• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Komunikasi Lapangan

Dalam dokumen Buku Pegangan Fasilitator (Halaman 31-37)

Setiap kali PO melakukan penjangkauan dan pendampingan, ia selalu akan bertemu dengan orang dan akan berkomunikasi dengan mereka. Keterampilan berkomunikasi menjadi syarat bagi seorang PO. Ada saatnya PO harus menjadi pendengar yang baik dengan menunjukkan empati pada klien. PO dalam menyampaikan informasi juga tidak boleh berlebihan (over acting), menghakimi atau bertindak sebagai seorang petugas medis, penegak hukum atau penyelesai semua masalah penasun. Ketika komunikasi terjadi , maka penyampai pesan dan penerima pesan akan melibatkan tiga komponen yang ada dalam dirinya, yakni perasaan, fikiran, dan cara penyampaian atau penerimaan pesan. Membangun komunikasi dilapangan juga merupakan seni (arts). Lingkungan, tempat, waktu, budaya komunitas adalah hal penting perlu diperhatikan ketika pesan disampaikan.

Untuk membangun komunikasi yang baik di Lapangan, PO bisa memulai dengan memperkenalkan diri pada penasun atau orang yang dianggap penting yang ditemui di lapangan. Identitas lembaga yang lengkap dan tujuan program yang jelas perlu dikomunikasikan dengan penasun dan orang-orang penting yang ditemui di Lapangan.Identitas diri dan Identitas lembaga yang jelas akan menambah kepercayaan Penasun terhadap PO.

Mengkomunikasikan HR dengan Penasun di lapangan akan lebih menarik jika dilengkapi dengan media KIE. PO harus memahami pesan yang ada dalam media KIE tersebut. Pemberian media KIE perlu juga diikuti dengan penjelasan yang cukup agar media tersebut efektif digunakan. Pemberian media hanya sekedar membagikan adalah contoh pemberian pesan yang tidak efektif.

Prosedur

1. Bagian I : Jelaskan Tujuan Sesi ( 5 menit)

2. Bagian II : Praktik memperkenalkan diri dan program pada penasun (30 menit) 3. Bagian III : Ice breaking (5 menit)

4. Bagian IV : Praktik membicarakan Napza, HIV/AIDS dan IMS (30 menit) 5. Bagian V : Pemahaman tentang membangun komunikasi lapangan (10) 6. Bagian VI : Penutup dan Pesan Kunci sesei ini (10)

Perlengkapan

1. Naskah perkenalan diri dan lembaga

2. Naskah berbicara tentang Napza, IMS dan HIV/AIDS

3. Slide Presentasi Membangun Komunikasi Lapangan (Presentasi_04)

Metode

1. Role Play

Tujuan :

3. Peserta memahami tujuan sesi ini dan aktifitas yang akan dilakukan selama sesi ini 4. Peserta dan Fasilitator saling mengetahui aturan main dalam sesi ini

Waktu : 5 menit Perlengkapan :

Prosedur :

4. Fasilitator membuka sesi dengan perkenalkan diri

5. Fasilitator menyampaikan garis besar sesi, dengan menyebutkan tujuan sesi, lama sesi, dan aktifitas yang akan dilakukan

6. Fasilitator mengingatkan kembali bahwa bahwa tujuan pelatihan ini adalah PO terampil melaksanakan Penjangkauan dan Pendampingan

Waktu : 30 menit

Metode : Role Play (Panduan 05_membangun Komunikasi) Perlengkapan : Naskah Perkenalan Diri pada penasun dan stake holder Prosedur :

• Fasilitator meminta peserta untuk melakukan praktik memperkenalkan diri pada Klien baru dan orang-orang yang berpengaruh pada klien

• Fasilitator meminta peserta memperkenalkan diri ke stakeholder local.

