• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGEMBANGKAN JARINGAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING

4.1. Strategi Member dalam Merekrut Calon Member Baru

4.1.1. Memanfaatkan Relas

Member yang telah bergabung di bisnis MLM Melia Nature Indonesia pada umumnya memanfaatkan relasi yang dimilikinya. Member mengatakan bahwa relasi yang mereka miliki merupakan salah satu potensi besar yang mereka miliki. Artinya relasi yang dimiliki member sangat membantu member untuk mengembangkan bisnis MLMnya. Khususnya untuk merekrut para calon-calon

member baru. Senada dengan apa yang dikatakan member, Agusyanto (2010: 40) juga mengatakan bahwa relasi merupakan dewa penolong bagi manusia. Agusyanto menjelaskan bahwa setiap manusia selalu menggunakan relasi yang dimilikinya untuk menolong dirinya. Para member Melia Nature Indonesia juga menggunakan relasinya untuk menolong dirinya mengembangkan bisnis MLM

yang telah ditekuninya. Member manggunakan relasinya untuk dijadikan sebagai

dowline-downlinya di dalam bisnis MLM Melia Nature Indonesia.

Member selanjutnya menjadikan relasinya itu sebagai tempat untuk mencari calon-calon member baru. Member mengatakan bahwa relasi yang telah dimilikinya itu adalah sebagai lahan bisnis yang akan segera digarafnya dan yang akan dijadikan sebagai tempat untuk merekrut calon member baru. Relasi yang dimiliki member biasanya tergantung pada latar belakang member tersebut. Berikut bebarapa jenis relasi yang dimanfaatkan member untuk merekrut calon

member baru.

a. Relasi biasa

Member yang telah memiliki relasi biasa, selalu memanfaatkannya untuk merekrut calon member baru. Menurut Ahimsa-Putra (Sarmini, 2003) relasi biasanya adalah orang-orang yang dikenal member lewat saling bertegur sapa ataupun diperkenalkan oleh orang lain.

Member selalu senantiasa bersikap ramah pada setiap orang-orang yang ada di sekitarnya. Member senantiasa membangun komunikasi dengan orang- orang di sekitarnya. Hal ini dilakukan dengan cara menegur orang yang ditemuinyi di tempat-tempat tertentu. Misalnya di dalam angkutan, di pesta, di tempat ibadah dan di tempat lainnya.

Member yang telah melakukan komunikasi seperti bertegur sapa dan sudah saling berkenalan senantiasa membicarakan berbagai hal (misalnya pekerjaan, tempat tinggal ,dll). Pada saat-saat tertentu member akan menawarkan

bisnis MLM Melia Nature pada lawan bicaranya tersebut. Ada juga member yang tidak langsung menawarkan bisnis MLM Melia Nature Indonesia, tetapi hanya meminta nomor kontak orang tersebut. Member yang sudah memiliki nomor kontak dari relasi biasanya itu akan kembali dihubungi member. Mengajaknya ke seminar ataupun memberitahukan sendiri yakni melakukan prosepek secara langsung.

Relasi biasanya yang dimiliki member juga bisa didapat karena diperkenalkan oleh temannya sendiri. Member sering kali mengatakan bahwa mereka memiliki relasi biasa kerena diperkenalkan temannya. Member

selanjutnya akan membangun komunikasi. Yakni dengan cara meminta nomor kontak orang tersebut.

Orang-orang yang sudah dimintai nomor kontak oleh member biasanya akan dijadikan member sebagai calon member ataupun sering disebut prospekan.

Member yang telah membangun komunikasi akhirnya akan menawarkan bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Bisnis biasanya akan ditawarkan lebih lanjut disaat-saat mereka melakukan janji pertemuan. Pertemuan dilakukan biasanya sesuai dengan kesepakatan antara member dengan prospekannya. Misanya seperti di Mall ataupun di cafe.

