• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempromosikan pengembangan dan komersialiasi semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan

188. Latar belakang: Produksi komersial semakin mendominasi dalam sistem pertanian. Dalam sistem produksi yang komersial, beberapa tanaman utama menyediakan sebagian besar kebutuhan global. Padahal, lebih banyak spesies, termasuk varietas petani/landrace baik itu tanaman utama dan minor, yang digunakan oleh petani dan masyarakat adat dan lokal untuk memenuhi permintaan lokal untuk pangan, serat dan pengobatan. Pengetahuan tentang pemanfaatan dan pengelolaan dari varietas dan spesies seringkali bersifat lokal dan khusus. Keanekaragaman di tingkat spesies dan varietas ini makin digantikan oleh keseragaman produk tertentu dalam pasar pertanian sebagai varietas yang

dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan produksi, industri pengolahan dan permintaan standar pasar.

189. Spesies yang kurang dimanfaatkan, varietas petani/landrace dan varietas tanaman lainnya yang tidak umum digunakan dalam sistem produksi pertanian, mulai hilang, bersamaan dengan pengetahuan terkait. Meskipun telah ada sedikit peningkatan dalam upaya pelestarian spesies seperti ex situ, secara keseluruhan, keanekaragamannya belum terwakili secara memadai dalam koleksi. Termasuk juga banyak tanaman yang kurang dimanfaatkan yang termasuk dalam Lampiran I dari Traktat

Internasional. Padahal, banyak dari spesies dan varietas itu memiliki potensi besar untuk pemanfaatan yang lebih luas, terutama dalam pemuliaan, dan bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mata pencaharian yang berkelanjutan melalui peningkatan pangan dan keamanan gizi, serta peningkatan pendapatan dan mitigasi risiko.

190. Bagaimanapun juga, ada peningkatan pengakuan global terhadap nilai tanaman varietas

petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan dalam menghadapi iklim yang tidak menentu, kekurangan gizi dan kemiskinan di pedesaan. Misalnya, ada bukti peningkatan kesadaran baik antara masyarakat dan kalangan pembuat kebijakan tentang pentingnya sayuran tradisional dan buah-buahan dan potensi tanaman energi baru. Yang disebut pasar "khas" atau "bernilai tinggi" tumbuh luas sejalan dengan bertambahnya konsumen yang bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk pangan yang lebih berkualitas, pangan baru atau turun temurun dari sumber yang mereka kenal dan percaya. Mekanisme hukum yang baru memungkinkan para petani untuk memasarkan varietas petani/landrace, dan makin tersedia peraturan yang mendukung pemasaran produk indikasi geografis, yang juga menjadi cara bagi petani untuk melestarikan dan memanfaatkan keanekaragaman genetik tanaman lokalnya.

191. Untuk menangkap potensi nilai pasar varietas petani/landrace dan spesies yang kurang

dimanfaatkan, ada kebutuhan untuk lebih mengintegrasikan usaha individu dan lembaga dengan yang terlibat di berbagai tahap rantai produksi. Secara khusus, keterlibatan masyarakat adat dan lokal sangat penting dan sepenuhnya harus memperhitungkan sistem pengetahuan tradisional dan prakteknya. 192. Baru-baru ini, sebuah organisasi baru, Crops for the Future4, telah berdiri dengan upaya mempromosikan pemanfaatan dan konservasi spesies tanaman yang kurang dimanfaatkan. 193. Tujuan: Untuk memberikan kontribusi pada mata pencaharian yang berkelanjutan, termasuk peningkatan ketahanan pangan dan gizi, peningkatan pendapatan dan mitigasi risiko, melalui pengelolaan yang berkelanjutan dari semua varietas, dengan fokus utama pada varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan.

194. Untuk merangsang permintaan kuat dan pasar yang lebih handal untuk semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, dan produk-produknya. Untuk mempromosikan pengolahan lokal, komersialisasi dan distribusi produk-produk dari varietas

tersebut/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai tersebut.

