• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Tahap 2 (Pengembangan)

Dalam dokumen BERBASIS HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN (Halaman 82-113)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Penelitian Tahap 2 (Pengembangan)

B. Penelitian Tahap 2 (Pengembangan)

67

1 2 3

2 Hasil wawancara dengan peserta didk kelas X

a. Bahan ajar dan metode yang digunakan membuat peserta didik mengalami keterbatasan penggunaan bahan ajar dan kurangnya pemahaman dalam materi pembelajaran

a. Materi Plantae yang memiliki cakupan yang banyak dan terdapat nama-nama atau istilah ilmiah yang membuat peserta didik kesulitan memahami dan mengingat materi Spermatophta

a. Peserta didik menyukai bahan ajar yang berwarna dan dilengkapi ilustrasi pembelajaran, dilengkapi soal-soal latihan serta bahan ajar mandiri.

a. Dibutuhkan bahan ajar cetak modul yang berisi materi Spermatophyta untuk inovasi bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik untuk pegangan pembelajaran Spermatophyta

Berdasark

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui peserta didik lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar mandiri, bahan ajar yang digunakan terbatas mengakibatkan peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi Spermatophyta karena cakupan materi yang banyak, peserta didik sulit membedakan contoh tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), peserta didik kesulitan memahami materi dengan adanya istilah dan nama-nama ilmiah pada tumbuhan serta kurangnya ilustrasi materi yang ada pada bahan ajar yang digunakan dan warna buku yang tidak berwarna serta tidak ada pegangan bahan ajar sebagai inovasi

pembelajaran (Lampiran 35).

2) Determine Instructional Goals (Penentuan Tujuan Pembelajaran)

Hasil penentuan tujuan pembelajaran disajikan pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Analisis Tujuan Pembelajaran

E Kompetensi Dasar

(KD)

Tujuan Pembelajaran

1 2 3

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

3.7 Mengklasifikasi menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan spermatophyta.

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan.

1. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis tumbuhan Spermatophyta minimal 3 secara tepat.

2. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan ciri-ciri Spermatophyta,

Gymnospermae, dan

Angiospermae secara tepat dan benar.

3. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo peserta didik dapat menetukan klasifikasi tumbuhan Spermatophyta, secara tepat dan runtut.

4. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berintraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret

69

1 2 3

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah.

secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Probolinggo peserta didik.

dapat menjelaskan reproduksi tumbuhan Spermatophyta

pada kelompok

Gymnospermae dan

Angiospermae secara tepat dan benar.

5. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo peserta didik dapat mendeskripsikan

peranan tumbuhan

Gymnospermae, dan

Angiospermae dalam kehidupan minimal 3 dengan benar.

6. Melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL Probolinggo peserta didik dapat menyusun laporan pengamatan (tugas portofolio) tentang identifikasi tumbuhan Spermatophyta dengan benar.

3) Analyze Learner (Analisis Peserta Didik)

Hasil analisis peserta didik disajikan pada table 4.6 di bawah ini:

Table 4.6

Hasil Analisis Peserta Didik

No Aspek Penilaian Presentase

Ya Tidak

1 2 3 4

1 Apakah Anda menyukai pelajaran Biologi? 100% - 2 Apakah Anda menyukai materi Plantae? 95% 5%

3

Apakah materi Plantae menyenangkan untuk dipelajari?

75% 25%

4 Apakah materi Plantae sulit untuk dipelajari? 70% 30%

1 2 3 4 5 Apakah Anda memiliki buku pegangan

materi Plantae?