Pertemuan juga bisa dilaksanakan pada saat berlangsungnya OPP. Artinya

member mengundang propekan tersebut ke pertemuan seperti OPP. Mengundang prospekan ke pertemuan OPP lebih sering dilakukan member daripada menawarkannya secara langsung. Member mengatakan apabila kita menawarkan secara langsung, peluang lebih kecil untuk diterima oleh prospekan. Ditambah

lagi, apabila kita tidak terlalu pintar menjelaskan bisnis MLM Melia Nature, maka prospekan bisa tidak yakin. Sebaliknya jika kita mengundangnya ke pertemuan OPP, maka di sana orang tersebut bisa melihat bukti-bukti yang ada. Artinya orang tersebut tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari member, tetapi juga sudah bisa melihat bukti-bukti secara langsung di OPP. Di OPP prospekan juga nantinya bisa dikenalkan kepada member-member yang sudah sukses di bisnis MLM Melia Nature Indoensia. Bertemu dengan orang-orang yang sudah sembuh penyakitnya karena mengkomsumsi propolis.

Setiap kali ada OPP di hotel maupun OPP di stokist selalu digunakan

member untuk mengundang prospekan yang dimilikinya. Member melihat bahwa orang yang melihat secara langsung bukti yang ada akan lebih percaya jika dibandingkan hanya mendengarkan cerita. Alasan ini lah yang membuat member

selalu mengundang relasi biasanya ke OPP yang ada. Member juga mengatakan bahwa prospekan bisa lebih diyakinkan kembali oleh leader-leader yang ada di OPP. Member senantiasa meminta bantuan kepada leader untuk memberikan penjelasan lebih kepada prospekan tersebut.

Penjelasan lebih yang diberikan leader biasanya diberikan saat pertemuan seminar telah selesai. Artinya Leader akan kembali menjelasakan lebih dalam kepada para prospekan tersebut. Penjelasan lebih diberikan leader di lewat table sharing. Leader bersama dengan member dan prospekan akan bersama-sama berdiskusi. Leader akan menjelasakan kembali lebih dalam mengenai peluarng bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Khasiat-khasiat dari produk Melia Nature Indonesia. Artinya semua yang tidak dapat disampaikan di saat OPP akan

diberikan leader lewat table sharing. Ditambah lagi saat OPP berlangusung para

member dan prospekan tidak bisa mengadakan tanya jawab. Hal ini dikarenakan komunikasi yang diadakan adalah komunikasi satu arah. Artinya semua perserta hanya mendengarkan paparan yang diberikan saat persentasi dan tidak ada tanya jawab. Tanya jawab nantinya akan diadakan saat seminar telah selesai yakni di saat table sharing.

Leader mengatakan bahwa sesi tanya jawab tidak disediakan di saat OPP. Hal ini dikarenan untuk menjaga ketertiban dari para peserta seminar. Leader

mengatakan bahwa para peserta yang hadir tentunya akan memberikan pertanyaan yang sangat banyak. Pertanyaan yang banyak dari peserta tersebut sangat membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menjawabnya semua. Menjaga agar waktu persentasi bisa cepat, maka sesi tanya jawab akan dilanjutkan setelah seminar selesai. Sesi tanya jawab biasanya akan diadakan di table sharing. Table sharing akan dibagi beberapa kelompok yang masing-masing dipimpin oleh beberapa leader untuk memberikan sharing.

Di table sharing, prospekan bisa bertanya tentang apa yang ingin diketahuinya. Ditambah pertanyaan-pertanyaan yang telah muncul di dalam pikirannya saat OPP berlangsung. Semua pertanyaan yang muncul tersebut bisa ditanyakan langsung kepada leader di waktu table sharing.

Relasi biasa juga bisa didapatkan member bisa lewat produk propolis.

Member mengatakan bahwa mereka selalu membawa propolis ke mana-mana.

Member selalu meminum propolisnya di tempat-tempat yang bisa mengundang perhatian orang. Misalnya di tempat makan, maupun di tempat resepsi

pernikahan. Member bisanya meminum propolis secara langsung dengan menetesinya ke dalam mulutnya. Seperti yang diutarakan salah satu informan.