195. Kebijakan/strategi: Pemerintah dan sistem penelitian pertanian nasional, dengan dukungan pusat penelitian pertanian internasional dan non-pemerintah, dan dengan mempertimbangkan pandangan dari pemulia dan organisasi petani, produsen benih, masyarakat adat dan lokal dan sektor benih swasta, didorong:

a) untuk mempromosikan kebijakan yang konsisten dengan pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan spesies yang kurang dimanfaatkan, yang sesuai, identifikasi yang memiliki potensi berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi lokal dan ketahanan pangan;

4

Crops for the Future berkembang dari penggabungan International Centre for Underutilized Crops dan Global Facilitation

b) untuk mengembangkan dan mengadopsi kebijakan penyuluhan, pelatihan, harga, distribusi input, pembangunan infrastruktur, kredit dan perpajakan yang akan menjadi insentif untuk diversifikasi tanaman dan berbukanya pasar untuk produk pangan yang beranekaragam; c) menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk pengelolaan dan pemantauan

keanekaragaman lokal dan pengembangan pasar lokal dan ekspor untuk berbagai jenis produk tradisional dan baru yang berasal dari varietas tanaman, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan;

d) mendorong kemitraan publik-swasta dan diatur dalam perundang-undangan untuk mempromosikan pembagian keuntungan bagi petani yang ditargetkan dan penjaga unsur tradisional.

196. Kapasitas: Pelatihan dan pengembangan kapasitas harus diberikan kepada para ilmuwan, pemulia, dan spesialis, dan untuk produsen benih, petani, masyarakat adat dan lokal (dengan

penekanan khusus pada wanita) pada topik mendirikan, menjalankan dan mendorong usaha lokal skala kecil yang berkaitan dengan komersialisasi semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan. Pelatihan ini harus mencakup pelajaran:

a) mengidentifikasi semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, yang berpotensi untuk peningkatan komersialisasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan;

b) mengembangkan dan menerapkan praktik pengelolaan yang berkelanjutan untuk spesies yang kurang dimanfaatkan yang penting untuk pangan dan pertanian;

c) mengembangkan atau mengadaptasi metode pengolahan pasca panen untuk varietas dan spesies tersebut;

d) mengembangkan metode pemasaran untuk semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, dan

e) mendokumentasikan pengetahuan lokal dan tradisional tentang varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan.

197. Badan organisasi yang tepat, termasuk organisasi non-pemerintah, harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai nilai dari semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, di berbagai media dan melalui mekanisme tambahan seperti pameran di jalan dan inisiatif di sekolah.

198. Badan yang tepat harus mendorong kesadaran para pembuat kebijakan dan pengusaha tentang nilai spesies dan varietas tersebut.

199. Penelitian/teknologi: Penelitian harus dilakukan untuk:

a) mengembangkan praktek pengelolaan yang berkelanjutan untuk semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, yang penting untuk pangan dan pertanian;

b) mengkarakterisasi dan mengevaluasi varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan;

c) mendokumentasikan informasi etnobotani varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan;

d) mengembangkan pengolahan pasca panen dan metode lain untuk meningkatkan kemungkinan pemasaran semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang

dimanfaatkan;

e) mengembangkan strategi pemasaran dan pengembangan merek untuk semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan.

200. Proses dan kegiatan komersialisasi yang diperkirakan sangat berdampak buruk terhadap

konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati pertanian harus diidentifikasi dan dipantau dampaknya.

201. Koordinasi/administrasi: Koordinasi harus diperkuat antara bank gen, pemulia, petani dan masyarakat adat dan lokal untuk mengidentifikasi materi potensial berharga. Jejaring kerja regional, bersama dengan program nasional, dan bekerjasama dengan pusat penelitian pertanian internasional, dan organisasi non-pemerintah dan lainnya yang terkait, harus secara teratur meninjau kembali status semua varietas, terutama varietas petani/landrace dan spesies yang kurang dimanfaatkan, di daerah mereka, untuk :

a) mengidentifikasi kemungkinan komersialisasi;

b) mengidentifikasi penelitian umum dan kebutuhan pengembangan, dan

c) memfasilitasi dan apabila diperlukan, mengkoordinasikan permintaan bantuan keuangan dan teknis.