• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENEGAKKAN KEADILAN

Dalam dokumen pendekar 4 alis buku1 (Halaman 52-70)

Lorong itu gelap dan lembab, seakan-akan tidak pernah tersentuh sinar matahari. Di ujung lorong itu ada sebuah pintu yang sangat besar, gelang-gelangnya tampak mengkilap. Mereka mendorong pintu itu dan melihat sang Kaisar Rajawali Emas.

Kaisar Rajawali Emas bukan orang yang bertubuh tinggi dan berwibawa. Ia tampak telah layu dimakan waktu, seperti seekor ayam jantan yang mulai menua diterpa angin dingin yang membawa penyakit.

Ia duduk di sebuah kursi bersandaran, selimut yang ditumpuk di kursi itu menutupi dirinya sehingga ia tampak seperti sebatang pohon cemara besar yang begitu tinggi di lereng pegunungan yang berawan.

Tapi Lu Xiao Feng tidak kecewa dengan penampilannya, karena di matanya masih berkilauan aura agung yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata.

Anjing pemburu bertelinga panjang dan berkaki panjang itu telah pulang dan beristirahat dekat kakinya.

Puteri DanFeng perlahan-lahan berjalan ke sisinya dan berlutut di sampingnya, seolah-olah ia sedang menceritakan tentang perjalanannya.

Sepasang mata Kaisar Rajawali Emas yang bersinar agung selama itu tidak pernah melepaskan Lu Xiao Feng. Ia tiba-tiba berkata: "Ke marilah, anak muda." Suaranya rendah tapi penuh dengan kekuatan, seakan-akan apa saja yang keluar dari mulutnya harus dipatuhi. Tapi Lu Xiao Feng tidak menghampirinya. Lu Xiao Feng bukan orang yang biasa menerima perintah, maka ia hanya duduk sejauh mungkin di sebuah kursi di seberang laki-laki tua itu.

Ruangan itu gelap, tapi mata Kaisar Rajawali Emas seperti menyala terang ketika ia berkata: "Apakah engkau Lu Xiao Feng?" Dengan santai Lu Xiao Feng menjawab: "Ya, Lu Xiao Feng, bukan ShangGuan DanFeng."

Ia menduga nama keluarga sang puteri juga ShangGuan, di zaman dulu semua orang di istana kekaisaran bermarga ShangGuan, setiap orang di istana kekaisaran membanggakan nama keluarga mereka itu.

Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba tertawa: "Lu Xiao Feng benar-benar Lu Xiao Feng, sepertinya kita menemukan orang yang tepat!" Ia melanjutkan: "Kau mencari Hua Man Lou?"

Djilid

Lu Xiao Feng mengangguk.

"Ia baik-baik saja, kau bisa segera melihatnya asal kau berjanji untuk melakukan sesuatu buatku."

"Apa itu?"

Kaisar Rajawali Emas tidak menjawab.

Ia malah memandang sebuah cincin berbentuk aneh di tangannya dan wajahnya yang layu tiba-tiba bersinar ganjil. Beberapa saat kemudian ia akhirnya mulai bicara lagi dengan perlahan-lahan: "Dinasti kami adalah dinasti yang sangat tua dan kuno. Jauh lebih tua daripada dinasti kalian sekarang ini." Suaranya semakin penuh dengan kekuatan, jelas ia sangat membanggakan namanya dan keluarganya.

Lu Xiao Feng tidak ingin merusak perasaan bangga orang tua itu, maka ia tidak mengucapkan apa-apa.

Kaisar Rajawali Emas melanjutkan: "Walaupun negara kami telah hancur, darah yang mengalir di tubuh kami tetaplah darah bangsawan. Selama kami masih hidup, dinasti kami akan tetap ada!" Bukan hanya suaranya penuh dengan perasaan bangga, tapi juga penuh dengan keyakinan. Lu Xiao Feng tiba-tiba merasa bahwa orang tua ini benar-benar memiliki kepribadian yang sangat mengagumkan. Paling tidak ia bukanlah orang yang mudah menyerah. Lu Xiao Feng selalu mengagumi orang seperti ini, ia mengagumi keberanian dan kepercayaan diri mereka. Kaisar Rajawali Emas lalu melanjutkan: "Walaupun negara kami terletak di daerah terpencil, tapi kami kaya. Bukan hanya hasil panen kami selalu baik, juga ada emas dan batu-batu berharga terkubur di pegunungan kami."

