• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Strategi Keunggulan Bersaing Kacang Garing Martabe

4.2.2 Tahap Pencocokan

4.2.2.2 Matriks SWOT

Tabel 4.6

Perumusan strategi Kacang Garing Martabe dengan matriks SWOT

Unsur-unsur Internal Kacang Garing Martabe Unsur-unsur Eksternal Kacang Garing Martabe Kekuatan-kekuatan (S)  Lokasi yang strategis  Memproduksi kacang garing dengan menggongseng (menjaga keaslian kacang garing)

 Modal yang lebih besar daripada pesaing  Memiliki hak paten merek  Memiliki izin dinas kesehatan Kelemahan-Kelemahan (W) Penglolaan keuangan masih belum profesional

Belum melakukan promosi dan periklanan kepada masyarakat luas melalui internet atau media sosial

Masyarakat luas (khususnya masyarakat diluar Silangkitang) masih lebih mengenal Kacang Garing Sihobuk

Kualitas produk rendah pada hari-hari besar Peluang-peluang (O)

 Memiliki Pelanggan yang loyal

 Ketersediaan Bahan baku yang cukup

 Penggunaan Media Sosial untuk memperkenalkan produk ke masyarakat luas  Meningkatnya jumlah mahasiswa (pendatang) di lingkungan usaha  Produk tambahan dengan bahan dasar kacang garing  Layanan pembayaran menggunakan kartu kredit A STRATEGI SO  Srategi promosi  Strategi peningkatan kualitas pelayanan  Strategi inovasi produk  Strategi kemudahan pembayaran B STRATEGI WO  Strategi persediaan produk  Strategi promosi  Strategi pengelolaan keuangan  Strategi peningkatan kualitas produk  Strategi peningkatan kualitas SDM

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2015

Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis, yaitu:

a) Strategi SO (kekuatan-peluang) 1. Srategi promosi

Kacang Garing Martabe perlu melakukan strategi promosi, seperti memaksimalkan penggunaan media sosial seperti instagram, twitter, facebook, website, dan media sosial lainnya. Walaupn kacang garing merupakan ole-ole khas Tapanuli Utara, bukan berarti Kacang Garing Matabe tidak perlu melakukan promosi. Masyarakat luas khususnya masyarakat di luar Sumatera, mayoritas hanya mengenal Kacang Garing Sihobuk sebagai ole-ole yang khas dari Tapanuli Utara. Walaupun banyak pengunjung ke Kacang Garing Martabe, namun namun sering sekali konsumen menyebut kacang garing tersebt Kacang Garing Sihobuk, karena memang tidak ada perbedaan yang mencolok pada kemasan Ancaman-Ancaman (T)

 Banyaknya pesaing dalam industri yang sejenis

 Tingkat daya beli masyarakat setempat masih rendah  Pendatang Baru  Ketergantungan dengan pemasok kacang tanah  Adanya produk subsitusi C STRATEGI ST  Strategi peningkatan kualitas produk  Strategi peningkatan kualitas layanan  Strategi Inovasi produk D STRATEGI WT  Strategi Promosi  Strategi Pengelolaan keuangan  Strategi peningkatan kualitas produk  Strategi peningkatan kualitas SDM

Kacang Garing Sihobuk dan Kacang Garing Martabe. Dimana warna kemasan baik Kacang Garing Sihobuk dan Kacang Martabe adalah warna merah dan warna putih. Untuk itu, Kacang Garing Martabe masih perlu untuk melakukan promosi dengan menggunakan media sosial untuk memberitahukan masyarakan luas mengenai keberadaan Kacang Garing Martabe. Selain itu, untuk memperkenalkan Kacang Garing Martabe kepada masyarakat luas, Kacang Garing Martabe bisa memproduksi kantongan plastik sendiri (tempat membungkus belanjaan konsumen), sehingga jika konsumen membawa kacang garing tersebut ke kota tujuan mereka masing-masing, orang lain yang melihat kemasan tersebut akan penasaran dengan produk Kacang Garing Martabe. Setidaknya orang lain akan membaca merek Kacang Garing Martabe pada kemasan tersebut.

2. Strategi peningkatan kualitas pelayanan

Salah satu hal yang dapat menciptakan loyalitas pelanggan adalah layanan yang memuaskan. Untuk itu, Kacang Garing Martabe perlu menciptakan strategi peningkatan kualitas pelayanan yang dapat menciptakan kenyamanan dan kepuasan bagi pelanggan atau konsumen pada saat belanja. Jika konumen melakukan pembelian ulang terhadap produk Kacang Garing Martabe, hal tersebut akan membantu mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

3. Strategi inovasi produk

Pada mayoritas pengusaha kacang garing di Tapanuli Utara, produk yang dijual hanyalah kacang garing saja. Walaupun ada juga beberapa toko yang menyediakan produk tambahan lain seperti chitato, lays, dan lain-lain. Ada juga menyediakan kacang garing yang sudah dikelupas sehingga siap saji atau siap untuk dimakan.

Kacang Garing Martabe perlu menciptakan strategi inovasi produk, yait menciptakan produk, seperti kue-kue kering dengan dengan berbahan dasar kacang garing. Hal tersebut akan menjadi ciri khas yang membedakan Kacang Garing Martabe dengan kacang garing lainnya.

