• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kesehatan Seksual yang Diajarkan Orang Tua

Dalam dokumen TESIS. Oleh ZULAIDAH MAISYARO LUBIS /IKM (Halaman 63-67)

HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Informan

4.3.2 Materi Kesehatan Seksual yang Diajarkan Orang Tua

Informan 7

“Ya tentang seks-seks seperti lihat film porno, hubungan badan, suka sama lawan jenis.”

4.3.2 Materi Kesehatan Seksual yang Diajarkan Orang Tua

Pada umumnya para informan mengajarkan pada anak mereka tentang kesehatan seksual yang sangat sederhana. Mulai dari mereka memperkenalkan organ genitalia, kemudian cara bergaul dengan lawan jenis, kebersihan organ genitalia. Ada juga yang menjelaskan sampai fungsi organ reproduksi anaknya mereka secara sederhana.

Apakah ibu ada mengenalkan organ genetalia dan fungsi organ tersebut?

Informan 1

“ ya saya bilang sama dia, kalau alat kelamin dia berbeda dengan adik yang perempuan. Alat kelamin laki-laki namanya “burung” yang perempuan

“nunuk”.

Bagaimana ibu menjelaskan tentang cara bergaul dengan lawan jenis atau teman-temannya? tanya saya

“Trus tak bilang gini, laki-laki gak boleh dekat-dekat dengan perempuan termasuk adik, jangan masuk kamar adik. Abang udah besar jadi gak boleh pegang-pegang perempuan, adik, kawan perempuan disekolah. Karena dia masih suka serampangan, gak tahu etika suka-sukanya masuk kekamar, jadi kadang adik-adiknya takut. Dia masih kayak anak-anak mungkin maksudnya bercanda gangguin adiknya. Sementara adiknya udah mulai risih dipegang-pegang karena kan uda gadis. Trus klu di sekolah suka ngejar-ngejar cewek kalau dia uda suka kemana aja dikejar-kejar sampai anaknya takut. Jadi saya bilang abang itu laki-laki jadi gak usa kejar-kejar anak perempuan, kalau anak perempuan itu suka gak akan lari abang kejar, berarti dia gak suka sama abang. Abang santai aja. Setelah secara terus menerus saya tunggui dia di sekolah dan dirumah dikasi penjelasan akhirnya sekarang dia ngak mau lagi kejar anak perempuan lagi. Tapi sekarang dia udah mulai gak open sama anak perempuan.”

Informan 2

“Belum ada diberi sih..bu….. anak-anak sekarang dapat ilmunya belajar sendiri dari media dan dunia maya. Macam anak saya sekarang uda berani ke warnet, kalau dulu ditanya ngapain ke warnet main game, tapi kemarin ditanya ngapain ke warnet bang? Dijawabnya “ada tetek tadi di warnet ma….,”. Anak seperti “D” ini sering jadi bahan olokan anak normal, mereka banyak mengajari “D” melihat video porno dan tindakan yang

salah. Karena kemampuan Iq nya rendah sehingga mau saja kalau disuruh. Jadi saya gak usa mengajarkan dia udah tahu duluan, dan saya rasa kalau diajari malah membuat dia melakukannya. Ya untuk organ genitalianya saya ngajarinya dengan sebutan “burung”

Apakah ada ibu ajarkan cara bergaul dengan perempuan?tanya saya

“Saya cuma mengajarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Dirumah kan ada kakak perempuan, saya bilang abang sama kakak itu beda, jadi gak boleh mandi sama lagi. Dia pernah Tanya itu kok punya kakak lain sambil menunjuk punya kakaknya, kenapa kakak buang air kecil jongkok abang berdiri. Ya itulah beda laki-laki sama perempuan, kakak seperti mama abang sepeti bapak. Ya sekedar itu aja karena kalau banyak secara teori dia gak bakalan ngerti. Makanya mulai umur 4 tahun saya uda gak mandiin mereka sama lagi. “