- 100%

6 Apakah Anda membutuhkan bahan ajar untuk mempelajari materi Plantae?

94% 6%

7 Apakah Anda menyukai pembelajaran mandiri?

85% 15%

8 Apakah Anda tahu bahan ajar modul? 60% 40%

9 Apakah Anda pernah menggunakan modul dalam pembelajaran Biologi?

30% 70%

10 Apakah modul tersebut membantu Anda memahami materi dengan mudah?

60% 40%

11 Apakah kegiatan atau tugas pada modul tersebut monoton sehingga membuat Anda merasa bosan?

86% 24%

12 Apakah Anda merasa kegiatan atau tugas pada modul harus dibuat bervariasi agar lebih menarik dan menyenangkan?

90% 10%

13 Apakah Anda menyukai bahan ajar yang berwarna?

94% 6%

14 Apakah Anda menyukai bahan ajar yang dilengkapi gambar yang mendukung materi pembelajaran?

98% 2%

15 Apakah Anda memiliki smartphone? 60% 40%

16 Apakah Anda memiliki laptop? - 100%

17 Apakah Anda pernah belajar materi Biologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar?

50% 50%

18 Apakah Anda menyukai materi jika memanfaatkan lingkungan sekitar?

100% - 19 Apakah Anda pernah berkunjung ke Taman

Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo?

88% 12%

20 Apakah Anda tahu, adanya tanaman yang bervariasi di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo yang dapat dijadikan sumber pembelajaran materi Plantae sub bab Spermatophyta?

- 100%

21 Apakah guru pernah memanfaatkan tanaman yang bervariasi di Taman Wisata Studi

Lingkungan (TWSL) Probolinggo yang dapat dijadikan sumber pembelajaran materi Plantae sub bab Spermatophyta?

- 100%

22 Jika dalam modul pada materi Plantae

memuat/memanfaatkan lingkungan sekitar di Taman Wisata Studi Lingkungan

85% 15%

71

1 2 3 4

(TWSL) Probolinggo, apakah Anda akan lebih bersemangat untuk mempelajari materi

Plantae?

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui hasil analisis peserta didik bahwa 95% peserta didik menyukai materi Plantae, namun sebesar 70% peserta didik masih kesulitan dalam memahami materi Plantae. Sebesar 85% peserta didik lebih menyukai pembelajaran mandiri, sebesar 100% peserta didik menyukai pembelajaran jika memanfaatkan lingkungan sekitar, sebesar 100% peserta didik tidak mengetahui tanaman yang bervariasi di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo dapat dijadikan sumber pembelajaran materi Plantae, sebesar 100% guru tidak pernah memanfaatkan tanaman yang bervariasi di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo yang dapat dijadikan sumber pembelajaran materi Plantae sub bab Spermatophyta, sebesar 94% peserta didik menyukai bahan ajar yang berwarna, sebesar 98% peserta didik menyukai bahan ajar yang dilengkapi gambar yang medukung materi pembelajaran, sebesar 85% peserta didik akan lebih bersemangat untuk mempelajari materi Plantae jika dalam modul pada materi Plantae memuat/memanfaatkan lingkungan sekitar di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo, sebesar 60% peserta didik tidak memiliki smartphone (sebagai media pembelajaran jarak jauh), sebesar 100% peserta didik tidak memiliki laptop (sebagai

media pembelajaran daring). Dengan demikian dapat diketahui bahwa peserta didik membutuhkan pembelajaran menggunakan bahan ajar mandiri pada materi Spermatophyta berbasis hasil lingkungan sekitar (Lampiran 35).

b. Design

(Tahap Perancangan )

Pada tahap ini peneliti melakukan perancangan terhadap produk yang dikembangkan dengan beberapa langkah yaitu:

1) Pemilihan Produk

Berdasarkan hasil analisis, diperlukan bahan ajar cetak untuk memfasilitasi peserta didik yang tidak memiliki media smartphone dalam menunjang pembelajaran, bahan ajar dengan dengan pembelajaran mandiri, memanfaatkan lingkungan sekitar yaitu di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo yang memiliki keanekaragamaan tumbuhan, dengan bahan ajar yang berwarna dan dilengkapi dengan ilustrasi gambar-gambar yang mendukung materi pembelajaran sebagai inovasi pembelajaran. Bahan ajar yang sesuai berdasarkan hasil analisis tersebut dipilih modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Probolinggo pada materi Plantae sub bab Spermatophyta kelas X SMA. Modul yang akan dikembangakan menggunakan Microsoft Word untuk menyusun isi materi, menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CC 2020 untuk mendesain modul.

