• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran

Dalam dokumen FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (Halaman 36-54)

Bagan 2.3 Model 4D

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media disebut “wasa’il” (ﻞءﺎﺳﻮ), yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media adalah perantara ataupun pengantar pesan pengirim ke penerima pesan (Arief S. Sadiman, 2012). Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 1997).

Media sebagai alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah dan Aswan dalam Muhson, 2013). Dalam konteks media sebagai sumber belajar, maka secara

luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran merupakan suatu perantara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan tertentu kepada siswa dalam proses belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal (Dewi et al., 2018).

National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dapat dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Usman & Asnawir, 2012). Media Pembelajaran merupakan segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis yang terdapat dalam proses pembelajaran guna membantu pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar memudahkan pencapaian suatu pembelajaran yang telah dirumuskan (Martono & Nurhayati, 2014).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada pembelajaran (Aqib, 2013). Selanjutnya, media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar pesan dari guru kepada siswa agar mempermudah penyerapan materi pembelajaran yang diajarkan (Kustandi & Sutjipto, 2013). Selain itu, media pembelajaran juga dapat membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan (Tafonao, 2018). Adapun salah satu media yang sedang berkembang saat ini yaitu media audio-visual.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu perantara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa yang bertujuan untuk mempermudah proses

pembelajaran dengan desain yang menarik untuk mengefektifkan suatu pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan yang ditata serta diciptakan oleh guru (Suryani et al., 2018). Terdapat tiga fungsi media (Gerlach & Ely, 1971) pertama, kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Kedua, kemampuan manipulatif artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan sesuai keperluan. Ketiga, kemampuan distributif artinya media mampu menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya TV, video, atau radio .

Fungsi dari media pembelajaran (Kemp dan Dayton dalam Arsyad, 2013), sebagai berikut:

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, hal ini mengakibatkan berkurangnya ragam penafsiran terhadap materi yang disampaikan;

2) Pembelajaran bisa menjadi lebih menarik, media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan siswa dapat terus terjaga dan fokus;

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan demikian akan menyebabkan siswa lebih aktif di kelas (siswa menjadi lebih partisipatif);

4) Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat;

5) Kualitas hasil pembelajran dapat ditingkatkan apabila terjadi sinergis dan adanya integrasi antara materi dan media yang akan disampaikan;

6) Pembelajaran dapat diberikan kapanpun dan dimanapun, terutama jika media yang dirancang dapat digunakan secara individu;

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses pembelajaran dapat ditingkatkan;

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, beban guru dapat sedikit dikurangi dan mengurangi kemungkinan mengulangi penjelasan yang berulang-ulang.

Dengan bantuan media pembelajaran siswa diharapkan menggunakan sebanyak mungkin alat inderanya untuk mengamati, mendengar, merasakan, meresapi, menghayati dan pada akhirnya memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar. Beberapa fungsi media (Umar, 2014) diantaranya sebagai berikut: 1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir dan mengurangi verbalisme; 2) menarik perhatian siswa; 3) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar; 4) memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri pada siswa; 5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan terutama yang terkait dengan kehidupan sehari-hari; 6) membantu perkembangan bahasa siswa; dan 7) menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Dewasa ini dengan perkembangan teknologi serta pengetahuan (Sadiman, 2012), maka media pembelajaran berfungsi sebagai berikut:

1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru;

2) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret);

3) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan);

4) Semua indera murid dapat diaktifkan;

5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar;

6) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Selain itu, terdapat juga beberapa fungsi media dalam pembelajaran antara lain: 1) penyampaian materi pelajaran dapat

disergamkan; 2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menari;

3) proses pembelajaran menjadi lebih interaktif; 4) efisiensi dalam waktu dan tenaga; 5) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa; 6) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja; 7) media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar; dan 8) merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif (Sanjaya, 2012).

