• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Harga Diri

9. Memelihara Harga Diri

Ubaydillah50 menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang dapat dilakukan agar harga diri atau kehormatan diri seseorang dapat terpelihara dengan baik diantaranya :

1) Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, artinya menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.

2) Menerima diri apa adanya, artinya menyadari dan menerima apa adanya dengan mensyukuri keadaan yang ada pada diri sendiri walau dalam keadaan apapun juga dengan menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna.

3) Memanfaatkan kelebihan, artinya menyadari bahwa semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangan yang beragam bentuknya.

10. Kajian yang Relevan

1) Penelitian terkait tentang efikasi diri antara lain penelitian yang dilakukan oleh Nining Dewi Ratih dengan judul Hubungan antara Harga Diri (Self Esteem) dengan Keterampilan Interpersonal Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan

50 Ubaydillah,AN. 2007. Berapakah harga diri anda ? www. e psikologi. com. diunduh tanggal 13 Mai 2020.

pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian korelasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara self esteem dengan keterampilan interpersonal dimana nilai koefisien korelasi rxy hitung > tabel (5%) atau 0,505 > 0,242. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara harga diri (self esteem) dengan keterampilan interpersonal siswa kelas X SMA Negeri 3 Kediri tahun pelajaran 2016/2017 dapat diterima kebenarannya, dan dapat disimpulkan bahwa semakin rendah self esteem yang dimiliki oleh siswa, maka akan semakin rendah pula keterampilan interpersonal yang dimilikinya.51

2) Penelitian terkait tentang efikasi diri antara lain penelitian yang dilakukan oleh Lukman Yusuf1), Chandra Bagus R2) denga judul Harga Diri pada Remaja Menengah Putri di SMA Negri 15 Kota Semarang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode stratified random sampling terhadap 170 responden dan menggunakan analisa chi-square. Hasil dari penelitian diketahui bahwa sebanyak 113 responden (66,9%) memiliki harga diri tinggi dan 57 responden (33,1) memiliki harga diri rendah. Bagi remaja putri yang ingin melakukan diet harus

51 Nining Dewi Ratih,“Hubungan antara Harga Diri (Self Esteem) dengan Keterampilan Interpersonal“ , Universitas Nusantara PGRI Kediri ,vol 12.1.01.01.0149

memperhatikan asupan gizi, kesehatan dan perawat dapat berperan sebagai edukator dan konselor.52

3) Penelitian terkait tentang efikasi diri antara lain penelitian yang dilakukan oleh Kumala Ayu Wardani(1), Iswinarti(1), Diah Karmiyati(1) Dengan judul Peran Efikasi Diri dalam Memediasi Hubungan antasra Keterlibatan Orang Tua dan Motivasi Berprestasi. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri berperan signifikan dalam memediasi hubungan antara keterlibatan orang tua dan motivasi berprestasi.53

Berdasarkan penelitian relevan yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti ingin mengembangkan penelitian baru untuk melihat hubungan antara efikasi dengan harga diri siswa. Peneliti ingin melihat bagaimana dan seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap harga diri siswa. Jenis penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling terhadap 39 siswa.

11. Hipotesis

Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi

52 Lukman Yusuf, Chandra Bagus R2,”Harga Diri Pada Remaja Menengah Putri Di SMA Negri 15 Kota Semarang”, Jurnal Nursing Studies, Vol 01, 01, 2012, Hal 225.

53 Kumala Ayu Wardani(1), Iswinarti(1), Diah Karmiyati(1),“Peran Efikasi Diri Dalam Memediasi Hubungan Antara Keterlibatan Orang Tua dan Motivasi Berprestasi”, Mediapsi,Vol. 5, No.

2, 2019, Hal 74

12. Kerangka Konseptual

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Dengan rancangan penelitian korelasional yang bermaksud untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan fungsional yang berdasarkan teori dan logika berfikir dapat diterima, sehingga korelasi yang dimaksud bukan hanya menghubungkan dua data yang tidak memiliki makna. Korelasi mengacu pada kecenderungan bahwa adanya variasi suatu variabel tertentu, dengan demikian dalam rancangan penelitian korelasional peneliti melibatkan paling tidak dua variabel.

Menurut Arikunto penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi54.