Akhirnya Lu Xiao Feng tak tahan untuk tidak bertanya: "Lalu mengapa kalian pindah ke daerah tengah ini?"

Wajah Kaisar Rajawali Emas kehilangan sebagian sinarnya dan terlihat perasaan sakit dan benci di matanya ketika ia berkata: "Tepatnya karena kami kaya! Tetangga-tetangga kami mengidamkan tanah kami dan mereka bersekutu dengan penjarah-penjarah Kazak dan menyerang negara kami!" {Catatan:Kazak adalah bangsa Kazakhstan sekarang.} "Itu kejadian lebih dari 50 tahun yang lalu. Aku masih kecil, ayahku berkonsentrasi pada masalah hukum dan undang-undang selama masa pemerintahannya, maka ia tak mampu melawan orang-orang barbar itu. Tapi ia masih terus berjuang sampai mati, hidup dan mati bersama negaranya!"

P E N D E K A R E M P A T A L I S / T H E A D V E N T U R E S O F L U X I A O F E N G

Kaisar Rajawali Emas mengangguk: "Untuk menyimpan kekuatan agar kami tetap punya kekuatan untuk kembali suatu saat nanti, bukan hanya ia mengijinkan kami pergi, ia juga membagi kas negara menjadi 4 bagian, masing-masing diberikan kepada penasehat-penasehatnya yang paling terpercaya, dan memerintahkan mereka untuk ikut ke daerah tengah ini bersamaku."

Wajahnya penuh dengan perasaan berterima-kasih ketika ia meneruskan: "Salah seorang dari mereka adalah pamanku ShangGuan Sheng, ia yang membawaku ke sini, dengan menggunakan harta yang diberikan kepadanya ia membeli tanah dan rumah ini, sehingga keluargaku bisa tinggal di sini tanpa merasa khawatir. Aku tak akan pernah melupakan apa yang telah ia lakukan untuk kami."

Lu Xiao Feng bertanya: "Bagaimana dengan yang 3 orang lagi?"

Perasaan terima kasih di wajahnya berubah menjadi murka: "Aku tak pernah melihat lagi seorang pun dari mereka sejak aku meninggalkan ayahku. Tapi aku tak akan, tak akan pernah melupakan nama mereka!"

Lu Xiao Feng mulai tertarik pada persoalan ini, maka ia segera bertanya: "Siapa saja mereka?" Dengan tangan terkepal penuh kebencian, Kaisar Rajawali Emas berkata: "ShangGuan Mu, Hu DuHe, dan Yan LiBen!"

Lu Xiao Feng berkata dengan suara yang berat: "Aku tak pernah mendengar satu pun dari mereka sebelumnya!"

"Tapi kau tentu pernah melihat mereka!" "Oh?"

"Setelah tiba di China, mereka mengganti namanya. Belum sampai setahun yang lalu akhirnya aku berhasil mengetahui siapa saja mereka!"

Ia tiba-tiba memberi isyarat pada puterinya. Puteri DanFeng bangkit dari tempat duduknya dan mengeluarkan 3 gulung lukisan dari peti tua di belakang ayahnya. Dengan marah Kaisar Rajawali Emas berkata: "Ini adalah potret mereka, aku berani mengatakan kalau kau mengenal paling sedikit 2 orang dari mereka!"

Ada 2 potret di setiap gulungan, satu muda dan satu tua, kedua potret itu menggambarkan orang yang sama.

Puteri DanFeng membuka gulungan pertama: "Potret di atas ini menggambarkan rupanya waktu ia meninggalkan negara kami. Potret di bawah adalah rupanya sekarang." Orang ini memiliki wajah bundar penuh senyuman. Ia tampak sangat hangat dan bersahabat, tapi memiliki hidung bengkok yang sangat besar.

Lu Xiao Feng mengerutkan keningnya: "Orang ini seperti Yan TieShan dari keluarga Yan di daerah dalam Tembok Besar."

Sambil mengkertakkan giginya Kaisar Rajawali Emas menjawab: "Benar. Yan TieShan sekarang adalah Yan LiBen bertahun-tahun yang lalu. Aku bersyukur kepada Tuhan karena ia belum mati."

Orang kedua memiliki tulang pipi yang sangat tinggi dan matanya yang berbentuk segitiga penuh dengan perasaan angkuh, jelas dia orang yang memiliki kekuasaan yang besar. Waktu Lu Xiao Feng melihatnya, ekspresi wajahnya pun berubah.