73

2) Pemilihan Format

Pemilihan format modul disesuaikan dengan karakteristik dan kaidah penusunan modul. Modul disusun berdasarkan unsur-unsur modul. Berikut format modul secara lengakap:

a) Sampul depan b) Kata pengantar c) Petunjuk penggunaan d) Daftar isi

e) Bagian pendahuluan f) Isi materi pembelajaran g) Rangkuman

h) Evaluasi pembelajaran i) Lembar penilaian j) Glosarium k) Kunci jawaban l) Biografi penulis m) Daftar pustaka n) Sampul belakang 3) Rancangan modul

Rancangan modul dirancang berdasarkan format yang telah dipilih (Lampiran 45).

Rancangan modul yang dikembangan disajikan pada tablel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Rancangan Modul No Tampilan

Bagian Modul

Rancangan

1 2 1 3

1 Halaman sampul depan modul

75

1 2 1 3

2 Halaman kata Pengantar

3 Halaman komponen pembelajaran

1 2 1 3 4 Halaman isi

Materi

5 Halaman contoh tumbuhan Gymnospermae

77

1 2 1 3

6 Halaman contoh tumbuhan Angiospermae Kelompok Monokotil

7 Halaman contoh tumbuhan Angiospermae Kelompok dikotil

1 2 1 3 8 Halaman

Rangkuman

9 Halaman evaluasi Pembelajaran

79

1 2 1 3

10 Halaman Penilaian

11 Halaman Glosarium

1 2 1 3 12 Halaman kunci

Jawaban

13 Halaman daftar Pustaka

81

c. Development (Tahap Pengembangan)

Tahap development (pengembangan) dilakukan untuk menilai produk yang dihasilkan pada tahap perancangan. Penilaian produk ini dinilai oleh dua ahli materi, dua ahli media, satu ahli bahasa, dan satu guru biologi sebagai validator pengguna.Tahap validasi dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus 2022 sampai 4 Oktober 2022.

Rincian validator modul yang dikembangkan disajikan pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8

Validator Modul Berbasis Hasil Identifikasi Tumbuhan

No Nama Profesi Keterangan

1 Wiwin Maysyaroh, M.Si. Dosen UIN KHAS Jember

Validator I ahli materi 2 Imaniah Bazlina

Wardani, M.Si.

Dosen UIN KHAS Jember

Validator II ahli materi 3 Dr. Husni Mubarok,

S.Pd., M.Si.

Dosen UIN KHAS Jember

Validator I ahli media 4 Dr. Andi Suhardi,

ST., M.Pd.

Dosen UIN KHAS Jember

Validator II ahli media 5 Shidiq Ardianta,

S.Pd., M.Pd.

Dosen UIN KHAS Jember

Validator I ahli bahasa 6 Dra. Etik Puji

Tri Ariani, M.Pd.

Guru biologi SMA Negeri 1 Dringu

Guru biologi sebagai validator pengguna

1) Hasil Validasi Ahli Materi

Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kevalidan produk dari segi materi. Ahli materi terdiri dari dua dosen tadris Biologi UIN KHAS Jember, yaitu Ibu Wiwin Maysyaroh, M.Si., sebagai ahli materi I dan Ibu Imaniah Bazlina Wardani, M.Si., sebagai ahli materi II.

Hasil validasi ahli materi disajikan dalam tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek Persentase Rata-rata

Presentase Ahli Materi I Ahli Materi II

1 Kelaya

kan Isi

90,90% 100% 95,45%

2 Kelayakan Penyajian Materi

100% 100% 100

% 3 Sifat

Modul

100% 100% 100

% Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hasil dari kedua ahli materi pada tiap aspek antara lain aspek kelayakan isi dari ahli materi I memperoleh persentase sebesar 90,90% dan ahli materi II memperoleh persentase sebesar 100%, aspek kelayakan penyajian materi dari ahli materi I memperoleh persentase 100% dan ahli materi II memperoleh persentase 100%, aspek sifat modul dari ahli materi I memperoleh persentase 100% dan ahli materi II memperoleh persentase 100%. Rata-rata persentase yang didapat dari aspek kelayakan isi sebesar 95,45%, rata-rata dari aspek kelayakan penyajian materi sebesar 100%, rata-rata persentase yang didapat dari aspek sifat modul sebesar 100% (Lampiran 31).

