• Tidak ada hasil yang ditemukan

6

6..11.. PPeennyyaalluurraannBBDDLLPPuuttaarraannPPeerrttaammaa

Langkah 1

Menyusun Dokumen Teknis Pembangunan Lingkungan (DTPL)

(1) BKM/TPK dengan difasilitasi oleh tim fasilitator menyusun DTPL secara partisipatif.

(2) PP menyiapkan DED setiap kegiatan rehab-rekon lingkungan.

(3) Untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan koordinasi lintas sektor, arahan teknis dari dinas terkait dan pekerjaan yang tidak sederhana maka DED pekerjaan tersebut harus mendapatkan ijin/persetujuan dari dinas terkait.

(4) Untuk pekerjaan-pekerjaan yang kompleks dan/atau nilai pekerjaan lebih dari Rp. 100 juta maka harus mendapatkan persetujuan NMC.

(5) Menyusun rencana kerja pelaksanaan rehab-rekon lingkungan termasuk rencana pengadaan bahan.

(6) Menyusun rencana penggunaan BDL per tahap.

(7) Mengkonsolidasi hasil pada butir (1), (2), (3) dan (4) di atas menjadi DTPL

Langkah 2

Menilai Kelayakan DTPL

(1) Setelah mendapatkan kesepakatan warga, BKM/TPK menyerahkan DTPL kepada DMC untuk dinilai kelayakannya.

(2) DMC memeriksa DTPL yang diterima dari BKM/TPK dan menandatanganinya setelah dinilai layak.

(3) Untuk DTPL dengan nilai lebih dari Rp. 250 juta sampai dengan Rp. 500 juta harus mendapatkan persetujuan NMC.

(4) DTPL yang telah disetujui oleh NMC dan/atau DMC, disampaikan kembali kepada BKM/TPK dan PJOK untuk menjadi dasar pembuatan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB).

Langkah 3

Membuka Rekening BKM/TPK

Bagi BKM/TPK yang belum memiliki rekening bank, maka diwajibkan untuk membuka rekening atas nama BKM/TPK pada bank terdekat yang akan digunakan untuk menampung dana hibah, dengan 3 spesimen penandatanganan untuk penarikan dana. Tiga spesimen tersebut merupakan unsur BKM/TPK yang disepakati oleh warga.

Langkah 4

Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)

Berdasarkan DTPL yang telah disetujui oleh NMC dan/atau DMC, selanjutnya PJOK bersama BKM/TPK menandatangani SPPB, yang antara lain memuat jumlah dana hibah BDL, nama BKM/TPK dan alamatnya, tahapan pembayaran, nomor rekening bank, hak dan kewajiban serta sanksi masing-masing pihak.

Langkah 5

Mendaftarkan BKM/TPK dan Penetapan DIPH

(1) Berdasarkan SPPB yang telah ditandatangani, BKM/TPK mendaftarkan diri sebagai penerima dana hibah kepada DMC.

(2) DMC mengirim Daftar Usulan Penerima Hibah kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kabupaten/kota untuk diteruskan kepada SNVT PBL Provinsi

(3) SNVT PBL Provinsi memeriksa kebenarannya dan kemudian menetapkan Daftar Usulan Penerima Hibah tersebut menjadi Daftar Induk Penerima Hibah (DIPH) untuk kemudian disampaikan / dikirim kepada Bank Induk Provinsi

(4) Bank Induk Provinsi mendistribusikan ”Daftar Penerima Hibah” kepada Bank Kantor Cabang (online) terdekat dengan BKM/TPK yang telah ditetapkan sebagai

Bank Koresponden Langkah 6

Pengiriman Nama dan Spesimen Tanda Tangan ke Bank Pembayar

SNVT PBL Provinsi menetapkan contoh tanda tangan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) kabupaten/kota dan DMC yang berwenang menandatangani Surat Permohonan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Pembayaran (SPB) dan mengirimkannya kepada Bank Mandiri. Apabila terjadi pergantian PPK atau team leader DMC, maka perlu dilakukan pembaharuan ketetapan nama dan tanda tangan yang ditetapkan oleh SNVT PBL Provinsi tersebut, kemudian menyerahkannya ke Bank Mandiri.

Langkah 7

Penyaluran dan Pencairan BDL

(1) Sesuai dengan termin pembayaran pada SPPB-BDL, BKM/TPK membuat ”Surat Permohonan Pembayaran” (SPP) untuk diserahkan kepada PJOK

(2) PJOK memeriksa SPP yang diterima dari BKM/TPK. Setelah dinilai memenuhi ketentuan maka PJOK menandatangani dan meneruskan SPP tersebut kepada DMC (3) DMC melakukan verifikasi SPP. Untuk SPP yang dinilai layak, oleh DMC

ditandatangani dan dikirim kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Kabupaten/Kota.