Kaisar Rajawali Emas berkata: "Ini Hu DuHe, namanya sekarang adalah GuDu YiHe, ia adalah ketua Paviliun Baju Hijau!"

Lu Xiao Feng tampak terpana lama sebelum akhirnya menjawab: "Aku juga tahu orang ini, tapi aku tak tahu kalau dia adalah ketua Paviliun Pertama dari Paviliun Baju Hijau." Ia menarik nafas dalam-dalam dan meneruskan: "Aku hanya tahu bahwa dia adalah ketua Sekte E'Mei!"

Kaisar Rajawali Emas berkata: "Ia sangat pandai menyembunyikan asal-usulnya, mungkin tak seorang pun di dunia ini yang bisa menduga bahwa ketua terhormat Sekte E'Mei adalah seorang pengkhianat yang tak tahu malu!"

Orang ketiga adalah seorang laki-laki tua yang kurus; kecil, kesepian, bersih dan teguh. Lu Xiao Feng hampir menjerit: "Huo Xiu!"

"Benar, Huo Xiu. Nama ShangGuan Mu sekarang adalah Huo Xiu!"

Ia melanjutkan: "Semua orang mengatakan bahwa Huo Xiu adalah orang teraneh dan terkaya di dunia. Limapuluh tahun yang lalu, ia merintis jalannya ke dunia persilatan dengan tangan hampa, lalu tiba-tiba, seperti sebuah keajaiban, ia menjadi orang terkaya di dunia. Sampai sekarang, selain kamu, mungkin tak ada orang lain di dunia persilatan yang tahu bagaimana ia mendapatkan semua kekayaannya itu!"

Wajah Lu Xiao Feng tiba-tiba berubah pucat. Ia mundur beberapa langkah ke belakang dan terduduk.

Kaisar Rajawali Emas memandangnya: "Kurasa kau sudah bisa membayangkan kenapa aku mengundangmu ke mari."

Lu Xiao Feng menatapnya beberapa lama sebelum menghembuskan nafas panjang: "Tapi aku masih tidak tahu apa yang Tuan inginkan."

Kaisar Rajawali Emas mengepalkan tinjunya dan memukulkannya ke lengan kursinya: "Aku tak ingin apa-apa, aku hanya ingin keadilan!"

P E N D E K A R E M P A T A L I S / T H E A D V E N T U R E S O F L U X I A O F E N G

"Keadilan? Semacam balas dendam?"

Kaisar Rajawali Emas balas memandangnya dan terdiam. "Tuan ingin aku membalaskan dendam untuk Tuan?"

Kaisar Rajawali Emas terdiam beberapa lama sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas dan menjawab dengan agak sedih: "Mereka semua sekarang sudah tua, aku pun sudah tua. Apa gunanya membunuh mereka sekarang?" Ia segera menggelengkan kepalanya dan menyangkal apa yang barusan ia katakan: "Tapi aku tak bisa melepaskan mereka begitu saja!"

Lu Xiao Feng tidak berkata apa-apa, ia tak punya hak untuk bicara.

Kaisar Rajawali Emas meneruskan: "Pertama, aku ingin mereka mengembalikan semua uang yang mereka ambil dari Kekaisaran Rajawali Emas, agar negeri kami bisa bangkit suatu saat nanti."

Itu keinginan yang sangat adil dan beralasan.

Ia meneruskan: "Kedua, aku ingin mereka mengakui dosa-dosa mereka kepada ayahku di depan altar, sehingga ayahku bisa beristirahat dengan damai."

Lu Xiao Feng berpikir sebentar dan menarik nafas: "Kedua permintaan itu benar-benar adil." Kerutan di wajah Kaisar Rajawali Emas lenyap: "Aku tahu kau pemuda yang adil dan tak akan menolak permintaan seperti ini."

Sesudah berpikir beberapa lama, Lu Xiao Feng berkata dengan senyum yang agak dipaksakan: "Tapi sangat sukar untuk melaksanakan kedua hal itu."

"Jika kau tak bisa, lalu siapa yang bisa?"

