih banyak di darat, alat pernapasannya berubah menjadi paru-paru.

c. Tahapan daur hidup nyamuk

Tahapan metamorfosis pada nyamuk sama dengan kupu-kupu. Hanya saja, kupu-kupu bertelur di daun, sedangkan nyamuk bertelur di air. Genangan air biasanya oleh nyamuk untuk meletakkan telurnya.

. Metamorfosis tidak sempurna a. Tahapan daur hidup belalang

Belalang tidak memiliki tahapan larva dan kepompong. Telur belalang menetas menjadi hewan muda yang disebut nimfa. Nimfa ini mirip dengan hewan dewasa tetapi kecil dan belum bersayap. Hewan muda ini berkembang dan mengalami pergantian kulit bekali-kali hingga dewasa.

b. Tahapan daur hidup kecoa

Tahapan daur hidup kecoa dimulai dari telur. Anak yang baru menetas dari telur kecoa memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Dengan demikian perubahan yang terjadi pada kecoa sama dengan yang terjadi pada belalang.

Dokumen terkait