“Waktu itu saya sedang di pesawat menuju jakarta, kebetulan di samping saya ada seorang laki-laki. Kerena saat itu saya haus dan ingin minum. Melihat laki- laki di samping saya tetap diam mulai pesawat g take off. Saya pun akhirnya meneteskan propolis ke dalam botol minuman saya. Saya meminumnya sambil meletekkan botol minuman itu di depan meja di hadapan saya. Laki-laki yang ada di samping saya pun akhirnya menanyakan saya. Dia menanyakan apa yang sedang saya minum. Waktu dia menyakan saya, saya merasa sangat senang kerena strategi saya sudah berhasil. Saya memang sengaja menetesi propolis itu ke dalam botol minuman agar bisa mengundang perhatian dari laki-laki di samping saya itu. Akhirnya saya pun menceritakan panjang lebar tentang propolis. sampai akhirnya laki-laki itu tertarik untuk membeli propolis

dan mau bergabung menjadi member. Saat itu laki-laki itu memutuskan

bergabung 7 paket. Saya pun dapat 700 ribu. Ongkos pesawat saya pun akhirnya lunas terbayar bahkan saya masih mendapatkan sisanya. (Wawancara pada tanggal 1 September 2011)”

Member yang baru saja menjalin relasi dengan orang ditemuinya seringkali dijadikan sebagai prospekan (calon member baru). Bahkan melihat dari pengalaman salah satu informan di atas menunjukkan bahwa orang yang baru saja dikenal sering kali mau ikut bergabung menjadi member. Tentu saja setelah MLM Melia Nature Indonesia dan produknya selesai diterangkan oleh member.

Member mengatakan bahwa mereka lebih sering mendapatkan relasi biasa dengan orang-orang yang sedang sakit. Member senantiasa selalu ramah terhadap orang-orang yang terlihat sakit dan menunjukkan rasa empati mereka. Member

yang bertemu dengan orang sakit di tempat manapun selalu menegur orang sakti tersebut. Menayakan sakit orang tersebut lalu melanjutkan dengan percakapan- capakan biasanya. Berikut uraian salah satu pengalaman informan yang sudah beberapa kali menawari propolis kepada orang yang sakit.

“Saya sudah seringkali bertemu dengan orang-orang sakit. Baik di perjalanan seperti di angkutan, di tempat-tempat perbelanjaan seperti Mall, dan di tempat- tempat lainnya. Waktu itu saya sedang makan di sebuah rumah makan, di sana saya menemui seseorang yang kelihatannya sedang memiliki penyakit. Saya tahu dia memiliki penyakit kerena mereka sedang bercerita-cerita dengan

asam urat. Singkat cerita, saya menegur laki-laki tersebut dan duduk di sebelahnya. Penyakit asam urat yang bang? Tanya saya waktu itu. Laki-laki itu pun mengiyakannya. Dalam hati saya sangat merasa senang karena saya bisa menawarkan propolis pada laki-laki itu. Setelah berbincang-bincang lama akhirnya sayapun menceritakan khasiat dari propolis. Menunjukkan bukti-bukti orang yang sudah pernah sembuh asam uratnya karena propolis. Saya memang selalu membawa brosur bukti-bukti orang yang sudah sembuh kerena meminum propolis. Laki-laki itu pun akhirnya menanyai saya terus tentang propolis tersebut. Sampai akhirnya laki-laki itu benar-benar yakin. Akhirnya setelah laki-laki itu selesai menanyai saya. Saya pun akhirnya menawarkan kembali dan laki-laki itu memesan pada saya 1 paket propolis. saya pun meminta no kontak hpnya dan menemuinya kembali untuk menemaninya

membeli propolis ke stokist. (Wawancara pada tanggal 1 September 2011)”

Member memiliki strategi untuk mendapatkan relasi baru, di mana relasi tersebut kemudian akan dijadikan sebagai calon prospekan (calon member baru).