Lu Xiao Feng menarik nafas: "Mungkin tidak ada." Ia segera menambahkan: "Sekarang ini 3 orang itu termasuk orang-orang yang paling terkenal dan dikagumi di dunia. Jika mereka benar-benar melakukan apa yang Tuan inginkan, maka itu sama saja dengan mengakui kejahatan mereka. Kemasyuran, kekuasaan, dan kekayaan mereka semuanya akan lenyap!" Ekspresi wajah Kaisar Rajawali Emas pun semakin serius: "Aku sudah membayangkan kalau mereka tak akan mengakui perbuatan mereka."

Lu Xiao Feng berkata: "Bukan saja mereka kaya-raya dan sangat berkuasa, mereka juga mempunyai kungfu yang sangat luar biasa."

Kaisar Rajawali Emas mengangguk: "Ayah memberi tanggung-jawab yang besar kepada mereka karena mereka memang pesilat-pesilat terbaik di Kekaisaran Rajawali Emas."

Lu Xiao Feng menambahkan: "Apalagi selama 50 tahun terakhir ini mereka semua mungkin khawatir kalau Tuan akan mencari mereka untuk membalas dendam, siapa yang tahu kungfu mereka telah maju sejauh apa."

Ia menarik nafas dan melanjutkan: "Menurutku hanya ada 5 atau 6 orang jago kungfu yang benar-benar tangguh di dunia persilatan sekarang ini. Huo Xiu dan DuGu YiHe termasuk dalam kelompok ini."

Wanita selalu ingin tahu, maka Puteri DanFeng tak tahan untuk tidak bertanya: "Siapa yang 3 atau 4 orang lagi?"

"Ketua Siauw-lim-pay, Hwesio Putus Asa, dan tetua Bu-tong-pay, Pendeta Mu, keduanya memiliki kungfu luar dan dalam yang sangat hebat. Tapi jika kau mempertimbangkan ilmu pedang yang cepat dan mengagumkan, maka kau harus memasukkan 'Majikan Benteng Awan Putih' Ye GuCheng dari Pulau Dewi Terbang di Laut Selatan dan XiMen Chui Xue." Puteri DanFeng menatapnya dan bertanya: "Bagaimana dengan dirimu sendiri?" Lu Xiao Feng tersenyum, hanya tersenyum dan tidak menjawab, ia memang tak perlu menjawab.

Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba menarik nafas, dengan sangat sedih ia berkata: "Aku tahu bahwa ini persoalan yang sukar, itulah sebabnya aku tidak memaksamu untuk membantu kami, mengapa tidak mempertimbangkannya sedikit?"

Tiba-tiba amarahnya bangkit. Ia mengepalkan tinjunya lagi dengan murka: "Tapi tak perduli bagaimana caranya melawan mereka, selama masih ada orang kami yang tersisa kami akan terus berjuang!"

Lu Xiao Feng menarik nafas: "Aku tahu...."

Sesudah lama terdiam, Kaisar Rajawali Emas tiba-tiba tersenyum paksa: "Tak perduli apa pun yang terjadi, Tuan Lu tetap tamu kita yang terhormat! Di mana arak?" Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan menjawab: "Akan kuberitahu pelayan untuk mengambilkan arak."

Kaisar Rajawali Emas memberi perintah: "Ambilkan arak Persia kita yang terbaik, dan undang juga Tuan Hua ke sini."

P E N D E K A R E M P A T A L I S / T H E A D V E N T U R E S O F L U X I A O F E N G

Kaisar Rajawali Emas memandang Lu Xiao Feng, tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah angkuh lagi ketika ia berkata dengan perlahan: "Tak perduli apa yang terjadi, kau sudah menjadi sahabat kami. Keturunan Kekaisaran Rajawali Emas tak akan memaksa seorang sahabat untuk melakukan sesuatu."

* * * * * Cangkir itu kuno dan indah, araknya berwarna agak ungu.

Lu Xiao Feng memperhatikan Puteri DanFeng menuangkan arak ke cangkir kuno dan indah itu, Hua Man Lou duduk di sisinya.

Mereka tidak mengucapkan apa-apa ketika bertemu, mereka hanya berjabat tangan dengan erat. Itu cukup untuk menjelaskan semuanya.

Puteri DanFeng telah selesai menuangkan arak, ia hanya menuangkan 3 cangkir. Kaisar Rajawali Emas tersenyum: "Sudah bertahun-tahun aku tidak minum, tapi aku akan membuat perkecualian malam ini untuk tamu-tamu kita."

Tapi Puteri DanFeng menggelengkan kepalanya: "Aku yang akan minum untukmu, Ayah. Ingat kakimu?"