(4) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kabupaten/Kota memeriksa kebenarannya

dan kemudian menandatangani SPB untuk selanjutnya disampaikan ke Bank Mandiri Kabupaten/Kota (Bank Koresponden) untuk diproses pencairannya.

(5) Sebelum dilakukan pencairan, Bank Mandiri memverifikasi keabsahan SPB, dan apabila sudah sesuai, selanjutnya melakukan pemindahbukuan/transfer ke rekening BKM/TPK sejumlah dana sebagaimana tercantum pada SPB

(6) BKM/TPK dapat mencairkan dana dari rekening BKM/TPK secara bertahap berdasarkan rencana penggunaan dana (RPD) yang disetujui oleh fasilitator dan DMC. B Baaggaann––11 A AlluurrPPeennyyaalluurraannddaannPPeennccaaiirraannBBDDLL TIM FASILITATOR 2a DISTRIBUSI DIPH – 2e REKENING PENERIMA HIBAH REKENING INDUK PROVINSI DIRJEN CIPTA KARYA DPU BANK MANDIRI PUSAT KPN PROVINSI BANK INDONESIA KCP BANK MANDIRI BANK INDUK PROV. SATKER PROVINSI PPK KAB/KOTA KC BANK MANDIRI BANK KORESPONDEN DMC PJOK KC BANK PENERIMA HIBAH BKM / TPK SP P B SPB –3c SPP – 3a SPP YG DISETUJUI – 3b USULAN DIPH – 2b USULAN DIPH – 2c SPM LS- 1a SP2D – 1b PKS LAPORAN BULANAN DIPH – 2d KESEPAKATAN PELAKSANAAN ON LINE TRANSFER – 3e KARTU CONTOH TTD BKM DAN DMC – 1c

SPB – 3d

PEMBUKAAN REKENING – 1d PENARIKAN TUNAI

Keterangan Bagan Alir

Persiapan Penerima Bantuan Dana Lingkungan (BDL)

BDL - Fasilitator Re-Kompak membantu TPK/BKM membuat proposal berupa Dokumen Teknis Pembangunan Lingkungan (DTPL).

Persiapan Pembayaran BDL

1a. Dalam rangka pengisian ”Rekening Induk” yang akan digunakan untuk pembayaran dana hibah, maka Kepala Satker Provinsi menerbitkan SPM-Ls kepada KPPN untuk kebutuhan selama 3 (tiga) bulan

1b. KPPN menerbitkan SP2D kepada Kantor Bank Indonesia setempat untuk melakukan pembayaran atas beban Rekening Khusus kepada Rekening Induk pada BANK MANDIRI Bank Induk Provinsi

1c. Masing-masing PPK Kabupaten/Kota mengirimkan nama dan contoh tanda tangan PPK dan DMC yang berwenang menandatangani SPB kepada Bank Koresponden di wilayah masing-masing setelah sebelumnya ditetapan oleh Satker Provinsi.

1d. BKM/TPK membuka rekening tabungan atas nama BKM/TPK dengan tiga specimen tanda tangan penarik dana. Rekening dapat dibuka di KC BANK MANDIRI Koresponden, BANK MANDIRI (on-line) lain ataupun Bank lain.

Pendaftaran Penerima BDL

2a. PJOK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB-BDL) dengan BKM/TPK

2b. PJOK melalui DMC mengirim Daftar Usulan Penerima Hibah kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kabupaten/Kota

2c. PPK Kota/Kabupaten memeriksa dan kemudian meneruskan Daftar Usulan Penerima Hibah kepada Satker Provinsi

2d. Kepala Satker Provinsi menetapkan dan mengirimkan ”Daftar Penerima Hibah” kepada Bank Induk Provinsi (salah satu KC BANK MANDIRI on-line di Ibukota provinsi)

2e. Bank Induk Provinsi mendistribusikan ”Daftar Penerima Hibah” kepada KC BANK MANDIRI yang telah ditetapkan sebagai Bank Koresponden (salah satu KC BANK MANDIRI on-line di kota ybs)

Proses Pembayaran BDL

3a. Sesuai dengan termin pembayaran pada SPPB-BDL, BKM/TPK membuat ”Surat Permohonan Pembayaran” (SPP) untuk diserahkan kepada PJOK.

3b. PJOK memeriksa, menandatangani dan meneruskan SPP yang disetujui kepada DMC. 3c. DMC melakukan verifikasi dan menilai kelayakan SPP. Berdasarkan SPP yang dinilai

layak tersebut, DMC menandatangani ”Surat Perintah Bayar” (SPB) dan dikirim kepada PPK Kota/Kabupaten.

3d. PPK Kota/Kabupaten menandatangani SPB yang telah ditandatangani DMC dan Mengirimkannya kepada KC BANK MANDIRI yang menjadi Bank Koresponden.

3e. KC BANK MANDIRI Koresponden memverifikasi keabsahan SPB, dan selanjutnya melakukan pemindahbukuan/transfer ke rekening BKM/TPK sejumlah dana sebagaimana tercantum pada SPB.