Member mengetahui bahwa untuk dapat memperoleh relasi, maka diperlukan sebuah strategi. Strategi yang dilakukan member seperti yang ada di atas ialah selalu ramah dan memberikan simpati pada orang-orang yang ditemuinya khususnya pada orang yang sakit. Member tahu bahwa orang akan sangat senang apabila diberikan rasa perhatian. Hal ini lah yang dimanfaatkan member segabai strategi untuk membangun sebuah relasi. Senada dengan hal itu, Carnegie (1996: 27) juga mentakan bahwa setiap orang haus akan simpat dari orang lain dan apabila anda memberikan hal tersebut maka mereka akan menyukai anda. Inilah yang dilakukan oleh para member, di mana member berusaha memberikan perhatian kepada orang lain. Member mengetahui bahwa perhatian yang diberikannya akan memberikan peluang untuk membangun sebauh relasi. Peluang tersebut muncul disaat orang yang diberikan rasa simpati tersebut merasa sangat senang karena diperhatikan. Rasa senang yang dirasakan oleh orang tersebut akhirnya memberikan peluang bagi member untuk membangun sebauh relasi

dengan orang tersebut. Relasi yang telah terbangun selanjutnya digunakan

member untuk menawarkan bisnis MLM.

b. Relasi Patron Klien

Relasi patron-klien seringkali dilakukan oleh member yang memiki latar belakang jabatan posisi tertentu dan memiliki bawahan. Seperti seseorang yang berlatar belakang manajer di suatu perusahaan. Member yang memiliki relasi patron-klien juga memanfaatkan relasi tersebut untuk merekrut calon member

baru.

Pak Eri Julma Mantan Manajer Cargo mengatakan bahwa Beliu memanfaatkan kedudukannya untuk merekrut bawahannya untuk ikut bergabung di bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Pengalaman dari Pak Eri Julma mengatakan bahwa relasi yang dimilikinya terhadap bahwannya tidak menjamin bawahanya untuk bergabung menjadi member. Beberapa bawahannya yang mau bergabung adalah orang-orang yang benar-benar ingin memperoleh penghasilan tambahan. Ditambah sudah mengetahui peluang bisnis yang diberikan oleh MLM Melia Nature.

Banyaknya relasi member yang didasarkan oleh relasi bawahannya tidak juga menjamin member tersebut dapat merekrut orang-orang bahwannya menjadi

member. Seperti yang diutarakan oleh salah satu informan mantan manejer.

“Dulu saya sewaktu di perusahaan, saya sudah menjelaskan peluang bisnis MLM Melia Nature ini kepada bawahan saya. Banyak dari antara bawahan saya menolak bisnis ini dan memberikan berbagai alasan untuk tidak ikut

coba. Saya tahu bawahan saya itu hanya takut kepada saya dan dia hanya ingin sekedar coba-coba saja. Ditambah dia merasa segan terhadap saya, sehingga dia pun bergabung. Lalu bulan-bulan berikutnya bawahan saya itu diam dan tidak menjalankan bisnisnya. Sampai akhirnya saya keluar dari perusahaan

tidak satu pun member yang saya masukkan aktif. Semuanya diam dan hanya

sebatas coba-coba. (Wawancara pada tanggal 1 September 2011)”

Relasi patron-klien yang dimiliki oleh seorang member tidak menjamin

member tersebut dapat merekrut dengan mudah bawahannya semua. Bawahan yang mau bergabung seringkali didasari atas coba-coba dan segan terhadap atasannya. Bukan karena didasari atas kemuan untuk menjalankan bisnis MLM Melia Nature tersebut.

Member mengatakan orang yang bergabung atas dasar coba-coba seringkali diam. Dengan kata lain, orang yang bergabung tersebut tidak menjalankan bisnisnya, tetapi hanya membeli produk dan mengkomsumsinya. Baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarganya.

c. Relasi Persahatan dan Kekerabatan

Relasi dalam bentuk persahabatan dan kekerabatan merupakan relasi yang selalu dimanfaatkan member untuk merekrut member baru. Para member

senantiasa merekrut anggota baru dari relasi persahabatan yang dia meliki. Mulai relasi teman SD hingga sampai teman Kuliah. Member selalu mengaktifkan kembali jaringan relasi persahabatannya melalui komunikasi. Komunikasi yang dijalin bisa melalui HP, facebook dan juga lewat reuni bersama.

Reuni merupakan ajang yang selalu dimanfaatkan member untuk merekrut para sahabat mereka. Member akan memanfaatkan kesempatan reuni untuk mengajak teman-temannya bergabung di bisnis MLM Melia Nature. Member

mengatakan bahwa jika sudah ada reuni, maka mereka sangat senang. Lewat reuni yang sedang berlangsung member bisa menawarkan bisnis sekaligus menambah teman di tempat reuni.