Kaisar Rajawali Emas menatapnya marah sebelum akhirnya tersenyum: "Baiklah, aku tak akan minum. Melihat orang lain minum juga menyenangkan, arak bagus selalu membawa semangat dan energi yang besar."

Puteri DanFeng menjelaskan pada Lu Xiao Feng sambil tersenyum: "Jika Ayah minum alkohol, kedua kakinya akan segera membengkak sedemikian rupa sehingga mustahil baginya untuk berjalan. Tolong maafkan dia karena tak dapat minum bersama kalian."

Lu Xiao Feng mengambil cangkirnya sambil tersenyum.

Puteri DanFeng membalikkan badannya sehingga punggungnya menghadap ayahnya dan tiba-tiba menatap Lu Xiao Feng dengan cara yang sangat aneh. Begitu anehnya sehingga Lu Xiao Feng tak faham apa artinya.

Puteri DanFeng mengambil cangkirnya sambil tersenyum dan berkata: "Ayah telah bertahun-tahun menyimpan arak ini, semoga sesuai dengan selera para tamu."

Ia mengangkat cangkirnya dan meminum arak itu, lalu menarik nafas perlahan dan berkata: "Arak yang benar-benar enak."

Sangat jarang terjadi seorang tuan rumah berulang-ulang memuji araknya sendiri dan Puteri DanFeng jelas bukan orang yang suka menyombongkan dirinya sendiri.

Lu Xiao Feng benar-benar heran, tapi kemudian ia menyadari bahwa ia bukan sedang minum arak, ia minum air yang telah diberi gincu. Ia tiba-tiba faham apa yang dilakukan Puteri DanFeng, dan khawatir kalau Hua Man Lou tak mengerti karena ia tidak bisa melihat tatapan aneh sang puteri.

Tapi Hua Man Lou tersenyum, tersenyum sambil minum "arak" di cangkirnya, sesudah itu ia menarik nafas perlahan dan berkata: "Arak yang benar-benar enak."

Lu Xiao Feng minum 3 cangkir lagi dengan cepat sebelum ia tiba-tiba berkata sambil tersenyum: "Arak yang begini enak tak mungkin diminum tanpa imbalan."

Mata Kaisar Rajawali Emas bersinar lagi: "Apakah engkau...."

Lu Xiao Feng menarik nafas yang panjang dan dalam: "Keadilan yang Tuan cari itu, aku akan berusaha sebisanya untuk memberikannya kepada Tuan."

Kaisar Rajawali Emas bangkit dengan cepat, berjalan menghampirinya, dan memegang pundaknya. Air mata tanda terima kasih bercucuran dari mata tuanya yang murung. Ia mencoba bicara, tapi seperti tercekik oleh perasaan haru: "Terima kasih, terima kasih banyak, terima kasih...." Ia terus mengulang-ulang kalimat itu sampai semua orang tak tahu lagi sudah berapa kali ia mengatakannya.

Puteri DanFeng, berdiri di sisinya, diam-diam memutar tubuhnya dan cepat-cepat menghapus air matanya yang menggenang.

Setelah beberapa lama barulah Kaisar Rajawali Emas tenang sedikit dan ia berkata: "Walaupun DuGu Fang mempunyai nama keluarga yang sama dengan DuGu YiHe, mereka saling membenci dan bermusuhan; separuh wajah Liu YuHen diiris oleh Yan TieShan dan Xiao QiuYu kebetulan merupakan sahabatnya yang rela mati untuknya. Selama kau bersedia membantu kami, mereka bertiga akan mematuhimu biarpun harus pergi ke neraka." Tapi Lu Xiao Feng menggelengkan kepalanya: "Kurasa sebaiknya mereka tetap di sini." Kaisar Rajawali Emas mengerutkan keningnya: "Mengapa?"

Lu Xiao Feng menarik nafas: "Aku tahu bahwa mereka adalah jago-jago kelas satu di dunia persilatan, tapi meminta mereka melawan DuGu YiHe dan Huo Xiu itu sama saja dengan meminta mereka bunuh diri."

"Kau... kau tidak butuh bantuan?" "Tentu saja butuh."

P E N D E K A R E M P A T A L I S / T H E A D V E N T U R E S O F L U X I A O F E N G

Sambil tersenyum ia menepuk pundak Hua Man Lou dengan perlahan: "Kami telah lama bekerja sama."