Penelitian korelasional hanya mampu mengungkapkan kekuatan hubungan antar variabel, yang ditandai oleh koefisien korelasi artinya, hanya mampu mengungkapkan bentuk hubungan positif atau negatif dengan indeks

54 Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

diterminasi, dan tidak mengungkapkan saling hubungan yang bersifat kausal seperti dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental.

B. Lokasi penelitian

Penulis melakukan penelitian ini di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kasih Bundo Bukittinggi. Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena pada PKBM Kasih Bundo Bukittinggi terdapat siswa yang suka merendahkan kemampuan pengembangan dirinya, Siswa mudah menyerah saat mengerjakan tugas sehingga ia kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, Siswa kurang memiliki motivasi untuk berprestasi sehingga ia kurang memiliki kekuatan dalam menghadapi tugas, siswa suka meragukan kemampuan dirinya, Siswa suka merendahkan dan mengkritisi diri sendiri, Siswa merasa minder saat diminta untuk menampilkan suatu bakat atau kemampuan sehingga ia tidak mengetahui potensi apa saja yang dimiliki.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono55 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

55 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan;Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), Hal. 124

1. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbul atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Efiksi Diri (X).

2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Diri (Y).

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi 56

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ketika menarik populasi peneliti mengambil objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

Mardalis juga menyebutkan popuasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan data atau sekumpulan kasus yang memerlukan syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.57 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa paket B kelas 1 dan 2 yang ada di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi

56 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan;Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Hal. 177

57 Mardalis, Metodologi Suatu Pendekatan Proporsional, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Hal. 22

Tabel 3.1 Jumlah Populasi No Siswa PKBM Kasih

Bundo Paket B

Jumlah Siswa

1 Kelas 1 20 Orang

2 Kelas 2 17 Orang

Jumlah 37 Orng

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto58 sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti, untuk menentukan besar sampel apabila subjek kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil total sampling, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, jika populasi lebih dari 100 orang maka sampel dapat diambil 10-15% atau 10-30%.

Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik total Sampling dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengambil sampel secara keseluruhan yaitu sebanyak 37 orang.

E. Alat Pengumpulan Data

58 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Pt Rineka Cipta, 2015) Hal . 107

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument berupa angket yang diberikan kepada siswa PKBM Kasih Bundo. Menurut Wayan Nurkancana.59 angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu-individu yang diberikan daftar pertanyaan tersebut untuk memberikan jawaban secara tertulis pula. Melalui format google form yang sudah disiapkan, responden tinggal memberi tanda check list (√) pada item jawaban yang telah disediakan. Angket ini disusun berdasarkan kisi-kisi dan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan responden.

Angket disusun berdasarkan skala likert,60 Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Angket dirumuskan berdasarkan variabel dan sub variabel yang dijabarkan menjadi beberapa indikator kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun instrument yang berupa pertanyaaan ataupun pernyataan.

Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, angket tertutup adalah angket yang jawabannya telah penulis siapkan sedangkan respondennya hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai pada alternatif jawaban yang sudah penulis sediakan. Menurut Wayan Nurkancana61 angket

59 Ibid 47

60 Sugiyono, metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D, bandung :Alfabeta, 2017, Hal 93

61 Wayan Nurkancana, Pemahaman Individu, (Jakarta: Usaha Nasional, 1993), Hal. 45

tertutup adalah apabila pertanyaan-pertanyaan yang diajukan telah disediakan sejumlah alternativ jawaban dan responden tingggal memilih salah satu alternativ jawaban yang telah disediakaan tersebut.

Dapat dipahami bahwa pada angket tertutup responden hanya memilih salah satu alternati jawaban yang telah disediakan penulis, namun kelemahannya adalah responden terikat dengan jawaban yang ada, sehingga tidak memungkinkan adanya pilihan jawaban yang lain.

Tabel 3.2 Skor Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor

Positif

Skor Negatif

1 Selalu (SL) 5 1

2 Sering (S) 4 2

3 Kadang-Kadang (KK) 3 3

4 Jarang (J) 2 4

5 Tidak Pernah 1 5

F. Metode Analisis Instrumen 1. Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan instrumen itu untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur.62 Validitas melihat seberapa

62 Febri Endra Pengantar Metodologi Penelitian,(Taman Sidoarjo, Zifatama Jawara,2017) h.132

jauh instrumen itu benar-benar mengukur apa yang telah diukur. Angket dinyatakan valid jika telah dilakukan uji validitas. Dalam hal ini penulis menggunakan dua uji validitas yaitu uji validitas isi dan empiris.