Selanjutnya fungsi media diantaranya yaitu: 1) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa; 2) media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas; 3) media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa denga lingkungan; 4) media menghasilkan keseragaman pengamatan; 5) media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistik; 6) media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; dan 7) media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak (Kisworo, 2017).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran adalah: 1) sebagai alat bantu mengajar; 2) sebagai sumber belajar yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin; dan 3) dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, efektif, efisien dan menyenangkan. Sehingga peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat diperlukan mengingat guru dapat dikatan sebagai pemain yang sangat berperan dalam proses pembelajaran di kelas, yang hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media pembelajaran lebih efektif dan efisien.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Terdapat beberapa jenis media yang bisa dipergunakan atau dimanfaatkan sebagai pendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar. Para pakar pendidikan mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan tujuan dan juga karakteristiknya, dan media juga teknik yang sesuai dengan pembelajaran (Nispi Syahbani, 2013), diantaranya:

1) Media berbasis manusia, yang bertujuan mengubah sikap dan secara langsung ikut terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa sehingga mampu mempengaruhi proses belajarnya.

Contohnya seperti pengalaman langsung dari praktik thaharah, sholat, haji, dan lainnya;

2) Media berbasis cetakan, yang lebih kita kenal seperti buku, majalah, koran, jurnal, yang biasanya dikolaborasikan dengan warna, huruf dan kotak pada tulisan sehingga terlihat menarik;

3) Media berbasis visual, media ini biasanya bisa memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa, yang juga menghubungkan antara isi dengan dunia nyata.

Contohnya seperti foto, gambar atau lukisan karena media ini penyerapannya melalui pandangan;

4) Media berbasis audio-visual, media ini diaplikasikan sebagai produk dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui penglihatan dan sekaligus melalui pendengaran, contohnya seperti film, video, rekaman tape recorder dan lainnya;

5) Media berbasis komputer, media ini hanya bisa dianalisis langsung oleh penggunanya karena media ini penyajian materinya tidak berupa bentuk cetak dan visual namun berupa digital.

Media dikelompokkan (Bahri & Zain, 2012) sebagai berikut:

1) Media Auditif, media yang menekankan pada kemampuan suara seperti radio dan kaset yang dimana media ini tidak cocok untuk orang yang memiliki kekurangan dalam sistem pendengarannya;

2) Media Visual, adalah media yang menekankan pada penglihatan yang menampilkan gambar-gambar seperti foto dan lukisan;

3) Media Audio Visual, media yang menekankan pada unsur penglihatan dan pendengaran.

Lebih lanjut jenis media (Sudjana, 2012) sebagai berikut: 1) media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lainnya; 2) media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model padat, misalnya model penampang, model susun, model kerja dan sebagainya; 3) media proyeksi, seperti slide, film, penggunaan OHP (Over Head Projektor) dan lainnya; dan 4) penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Media pembelajaran dikasifikasikan menjadi beberapa bagian tergantung dari sudut mana melihatnya (Thanyaphongphat, 2019), diantaranya:

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara;

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis;

c) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi kedalam:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi, siswa mempelajari hal-hal yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus;

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dibagi kedalam:

a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi. Jenis media ini memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa;

b) Media yang diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.

Media pembelajaran dalam empat kelompok (Seels dan Richey dalam Arsyad, 2013) yaitu:

1) Media hasil teknologi cetak

Media hasil teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, dan representasi fotografis. Materi cetak dan visual merupakan pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak, contohnya buku teks, modul, majalah, hand-out, dan lain-lain.

2) Media hasil teknologi audio-visual

Media hasil teknologi audio-visual menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektrinik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Contohnya proyektor film, televisi, video dan sebagainya.

3) Media hasil teknologi berbasis komputer

Media hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer-assistedinstruction (pembelajaran dengan bantuan komputer).

4) Media hasil teknologi gabungan

Media hasil teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yang menggabungkan beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Perpaduan beberapa teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih. Contohnya: teleconference.

Media dikelompokkan ke dalam delapan jenis Kemp &

Dayton dalam (Arsyad, 2013), yaitu: 1) media cetakan; 2) media pajang; 3) overhead transparacies; 4) rekaman audiotape; 5) seri slide, dan filmstrips; 6) penyajian multi-image; 7) rekaman video dan film hidup; dan 8) komputer.

