• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Benda dan Sifatnya

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Benda dan Sifatnya

Materi IPA Bentuk dan sifatnya merupakan salah satu yang terdapat di kelas III Madrasah Ibtidaiyah, uraian materi tentang bentuk dan sifatnya adalah sebagai berikut sifat benda berdasarkan wujudnya, perubahan sifat benda, dan kegunaan dari benda.

a. Sifat Benda Berdasarkan Wujudnya

Sifat batu adalah mempunyai bentuk dan ukuran yang tetap. Benda dengan sifat seperti ini disebut sebagai benda padat. Sedangkan air memiliki sifat bentuknya mengikuti wadahnya, ukurannya tetap. Bentuk air akan selalu mengikuti tempat di mana ia berada. Benda dengan sifat seperti ini disebut sebagai benda cair.

Setiap detik kita melakukan kegiatan bernapas. Tanpa bernapas manusia akan mati. Bernapas adalah menghirup udara dan mengambil oksigen yang ada di udara dan menghembuskan karbon dioksida (CO2) ke udara. Udara, oksigen, dan karbon dioksida tidak bisa dilihat. Berbeda dengan batu dan air yang bisa dilihat. Benda dengan sifat seperti udara, oksigen, dan karbon dioksida disebut sebagai benda gas. Sifat gas adalah mempunyai bentuk dan ukuran yang berubah-ubah (Wiyanto, 2010: 52).

20

Wiyanto (2010: 53-55) sifat benda berdasarkan wujudnya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:

1) Sifat Benda Padat

Di sekitar lingkungan rumah maupun sekolah terdapat benda padat. Benda padat ada yang berbentuk keras, seperti batu, dan ada yang lunak, seperti daging. Benda padat dapat dipegang sehingga dapat diketahui sifat keras dan lunaknya. Benda padat mempunyai sifat ukuran dan bentuknya tetap atau tidak berubah. Ambil contoh penggaris dan penghapus. Penggaris dan penghapus merupakan benda keras sehingga apabila diletakkan di mana saja, bentuk penggaris dan penghapus tidak akan berubah.

Bentuk benda padat dapat diubah. Piring yang jatuh berserakan, kertas sobek, plastisin, dan kacang tanah yang dihancurkan. Berikut adalah Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Benda Padat (Sumer: Purwanti 2010: 59 )

21 2) Sifat Benda Cair

Sifat benda cair seperti air adalah contoh dari benda cair. Sifat benda cair, menekan kesegala arah, benda cair itu menempati ruang atau mengikuti bentuk wadahnya. Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Bentuk permukaan benda cair tenang selalu datar, itu terlihat pada wadah yang tembus pandang. Benda cair juga meresap melalui celah-celah kecil. Contoh benda cair; air, dan minyak. Berikut adalah Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Sifat benda cair (Sumber: Purwanti 2010: 61) 3) Sifat Benda Gas

Sifat benda gas seperti udara adalah contoh gas. Udara tidak dapat dilihat, tetapi bisa dirasakan. Apabila kamu berdiri di tanah lapang, kamu akan merasakan udara menerpa tubuhmu. Angin adalah udara yang bergerak. Contoh lain tentang keberadaan udara adalah pada balon yang ditiup. Balon yang ditiup akan menggelembung dan menjadi besar. Hal ini karena balon tersebut berisi udara yang kita tiupkan.

22

Semakin kencang kita meniup, maka semakin besar balon tersebut menggelembung. Seluruh bagian balon tersebut penuh berisi udara. Hal ini karena sifat udara adalah memenuhi ruangan. Bentuk dan ukuran udara berubah sesuai dengan tempat yang diwadahinya dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.

Gambar 2.3. Benda gas yang menempati segala ruang (Sumber: Purwanti 2010: 63)

b. Perubahan Sifat Benda

Purwanti (2010: 64) berpendapat, perubahan sifat benda dibagi menjadi beberapa, yaitu perubahan sifat benda di tempat terbuka, perubahan benda karena dipanaskan, perubahan sifat benda karena dibakar, uraiannya sebagai berikut:

1) Perubahan Sifat Benda di Tempat Terbuka

Es batu dipakai untuk mendinginkan minuman. Es batu ada yang berbentuk balok, ukurannya ada yang besar dan kecil. Meski demikian es batu memiliki sifat khas. Sifat tersebut antara lain berupa benda padat. Bentuknya seperti

