• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan berhasil dikumpulkan oleh penulis kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah dibawah ini:

1. Editing, merupakan penulis memeriksa jawaban yang diberikan responden sehingga mendapatkan pedoman yang jelas tentang data tersebut.

2. Coding, merupakan mengklasifikasikan jawaban responden ke dalam kelas-kelas dengan cara memberi tanda atau kode pada masig-masing jawaban.68

3. Skoring, iyalah memberi skor terhadap setiap data dalam pemberian skor digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor.

4. Tabulasi, iyalah memasukan data ke dalam tabel.69

5. Pengolahan data, teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik statistik sederhana dengan mencari skor mean, standar devisasi, range, skor minimum dan skor maxsimum dengan rumus :

a. Mean : M = FX N

68 Amir Hadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), Hal. 144

69 Ibid, h. 148

Keterangan : M = Mean

FX = jumlah responden yang memilih (frekuensi) X nilai tengah pada setiap interval

N = Jumlah responden b. Range : ST - SR

5 Keterangan : ST = skor tertinggi SR = skor terendah

c. Menghitung frekuensi (F) dari setiap item d. Menentukan skor dengan menggunakan rumus

Skor Perolehan

Skor Ideal . 100%

Setelah data diolah menggunakan rumus statistik sederhana, kemudian kedua variabel data di klasifikasikan kedalam kategori interpretasi skala, sebagai berikut :

Tabel 3.7

Pedoman Interpretasi skala

Kategori Presentase

Sangat Tinggi 81% - 100%

Tinggi 61% - 80%

Sedang 41% - 60%

Rendah 21% - 40%

Sangat Rendah 0% - 20%

e. Interval data : ST-SR

K Keterangan : ST: skor tertinggi ST: skor terendah K: kelas kategori

f. Standar Deviasi : SD = √∑𝑓𝑥2

N Keterangan :

SD : Standar deviasi

 fx : jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing

masing skor dengan deviasi skor yang telah dikodratkan

N : sumber of cases

Setelah data diolah menggunakan rumus statistis sederhana, kemudian data variable efikasi dan harga diri diklasifikasikan ke dalam kategori interpretasi skala

6. Prasyarat Uji Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal, uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji asumsi bahwa distribusi data sampel mendekati atau membentuk distribusi normal. 70

Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan program SPSS.

b. Uji linieritas

Menurut Siregar menjelaskan bahwa sebelum uji korelasi atau regresi sebaliknya dilakukan dulu uji linearitacps untuk memastikan apakah derajat hubungannya linear atau kuadrat (pangkat dua), apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linear.71 Uji linearitas penulis lakukan dengan menggunakan SPSS dengan menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi kurang dari 0,005.

c. Uji korelasi

70 Syofyan Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Bumi Aksara.

2014) h. 153.

71 Syofyan Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Bumi Aksara.

2014) h. 178.

Uji korelasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan atau kekuatan asosiasi linear antara dua variabel72. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan linear antara efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo.

d. Pengujian Hipotesis

Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel, maka langkah selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment.

Adapun rumus product moment correlation yang digunakan adalah :

Rxy = �∑���(∑�)(∑�)

�(�∑��(∑�))(�∑��(∑�))

Keterangan :

N : Jumlah responden

Rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y X : Skor mentah variabel X

Y : Skor mentah variabel Y

∑XY :Jumlah hasil penelitian tiap skor asli variabel X dan Y

∑X : Jumlah variabel X

∑Y : Jumlah variabel Y

72 Erwan Agus Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2017) h.185

Setelah melakukan perhitungan rumus di atas, maka selajutnya melakukan interpretasi dengan menggunakan tabel “r” product moment dengan langkah:

a) Jika nilai rhitung > rtabel maka Ha diterima H0 ditolak, artinya terdapat hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi

b) Jika nilai rhitung < rtabel maka H0 diterima Ha ditolak, maka tidak terdapat hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

Menginterpretasikan dengan tabel “r” product moment sebagai berikut73

0.01-0.199 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah

atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan Y)

0.20-0.399 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0.40-0.599 Antara variabelX dan Y memang terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

73Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012 ) hlm 255

0.60-0.799 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0.80-1.00 Antara variabel X dan Y memang terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

e. Kemudian melakukan uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel efikasi diri mempengaruhi variabel harga diri.