Member mengatakan setiap kali ada reuni member selalu mendapatkan teman baru. Yakni teman-teman dari adik kelasnya maupun teman dari kakak kelasnya. Member juga mengatakan pertemuan setelah reuni sering kali berlangsung dengan pertemuan pribadi. Artinya member kembali mengadakan janji untuk bertemu dengan temannya di hari berikutnya. Kesempatan pertemuan ini selalu dimanfaatkan member untuk merekrut calon member baru. Member juga sering mengatakan kepada temannya untuk membawa temannya yang lain saat terjadi pertemuan.Member mengatakan jika temannya membawa salah satu teman lagi. Member bisa sekaligus menawarkan bisnis MLM Melia Nature kepada mereka berdua.

Selain teman-teman yang dimiliki member, kerabat yang dimiliki member

juga dimanfaatkan untuk dapat merekrut calon member baru. Member selalu menawarkan bisnis mlm Melia Nature Indonesia kepada semua kerabat- kerabatnnya. Baik kerabat dari istri maupun suami.

Member yang memiliki marga seperti etnik batak selalu memanfaatkan jaringan kekerabatannya. Member selalu memanfaatkan marganya, marga ibunya dan juga marga istrinya (jika sudah menikah). Member selalu menghubungi semua keluarga-kelaruganya yang jauh lewat telepon. Memberitahukan pada keluarga-keluarganya tentang bisnis MLM Melia Nature Indonesia.

Member biasanya pada awalnya menghubungi keluarganya hanya sekedar menayakan kabar. Tahap selanjutnya dilakukan member setelah menanyakan kabar yakni member mulai menceritakan produk propolis. Menceritakan semua khasiat propolis kepada saudaranya. Member biasanya menceritakan khasiat propolis berdasarkan pengalamannya sendiri. Seperti mereka sudah sembuh dari penyakit luka, demam berdarah dan penyakit lainnya yang tentunya pernah diderita.

Member mengatakan apabila kita langsung menawarkan bisnisnya, maka hal itu dianggab kurang efektif. Berdasarkan dari pengalaman member, apabila langsung menceritakan hitung-hitungan bisnisnya. Keluarga atau kerabat merasa kurang yakin dan kurang percaya. Ketidakyakinan dan kekurang percayaan itu muncul karena mereka sudah memandang apriori terhadap bisnis MLM ataupun kurang tertarik dengan bisnis MLM.

Berbeda jika diawali dengan memperkenalkan produk. Keluarga biasanya akan menanggapinya dengan positif, seperti mencoba dulu produknya. Kerabat yang sudah merespon untuk mencoba produknya kemudian selanjutnya member

biasanya akan memulai menceritakan mengenai bisnisnya. Member mengatakan bahwa apabila kita belum bisa menunjukkan hasil yang kita dapatkan dari bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Memperkenalkan produk terlebih dahulu adalah pilihan awal, kemudian baru menceritakan tentang bisnisnya.

Berbeda dengan member yang sudah sukses. Mereka biasanya tidak lagi memilih untuk meceritakan produk ataupun bisnis. Mereka biasanya akan langsung menawarkan peluang bisnis MLM Melia Nature Indonesia kepada

kerabatanya. Hal ini mereka lakukan karena member tersebut telah memiliki kepercayaan untuk menawarkan bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Kerpercayaan member tersebut muncul karena member tersebut telah terbukti sukses. Yakni telah memiliki mobil baru dan sudah memiliki penghasilan jutaan rupiah perharinya.

Disamping kerabatan dekat member, member juga menggunakan relasi satu marganya yakni seperti punguan marga (perkumpulan marga). Ini biasanya dilakukan oleh member yang miliki marga seperti etnik Batak. Punguan marga, baik dari istri dan suami seringkali digunakan untuk merekrut calon member baru.

Selain perkumpulan marga, perkumpulan dalam bentuk keagaamaan juga dimanfaatkan para member. Seperti wirid bagi umat muslim dan partamiangan

bagi umat kristiani. Member mengatakan bahwa mereka juga memanfaatkan relasi mereka dari persekutuan antar umat untuk merekrut calon member baru.