23

batu. Jika diletakkan ditempat terbuka es batu akan mencair. Selain es batu ada juga es krim, meskipun sama-sama es, namun bentuknya berbeda. Es batu memiliki bentuk padatan yang lebih keras dibanding es krim. Padatan es krim jauh lebih lunak menyerupai krim. Jika ditempatkan di tempat terbuka maka es krim akan mencair. Es krim ukuran sama lebih cepat mencair dibandingkan es batu. Perubahan sifat benda pada es batu dan ice cream disebut dengan mencair yaitu perubahan benda padat menjadi cair. Berikut adalah Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Es Batu (Sumber: Purwanti 2010: 65)

Agar-agar juga mengalami perubahan apabila ditempatkan ditempat terbuka, agar-agar yang masih panas atau setelah dimasak apabila dibiarkan di tempat terbuka akan berubah. Perubahan yang dapat diamati yaitu perubahan bentuk. Agar-agar panas berupa cairan, setelah dingin berubah menjadi lebih keras. Bentuk agar-agar sesuai

24

dengan wadahnya. Perubahan pada agar-agar ini disebut dengan membeku yaitu perubahan benda cair menjadi padat.

Perubahan yang terjadi pada agar-agar, juga terjadi pada kapur barus. Kapur barus dapat digunakan untuk mengusir kecoak. Kecoak dapat merusak pakaian. Di samping itu kapur barus dapat mengharumkan baju. Kapur barus ada berbagai bentuk dan warna. Ada yang berbentuk kotak, ada yang bulat, dan sebagainya. Mula-mula kapur barus berbentuk padat. Kapur barus jika dibiarkan saja, lama kelamaan akan habis. Perubahan yang tejadi pada kapur barus disebut dengan menyublim yaitu perubahan sifat benda padat menjadi gas.

2) Perubahan Sifat Benda karena Dipanaskan

Benda dapat mengalami perubahan apabila dipanaskan. Contohnya tampak pada air. Air adalah benda cair. Benda cair mudah berubah sesuai wadahnya. Bila dipanaskan terus-menerus maka akan menguap. Air akan menguap menjadi gas.

3) Perubahan Sifat Benda karena Dibakar

Perubahan sifat benda karena dibakar contohnya adalah daun yang sebelumnya berwarna hijau, kertas yang sebelumnya berwarna putih, kain yang mungkin berwarna kuning, setelah dibakar akan berubah berwarna hitam. Hal

25

ini membuktikan bahwa benda apabila dibakar akan mengalami perubahan sifat, yaitu perubahan pada warna, bentuk, dan ukurannya. Di samping berubah warna, daun, plastik, dan kertas yang tadi dibakar juga akan mengecil bentuknya. Bahkan untuk beberapa benda, apabila dibakar wujudnya seolah-olah menjadi hilang, seperti minyak tanah dan bensin. Sebenarnya minyak dan bensin tersebut tidak hilang, tetapi mengalami perubahan wujud, yaitu dari benda cair menjadi benda gas.

c. Kegunaan Berbagai Benda

Wiyanto (2010: 60) berpendapat manusia membutuhkan berbagai jenis benda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu kita perlu mempelajari berbagai benda dan kegunaannya. Pengetahuan akan fungsi benda akan membuat kita bisa menggunakan benda tersebut dengan benar. Berikut adalah penjelasan kegunaan dari bebagai benda:

1) Kegunaan benda dari plastik

Banyak sekali benda yang terbuat dari plastik. Benda yang terbuat dari plastik biasanya berharga lebih murah dan tahan lama. Contohnya adalah piring plastik, dibandingkan dengan piring dari kaca, piring plastik berharga lebih murah dan lebih awet. Benda yang terbuat dari plastik Apabila terjatuh atau terbanting, piring plastik tidak mudah

26

pecah. Benda terbuat dari plastik lain yang sering dibutuhkan manusia adalah ember, gayung, sikat gigi, dan lain sebagainya. Benda plastik yang sering digunakan di dapur antara lain kursi kecil, tempat bumbu, tempat gelas, piring, sendok, dan tutup saji. Tutup saji digunakan untuk menutupi makanan agar terhindar dari lalat atau dimakan kucing.

2) Kegunaan benda dari kayu

Sejak zaman dahulu, kayu banyak digunakan untuk membuat berbagai benda. Kayu mudah diperoleh karena diambil langsung dari alam. Kayu hanya melalui proses sederhana sebelum dapat digunakan. Bukan di ruang kelas, di rumahmu juga banyak perabotan yang terbuat dari kayu, seperti lemari pakaian, tempat tidur, meja, dan kursi.

3) Keguanaan benda dari kaca

Kaca memiliki kelebihan dibandingkan plastik atau kayu. Kaca memiliki sifat tembus pandang sehingga benda yang di belakangnya dapat dilihat. Kaca juga mudah dibersihkan karena permukaannya licin. Akan tetapi kaca juga memiliki kelemahan, yaitu mudah pecah. Hampir semua rumah memiliki bagian yang terbuat dari kaca. Jendela yang terbuat dari kaca membuat ruangan menjadi terang di siang hari.