Untuk menentukan koefisien determinasi antar variabel dilakukan dengan menggunakan rumus :

D= (rxy)2 X 100 %

atau R = (rxy)2 X 100 % Keterangan :

D/R = koefisien determinasi

r2 = koefisien determinasi product moment kuadrat 100 konstanta

f. Kemudian melakukan interpretasi dengan melihat tabel koefisien korelasi (r) Pearson dengan menggunakan rumus

Df = N – nr Keterangan :

Df = ketetapan nilai dengan melihat tabel “r”

N = jumlah individu

Nr = jumlah variabel yang dikorelasikan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian diperoleh berdasarkan pengumpulan data dari instrument berupa pemberian skor. Hal ini meliputi variabel-variabel penelitian yaitu hubungan antara efikasi diri dengan harga diri yang mencakup mean, variance, standar deviasi, rentang skor (range), skor minimum, dan skor maxsimum.

Adapun perolehan data variabel penelitian dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perolehan data variabel penelitian

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor data variabel Efikasi Diri pada bagian mean 44.84, median 45.00 std deviasi 2.882 variance 8.306,

Efikasi Diri Harga Diri

N 37 37

Valid Missing 0 0

Mean 44.84 48.32

Median 45.00 49.00

Std. Deviation 2.882 2.688

Variance 8.306 7.225

Range 10 11

Minimum 40 42

Maximum 50 53

range 10, minimum 40, dan maximum 50. Selanjutnya skor data pada variabel harga diri pada bagian mean 48.32, std deviasi 2.688 variance, 7.225 range, 11 minimum 42 dan maximum 53.

Kemudian untuk mengetahui deskripsi mengenai hubungan antara efikasi diri dengan harga diri maka peneliti menggunakan skala likert yang disusun lansung oleh penulis dan dibagikan kepada sampel peneliti yaitu siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi sebanyak 37. Untuk memperoleh rincian dengan jelas maka peneliti jabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 08 Desember 2020 sebagai berikut :

1. Efikasi Diri

Data tentang efikasi diri penulis kumpulkan dengan menggunakan instrumen efikasi diri dengan alternatif jawaban tidak pernah (TP), jarang (J), kadang-kadang (KK), sering (S), selalu (SL), untuk skor dari masing-masing jawaban yang positif maka diberi alternatif jawaban seperti tidak pernah (TP) 5, jarang (J) 4, kadang-kadang (KK) 3, sering (S) 2, selalu (SL) 1. Dan jika jawaban negatif maka akan diberi skor sebagai berikut: Selalu (SL) 5, Sering (S) 4, Kadang-kadang (KK) 3, Jarang (J) 2, dan Tidak pernah (TP) 1.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang rinci tentang efikasi diri siswa dapat diketahui bahwa jumlah skor untuk keseluruhan siswa adalah skor tertinggi yang diperoleh 50 dan skor terendah 40. Berikut efikasi diri siswa PKBM Kasih Bundo.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Efikasi Diri Siswa PKBM Kasih Bundo

( N

= 1 3 )

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efikasi siswa PKBM Kasih Bundo yaitu 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sangat tinggi, 12 orang dengan persentase 32,4%

menyatakan efikasi diri berada pada kategori tinggi, 13 orang dengan persentase 35,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sedang, 8 orang dengan persentase 21,6 % menyatakan rendah dan 1 orang dengan persentase 2,7 dengan kategori sangat rendah. Untuk lebih jelasnya efikasi siswa PKBM Kasih Bundo maka dapat dilihat dari grafik dibawah ini

Interval Frequensi Persen Kategori

40 – 41 1 2.7 Sangat Rendah

42 – 43 8 21.6 Rendah

44 – 45 13 35.1 Sedang

46 – 48 12 32.4 Tinggi

49 – 50 3 8.1 sangat tinggi

Total 37 100.0

Grafik 4.1

Distribusi grafik Efikasi Diri Siswa PKBM Kasih Bundo (N=13)

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efikasi siswa PKBM Kasih Bundo yaitu 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sangat tinggi, 12 orang dengan persentase 32,4 % menyatakan efikasi berada pada kategori tinggi, 13 orang dengan persentase 35,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sedang, 8 orang dengan persentase 21,6 % menyatakan rendah dan 1 orang dengan persentase 2,7 dengan kategori sangat rendah.