Penilaian dari ahli materi tidak hanya berupa data kuantitatif, tetapi juga data kualitatif berupa komentar dan saran dari ahli materi. Komentar dan saran dapat digunakan sebagai perbaikan produk yang dikembangakan (Lampiran31).

83

Komentar dan saran disajikan pada tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10

Komentar dan Saran dari Ahli Materi Nama Ahli

Materi

Komentar dan Saran

Ahli Materi I 1. Pada hal 20: Nama spesies dicetak miring, cek juga pada deskripsi setiap spesies

2. Pada halaman 13: belum ada keterangan gambar

3. Itis 2021: Rujukan yang digunakan dalam identifikasi tidak ada dalam daftar pustaka (dalam identifikasi harus merujuk pada buku identifikasi/klasifikasi tumbuhan)

Ahli Materi II 1. Perbaiki penulisan pada metode yang digunakan

2. Pada bagian metode harus dijelaskan bagaimana cara Anda mengidentifikasi (proses memberikan nama) pada tumbuhan yang sudah ditemukan

3. Terdapat beberapa nama ilmiah yang belum sesuai. Contoh ditemukan pada spesies dengan nama lokal pakis haji, pohon damar, mohon semuanya dicek ulang.

4. Penulisan nama ilmiah dari spesies belum konsisten. Banyak ditemukan penulisan salah saat menuliskan “Klasifikasi Ilmiah”

5. Kolom perbedaan Monokotil dan Dikotil seharusnya diletakkan dibagian awal saat menjelaskan konsep tumbuhan biji tertutup sebelum deskripsi spesies.

2) Hasil Validasi Ahli Media

Validasi oleh ahli media bertujuan untuk mengetahui kevalidan produk dari segi media. Ahli media terdiri dari dua dosen UIN KHAS Jember yaitu Bapak Dr. Andi Suhardi, M.Pd.

dari dosen tadris IPA sebagai ahli media I dan Dr. Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. dari dosen tadris Biologi sebagai ahli media II.

Hasil validasi ahli media disajikan pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Validasi Ahli Media

No Aspek Presentase Rata-rata

Presentase Ahli Media I Ahli Media II

1 Ukuran Modul 100% 87,5% 93,75%

2 Desain Sampul 100% 89,28% 94,64%

3 Desain Materi 93,75% 89,58% 91,66%

4 Fungsi Modul 100% 85% 92,5%

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari kedua ahli media pada tiap aspek antara lain aspek ukuran modul dari ahli media I memperoleh persentase sebesar 100% dan ahli media II memperoleh persentase 87,5%, aspek desain sampul dari ahli media I memperoleh persentase sebesar 100% dan ahli media II memperoleh persentase sebesar 89,28%, aspek desain materi dari ahli materi I memperoleh persentase 93,75%, dan ahli materi II memperoleh persentase 89,58%, aspek fungsi modul dari ahli media I memperoleh persentase 100% dan dari ahli media II memperoleh persentase 85%. Rata-rata persentase yang didapat dari aspek ukuran modul sebesar 93,75%, rata-rata persentase yang didapat dari aspek desain sampul sebesar 94,64%, rata-rata persentase yang didapat dari aspek desain materi sebesar 91,66%, rata-rata persentase yang didapat dari aspek fungsi modul sebesar 92,5% (Lampiran 32).

Penilaian dari ahli media tidak hanya berupa data kuantitatif,

85

tetapi juga terdapat data kualitatif berupa komentar kritik dan saran dari ahli media. Komentar kritik dan saran dapat digunakan sebagai perbaikan produk (Lampiran 32).

Komentar kritik dan saran disajikan pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Komentar Kritik dan Saran Ahli Media Nama Ahli Media Komentar Kritik dan Saran

Ahli Media I 1. Font kurang besar, perlu diperbesar Ahli Media II 1. Pada hal ii disebutkan nama

validator.

2. KD pembelajaran diperbaiki.

3. Pada halaman 5 ditambah gambar peneliti ketika observasi di TWSL Probolinggo.

4. Hal 6 urutan penempatan pada kolom dirubah menjadi: Nomor, nama ilmiah, nama lokal, divisi, famili, kelas dan ordo.

5. Nama genus dan spesies pada klasifikasi tumbuhan dimiringkan.

6. Gambar tanaman yang tidak ada di TWSL Probolinggo diberi

keterangan bahwa tanaman tersebut tidak ada di TWSL Probolinggo, namun hanya untuk melengkapi materi.

