• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Transformasi Pesantren Madura

Dalam dokumen Media Lokal Kontestasi Tren Dinamika dan (Halaman 144-150)

Wajah pesantren kini sudah mulai berubah dan berkembang pesat. Kalau dulu pesantre dianggap ketinggalan zaman dan kolot, kini pesantren sama dan sejajar dengan pendidikan formal lainnya. Pesantren kini lebih mutahir dan modern, tidak hanya fasilitas dan inftrastruktur bahkan kini pendidikannya sudah terbuka dan inovatif.

Menurut Haedari (2004), isu kolaborasi sistem pendidikan dan pemanfaatan teknologi merupakan agenda besar pesantren. Berawal dari globalisasi media yang kemunculannya menyentuh hampir semua bidang kegiatan manusia sehingga menjadi kerugian yang besar manakala tidak memanfaatkan media sosial termasuk pada dunia pesantren. Pada prinsipnya bahwa media sosial telah merubah kebanyakan cara orang untuk berkomunikasi dan bersosialisasi serta menyebarkan informasi secara global.

Hubungan antara sistem pendidikan pesantren dan media menjadi sangat erat bahkan cenderung adanya konvergensi untuk suatu perubahan menuju modernisasi pendidikan. Modernisasi memberikan fasilitas yang lebih kompleks dengan tersedianya media penghubung dan menyalurkan pengetahuan tanpa di batasi oleh ruang waktu. Para pegiat pendidikanpun seharusnya bergerak menuju perubahan tersebut, sehingga proses belajar mengajar bisa dilakukan dimanapun, kapanpun serta apapun kondisinya.

Pesantren dimadura tentu tidak seperti Ohio State University yang sejak tahun 2007 telah melakukan sistem pendidikan yang mutakhir. Dibukanya beberapa akun resmi media sosial seperti facebook, flickr serta youtube channel sebagai sarana untuk memperkenalkan kampusnya kepada dunia luar serta media sosial tersebut di jadikan sebagai media untuk mempermudah mereka dalam memberikan kuliah umum kepada masyarakat secara luas.

Peran mediasosial dalam dunia pendidikan telah ditunjukkan dengan beberapa praktek-praktek aktualisasi pendidikan. Salah satunya dengan hadirnya e-learnig, e-book dan lain sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan proses belajar mengajar seseorang. Hadirnya produk-produk media sosial tersebut

bisa menjadi gambaran tentang bagaimana merumuskan pembaharuan sebuah pesantren di Madura sehingga aktivitas pembelajarannya lebih variatif dan antraktif sehingga bisa juga go public untuk menerima masukan dan keluhan dari pihak-pihak yang berkepetingan dengan pesantren yang ada.

Menghadirkan inovasi pembelajaran di pesantren madura jelas sangat dibutuhkan sehingga proses tranformasi pengetahuan dapat berjalan dengan baik yang dibingkai dalam trand yang berbeda. Salah satu contoh misalnya, sebagai lembaga pesantren seharusnya dapat memberikan ruang kepada publik untuk bisa berinteraksi baik pertanyaan, berkonsulasi, atau sekedar membutuhkan informasi seputar kegiatan pesantren dan pendidikan. Maka konstruksi yang harus dibangun adalah bahwa semua opini tersebut seharusnya dapat terrealisasi dengan menghadirkan halaman khusus seperti misalnya bertanyaustad. com, yang menyediakan halaman untuk bertanya tentang sesuatu masalah yang berhubungan dengan ilmu keislaman. Begitupun misalnya surau.com, yang memberikan fasilitas untuk membantu masyarat mendapatkan informasi seputar tempat ibadah.

Perlu kiranya untuk mengingat istilah “memulai hal baru tidak semudah mempertahankannya”. Sampai detik ini masih banyak pesantren-pesantren di Madura yang belum memulai apapun sehubungan dengan kegiatan media sosial sebagai fasilitas untuk memasarkan kegiatan kepesantrenannya. Padahal perkembangan media sosial akan terus berlanjut tanpa memperhitungkan kesiapan lembaga pendidikan seperti pesantren. Maka berikkutnya harus mempersiapkan peran yang optimal dalam upaya mengimbangi terpaaan media tersebut sebagai upaya untuk dapat mengkonverginsikan kegiatan pesantren dalam dunia virtual media sosial.

Di Madura terdapat beberapa pesantren yang sudah memulai untuk memasukkan beberapa kegiatan pesantren dalam media sosial online seperti dalam gambar dibawah ini:

alhikam.com / kab. bangkalan

bata-bata.net / kab. pamekasan

al-amien.ac.id / kab. sumenep

Beberpa pesantren diatas adalah pondok pesantren Al-Hikam yang ada di Kabupaten Bangkalan, yang kedua Pondok Pesantren Al-Ittihad Al Islami yang terletak di Kabupaten

Sampang, berikutnya Pondok Pesantren Membaul Ulum Bata-Bata yang berlokasi di Kabupaten Pamekasan dan yang terakhir Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura.

Halaman web pesantren diatas berisi tentang seputar kegiatan baik yang sudah dilakukan maupun agenda yang akan datang. Diantaranya seperti profile pesantren, lokasi pesantren, informasi kegiatan pesantren, informasi pendaftaran santri baru, opini santri, kolom alumni, dan lain sebagainya. Manfaat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi sangat efektif, mengingat media sosial online pada jaman sekarang ini telah digunakan oleh seluruh lapisan masyarkat dari berbagai latarbelakng kepentingan yang berbeda. Maka media web pesantren tersebut akan sangat membantu dan mempermudah seseorang yang memerlukan adanya informasi seputar pesantren di Madura.

Sepintas jika lihat dari aspek konten media web tersebut sangat sederhana, tetapi pengaruhnya sangat besar. Hal ini terbukti dengan adanya para santri yang tidak sedikit jumlahnya yang berasal dari luar pulau Madura yang datang untuk menimba ilmu di pesantren-pesantren Madura. Salah satu penyebabnya adalah mendapatkan informasi pesantren tersebut melalui media internet.

Kesimpulan

Pesantren merupakan lembaga yang khusus untuk mempelajari ilmu keislaman sebagai lembaga pendidikan yang memegang erat nilai etika dan penghormatan. Tujuan

utama daripada pendidikan pesantren adalah pembentukan karakter pemuda yang mandiri dan mempunyai bekal life skill hasil tranformasi pendidikan dipesantren. Namun begitu pesantren sebagai lembaga dengan sistem pendidikannya yang menganut pendekatan kalasik harus mulai mencoba untuk melakukan sesutau yang baru dengan memanfaatkan media teknologi informasi sebagai element penting guna menunjang keberlangsungan pesantren, yang berfungsi sebagai penyeimbang diantara sekian banyak perkembangan dan perubahan zaman yang mengamcam seluruh aspek kehidupan manusia. Sehingga diperlukan pemikiran yang positif konstruktif untuk menerima media baru internet menjadi sarana untuk mengenalkan agama islam secara lebih luas. Perlu adanya kepercayaan, keyakinan dan niat yang tulus untuk menggunakan sistem yang baru ditengah kebiasaan yang lama.

Dalam dokumen Media Lokal Kontestasi Tren Dinamika dan (Halaman 144-150)