2. Harga Diri

Data tentang harga diri penulis kumpulkan dengan menggunakan instrumen harga diri dengan alternatif jawaban tidak pernah (TP), jarang (J), kadang-kadang (KK), sering (S), selalu (SL), untuk skor dari masing-masing

0

jawaban yang positif maka diberi angka alternatif jawaban seperti tidak pernah (TP) 5, jarang (J) 4, kadang-kadang (KK) 3, sering (S) 2, selalu (SL) 1.

jika jawaban negatif maka akan diberi skor sebagai berikut: Selalu (SL) 5, Sering (S) 4, Kadang-kadang (KK) 3, Jarang (J) 2, dan Tidak pernah (TP) 1.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang rinci berkenaan dengan harga diri maka penulis sajikan tabel distribusi frekuensi harga diri dengan skor maksimal 53 dan skor minimal 42. Berikut tabel frekuensi harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Harga Diri Siswa PKBM Kasih Bundo (N=32)

Interval Frequensi Persen Kategori

42 – 43 3 8.1 sangat rendah

44 – 46 4 10.8 Rendah

47 – 49 17 45.9 Sedang

50 – 51 11 29.7 Tinggi

52 – 53 2 5.4 sangat tinggi

Total 37 100.0

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa harga diri siswa PKBM Kasih Bundo sebagai berikut: 2 orang dengan persentase 5,4%

menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sangat tinggi, 11 orang dengan persentase 29,7% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori

tinggi, 17 orang dengan persentase 45,9% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sedang, 4 orang dengan persentase 10,8% menyatakan harga diri berada pada kategori rendah, 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan harga diri siswa ini sangat rendah. Agar lebih jelasnya harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi maka dapat dilihat pada gfafik berikut ini.

Grafik 4.2

Distribusi Harga Diri Siswa PKBM Kasih Bundo (N=32)

Sumber : Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdasarkan grafik di atas maka dapat diketahui bahwa harga diri siswa PKBM Kasih Bundo sebagai berikut: 2 orang dengan persentase 5,4%

menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sangat tinggi, 11 orang dengan persentase 29,7% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori tinggi, 17 orang dengan persentase 45,9% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sedang, 4 orang dengan persentase 10,8% menyatakan harga

diri berada pada kategori rendah, 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan harga diri siswa ini sangat rendah.

B. Uji Prasarat Analisis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang peneliti lakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 16.0 jika nilai Significance correlation (sig) pada hasil perhitungan besar dari alpha (0.05), maka data dapat dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Significance correlation (sig) pada hasil perhitungan kecil sama dari alpha (0.05), maka dapat dikatakan tidak berdistribusi normal.

Uji normalitas efikasi dan harga diri yang peneliti dapatkan dalam jumlah sampel 37 orang dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 sebagai berikut;

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Efikasi Diri dan Harga Diri (N37) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.46324235

Most Extreme Differences Absolute .133

Positive .087

Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .807

Asymp. Sig. (2-tailed) .533

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan table di atas, maka diketahui hasil uji normalitas pada kolom Kolmogorov-Smirnov Z dan Asymp. Sig. Berdasarkan interpretasi SPSS 16.0 for Window untuk uji normalitas. Jika nilai signifikan pengujian >

dari alpha (0.05) maka data berdistribusi normal. Hasil pengujian menujukkan nilai signifikan normalitas Asymp. Sig yaitu (0.533) > dari alpha (0.05) sehingga data berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada kurva berikut :

Histogram 4.3

Efiakasi diri dan Harga Diri Siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi

Berdasarkan kurfa diatas menunjukkan bahwa instrumen dengan efikasi diri dan harga diri berdistribusi normal dengan mean 4.52E-15. dan Std. deviation sebesar 1.463 dengan banyak sampel 37. Instrumen tersebut normal karena semua skor pada histogram berada dalam garis kurva normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk membuktikan apakah variabel efikasi diri mempunyai hubungan yang linear dengan variabel harga diri. Adapun hasil uji yang ditemukan yaitu :

Tabel 4.5

Hasil Uji Linearitas

Efikasi Diri Dengan Harga Diri Siswa N=37

B

Sumber :Hasil pengolahan data dari aplikasi SPSS versi 16.0

Berdaskan hasil uji linearitas di atas dapat dilihat nilai signifikansi deviation ftom linearity sebesar 0.151 yang menyatakan bahwa nilai Linearity > dari α yaitu (0.151 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel efikasi diri siswa dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

3. Uji Hipotesis Korelasi Sederhana

Uji hipotesis penelitian diarahkan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu “terdapat hubungan antara efikasi diri dengan harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi. Uji

hipotesis ini menggunakan teknik analisis korelasi Product moment dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis Variabel Efikasi Diri dengan Harga Diri (N = 37)

Correlations

Efikasidiri Hargadiri Efikasidiri Pearson

Correlation 1 .839**

Sig. (2-tailed) .000

N 37 37

Hargadiri Pearson

Correlation .839** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai korelasi antara efikasi diri dengan harga diri yaitu 0.839** untuk melihat korelasi antara kedua variabel tersebut digunakan rumus df= n-2 (37-2) maka df= 35. Kemudian dilihat r tabel korelasi product moment pada signifikan 0.05 dengan df 35 = 0.324.

