• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Dalam dokumen Buku Pegangan Fasilitator (Halaman 101-107)

Pengantar

Salah satu peran Petugas Outreach (PO) adalah menyampaikan informasi terkait kegiatan dan layanan Harm Reduction pada penasun, pasangan penasun dan masyarakat umum. Untuk itu, maka perlu bagi PO untuk memahami secara baik mengenai aspek hukum dari program harm reduction. Pekerjaan PO seringkali bersinggungan dengan permasalahan hukum yang dihadapi oleh penasun maupun keluarganya. Pada titik ini, diharapkan PO memiliki cukup pengetahuan untuk dapat memberikan saran maupun bantuan teknis kepada penasun dan keluarga.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika memiliki penggolongan penasun sesuai kepentingan hukum. Pada tatanan pelaksanaan, undang-undang ini masih harus terus disosialisasikan pada stakeholder, tentunya terutama pada pelaksana program penanggulangan narkotika, termasuk PO.

Tujuan:

• Peserta mengetahui pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Prosedur:

1. Bagian I : Penjelasan tentang Tujuan Sesi (5 menit)

2. Bagian II : Identifikasi persoalan hukum yang dihadapi program harm reduction di Indonesia (30 menit)

3. Bagian III : Identifikasi subyek dan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (60 menit)

4. Bagian V : Penutup dan Ringkasan Sesi (25 menit) Perlengkapan

• Flip chart, kertas plano, note card, spidol, papan tulis, contoh kasus, pertanyaan panduan, daftar Institut Penerima Wajib Lapor, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu, Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penempatan Korban Penyalahgunaan Narkotika di lembaga Rehabilitasi, Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 2171/ Menkes/SK/10/2011 Tentang Tata cara Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika. Metode

Tujuan:

• Peserta memahami pentingnya penguasaan informasi tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Waktu : 5 menit Prosedur :

• Fasilitator menjelaskan garis besar sesi ini dengan menyebutkan tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam sesi ini

Tujuan :

• Peserta mampu memahami berbagai aspek hukum dari program harm reduction di Indonesia • Peserta mampu mengidentifikasi berbagai persoalan hukum yang dihadapi oleh PO dari

berbagai setting di Indonesia

Waktu : 20 menit

Perlengkapan : Pertanyaan pemandu (Gunakan pertanyaan pemandu ), spidol, kertas plano, note card, papan tulis

Metode : Brain Storming Prosedur :

• Fasilitator menanyakan pengalaman dan pengetahuan PO mengenai persoalan hukum dalam program harm reduction di Indonesia (Gunakan panduan pertanyaan)

• Fasilitator meminta peserta menuliskan informasi yang dimiliki peserta pada note card, satu informasi satu note card.

• Fasilitator meminta peserta untuk menempelkan note card yang sudah diisi pada papan tulis. • Fasilitator dan peserta menganalisis informasi tersebut untuk kemudian dikelompokkan

berdasarkan aspek yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Bagian 1

Pembukaan (5’)

Bagian II

Identifikasi persoalan hukum yang dihadapi program harm

reduction di Indonesia

Tujuan

• Peserta dapat mengelompokkan subyek Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan memberikan dukungan berdasarkan undang-undang tersebut

Waktu : 35 menit

Perlengkapan : Petunjuk diskusi, kertas plano, spidol, kertas flip chat, contoh kasus Prosedur

• Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah lembaga yang ikut pelatihan

• Fasilitator meminta kelompok untuk membuat analisis sesuai contoh kasus • Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi kelompok di kelas besar. • Fasilitator memandu peserta untuk mendiskusikan hasil kerja kelompok Metode :

• Diskusi kelompok dan presentasi kelas

Tujuan :

• Memberikan ringkasan dan pesan kunci pada para peserta Waktu : 25 menit

Prosedur:

• Fasilitator menyampaikan beberapa aspek hukum dalam harm reduction (powerpoint) • Fasilitator menekankan kepada peserta bahwa PO perlu menguasai aspek hukum harm

reduction

• Fasilitator meminta beberapa orang peserta untuk menyebutkan informasi dasar apa saja yang perlu dikuasai oleh PO terkait aspek hukum harm reduction

• Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terima kasih dan menyebutkan sesi

Bagian III:

Identifikasi subyek dan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2009 tentang Narkotika (30 menit)

Bagian IV.