4. Strategi kemudahan pembayaran

Pada zaman sekarang ini, konsumen sudah mulai malas untuk membawa uang dengan jumlah yang banyak. Untuk itu konsumen mengharapkan dapat melakukan pembayaran dengan mudah dan tanpa harud membawa uang dalam jumlah yang banyak. Salah satu alternatif untuk memudahkan proses pembayaran adalah dengan menggunakan kartu kredit. Apalagi banyak konsumen Kacang Garing Martabe yang datang dari kota dengan menggunakan mobil pribadi, dimana diantara mereka banyak sudah memiliki kartu kredit. Dengan hal tersebut, konsumen yang berbelanja pada Kacang Garing Martabe tidak perlu takut lagi

untuk melakukan pembelanjaan dengan jumlah yang terbatas walaupun konsumen tersebut tidak membawa uang dalam jumlah yang banyak.

b) Strategi WO (kelemahan-peluang) 1. Strategi persediaan produk

Pada hari-hari besar seperti idul fitri, paskah, natal dan tahun baru, penjualan Kacang Garing Martabe mengalami peningkatan, dan pada saat tersebut Kacang Garing Martabe terkadang mengalami kewalahan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, Kacang Garing martabe perlu melakukan strategi persediaan produk, terutama menjelang hari-hari besar. Strategi tersebut juga bisa membantu Kacang Garing Martabe untuk meningkatkan kualitas produk pada hari-hari besar, sehingga mereka tidak perlu buru-buru dalam memproduksi kacang garing pada hari-hari besar. 2. Strategi promosi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa masyarakat luas belum mengetahui Kacang Garing Martabe , oleh karena itu perlu dilakukan promosi terutama promosi melalui internet dan media sosial.

3. Strategi pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan Kacang Garing Martabe belum profesional, dimana tidak ada catatan yang rapi mengenai transaksi keuangan pada usaha tersebut dan juga keuangan usaha dan keuangan

pribadi masih tercapr, sehingga sangat sulit untuk menghitung keuntungan bersih yang diperoleh Kacang Garing Martabe. Dengan adanya strategi pengelolaan keuangan, akan sangat membantu Kacang Garing Martabe untuk melihat kondisi keuangan, dan juga dapat merencanakan pengembangan usaha ke dalam bentuk usaha yang lebih besar lagi.

4. Strategi peningkatan kualitas produk

Salah satu faktor yang dapat memuaskan pelanggan adalah kualitas produk yang ditawarkan. Walaupun kualitas Kacang Garing Martabe sudah baik, mereka masih perlu meningkatkan lagi kualitasnya seperti pada hari-hari besar. Dari pengalaman pelanggan bahwa mereka pernah membeli Kacang Garing Martabe pada tahun baru 2015, dan mendapatkan kualitas produk yang kurang memuaskan karena mereka menemukan beberapa kacang yang kosong dan busuk. Untuk itu, perlu dilakukan strategi pengingkatan kualitas produk yang nantinya dapat membantu Kacang Garing Martabe dalam mengurangi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.

5. Strategi peningkatan kualitas SDM

Kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan juga kualitas produk. Untuk itu Kacang Garing Martabe perlu melakukan strategi peningkatan kualitas smber daya manusia. Hal tersebut sangat bermanfaat salah satnya

untuk memperoleh kualitas produk yang memuaskan, sehingga tidak ditemukan lagi kacang yang busuk atau kosong pada kemasan.

c) Strategi ST (kekuatan-ancaman)

1. Strategi peningkatan kualitas layanan

Sudah dijelaskan sebelumnya. Salah satu bentuk strategi peningkatan pelayanan adalah dengan memberikan senyuman yang ramah kepada konsumen muulai dari konsumen memasuki toko juga pada saat konsumen selesai melakukan pembayaran. Satu hal yang perlu ditekankan adalah selalu mengingat bahwa

“konsumen adalah raja” dan tugas pengusaha adalah melayani

konsumen tersebut dengan memberikan layanan yang terbaik. 2. Strategi peningkatan kualitas produk

Strategi ini sudah dijelaskan sebelumnya. Strategi ini akan membantu Kacang Garing Martabe untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh Kacang Garing Martabe untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal Kacang Garing Martabe.

3. Strategi Inovasi produk

Strategi ini juga sudah dijelaskan sebelumnya. Inovasi produk ini akan menciptakan keunggulan bersaing bagi Kacang Garing Martabe yang membedakannya dengan kacang garing lainnya yang berada di Silangkitang – Tapanuli Utara.

d) Strategi WT (kelemahan-ancaman)

Strategi WT menghasilkan 4 strategi, yaitu Strategi Promosi Strategi Pengelolaan keuangan, Strategi peningkatan kualitas produk dan Strategi peningkatan kualitas SDM. Dimana keempat strategi tersebut sudah dijelaskan sebelumnya. Keempat strategi tersebut dapat membantu Kacang Garing Martabe dalam mengurangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki serta mengurangi dampak ancaman yang mungkin akan muncul yang dapat menyerang Kacang Garing Martabe kapan saja.

Dokumen terkait