Berdasarkan pedoman interpretasi, jika nilai rhitung > rtabel, maka terdapat hubungan yang signifikan.

Dengan hasil perhitungan tersebut, didapatkan rhitung 0.839** >

rtabel 0.324, maka dapat diketahui bahwa terdapat korelasi (hubungan) yang

signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi. Jika dilihat pada tabel pedoman interpretasi product moment dapat disimpulkan bahwa 0.839** terletak (0.80-1.000) yaitu antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

4. Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel uji korelasi di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo memiliki korelasi positif. Hal tersebut dapat dilihat dengan  rhitung sebesar 0.839 dari rtabel dengan degree of freedom (df) 35 diperoleh angka 0.324 pada taraf signifikan  0.05. Maka dapat diketahui bahwa angka indeks (rxy) 0.839 rhitung > dari rtabel yaitu 0.324. Hipotesis yang dirumuskan pada bab II dapat diketahui yaitu sebagai berikut :

1) Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo

2) H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis yang diterima Ha, sedangkan hipotesis H0 ditolak. Jadi dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

5. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besar hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo terlihat dari koefisien determinasi antara variabel efikasi diri (X) dengan harga diri (Y) dengan rumus :

D= r2 x 100%

D= (0.839)2 x 100%

D= 0.703921 x 100%

D= 70.3921%

Besarnya hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi terlihat dari koefisien determinasi antara variabel efikasi diri (X) dengan harga diri (Y) sebesar 70.3921%

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows menunjukkan bahwa rhitung 0.839 >

rtabel 0.324, maka dapat diketahui bahwa terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi dihasilkan angka sebesar 70.3921%. Angka ini menunjukkan bahwa efikasi diri menjadi salah satu faktor penentu terjadinya harga diri. Berdasarkan

perhitungan kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga diperoleh suatu interpretasi bahwa adanya hubungan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi.

Berdasarkan data peneliti di atas memperkuat dukungan teori Goleman Keyakinan kepada efikasi diri mempengaruhi tingkat tantangan dalam menyelesaikan tugas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bukan hanya kemampuan kerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, melainkan juga ditentukan oleh tingkat keyakinan pada kemampuan sehingga dapat menambah intensitas motivasi dan kegigihan. Di dalam melaksanakan berbagai tugas, orang yang mempunyai efikasi diri tinggi adalah sebagai orang yang berkinerja sangat baik rasa percaya diri meningkatkan hasrat untuk berprestasi, sedangkan keraguan menurunkannya.74

Efikasi diri memuat penjelasan bagaimana efikasi diri pada individu.

Persepsi diri atas efikasi yang berlangsung dalam diri individu keberadaanya sebagai suatu fungsi yang menentukan dalam bagaimana cara perilaku individu, pola pikirnya dan reaksi emosional yang mereka alami.75

Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yaitu variabel efikasi diri berhubungan positif dan signifikan terhadap variabel harga diri di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi. Saat efikasi seseorang meningkat maka

74 Goleman, D. 1999. Social Intelligence : The New Science of Social Relation ships. Journal of Personality and Social Psychology. Diunduh tangga l9 Mai 2020

75 Bandura. A. (1977). Self-efficacy: Towardaunifying theory of behavioral change. Psychol Review ,84,191-215

akan meningkat juga harga diri, dan saat efikasi diri seseorang menurun maka akan menurun juga harga diri.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis mengenai hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo Bukittinggi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo. Korelasi yang efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo berkorelasi sangat kuat atau sangat tinggi yaitu r=0.839 yang terletak pada 0.80-0.100 Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi efikasi diri siswa maka semakin tinggi pula harga diri siswa.

2. Besarnya hubungan efikasi diri dengan harga diri siswa di PKBM Kasih Bundo dari nilai koefisien determinasi antara efikasi diri siswa dengan harga diri siswa adalah sebesar 70.3921% selebihnya ditentukan oleh faktor lain.