7. Pada halaman 20, di atas monokotil ditambah kata kelompok, sehingga menjadi “kelompok monokotil”.

8. Contoh pada spesies monokotil diketik miring.

9. Pada hal 91 ditambah penilaian tugas portofolio.

10. Semua sumber foto dicantumkan baik dokumen pribadi atau hasil download.

3) Hasil Ahli Bahasa

Validasi ahli bahasa bertujuan untuk menilai kualitas produk dari kaidah bahasa yang digunakan. Validator bahasa yaitu dari dosen UIN KHAS Jember Bapak Shidiq Ardianta, S.Pd., M.Pd.

Hasil validasi ahli bahasa disajikan pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13

Hasil Validasi Ahli Bahasa

No Aspek Persentase

1 Lugas 100%

2 Komunikatif 100%

3 Dialogis dan Interaktif 87,5%

4 Kesesuaian dengan

Perkembangan Peserta Didik

100%

5 Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa

93,75%

6 Penggunaan Istilah 87,5%

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hasil validasi dari ahli bahasa pada tiap aspek antara lain aspek lugas memperoleh persentase 100%, aspek komunikatif memperoleh persentase 100%, aspek dialogis dan interaktif memperoleh persentase 87,5%, aspek kesesuaian dengan perkembangan peserta didik memperoleh persentase 100%, aspek kesesuaian dengan kaidah bahasa memperoleh persentase 93,75%, dan aspek penggunaan istilah memperoleh persentase 87,5% (Lampiran 33).

87

Penilaian dari ahli bahasa tidak hanya berupa data kuantitatif, tetapi juga data kualitatif berupa komentar kritik dan saran.Komentar kritik dan saran dapat digunakan sebagai perbaikan produk (Lampiran 33).

Komentar kritik dan saran ahli bahasa disajikan pada tabel 4.14 di bawah ini:

Tabel 4.14

Komentar Kritik dan Saran Ahli bahasa

Nama Ahli Bahasa Komentar Kritik dan Saran Shidiq Ardianta, M.Pd. 1. Secara umum sudah

memenuhi kaidah kebahasan

2. Penulisan innote diperbaiki

3. Cek kembali pengetikan 4. Catatan lebih dirapikan 5. Sertakan sumber 4) Hasil Validasi Guru Biologi

Hasil validasi guru biologi sebagai validator pengguna bertujuan untuk mengetahui kevalidan produk secara keseluruhan.

Validator pengguna yaitu Ibu Dra. Etik Puji Tri Iriani, M.Pd.

sebagai guru biologi kelas X SMA Negeri 1 Dringu.

Hasil validasi guru Biologi disajikan pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15

Hasil Validasi Guru Biologi

No Aspek Persentase

1 2 3

1 Aspek Kelayakan Isi 91,66%

2 Aspek Kelayakan Penyajian Materi 100%

1 2 3

3 Aspek Sifat Modul 100%

4 Aspek Fungsi Modul 90%

5 Aspek Bahasa 100%

6 Desain Sampul 100%

7 Desain Materi 100

Berdasarkan data tabel 4.15 dapat diketahui bahwa hasil validasi guru biologi pada tiap aspek antara lain aspek kelayakan isi memperoleh persentase 91,66%, aspek kelayakan penyajian materi memperoleh persentase 100%, aspek sifat modul memperoleh persentase 100%, aspek fungsi modul memperoleh persentase 100%,, aspek bahasa memperoleh persentase 100%, aspek desain modul memperoleh persentase 100%, dan aspek desainmateri memperoleh persentase 100% (Lampiran 34).

Penialian dari validator pengguna tidak hanya berupa data kuantitatif tetapi juga terdapat data kualitatif berupa komentar dan saran.Komentar dan saran dapat digunakan sebagai perbaikan produk yang dikembangkan (Lampiran 34).