Informan 3

“Alat genitalia khusus kemaluan luar udah sih saya kenalkan, dia udah tahu walaupun dengan bahasa sendiri kalau penis dia sebut nunuk. Terus skrotum “telur”. Tapi hanya sekedar seperti itu gak sampai fungsinya karena saya rasa dia belum bisa memahaminya. Untuk memperkenalkan alat genitalia saja kita harus praktekkan. Makanya itu ayahnya yang saya minta menjelaskan dari mulai cara BAK, BAB dan cara membersihkan organ genitalianya. Jadi mandipun saya minta ayahnya yang melakukan sambil mengajarinya. Kalau saya yang mengajarinya dia terjadi kebingungan. Sulitnya anak tunagrahita ini kalau kita jelaskan secara teoritis dia akan bingung dan tidak mengerti. Anak tunagarahita ini mencontoh kak jadi kita mengajarinya dengan praktek.”

Informan 4

“Gak sih… dia kayaknya uda tahu dengan lihat kita sehari-hari. Kebetulan kami dirumah perempuan semua, jadi kalau mandi suka bareng-bareng.

Mungkin karena bentuknya semua sama jadi dia gak pernah tanya. Karena gak pernah Tanya ya gak saya kasi tahulah.”

Informan 5

“Gak ada saya ajarin bu, karena saya pun gak paham tentang apa yang mau saya sampaikan. Paling ya saya bilang pantang dekat-dekat perempuan, saya jarang cerita-cerita sama dia. Dia orangnya tertutup, banyakan diam.”

Informan 6

“Saya beritahu dia tentang organ reproduksi seperti “vagina” untuk alat kemaluan perempuan “penis” untuk alat kemaluan laki-laki. Payudara.

Masa reproduksi yang pertama, yaitu pada saat pertama kali dia haid, saya beritahu bahwa dia sudah besar dan tidak boleh dekat-dekat dengan anak laki-laki, walaupun abang sendiri. Dia Tanya apa itu haid mama, ya itulah yang keluar darah dari kemaluan kita. Itu berarti kalau adik dekat-dekat dengan laki-laki bisa hamil.”

Apakah ibu menjelaskan bagaimana terjadi kehamilan tersebut?

“Ya karena dia pernah tanya Apa itu hamil ma?. Jadi saya jelaskan hamil itu yang besar perutnya isinya anak, kayak mama tolong orang melahirkan itu, mau adek melahirkan. Jadi kalau masuk alat kemaluan laki-laki ke kemaluan perempuan nanti kita bisa hamil.”

“Saya juga melarang dia buka internet, dia saya kasi hp tapi gak bisa koneksi internet, jadi hp itu hanya untuk dengar musik aja. Saya ajarkan dia untuk tidak dekat-dekat sama laki-laki termasuk sama abang, karena dia deket kali sama abangnya masih mau tidur-tidur sama abangnya.

Kemudian cara berpakaian juga saya atur, dia tidak boleh pake rok, kemana mana harus pake celana panjang, kalau pake rok pun dia harus pake celana panjang lagi didalam. Kita ketahui bahwa anak seperti ini kan

masih bertingkah laku suka-suka, duduk dengan sembarangan walaupun umurnya udah besar tapi pikirannya masih kanak-kanak.”

Informan 7

“Gak pernah, gak tahu saya caranya menyampaikan pada dia, dia uda tahu sendiri dari sekolah.”Ya saya cuma bilang jangan dekat laki-laki, jangan mau dipegang laki -laki nanti kamu bisa hamil.”

Ibu jelaskan gak gimana terjadinya kehamilan,Tanya saya

gak bu soalnya dia gak akan ngerti kalau belum kejadian sulit menjelaskannya sama anak seperti ini.

Dalam dokumen TESIS. Oleh ZULAIDAH MAISYARO LUBIS /IKM (Halaman 63-67)

Dokumen terkait