3. Siswa PKBM Kasih bundo memiliki efikasi diri sedang. Sesuai dengan hasil penelitian dari 37 responden yang diteliti 3 orang dengan persentase 8,1% menyatakan efikasi diri berada pada kategori sangat tinggi, 12 orang dengan persentase 32,4% menyatakan efikasi berada pada kategori tinggi, 13 orang dengan persentase 35,1% menyatakan efikasi diri berada

pada kategori sedang, 8 orang dengan persentase 21,6 % menyatakan rendah dan 1 orang dengan persentase 2,7 dengan kategori sangat rendah.

Dari besarnya persentase efikasi diri menunjukkan bahwa siswa PKBM Kasih Bundo lebih dominan memiliki tingkat efikasi diri yang sedang.

4. Harga diri siswa PKBM Kasih Bundo juga tergolong sedang. Sebagai mananya dapat dilihat dari hasil penelitian sebelumnya, bahwa dari 37 responden dan besarnya persentase ada 2 orang dengan persentase 5,4%

menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sangat tinggi, 11 orang dengan persentase 29,7% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori tinggi, 17 orang dengan persentase 45,9% menyatakan harga diri siswa berada pada kategori sedang, 4 orang dengan persentase 10,8 % menyatakan harga diri berada pada kategori rendah, 3 orang dengan persentase 8,1 % menyatakan harga diri siswa ini sangat rendah. Harga diri siswa PKBM Kasih Bundo Bukittinggi lebih dominan memiliki tingkat harga diri sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan kesimpulan penelitian tentang hubungan efikasi diri dengan harga diri Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bukittinggi maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Siswa PKBM Kasih Bundo agar dapat meningkatkan efikasi dan harga diri baik itu di lingkungan masyarakat, disekolah maupun dikehidupan sehari-hari, karena kedua hal ini sangat berpengaruh didalam kehidupan manusia hal ini disebabkan manusia harus memiliki keyakinan terhadap kemampuan dirinya dalam melakukan suatu tugas dan tindakan yang di perlukan untuk mencapai hasil tertentu sehingga dia dapat menghargai hasil yang dicapai.

2. Kepala sekolah, guru, maupun perangkat sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi terhadap siswa dan selalu memperhatikan siswa agar selalu memiliki efikasi dan harga diri yang tinggi.

3. Peneliti selanjutnya, jika tertarik dengan tema yang sama disarankan untuk mencari sumber dan literatur yang lebih banyak, guna memperkaya dan menambah penguatan terhadap teori-teori yang mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Erwan Purwanto. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Gava Media.

Al-qur’an Surat Al-Baqarah ayat 286

Amir, Hadi, 1998. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Amiruddin. 2016. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: penerbit para ilmu.

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2015. Manajemen Penelitian, Jakarta : Pt Rineka Cipta.

Bandura, A. 1997. Self-efficacy: The exercise of control. New York :Freeman.

1977. Self efficacy: Toward aunifying theory of behavioral change.

Psychological Review.

Barling, J.& Abel, M. 1983. Self-efficacy beliefs and tennis performance. Cognitive Therapy and Research,7,265-272.

Beane, JA, Lipka, RP, & St. Bonaventure, A. 1980. Self-conceptand self-esteem:

Aconstruct differentiation. Child Study Journal,10(1),1-6.

Burn, R.B. 1998. Harga Diri : teori Pengukuran Perkembangan dan Perilaku. Alih bahasa oleh Eddy. Jakarta : Arcan

Coopersmith, S. & Feldman, R. 1974. Fostering apositive concept and high self-esteeminthe class room.In RHCoop & K.White Eds. Psychological.

Dariuszky, G. 2004. Membangun Harga Diri. Bandung : CV. Pionir Jaya. Direktorat Endra. Febri. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian, Taman Sidoarjo, Zifatama

Jawara.

Ghufron, M Nur & Rini Risnawita. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Nasional.

Goleman, D. 1999. Social Intelligence : The New Science of Social Relationships.

Journal of Personality and Social Psychology. Diunduh tanggal 9Mei 2020.

Hurlock, E.B. 1998. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &

Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Kohn, Alfie. 1994. The Truth About Self-Esteem. www.alfiekohn.org. Diunduh tanggal 17 Mei 2020.

Louis, J. 2000. Efikasi - Diri. http://jeffy-louis.blogspot.com.

Mardalis. 1982. Metodologi Suatu Pendekatan Proporsional. Surabaya : Usaha

Mardalis. 1982. Metodologi Suatu Pendekatan Proporsional. Surabaya : Usaha

Dokumen terkait