Validitas isi merupakan uji validitas yang mengutamakan isi, dimana beberapa ahli akan menilai sejauh mana pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut telah atau belum dapat mempresentasikan semua komponen-komponen variabel penelitian63

Validitas empiris diperoleh dengan membandingkan alat pengumpul data yang hendak diukur validitasnya dengan keadaan nyata sebagai kriterium yang harus menunjukkan kecocokkan secara sempurna.64

Ahli yang penulis temui untuk uji validasi adalah dosen bimbingan dan konseling yaitu Bapak Dodi pasila M.A (V1), bapak Ahmad Masrur Firosad, M.Pd (V2) serta bapak Arjoni,M.Pd (V3).

Tabel 3.3 Hasil Validasi Skala

Aspek Penilaian

No Aspek Penilaian Validator Keterangan V1 V2 V3

1 Aspek Penunjuk

63 I Ketut Swarjana, Statistik Kesehatan, ( Yogyakarta, C.V Andi OFFSET, 2016) h. 39

64 Amiruddin, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta:penerbit para ilmu,2016) h. 216

a. Petunjuk dinyatakan dengan jelas 3 3 3

b. indikator validasi angket mudah dipahami 3 2 2 c. masing-masing indikator dapat

dibedakan dengan jelas

2 2 2

2 Aspek Isi

a. Indikator yang diamati sudah mencakup semua aspek hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

2 2 3

b. Kebenaran isi Validasi Angket 3 2 2

3 Aspek Bahasa

a. kalimat yang digunakan berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar

3 3 2

b. menggunakan kalimat yang mudah dipahami

2 2 3

Setelah dilakukan validitas isi, selanjutnya dilaksanakan validitas empiris yaitu dengan melakukan uji coba kepada selain sampel penelitian yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Dalam hal ini penulis berikan kepada siswa PKBM paket B kelas 3

Untuk menganalisa terhadap butir-butir pernyataan penelitian memanfaatkan teknik analisa product moment correlation dengan

memperhatikan korelasi antara skor butir dan skor total.65 Untuk melaksanakan uji validitas empiris peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0. Setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai Rhitung apabila Rhitung ≥ Rtabel maka skala dikatakan valid.

Dari hasil uji coba instrumen efikasi diri terdapat 29 item pernyataan yang tidak valid dan 16 pernyataan valid dari 45 item pernyataan, pada variabel harga diri ada 15 item yang tidak valid dan 32 item pernyataan valid dari 47 item pernyataan. Dengan demikian item yang valid layak digunakan untuk penelitian sedangkan item yang tidak valid tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi syarat. Jadi pada penelitian ini item yang layak digunakan adalah 16 item untuk efikasi diri dan 32 item untuk harga diri. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Instrumen

Variabel Keterangan Nomor Item Jumlah

Efikasi Diri

Tidak valid 1,3,4,8,15,17,18,24,28,35,36,37,39,41,42, 15

65 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,( Padang:

UNP Press, 2013).hlm 234

Total 47 2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrument penelitian terhadap individu yang sama dan diberikan dalam waktu yang berbeda. Uji realibitas untuk mengetahui apakah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya.

Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah stabil dari waktu ke waktu. 66

Untuk mencari atau menentukan tingkat reliabel dari seluruh alat ukur instrumen penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach:

𝑟�� = � 𝑘

𝑘 − 1� �1 −∑𝜎𝑏 𝜎𝑡 � 𝑟�� :koefisien reliabilitas instrumen 𝑘 :banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎𝑏 :jumlah varian butir

𝜎𝑡 :varian total antara 0,80 sampai dengan 1,0 = sangat tinggi.

Menurut wiratna sujarweni dianggap reliabilitas apabila nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.6. 67 Agar mendapatkan hasil analisis yang tepat dan akurat serta menghindari kemungkinan resiko kesalahan yang

66 Sugiyono. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan R & D. (Bandung:

Alfabeta. 2010). h.228

67 Sujarweni Wirata. Metodologi Penelitian. yogyakarta. : Pustaka Pelajar 2015.

lebih tinggi dengan perhitungan manual maka penulis dalam hal pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6.