27

4) Kegunaan benda dari kertas

Kertas semakin lama menjadi semakin penting bagi kehidupan manusia. Hampir dalam setiap aktivitas kita selalu bersinggungan dengan kertas. Lihat saja benda yang ada di atas meja sekolah atau di dalam tas sekolahmu. Pasti ada benda yang terbuat dari kertas, seperti buku, dan majalah. Benda yang terbuat dari kertas juga bisa digunakan sebagai tempat makanan atau barang contoh kertas minyak untuk membungkus nasi, dan kardus yang sering digunakan untuk menyimpan barang.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) berpendapat belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana seseorang berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku. Belajar sebagai suatu proses upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi.

Gegne dalam teorinya yang disebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dibagi menjadi lima kategori yaitu, keterampilan

28

motorik, informasi verbal, kemampuan intelektual, uraiannya adalah sebagai berikut:

1) Keterampilan Motorik

Keterampilan yang memperlihatkan dari berbagai gerakan badan. Misal menulis, menendang bola, bertepuk tangan, berlari dan loncat;

2) Informasi Verbal

Informasi verbal sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau inteligensi seseorang. Misalnya, sesorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, berupa simbol yang tampak;

3) Kemampuan Intelektual

Selain menggunakan simbol verbal, manusia juga mampu melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan intelektualnya. Misalnya mampu membedakan warna bentuk dan ukuran;

4) Strategi Kognitif

Gagne (dalam Susanto, 2013: 2) menyebut sebagai organisasi keterampilan (Internal Organized skill), yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan kognitif ini lebih ditunjukan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius; dan

29 5) Sikap (attitude)

Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa kemampuan ini belajar tidak akan berhasil dengan baik. Sikap seseorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut. Sikap tergantung pada pendirian, kepribadian, dan keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan, tetapi perlu kesadaran diri yang penuh.

b. Prinsip Belajar

Suprijono (2011: 4) menyebutkan prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman:

1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari;

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku yang lainnya;

c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup; d) Positif;

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan;

30

g) Bertujuan dan terarah; dan

h) Mencakup seluruh potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar; dan

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

c. Tujuan Belajar

Susanto (2013:5) berpendapat tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar intruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari siswa

31 3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Suprijono (2011: 5) berpendapat hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas;

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah;

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani; dan

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek.

Bloom (dalam Suprijono 2011: 6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Sementara menurut Lindgren (dalam Suprijono 2011: 6) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

32

Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseleruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusian saja.

b. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar (Susanto, 2013: 6-11) meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan siakp siswa (aspek afektif).

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto 2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang siswa baca, yang dilihat, yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang siswa lakukan.

Menurut Carin dan Sand (dalam Susanto, 2013: 6) pemahaman dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek, dengan kriteri sebagai berikut:

a) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu, artinya seseorang yang telah memahami sesuatu akan mampu

33

menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah diterima;

b) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang telah dipelajari; dan

c) Pemahaman lebih dari sekadar pengetahuan, karena pemahaman melibatkan proses metal dan dinamis, dengan memahami siswa akan mampu memberi uraian dan penjelasan yang lebih kreatif tidak hanya memberi gambaran dalam suatu contoh saja namun mampu memberi gambaran yang lebih luas.

2) Keterampilan Proses

Usman dan Setyawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mecapai suatu hasil tertentu.

Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarahbaik kognitif atau psikomotik yang dapat digunakan

34

untuk menemukan suatu konsep untuk mengembangkan konsep yang sudah ada sebelumnya.

3) Sikap

Lange dalam (Azwar 1998: 3) berpendapat sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik. Jika mental saja yang muncul, maka belum tampak secara jelas sikap seorang yang ditunjukan. Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu:

a) Komponen kognitif, merupakan representatif apa yang dipercayai oleh individu;

b) Komponen afektif, perasaan yang menyangkut emosional; dan

c) Komponen konatif, merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

Sardiman (1996: 275) berpendapat sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun obejek-objek

35

tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Teori Gestalt (dalam Susanto 2013: 12), belajar merupakan suatu proses perkembangan, artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuata baik yang berasal dari diri sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungan. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walisman (2007: 158), hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik, dan kesehatan; dan

2) Faktor eksternal;

Faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu keluarga, sekolah,

36

dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Wasliman (dalam Susanto, 2013:12) bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

4. Hakikat IPA

Dokumen terkait