• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain uji Coba

Dalam dokumen BERBASIS HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN (Halaman 58-65)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Desain uji Coba

Produk modul yang disusun kemudian dilakukan validasi oleh tim ahli dan guru Biologi sebagai validator pengguna untuk mengetahui tingkat validitas produk. Pada uji coba produk validator akan diberikan angket analisis validasi yang nantinya akan menunjukkan kualitas produk. Setelah divalidasi dan dilakukan revisi sesuai penilaian validator, selanjutnya produk yang dikembangkan dilakukan uji coba kepada peserta didik untuk mengetahui kepraktisan produk yang dihasilkan dalam penelitian (lampiran 5-16).

Desain uji coba terdiri dari uji coba ahli kemudian lanjut pada uji coba lapangan:

1. Uji Coba Ahli

Pada tahap ini dilakukan uji coba dengan melibatkan para ahli yang kompeten dan profesional dibidangnya. Ahli yang melakukan uji coba produk yang dikembangkan yaitu terdiri dari dua ahli materi, dua ahli media, dan satu ahli bahasa fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KH. Achamd Shidiq Jember serta satu guru Biologi SMA Negeri 1 Dringu.

2. Uji Coba Lapangan

Pada tahap ini modul yang telah divalidasi oleh ahli akan diuji coba kepada peserta didik. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui kepraktisan produk modul yang telah dikembangkan.

43

a. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan subjek uji lapangan. Adapun kriteria untuk validator dari uji coba lapangan adalah sebagai berikut.

1) Ahli Materi

Ahli materi pembelajaran yang digunakan sebagai ahli validator materi minimal pendidikan S2. Kriteria ahli media pada penelitian dan pengembangan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dosen yang bersangkutan memahami dan menguasai tentang materi Spermatophyta untuk memberikan penilaian, kritik dan saran terhadap isi materi pada produk yang telah dikembangkan.

2) Ahli Media

Ahli media yang digunakan sebagai validator media minimal pendididkan S2. Kriteria ahli media .yaitu pernah membuat dan memahami media dan dapat menilai serta memberi umpan balik perbaikan, penilaian, kritik dan saran terhadap produk yang dikembangkan.

3) Ahli Bahasa

Ahli Bahasa yang digunakan sebagai validator bahasa minimal pendidikan S2. Kriteria ahli bahasa yaitu memiliki kompetensi di bidang ilmu bahasa untuk memeberikan kritik dan saran terhadap isi bahasa materi pada produk yang dikembangkan.

4) Guru Biologi

Kriteria guru biologi sebagai validator ahli pengguna yaitu guru Biologi yang mengajar dan menguasai materi Spermatophyta kelas X MIPA di SMA Negeri 1 Dringu.

5) Peserta Didik

Peserta didik dari kelas X MIPA SMA Negeri Dringu sebagai pengguna dari modul yang dikembangkan.

b. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1) Data kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil penilaian angket validator oleh ahli materi, ahli media, guru biologi. Data ini juga merupakan hasil dari data respon peserta didik terhadap produk yang dikembangkan (Lampiran 31-35).

2) Data kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa komentar kritik dan saran dari angket validator para ahli materi, ahli media dan guru Biologi pada produk bahan ajar yang dikembangkan (Lampiran 31-34).

c. Instrumen Pengumpulan Data 1) Pedoman Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah jenis wawancara tidak terstuktur. Pertanyaan yang diajukan

45

bersifat terbuka sehinga responden bebas untuk menjawab pertanyaan. Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada guru Biologi di SMA Negeri 1 Dringu dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan, dan kendala bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran Biologi serta wawancara pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Dringu. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2021.

2) Lembar Angket

Lembar angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket terstruktur yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Angket digunakan untuk memperoleh komentar kritik dan saran ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan guru biologi sebagai validator pengguna serta respon peserta didik. Angket pada penelitian ini disusun menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan jumlah butir pertanyaan pada angket validasi ahli materi 24 butir, ahli media 26 butir, ahli bahasa 14 butir dan guru 36 butir. Angket respon peserta didik mengunakan penilaian berupa 4 pilihan yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan jumlah pertanyaan 20 butir. Sistem penilaian dengan memberikan tanda cheklist pada jawaban pada jawaban yang akan dipilih oleh responden (Lampiran 5-16).

d. Teknik Analisis Data 1) Analisis Data Kevalidan

Analisis kevalidan produk dapat diperoleh dari analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.

a) Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kevalidan produk. Hasil validasi dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan guru Biologi kemudian dianalisis dengan perhitungan presentase kevalidan produk. Perhitungan presentase produk yaitu dengan menggunakan rumus berikut:

P

x 100%

(Wardathi dan Anangga, 2019:62) Keterangan:

P

= Presentase tiap kriteria

= Skor tiap kriteria

= Skor maksimum tiap kriteria

Hasil presentase kevalidan produk kemudian dikatagorisasikan sesuai dengan kriteria pada tabel berikut.

Kriteria kevalidan produk disajikan pada tabel 3.1 di bawah ini:

47

Tabel 3.1

Kriteria Kevalidan Produk

No Nilai Kriteria Keterangan 1. 85,01%-100,00% Sangat valid Dapat digunakan

tanpa revisi

2. 70,01%-85,00% Cukup valid Dapat digunakan namun perlu revisi 3. 50,01% - 70,00% Kurang valid Disarankan tidak

perlu digunakan karena perlu direvisi 4. 01,00%-50,00% Tidak valid Tidak boleh

dipergunakan (Akbar, 2013:41) b) Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini berupa kritik, saran, dan komentar perbaikan dari para ahli, dan guru Biologi. Kemudian hasil dari kritik dan saran digunakan sebagai perbaikan bahan ajar yang berupa modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo (lampiran 5-14).

2) Analisis Kepraktisan

a) Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis kepraktisan/respon peserta didik bertujuan untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan dapat dilihat dari hasil keterbacaan peserta didik terhadap media yang dikembangkan melalui angket respon peserta didik yang sudah diisi (Rayanto dan Sugianti 2020:37).

Data respon peserta didik yang diperoleh dari angket respon peserta didik terhadap bahan ajar dianalisis dengan rumus berikut:

V-ah

x 100%

(Akbar, 2013:83) Keterangan Rumus:

V-ah :Validasi ahli TSe :Total Skor Emperik TSh :Total skor maksimum

Hasil presentase data kepraktisan/respon peserta didik kemudian dikatagorisasikan sesuai dengan kriteria pada tabel berikut.

Kriteria nilai kepraktisan/respon peserta didik disajikan pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Nilai Kepraktisan/Respon Peserta Didik

NO Nilai Kriteria

1. 82,00% - 100,00% Sangat baik

2. 63,00 % - 81,00% Baik

3. 44,00% - 62,00% Tidak baik

4. 25,00% - 43,00% Sangat tidak baik (Antika, 2016: 496) b) Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini berupa kritik, saran dan komentar peserta didik. Hasil tersebut kemudian digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan bahan ajar modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo pada materi Plantae kelas X SMA Negeri 1 Dringu (Lampiran 30).

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Dalam dokumen BERBASIS HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN (Halaman 58-65)

Dokumen terkait