Tabel 3.5

Reabilitas Instrumen Efikasi Diri Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.928 45

Tabel 3.6

Reabilitas Instrumen Harga Diri Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 47

Dari tabel reliabilitas statistics di atas dapat dijelaskan bahwa cronbach’s alpha pada variabel efikasi diri sebesar 0.928 dan cronbach’s alpha pada variabel harga diri sebesar 0.844 Untuk menentukan apakah skala penelitian reliabel atau tidak, maka cronbach,s alpha harus lebih dari 0,6 jika dilihat cronbach,s alpha dari efikasi diri adalah 0.928 maka dikatakan realibel, begitu juga dengan cronbach,s alpha harga diri yaitu sebesar 0.844 maka dinyatakan realibel.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan berhasil dikumpulkan oleh penulis kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah dibawah ini:

1. Editing, merupakan penulis memeriksa jawaban yang diberikan responden sehingga mendapatkan pedoman yang jelas tentang data tersebut.

2. Coding, merupakan mengklasifikasikan jawaban responden ke dalam kelas-kelas dengan cara memberi tanda atau kode pada masig-masing jawaban.68

3. Skoring, iyalah memberi skor terhadap setiap data dalam pemberian skor digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor.

4. Tabulasi, iyalah memasukan data ke dalam tabel.69

5. Pengolahan data, teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik statistik sederhana dengan mencari skor mean, standar devisasi, range, skor minimum dan skor maxsimum dengan rumus :

a. Mean : M = FX N

68 Amir Hadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Hal. 144

69 Ibid, h. 148

Keterangan : M = Mean

FX = jumlah responden yang memilih (frekuensi) X nilai tengah pada setiap interval

N = Jumlah responden b. Range : ST - SR

5 Keterangan : ST = skor tertinggi SR = skor terendah

c. Menghitung frekuensi (F) dari setiap item d. Menentukan skor dengan menggunakan rumus

Skor Perolehan

Skor Ideal . 100%

Setelah data diolah menggunakan rumus statistik sederhana, kemudian kedua variabel data di klasifikasikan kedalam kategori interpretasi skala, sebagai berikut :

Tabel 3.7

Pedoman Interpretasi skala

Kategori Presentase

Sangat Tinggi 81% - 100%

Tinggi 61% - 80%

Sedang 41% - 60%

Rendah 21% - 40%

Sangat Rendah 0% - 20%

e. Interval data : ST-SR

K Keterangan : ST: skor tertinggi ST: skor terendah K: kelas kategori

f. Standar Deviasi : SD = √∑𝑓𝑥2

N Keterangan :

SD : Standar deviasi

 fx : jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing

masing skor dengan deviasi skor yang telah dikodratkan

N : sumber of cases

Setelah data diolah menggunakan rumus statistis sederhana, kemudian data variable efikasi dan harga diri diklasifikasikan ke dalam kategori interpretasi skala

6. Prasyarat Uji Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal, uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji asumsi bahwa distribusi data sampel mendekati atau membentuk distribusi normal. 70

Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan program SPSS.

b. Uji linieritas

Menurut Siregar menjelaskan bahwa sebelum uji korelasi atau regresi sebaliknya dilakukan dulu uji linearitacps untuk memastikan apakah derajat hubungannya linear atau kuadrat (pangkat dua), apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linear.71 Uji linearitas penulis lakukan dengan menggunakan SPSS dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi kurang dari 0,005.

c. Uji korelasi

70 Syofyan Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Bumi Aksara.

2014) h. 153.

71 Syofyan Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Bumi Aksara.

2014) h. 178.

Uji korelasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan atau kekuatan asosiasi linear antara dua variabel72. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan linear antara efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo.

d. Pengujian Hipotesis

Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel, maka langkah selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment.

Adapun rumus product moment correlation yang digunakan adalah :

Rxy = �∑���(∑�)(∑�)

�(�∑��(∑�))(�∑��(∑�))

Keterangan :

N : Jumlah responden

Rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y X : Skor mentah variabel X

Y : Skor mentah variabel Y

∑XY :Jumlah hasil penelitian tiap skor asli variabel X dan Y

∑X : Jumlah variabel X

∑Y : Jumlah variabel Y

72 Erwan Agus Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2017) h.185

Setelah melakukan perhitungan rumus di atas, maka selajutnya melakukan interpretasi dengan menggunakan tabel “r” product moment dengan langkah:

a) Jika nilai rhitung > rtabel maka Ha diterima H0 ditolak, artinya terdapat hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi

b) Jika nilai rhitung < rtabel maka H0 diterima Ha ditolak, maka tidak terdapat hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

Menginterpretasikan dengan tabel “r” product moment sebagai berikut73

0.01-0.199 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah

atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan Y)

0.20-0.399 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0.40-0.599 Antara variabelX dan Y memang terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

73Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012 ) hlm 255

0.60-0.799 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0.80-1.00 Antara variabel X dan Y memang terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

e. Kemudian melakukan uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel efikasi diri mempengaruhi variabel harga diri.

