• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian teori

2.1.3. Mata pelajaran IPS di SD

Mata pelajaran IPS di SD membahas: hakekat mata pelajaran IPS SD, ciri-ciri mata pelajaran IPS SD, tujuan mata pelajaran IPS SD, efektivitas pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2.1.3.1. Hakikat IPS SD

Menurut Sumaatmadja (1980) Ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang kajian ilmu yang mempelajari manusia dalam masyarakat dan manusia sebagai anggota masyarakat. Susanto (2013:138) menjelaskan hakekat IPS untuk mengembangkan pemahaman berdasarkan kenyataan kehidupan dalam masyarakat sehingga mencetak warga Negara yang baik dan memiliki tanggung jawab pada Negaranya. Supardi (2009:184) mengemukakan bahwa bahan/materi IPS di SD mempunyai muatan yang hampir sama dengan materi pada jenjang perguruan tinggi, namun materinya lebih sederhana, disesuaikan dengan perkembangan siswa serta diadaptasi bagi kepentingan tingkat siswa SD. Selain itu IPS di SD merupakan integrasi dari lima sub bidang menjadi satu bidang

37

studi. Pasal 37 UU sisdiknas tahun 2003, menyatakan bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat IPS yang memuat ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan dan sebagainya yang dimaksudkan untuk mengembangakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menganalisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat”. Menurut Trianto (2010:171) IPS dirumuskan berdasarkan kenyataan dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari cabang-cabang ilmu sosial.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan hakekat mata pelajaran IPS di SD adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu ekonomi, geografi, politik, hukum dan sejarah yang diintegrasikan dalam satu bidang studi yang membantu siswa memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan sebagai bekal menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap kondisi sosial.

2.1.3.2. Ciri-ciri mata pelajaran IPS di SD

Trianto (2010:172-175) menguraikan ciri-ciri IPS adalah merupakan integrasi dari cabang-cabang ilmu sosial, standar kompetensi dan kompetensi dasar berasal dari struktur keilmuan yang terintegrasi, materi IPS menyangkut masalah-masalah kehidupan nyata, standar kompetensi dan kompetensi dasar berhubungan dengan peristiwa dan perubahan kehidupan.

Supardi (2009:186) merumuskan ciri-ciri IPS menurut sudut pandang sifat dan statusnya serta materinya yaitu menurut sifat dan statusnya: IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat sekolah, termasuk sekolah dasar (SD). Serta IPS wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar menengah, sesuai UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas. Berikutnya menurut materinya:

38

pertama, Materi IPS adalah integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial dan humaniora yang cocok bagi siswa SD karena lebih bermakna dan kontekstual dengan kehidupan siswa. Kedua, Materi sosial sesuai dengan masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman global. Ketiga, Materi IPS meliputi fakta, konsep dan generelalisasi terkait ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan nilai-nilai spiritual.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan ciri-ciri IPS SD meliputi: materi IPS meliputi berisi cabang ilmu sosial yang berupa fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, materi IPS bermakna dan kontekstual dengan kehidupan siswa, diajarkan di sekolah dasar.

2.1.3.3. Tujuan pelajaran IPS di SD

Menurut Mutakin (1998) dalam Susanto (2013:145) tujuan pembelajaran IPS di SD adalah pertama membangun kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan masyarakat melalui penanaman nilai-nilai sejarah dan budaya masyarakat. Kedua memahami pengetahuan dasar dan mengaplikasikan yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial guna mengatasi masalah-masalah sosial. Ketiga mampu mengaplikasikan model dan cara berfikir untuk mengambil keputusan yang dapat memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat. Keempat memberikan fokus pada isu dan masalah-masalah sosial sehingga mampu membuat analisis kritis serta malakukan tindakan yang tepat. Kelima menanamkan sikap tangguh serta pengembangan potensi diri untuk memberi bekal diri sendiri sehingga dapat bertahan dan ikut andil dalam membangun masyarakat.

39

Selanjutnya Nurhadi (1997:13) dalam Susanto (2013: 146) mengutarakan tujuan IPS adalah:

Knowladge yaitu sesuai dengan tujuan utama IPS yakni memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi siswa tentang cakupan ilmu IPS yaitu tentang diri sendiri, lingkungan serta muatan sosiologi, ekonomi, antropologi, politik serta sejarah. Selanjutnya skill yaitu berkaitan dengan keterampilan menalar. Membangun penalaran fikir yang logis, sistematis dan kritis guna memahami dan mengupayakan penyelesaian yang berkaitan dengan ilmu IPS. Berikutnya attitude bahwa IPS mengarahkan siswa dalam menentukan tingkah laku berfikir serta tingkah laku sosial yang berkenaan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Terakhir value berkaitan dengan nilai yang diperoleh manusia baik dari pergaulan dalam masyarakat serta lembaga pemerintahan yang mencakup agama, ekonomi, dan hukum.

Inti dari pengajaran IPS di SD adalah meningkatkan kesadaran siswa untuk mengenal diri sendiri, mengenal lingkungan sehingga membentuk karakter warga Negara yang baik yang memiliki ciri sebagai berikut: Pertama memiliki sikap nasionalisme, cinta tanah air, cinta bangsa. Kedua memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menjunjung tinggi nilai, pranata serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Ketiga memiliki sikap integritas sosial dan kesadaran bertanggung jawab pada bangsa. Keempat memiliki sikap menghargai pada budaya dan tradisi yang diwariskan bangsanya. Kelima menyadari dalam ikut ambil bagian hidup demokrasi dan tanggap pada permasalahan sosial.

Selanjutnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) pemerintah membuat acuan tujuan mata pelajaran IPS SD sebagai berikut:

40

Mengenalkan siswa pada konsep lingkungan dan masyarakat. Berikutnya memacu siswa untuk memiliki pemikiran logis, kritis, ingin tahu, inkuiri, pemecahan masalah serta kecakapan hidup sosial.selanjutnya memiliki komitmen dan kesadaran penuh terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.selain itu memberi bekal pada siswa untuk mampu berkomunikasi, bekerjasama serta mampu berkompetensi secara sehat di tengah masyarakat yang plural, pada tingkat lokal, nasional, dan global.

Selanjutnya Supardi (2009:186-187) menambahkan tujuan IPS di SD meliputi:

Pertama memberikan bekal pengetahuan pada siswa untuk mampu menjadi warga Negara yang baik, menyadari sebagai makhluk ciptaan Tuhan, paham hak dan kewajibannya, memiliki rasa tanggung jawab serta memiliki jiwa nasionalisme. Kedua mengembangkan kemampuan berfikir kritis, inkuiri sehingga memahami selanjutnya memiliki keterampilan sosial untuk mampu mengatasi masalah-masalah sosial.

Ketiga melatih belajar mandiri, melalui kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kebersamaan dan juga melalui pembelajaran inovatif. Keempat menanamkan kebiasaan, kemampuan, kecerdasan dan ketrampilan sosial. Melalui belajar IPS siswa menguasai kecerdasan dan keterampilan yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan. Memberikan rasa senang terhadap kegiatan/aktivitas sosial selanjutnya membangun kebiasaan yang sesuai dengan nilai, norma dan peraturan. Kelima melatih siswa untuk menghayati dan mewujudkan nilai-nilai dan kebaikan moral menuju insan yang berakhlak mulia. Keenam membangun kepedulian dan kesadaran terhadap lingkungan dan masyarakat.

41

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil poin penting terkait tujuan IPS di SD meliputi:

Melalui pemahaman terhadap nilai sejarah dan budaya masyarakat, mampu membangun kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya sebagai pembentukan kepribadian dan akhlak mulia. Membekali siswa untuk berfikir kritis, analisis, dan logis untuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah sosial. Memiliki sikap perhatian dalam berfikir analisis dan kemampuan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah atau isu-isu dimasyarakat dengan tepat. Membiasakan diri agar mampu mengembangkan potensi diri serta selalui tertarik pada kehidupan sosial untuk mambangun masyarakat secara bertanggung jawab serta sesuai dengan norma, nilai dan peraturan di masyarakat.

2.1.3.4. Efektifitas pembelajaran IPS atas penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw II

Menurut Isjoni (2008:146) menyatakan bahwa pembelajaran IPS selama ini hanya membeberkan fakta-fakta yang kering berupa urutan tahun dan peristiwa belaka. Selain itu pembelajaran IPS kurang mengikutsertakan siswa-siswi dan hanya guru dalam pembelajaran seakan hanya menyampaikan dongeng belaka yang tidak memiliki makna. Pembelajaran IPS hanya ditekankan pada hafalan tentang tahun, tempat dan kejadian sejarah sehingga nilai pendidikan IPS kurang ditanamkan pada karakter siswa. Hal tersebut menyebabkan minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran IPS rendah, bahkan siswa bosan jika belajar IPS karena pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional dan didominasi dengan

42

ceramah dan kebiasaaan monoton pembelajaran yang seakan hanya untuk memenuhi jam mengajar.

Melihat fakta lapangan tersebut maka ditawarkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang efektif dan handal untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS SD. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II siswa akan terbiasa untuk bekerjasama dengan teman-temannya sehingga setiap siswa termotivasi untuk berkompetisi dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II mendukung siswa untuk mengasah ketrampilan sosial melalui kerjasama kelompok, dimana siswa saling menyampaikan pendapat/ide mereka dan menerima saran. Pembelajaran kooperatif Jigsaw II juga mengondisikan siswa untuk mampu menghargai teman-temannya walau berbeda (heterogen) baik dari kemampuan, ras, latar belakang dan gender.

Penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw II semua siswa melebur menjadi satu untuk belajar, saling bergotong-royong agar semua anggota kelompok mampu memahami seluruh materi secara tuntas dan mencapai prestasi belajar yang secara maksimal. Pembelajaran ini mengkondisikan siswa sebagai tentor dan juga sebagai teman sehingga menuntut siswa untuk memiliki cara berfikir kritis karena harus memahami materi untuk dirinya sendiri serta seluruh anggota kelompok. Pembelajaran kooperatif Jigsaw II melatih kemampuan sosial siswa dalam menghargai pendapat teman dan meningkatkan rasa persahabatan antar siswa.

43

2.1.3.5. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

Peneliti menggunakan standar kompetensi 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia dan kompetensi dasar 2.2.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Dokumen terkait