Kelengkapan Sesi_20 : Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2009 tentang Narkotika

Bagian II

Panduan Pertanyaan

Apakah teman-teman pernah mengahadapi atau mendengar persoalan hukum terkait kegiatan harm reduction di Indonesia?

Sebutkan beberapa contoh persoalan hukum yang pernah dihadapi atau didengar? Tuliskan pada note card dan tempelkan di papan tulis.

Bagian III

Contoh-contoh Kasus

Contoh Kasus 1

Pak Rizal baru saja mengetahui bahwa Tino, anaknya, kecanduan narkotika. Pak Rizal menemukan Tino sedang memakai putau di kamar tidurnya. Tidak ditemukan stok putau pada penguasaan Tino. Pak Rizal tinggal di daerah Kelapa Gading, Jakarta. Pak Rizal tidak tahu harus berbuat apa.

Analisislah contoh tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 1. Saran Anda, ke mana Pak Rizal harus pergi?

2. Apakah Pak Rizal harus melapor ke polisi? 3. Apa saja konsekuensinya jika Pak Rizal melapor?

Contoh Kasus 2

Dokter Bram adalah seorang dokter di RS. RA Kartini, Jepara, Jawa Tengah. Suatu hari datang pasien bersama orang tuanya. Pasien tersebut bermaksud mencari pengobatan atas kecanduan anaknya terhadap narkotika.

Analisislah contoh tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apakah dr. Bram harus melaporkan bahwa anak tersebut menggunakan narkotika? Apa konsekuensinya?

2. Jika harus melapor, ke mana dokter Bram harus melaporkan? Bagaimana prosedur pelaporan tersebut?

Contoh Kasus 3

Dimas adalah seorang tersangka kasus pencurian sepeda motor di Jakarta. Pada keterangannya, Dimas menyatakan bahwa dirinya mencuri sepeda motor karena terdesak kecanduannya untuk membeli putau.

Analisislah contoh tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana hukuman yang seharusnya diterima oleh Dimas?

Lampiran:

Evaluasi Penampilan Fasilitator Sesi

Kelas :_______________ Sesi :_________________ Fasilitator: ______________ Tanggal : ______________

Aspek Penilaian Bagus Cukup Perlu

Perbaikan

Tidak bisa digunakan 1. DIpersiapkan dengan baik dan materi disusun

dengan baik

2. Dilakukan dengan urutan yang mudah diikuti 3. Dijelaskan tujuan kegiatan atau diskusi dan

harapan terhadap sesi ini pada saat pembukaan sesi

4. Semua kegiatan bisa dilakukan sesuai dengan rencana sesi

5. Selalu ditanya apakah partisipan bisa memahami apa yang sedang dibicarakan

6. Menggunakan contoh untuk menjelaskan sebuah pengertian atau istilah

7. Selalu bertanya untuk merangsang diskusi/pertanyaan dari peserta 8. Selalu berfokus pada tugas fasilitator 9. Penggunaan waktu yang tepat

10. Menggunakan bantuan visual untuk menjelaskan 11. Secara efektif memanfaatkan gerak tubuh 12. Selalu melakukan kontak mata dengan

partisipan

13. Selalu menjawab pertanyaan atau komentar dari partisipan

14. Ada diskusi atau role play untuk memperjelas materi

15. Mengajak partisipan untuk membagi pengalaman yang pernah dilakukan dalam kaitannya dengan topic sesi

Evaluasi Kepuasan Peserta

Instruksi: Untuk menentukan apakah sesi ini bisa menjawab kebutuhan anda, maka silakan anda berikan penilaian yang jujur atas sesi yang baru saja anda selesaikan. Silakan lingkari angka yang menujukkan penilaian ini (5 sangat bagus – 1 Sangat kurang). Di sediakan pola beberapa baris di bagian akhir dari lembar evaluasi ini, jika anda menginginkan komentar lain.

1. Kejelasan Tujuan Sesi: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

2. Ketrampilan Membawakan Sesi: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

3. Kesesuain topik dengan kegiatan peserta: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

4. Kejelasan dalam memberikan informasi: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

5. Kedalaman sesi: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

6. Kualitas alat bantu visual : Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1

7. Rata-rata nilai sesi ini: Bagus Rata-Rata Kurang

5 4 3 2 1 Komentar: ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________

Dalam dokumen Buku Pegangan Fasilitator (Halaman 101-107)

Dokumen terkait