Komentar dan saran guru biologidisajikan pada tebel 4.16 di bawah ini:

Tabel 4.16

Komentar dan Saran Guru Biologi Nama Guru Biologi Komentar Kritik dan Saran

1 2

Dra. Etik Puji Tri Iriani, M.Pd

1. Tampilan gambar sangat menarik, tidak menimbulkan kejenuhan pembaca.

2. Pemilihan kata yang digunakan sudah bagus dan mudah dipahami.

89

1 2

3. Penulisan nama ilmiah pada tiap spesies tumbuhan di bagian gambar sebaiknya diikuti dengan nama lokal tumbuhan untuk memudahkan peserta didik mengenal tumbuhan yang dipelajari

d. Implementation (Tahap Implementasi)

Tahap implementasi pada penelitian ini dilakukan uji coba lapangan pada produk bahan ajar modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan pada materi Spermatophyta dengan melalui tahap: uji skala kecil yang terdiri dari 10 peserta didik kelas X 1 MIPA SMA Negeri 1 Dringu kemudian uji skala besar yang terdiri dari 25 peserta didik kelas X 2 MIPA SMA Negeri 1 Dringu.

Data yang akan diperoleh pada tahap implementasi ini adalah data hasil kepraktisan produk yang dikembangkan. Hasil data kepraktisan diperoleh dari uji kelompok besar. Uji kelompok besar dilakukan setelah uji kelompok kecil, yang mana uji ini bertujuan untuk mengetahui hasil keterbacaan produk modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan di TWSL kecamatan Mayang pada materi Plantae kelas X SMA Negeri 1 Dringu Probolinggo.

Hasil respon peserta didik pada uji lapangan skala kecil disajikan pada tabel 4.17 di bawah ini:

Tabel 4.17

Hasil Respon Peserta Didik Skala Kecil

No Aspek Persentase Skor

1 Aspek Kegrafikan 86,25%

2 Aspek Penyajian Materi 85%

3 Aspek Manfaat 86,5%

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa hasil respon peserta didik pada uji skala kecil, dilihat dari aspek kegrafikan dengan persentase skor sejumlah 86,25%, aspek penyajian materi dengan persentase skor sejumlah 85%, dan aspek manfaat 86,5% (Lampiran 39).

Sedangkan hasil respon peserta didik pada uji skala besar (uji kepraktisan) disajikan pada tabel 4.18 di bawah ini:

Tabel 4.18

Hasil Respon Peserta Didik Skala Besar (Uji Kepraktisan)

No Aspek Persentase Skor

1 Aspek Kegrafikan 88,5%

2 Aspek Penyajian Materi 88,75%

3 Aspek Manfaat 87,3%

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil respon peserta didik pada uji skala besar, dilihat dari aspek kegrafikan dengan persentase skor sejumlah 88,5%, aspek penyajian materi dengan persentase skor sejumlah 88,755%, dan aspek manfaat 87,3% (Lampiran 40).

91

e. Evaluation (Tahap Evaluasi)

Pada tahap evaluasi, peneliti menggunakan evaluasi formatif.

Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan ADDIE yang digunakan untuk menyempurnakan produk. Pada tahap evaluasi formatif dilakukan dengan cara memperbaiki/merevisi bahan ajar setelah melalui tahap validasi. Revisi dilakukan berdasarkan saran perbaikan dari dosen validator ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan validator pengguna/guru biologi.

2. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjelaskan hasil data uji coba.Kesimpulan uji coba pada validasi produk perlu ditunjukkan dalam bagian akhir dari butir ini. Berikut merupakan rincian dari analisis data:

a. Analisis Hasil Uji Coba Ahli Materi

Berikut disajikan hasil validasi ahli materi pada tabel 4.19:

Tabel 4.19

Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek Persentase Skor

Rata-Rata

Kriteria

1 Kelayakan Isi 95,45% Sangat Valid

2 Kelayakan Penyajian Materi 100% Sangat Valid

3 Sifat Modul 100% Sangat Valid

Rata-rata 98,48% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahasa modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan yang dikembangkan pada aspek kelayakan isi memperoleh persentase skor rata-rata 98,48% dengan kriteria sangat valid, aspek penilaian kelayakan penyajian materi memperoleh skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid, aspek

sifat modul memperoleh persentase skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid. Kemudian hasil validasi dari validator ahli materididapatkan rata-rata sebesar 98,48% dengan kriteria sangat valid. Sehingga modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran (Lampiran 31).