• Fasilitator meminta peserta memperkenalkan diri di depan BEM mahasiswa, organisasi kepemudaan

• Peserta lain memperhatikan dan member komentar (Luar Biasa, Bagus, atau Lumayan)

Bagian I : Jelaskan Tujuan Sesi

( 5 menit)

Bagian III : Ice breaking

(5 menit)

Perengkapan : Yel-yel lembaga/Tim PO Prosedur :

• Fasilitator meminta salah seorang peserta untuk mengenalkan lembaga meneriakan yel-yel lembaga/tim POnya.

• Peserta menirukan teriakan yel-yel lemaga/Tim PO yang diminta Fasilitor • Peserta member komentar dan member applause

Waktu : 30 Menit

Metode : Role Play (gunakan 05_panduan_membangun komunikasi) Perlengkapan :

• KIE tentang Napza, IMS , HIV/AIDS • Naskah Berbicara tentang IMS Prosedur :

• Fasilitator menjelaskan bahwa pada sesi ini para peserta akan melakukan praktik menyampaikan informasi tentang Napza, IMS, HIV/AIDS pada Penasun dan tokoh masyarakat. Peran anda dalam praktik ini akan didapat dalam naska scenario yang akan dibagikan.

• Fasilitator membagikan naska scenario yang telah disiapkan (Skenario Role Play O5_Komunikasi di Lapangan )

• Peserta mempelajari dan mempersiapkan diri untuk praktik. (beri waktu 5-10 menit) jika ada pertanyaan dari peserta fasilitator memberikan penjelasan.

• Fasilitator meminta relawan untuk tampil ke depan kelas mempraktikan scenario yang dia dapat.

• Peserta lain memberikan memperhatikan dan memberikan apresiasi terhadap peserta yang sedang memerankan berbicara depan umum

• Peserta lain bisa juga memberikan kritik dan memberikan solusi terhapad kekurangan peserta yang dikritik.

Bagian V :

Praktik membicarakan Napza, HIV/AIDS dan IMS (30 menit)

Bagian V

Membangun Komunikasi Lapangan

(10’)

Waktu : 10 menit Perlengkapan : Slide presentasi Prosedur :

• Fasilitator menayangkan slide presentasi tentang Dasar-dasar Komunikasi (gunakan slide Presentasi 05_Membangun Komunikasi_keterampilan komunikasi)

• Peserta memperhatikan slide dan memberikan feed back

Tujuan :

1. Peserta dapat memahami dasar-dasar komunikasi efektif.

2. Peserta dapat mempraktikan berkomunikai dengan Penasun dan orang-orang penting, serta pihak-pihak terkait lainya, tentang tugas PO, lembaga, tujuan program, HIV/AIDS, HR dan IMS

Waktu : 10 menit Prosedur :

1. Peserta diminta menyebutkan kembali isu penting dalam sesi ini

3. Fasilitator memberikan ringkasan dan pesan penting dalam sesi ini, yaitu: PO trampil memperkenalkan diri, memperkenalkan program, trampil menyampaikan informasi terkait HIV/AIDS dan HR dan IMS.

Dalam menyampaikan pesan jelas ringkas dan tidak over acting dan over information

4. Fasilitator menutup sesi dan mengingatkan peserta untuk sesi berikutnya.

Kelengkapan Sesi_05: Membangun Komunikasi Lapangan.

Scenario Role Play: Membangun Komunikasi Lapangan Pilihlah salah satu dari dua skenario di bawah ini untuk dipraktekkan:

1. Memperkenalkan diri dan Program pada Kelompok Penasun

Setting:

• Anda seorang PO hari ini anda akan menemui sekelompok pecandu di Wilayah jangkauan anda.

• Kelompok pecandu ini sudah berkumpul di tongkrongan yang berupa rumah kosong yang sering dijadikan tempat mereka berkumpul. Saat anda datang sudah ada 5 orang; 3 diantara mereka Penasun, seorang pacar penasun, satu orang preman lokal. Jarak beberapa meter ada 2 orang tidak dikenal, dan beberapa tukang ojek nongkrong.