Guru harus dapat memilih jenis media pembelajran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa (Susanti & Zulfiana, 2018). Jenis-jenis media diantaranya:

1) Media Visual

Media visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pembelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera penglihatan. Jadi media visual ini tidak dapat digunakan untuk umum lebih tepatnya media ini hanya dapat digunakan dengan indera penglihatan saja. Macam-macam media visual diantaranya gambar atau foto, sketsa, poster, peta dan lain-lain.

2) Media Audio

Media audio atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau

materi pembelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera pendengaran saja, karena media ini hanya berupa suara. Contoh media audio adalah radio, piringan hitam, alat perekam pita magnetik, laboratorium bahasa.

3) Media Audio Visual

Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pembelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar. Media audio visual diam dan gerak. Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam, buku bersuara, dan halaman bersuara. Sementara untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar bersuara, dan lain sebagainya.

4) Media

Media merupakan suatu sarana atau media melalui penggunaan komputer dalam menggabungkan dan menyajikan suara, teks, animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat bernavigasi, berintegrasi, berkarya, dan berkomunikasi.

5) Media Realita

Media nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti binatang, spesimen, herbarium dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, jenis-jenis media pembelajaran bisa dikelompok berdasarkan kondisi, kemampuan, dan bahan. Media pembelajaran berdasarkan kondisi seperti media audio, media visual dan media audio visual. Media pembelajaran berdasarkan kemampuan seperti media luas, media terbatas, dan media yang hanya untuk individu. Media berdasarkan bahan seperti media elektronik dan non-elektronic.

d. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media (Susanti & Zulfiana, 2018), di antaranya:

1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.

Perlu dipahami tidak ada satupun media yang dapat dipakai cocok dengan semua tujuan. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemakaiannya.

2) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru atau sekadar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa.

3) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain.

4) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami karakteristik siswa serta prosedur penggunaan media yang dipilih.

5) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat memilih media pembelajaran (Puspitarina et al., 2019), sebagai berikut:

1) Efektivitas Media Pembelajaran

Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media pembelajaran dalam mencapai tujuan dan efektivitas untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan.

2) Taraf Berfikir Siswa

Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan dengan taraf berfikir siswa. Media pembelajaran siswa tingkat SD tidak boleh serumit media pembelajaran siswa tingkat SMP dan SMA. Media pembelajaran lebih baik menggunakan benda-benda yang bersifat konkret dibandingkan media yang bersifat abstrak.

3) Interaktivitas Media Pembelajaran

Semakin interaktif media, maka akan semakin bagus media pembelajaran tersebut karena bisa lebih mendorong siswa agar aktif dalam pembelajaran.

4) Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran

Ada beberapa media pembelajaran yang dapat mempengaruhi minat siswa lebih baik dari media pembelajaran yang lainnya.

5) Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran

Sebagus apa pun medianya tidak akan efektif bila guru tidak menguasai media tersebut, misalkan media pembelajaran berbasis komputer jika gurunya tidak menguasai pembelajaran yang berbasis komputer maka akan sia-sia.

6) Fleksibilitas Media Pembelajaran

Media yang dipilih guru harus memiliki fleksibilitas yang baik.

Fleksibilitas media pembelajaran adalah sejauh mana media pembelajaran dapat digunakan dalam berbagai situasi.

Perlu mempertimbangkan juga beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran (Williamsom et al., 2019), berikut ini:

1) Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan.

Suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.

2) Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai

dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.

3) Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunakan suatu media.

4) Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.

5) Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.

6) Penggunakan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

7) Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkretan dan keabstrakannya saja. Media yang konkret wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

Selanjutnya, (Ismaniati, 2012) mengatakan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran diantaranya: 1) harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa; 2) pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. Pemilihan media benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa; 3) tidak ada satupun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan

kelebihan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu; 4) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar; 5) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan; 6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Dalam menentukan maupun memilih media pembelajaran (Utomo et al., 2021) berpendapat harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah:

1) Efektivitas

Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan (efektivitas) dalam pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran atau pembentukan kompetensi. Pendidik harus dapat berusaha agar media pembelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan dalam pembelajaran;

2) Relevansi

Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik meteri pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang tersedia;

3) Efisiensi

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang dimaksud,

persiapan dan penggunaanya relatif memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga;

4) Dapat digunakan

Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah meningkatkan kualitas pembelajaran;

5) Kontekstual

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan sosial dan budaya dengan mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life skills.

Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan pembelajaran (Arif S Sadiman, 2012). Oleh karna itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran yang antara lain:

1) Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan;

2) Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi;

3) Guru harusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran;

4) Penggunaan media pembelajaran harus memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran dan juga merangsang siswa dalam belajar.

Berdasarkan uraian dari beberapa para ahli di atas, dapat diungkapkan bahwa prinsip pemilihan media pembelajaran akan

memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. prinsip pemilihan media pembelajaran yaitu: 1) tujuan pembelajaran; 2) bahan pembelajaran atau materi; 3) metode mengajar, tersedianya alat yang dibutuhkan atau sarana dan prasarana; 4) pribadi guru atau karakteristik pedidik; 5) karakteristik siswa (kondisi, minat, dan kemampuan siswa); dan 6) situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada intinya media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegitan pembelajaran. Hal ini disebabkan adanya keanekaragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

e. Karakteristik Media Pembelajaran

Sebagai salah satu komponen media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik yang sebaiknya diperhatikan pada diri pembelajar adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial ekonomi.

Karakteristik ini dapat digunakan untuk menuntun kita dalam memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran (Siskawati Maya, Pargiti, 2016).

Terdapat beberapa karakteristik dalam pembelajaran Vembriarto dalam (Rufii, 2015), yaitu:

1) Sebuah paket pembelajaran yang merupakan instruksi diri;

2) Pengakuan adanya perbedaan individu;

3) Berisi tujuan yang dirumuskan secara eksplisit atau jelas;

4) Berkaitan dengan adanya struktur asosiasi dan pengetahuan;

5) Menggunakan berbagai variasi pembelajaran;

6) Adanya partisipasi siswa;

7) Adanya respon siswa;

8) Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran.

Ada tiga ciri utama yang menyoroti perspektif Pedagogis dari Mobile Learning yaitu Keaslian, Kolaborasi dan Personalisasi (Schuck et al., 2017). Enam tantangan dalam mengevaluasi mobile learning: menangkap dan menganalisis pembelajaran dalam seluruh konteks, mengukur proses pembelajaran mobile dan hasil, menghormati privasi pelajar/peserta, menilai utilitas teknologi mobile dan kegunaannya, mengingat konteks organisasi dan sosial budaya yang lebih luas dari pembelajaran, dan menilai secara formalitas (Boyinbode et al., 2013).

Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi, terdapat aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran (Nurhayati, 2013), diantaranya:

1) Aspek desain pembelajaran, yang meliputi: a) kejelasan Tujuan Pembelajaran (rumusan, realistik); b) relevansi Tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum; c) cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran; d) ketepatan penggunaan strategi pembelajaran; e) interaktivitas; f) pemberian motivasi belajar; g) kontekstualitas dan aktualitas; h) kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar; i) kesesuain materi dengan tujuan pembelajaran;

j) kedalaman materi; k) kemudahan untuk dipahami; l) sistematis, alur logika jelas; m) kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan; n) konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran; o) ketepatan dan ketepatan alat evaluasi; dan p) pemberian umpan balik terhadap evaluasi.

2) Aspek Komunikasi Verbal, yang meliputi: a) komunikatif, sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran; b) kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan; c) sederhana dan memikat; d) audio (Narasi, Sound Effect, backsound, musik); e) visual (Layout Design, Typography,

warna); f) media bergerak (Animasi, Movie); dan g) layout Interactive (Ikon Navigasi).

Selanjutnya terdapat 3 (tiga) karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya (Nurhayati, 2013). Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut adalah:

1) Ciri Fiksatif

Yaitu yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

2) Ciri Manipulatif

Yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atauproses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu.

Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut.

3) Ciri Distributif:

Menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga

Dalam dokumen FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (Halaman 36-54)

Dokumen terkait