Untuk menentukan koefisien determinasi antar variabel dilakukan dengan menggunakan rumus :

D= (rxy)2 X 100 %

atau R = (rxy)2 X 100 % Keterangan :

D/R = koefisien determinasi

r2 = koefisien determinasi product moment kuadrat 100 konstanta

f. Kemudian melakukan interpretasi dengan melihat tabel koefisien korelasi (r) Pearson dengan menggunakan rumus

Df = N – nr Keterangan :

Df = ketetapan nilai dengan melihat tabel “r”

N = jumlah individu

Nr = jumlah variabel yang dikorelasikan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian diperoleh berdasarkan pengumpulan data dari instrument berupa pemberian skor. Hal ini meliputi variabel-variabel penelitian yaitu hubungan antara efikasi diri dengan harga diri yang mencakup mean, variance, standar deviasi, rentang skor (range), skor minimum, dan skor maxsimum.

Adapun perolehan data variabel penelitian dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perolehan data variabel penelitian

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor data variabel Efikasi Diri pada bagian mean 44.84, median 45.00 std deviasi 2.882 variance 8.306,

Efikasi Diri Harga Diri

N 37 37

Valid Missing 0 0

Mean 44.84 48.32

Median 45.00 49.00

Std. Deviation 2.882 2.688

Variance 8.306 7.225

Range 10 11

Minimum 40 42

Maximum 50 53

range 10, minimum 40, dan maximum 50. Selanjutnya skor data pada variabel harga diri pada bagian mean 48.32, std deviasi 2.688 variance, 7.225 range, 11 minimum 42 dan maximum 53.

Kemudian untuk mengetahui deskripsi mengenai hubungan antara efikasi diri dengan harga diri maka peneliti menggunakan skala likert yang disusun lansung oleh penulis dan dibagikan kepada sampel peneliti yaitu siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi sebanyak 37. Untuk memperoleh rincian dengan jelas maka peneliti jabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 08 Desember 2020 sebagai berikut :

1. Efikasi Diri

Data tentang efikasi diri penulis kumpulkan dengan menggunakan instrumen efikasi diri dengan alternatif jawaban tidak pernah (TP), jarang (J), kadang-kadang (KK), sering (S), selalu (SL), untuk skor dari masing-masing jawaban yang positif maka diberi alternatif jawaban seperti tidak pernah (TP) 5, jarang (J) 4, kadang-kadang (KK) 3, sering (S) 2, selalu (SL) 1. Dan jika jawaban negatif maka akan diberi skor sebagai berikut: Selalu (SL) 5, Sering (S) 4, Kadang-kadang (KK) 3, Jarang (J) 2, dan Tidak pernah (TP) 1.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang rinci tentang efikasi diri siswa dapat diketahui bahwa jumlah skor untuk keseluruhan siswa adalah skor tertinggi yang diperoleh 50 dan skor terendah 40. Berikut efikasi diri siswa PKBM Kasih Bundo.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Efikasi Diri Siswa PKBM Kasih Bundo

( N

= 1 3 )

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efikasi siswa PKBM Kasih Bundo yaitu 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sangat tinggi, 12 orang dengan persentase 32,4%

menyatakan efikasi diri berada pada kategori tinggi, 13 orang dengan persentase 35,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sedang, 8 orang dengan persentase 21,6 % menyatakan rendah dan 1 orang dengan persentase 2,7 dengan kategori sangat rendah. Untuk lebih jelasnya efikasi siswa PKBM Kasih Bundo maka dapat dilihat dari grafik dibawah ini

Interval Frequensi Persen Kategori

40 – 41 1 2.7 Sangat Rendah

42 – 43 8 21.6 Rendah

44 – 45 13 35.1 Sedang

46 – 48 12 32.4 Tinggi

49 – 50 3 8.1 sangat tinggi

Total 37 100.0

Grafik 4.1

Distribusi grafik Efikasi Diri Siswa PKBM Kasih Bundo (N=13)

Distribusi grafik Efikasi Diri Siswa PKBM Kasih Bundo (N=13)

Dokumen terkait