Peran anda :

• adalah mempraktikan cara memperkenalkan diri dan memperkenalkan program pada mereka. Pada saat anda menjelaskan tiba-tiba ada seorang tidak dikenal datang, dan 2 orang pecandu gugup dan berusaha melarikan diri. Orang tidak dikenal tadi hanya mendekati anda dan tidak memberikan komentar apa-apa. Anda diminta memperkenalkan diri dan program pada kelompok ini dan orang tidak dikenal tadi. Selain itu anda harus menyakinkan Penasun yang gugup dan mau pergi tadi untuk tetap mendengar penjelasan anda. Sukses atau tidaknya anda memperkenalkan diri dilihat dari antusiasme kelompok tadi terhadap penjelasan anda dan membuat kesepakatan untuk bisa ketemu lagi. Tentukan tempat dan waktu pertemuan yang akan datang. Anda juga diminta pada saat membuat kesepakatan pertemuan yang akan datang mereka boleh membawa teman. • Pastikan anda telah mempersiapkan diri sebelum datang ke kelompok penasun tersebut.

Periksa ID dan perlengkapan KIE yang diperlukan apakah sudah anda bawa.

2. Memperkenalkan diri pada Stakeholder lokal (Pak Lurah)

Hari ini anda akan memperkenalkan diri dan program HR yang dilakukan oleh lembaga anda pada stakeholder lokal. Anda akan mengenalkan diri ke Lurah di wilayah kerja anda.

Setting:

Anda menemui Pak Lurah di kantornya jam 10 pagi. Lurah mempersilahkan anda duduk dan memberi waktu 10 menit untuk anda menjelaskan maksud kedatangan anda.

Anda sebagai PO akan memperkenalkan diri dan program HR di Lembaga Anda yang dijalankan di wilayah kelurahan yang menjadi wilayah kerja Pak Lurah yang anda temui. Saat anda

memperkenalkan diri pastikan bahwa anda membawa ID dan perlengkapan lapangan yang diperlukan.

Pak Lurah tidak begitu tertarik dengan program anda karena di kelurahan sudah sering sekali dilakukan program penyuluhan Narkoba. Tugas anda adalah menyakinkah Lurah bahwa Program HR yang dilakukan bukan hanya penyuluhan Narkoba.

Skenario: Bicara tentang Napza dan HIV/AIDS Pilihlah salah satu dari tiga skenario di bawah ini untuk dipraktekkan:

1. Setting tongkrongan.

Anda sebagai seorang PO hari ini akan mendatangi tongkrongan yang sering digunakan para penasun dan pecandu drug lainnya berkumpul. Tujuan anda adalah menjelaskan informasi tentang Napza. Perlengkapan anda adalah ID, Brosur Napza dan Bahan Bacaan Napza. Selain itu anda juga punya daftar alamat layanan tentang lembaga yang dapat memberikan pelayanan Rehabilitasi Napza.

2. Setting di Rumah Penasun Dampingan

Anda menemui seorang Penasun Dampingan yang berperilaku berisiko. Pada saat pertemuan sebelumnya anda mengetahui bahwa Dampingan ini adalah seksual aktif dan pernah melakukan hubungan seks baik dengan pacarnya atau dengan WPS.

Anda akan memberikan informasi tentang IMS pada dampingan dan menawarkannya alat pencegah (kondom). Dampingan bersikap tertutup dan menolak menerima kondom. Anda diminta memperagakan pemakaian kondom pada Dampingan anda. Pastikan anda membawa perlengkapan penjangkauan, termasuk kondom, alat peraga, dan juga bahan bacaan yang mendukung pekerjaan anda.

3. Setting ditempat di tongkrongan

Anda hari ini menemui Dampingan yang sudah mulai mengeluh tentang rasa sakit saat kencing. Anda akan membicarakan tentang HIV/AIDS dan mendorong dia untuk VCT. Tugas anda adalah

membicarakan tentang HIV/AIDS dan cara menularnya dan cara mengetahu seseorang terinfeksi (VCT). Anda juga menawarkan dia untuk VCT dan memberikan informasi rujukan VCT.

Dalam dokumen Buku Pegangan Fasilitator (Halaman 31-37)

Dokumen terkait