b. Analisis Hasil Uji Coba Ahli Media

Berikut disajikan hasil validasi ahli media pada tabel 4.20:

Tabel 4.20

Hasil Validasi Ahli Media

No Aspek PresentaseSkor

Rata-Rata

Kriteria

1 Ukuran Modul 93,75% Sangat Valid

2 Desain Sampul 94,64% Sangat Valid

3 Desain Materi 91,66% Sangat Valid

4 Fungsi Modul 92,5% Sangat Valid

Rata-rata 93,13% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dilihat dari aspek ukuran modul memperoleh persentase skor rata-rata 93,75% dengan kriteria sangat valid, aspek desain sampul memperoleh persentase skor rata-rata 94,64% dengan kriteria sangat valid, aspek desain materi memperoleh persentase skor rata-rata 91,66% dengan kriteria sangat valid, dan aspek fungsi modul memperoleh persentase skor rata-rata 92,5% dengan kriteria sangat valid. Kemudian hasil validasi dari validator ahli media didapatkan rata-rata sebesar 93,13% dengan

93

kriteria sangat valid, sehingga modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran (Lampiran 32).

c. Analisis Hasil Uji Coba Ahli Bahasa

Berikut disajikan hasil validasi ahli bahasa pada tabel 4.21:

Tabel 4.21

Hasil Uji Coba Ahli Bahasa No Aspek Penilaian Persentase Skor

Rata-Rata

Kriteria

1 Lugas 100% Sangat Valid

2 Komunikatif 100% Sangat Valid

3 Dialogis dan Interaktif 87,5% Sangat Valid 4 Kesesuaian dengan

Perkembangan Peserta Didik

100% Sangat Valid

5 Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa

93,75% Sangat Valid

6 Penggunaan Istilah 87,5% Sangat Valid

Rata-rata 94,79% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dilihat dari aspek lugas memperoleh persentase skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid, aspek komunikatif memperoleh persentase skor rata-rata 100%

dengan kriteria sangat valid, aspek dialogis dan interaktif memperoleh persentase skor rata 87,5% dengan kriteria sangat valid, aspek kesesuaian dengan perkembangan peserta didikmemperoleh persentase skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid, aspek kesesuaian dengan kaidah bahasa memperoleh persentase skor rata 93,75% dan aspek penggunaan istilah memperoleh persentase skor

rata-rata 87,5%. Kemudian hasil validasi dari validator ahli bahasa didapatkan rata-rata sebesar 94,79%. Sehingga modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran (Lampiran 33).

d. Analisis Hasil Uji Coba Ahli Pengguna

Berikut disajikan hasil validasi ahli pengguna pada tabel 4.22:

Tabel 4.22

Hasil Uji Coba Ahli Pengguna

No Aspek Penilaian Persentase Skor

Rata-Rata

Kriteria

1 Aspek Kelayakan Isi 91,66% Sangat Valid

2 Aspek Kelayakan Penyajian Materi 100% Sangat Valid

3 Aspek Sifat Modul 100% Sangat Valid

4 Aspek Fungsi Modul 90% Sangat Valid

5 Aspek Bahasa 100% Sangat Valid

6 Desain Sampul 100% Sangat Valid

7 Desain Materi 100% Sangat Valid

Rata-rata 97,38% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa modul berbasis hasil identifikasi tumbuhan dilihat dari aspek kelayakan isi memperoleh persentase skor rata-rata 91,66% dengan kriteria sangat valid, aspek kelayakan penyajian materi memperoleh persentase skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid, aspek sifat modul memperoleh persentase skor rata-rata 90% dengan kriteria sangat valid, aspek bahasa memperoleh persentase skor rata-rata 100%

dengan kriteria sangat valid, aspek desain sampul memperoleh persentase skor rata-rata 100% dengan kriteria sangat valid, dan aspek desain materi memperoleh persentase skor rata-rata 100%

Dalam dokumen BERBASIS HASIL IDENTIFIKASI TUMBUHAN (Halaman 82-113)

Dokumen terkait