3f. BKM/TPK dapat menarik dana dari rekening masing-masing sesuai kebutuhan.

6

6..22.. PPeennyyaalluurraannBBDDLL PPuuttaarraannLLaannjjuuttaann

Langkah-langkah penyaluran BDL Putaran Lanjutan adalah sebagai berikut:

Langkah 1

Evaluasi Hasil Pelaksanaan BDL Putaran Pertama

(1) DMC melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan BDL putaran pertama dengan menggunakan beberapa indikator penilaian misalnya hasil pekerjaan fisik pelaksanaan BDL putaran sebelumnya, kinerja lembaga BKM/TPK, tingkat partisipasi masyarakat, dan lain-lain (kriteria penilaian/evaluasi terdapat pada tata cara terpisah dari tata cara ini).

(2) Berdasarkan hasil evaluasi kinerja tersebut DMC menetapkan daftar desa yang layak mengajukan BDL tahap berikutnya dan menginformasikannya kepada masing-masing desa agar dapat diteruskan untuk proses pengajuan BDL putaran berikutnya.

Langkah 2

Menyusun DTPL Putaran Lanjutan

Mekanisme penyalurannya sama dengan putaran sebelumnya

Langkah 3

Menilai Kelayakan DTPL

Mekanisme penyalurannya sama dengan putaran sebelumnya

Langkah 4

Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Putaran Selanjutnya

Mekanisme penyalurannya sama dengan putaran sebelumnya

Langkah 5

Mendaftarkan BKM/TPK Untuk Penerbitan DIPH Putaran Lanjutan

Mekanisme penyalurannya sama dengan putaran sebelumnya

Langkah 6

Pengiriman Nama dan Spesimen Tanda Tangan ke Bank Pembayar

Selama tidak ada perubahan spesimen penanda tangan SPP/SPB (team leader DMC dan PPK) langkah ini tidak diperlukan untuk tahap lanjutan.

Langkah 7

Penyaluran dan Pencairan BDL Putaran Lanjutan

Mekanisme penyalurannya sama dengan putaran sebelumnya

6

6..33.. PPeerrssyyaarraattaannPPeennccaaiirraannBBDDLLPPuuttaarraannPPeerrttaammaa

Pada proses pencairan BDL Putaran Pertama harus dipenuhi dokumen-dokumen sebagai berikut:

(1) Pencairan Termin I (40%):

a. Lembar Pengendalian dan Verifikasi b. SPP/SPB

c. SPPB – BDL Pertama (termasuk lampirannya yaitu: Persyaratan Umum SPPB dan DTPL terkait yang telah disetujui oleh NMC dan/atau DMC untuk nilai BDL lebih besar dari Rp. 250 juta)

d. Berita Acara Penetapan Prioritas Usulan Kegiatan (BAPPUK) e. Berita Acara Penarikan/Penggunaan Dana (BAPPD)

f. Kwitansi Bukti Pembayaran g. Copy Buku Rekening BKM/TPK

h. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) Termin I

(2) Pencairan Termin II (60%):

a. Lembar Pengendalian dan Verifikasi b. SPP/SPB

c. Berita Acara Penarikan/Penggunaan Dana (BAPPD) d. Copy Buku Rekening BKM/TPK

e. Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin I f. Kwitansi Bukti Pembayaran

g. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) Termin II

6

6..44.. PPeerrssyyaarraattaannPPeennccaaiirraannBBDDLLPPuuttaarraannLLaannjjuuttaann

Pada proses pencairan BDL Putaran Lanjutan harus dipenuhi dokumen-dokumen sebagai berikut:

(1) Pencairan Termin I (40%):

a. Hasil Evaluasi Kinerja BKM

b. Lembar Pengendalian dan Verifikasi c. SPP/SPB

d. SPPB – BDL Putaran Lanjutan (termasuk lampirannya yaitu Persyaratan Umum SPPB dan DTPL terkait yang telah disetujui NMC dan/atau DMC untuk nilai BDL lebih besar dari Rp. 250 juta)

e. Berita Acara Penetapan Prioritas Usulan Kegiatan (BAPPUK) f. Berita Acara Penarikan/Penggunaan Dana (BAPPD)

g. Kwitansi Bukti Pembayaran h. Copy Buku Rekening BKM/TPK

i. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan putaran sebelumnya (LPD Termin I dan II) yang telah disetujui oleh DMC.

j. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) Termin I Tahap Lanjutan

(2) Pencairan Termin II (60%):

a. Lembar Pengendalian dan Verifikasi b. SPP/SPB

c. Berita Acara Penarikan/Penggunaan Dana (BAPPD) d. Copy Buku Rekening BKM/TPK

e. Kwitansi Bukti Pembayaran

f. Laporan Penggunaan Dana (LPD) Termin I Dengan Verifikasi DMC g. Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) Termin II

Dokumen terkait