Kaisar Rajawali Emas menatap Hua Man Lou, ia tampaknya tidak terlalu yakin dengan usul itu. Ia benar-benar sukar percaya bahwa orang buta ini bisa lebih hebat daripada orang-orang seperti Liu YuHen dan Xiao QiuYu. Tak seorang pun yang akan percaya.

Tapi Lu Xiao Feng telah melanjutkan: "Selain dia, aku butuh 2 orang lagi." "Siapa?"

"Yang pertama adalah Zhu Ting."

Ia tersenyum: "Walaupun Zhu Ting bukan seorang petarung, tapi ia sangat berguna." Kaisar Rajawali Emas menunggu penjelasannya.

"Karena Tuan bisa menemukan mereka, sangat mungkin mereka telah menemukan Tuan juga. Tuan ingin menuntut keadilan dari mereka, sangat mungkin mereka akan bergerak mendahului kita dan membunuh Tuan."

Kaisar Rajawali Emas mendengus: "Aku tidak takut itu."

Lu Xiao Feng menarik nafas: "Tuan tidak, tapi aku yang takut. Itulah sebabnya aku ingin membawa Zhu Ting ke mari, ia bisa mengubah tempat ini menjadi benteng yang tak bisa ditembus."

"Ia faham alat-alat rahasia dan semacamnya?"

Lu Xiao Feng tersenyum: "Jika ia mau, ia mungkin mampu membuat kursi yang bisa menggigit."

Kaisar Rajawali Emas tersenyum juga: "Tampaknya kau benar-benar memiliki beberapa sahabat yang sangat menarik."

"Tapi sekarang aku hanya bisa berharap agar bisa membujuk satu orang lagi untuk membantuku dalam persoalan ini."

Mata Kaisar Rajawali Emas bersinar-sinar: "Seberapa mampunya ia membantumu?" "Jika ia mau membantu, maka persoalan ini benar-benar punya kesempatan untuk diselesaikan."

"XiMen ChuiXue!"

* * * * *

Lorong itu sekarang menjadi lebih gelap dan misterius, karena hari telah sore. Puteri DanFeng menundukkan kepalanya dan rambutnya yang hitam jatuh ke pundaknya seperti arus air yang halus.

Perlahan-lahan ia berkata: "Aku tak tahu bagaimana harus berterima kasih padamu untuk kejadian tadi."

Lu Xiao Feng bertanya: "Apakah engkau membicarakan tentang arak tadi?"

Wajah Puteri DanFeng memerah sebentar dan ia semakin menundukkan kepalanya: "Aku yakin kau sekarang telah melihat bahwa ayah seorang laki-laki yang angkuh, dan ia benar-benar tak bisa lagi mengalami kejutan atau kesedihan. Maka aku tak ingin ia mengetahui yang sebenarnya."

"Aku mengerti."

Puteri DanFeng menarik nafas: "Selain ruangan-ruangan yang digunakan ayahku, kamar tidurnya dan ruang tamu, semua ruangan lainnya kosong melompong. Bahkan arak simpanan yang berharga telah habis dijual satu demi satu."

Kepalanya semakin menunduk dan ia praktis hanya memandangi kakinya sendiri: "Kami benar-benar tidak punya penghasilan. Berusaha merawat rumah itu adalah soal yang sukar, di samping itu banyak yang harus kami lakukan. Untuk mencarimu aku bahkan telah menggadaikan mutiara peninggalan ibuku untukku."

Lu Xiao Feng menarik nafas: "Aku tidak tahu banyak tentang keadaan kalian, tapi cangkir arak itu telah memberitahu banyak."

Puteri DanFeng tiba-tiba mengangkat kepalanya kembali dan memandangnya: "Apakah kau akhirnya setuju karena kau telah mengetahui bagaimana sebenarnya keadaan kami?" "Karena hal itu dan kenyataan bahwa ia telah menganggapku sebagai seorang sahabat dan tidak menggunakan apa-apa untuk mengancam atau memerasku."

Puteri DanFeng menatapnya, matanya yang indah kembali penuh dengan air mata terima kasih. Ia cepat-cepat menundukkan kepalanya lagi dan berkata dengan suara yang lembut: "Selama ini aku keliru. Kukira engkau orang yang tak akan tergerak oleh perasaan dan simpati."

P E N D E K A R E M P A T A L I S / T H E A D V E N T U R E S O F L U X I A O F E N G

Selama itu Hua Man Lou hanya tersenyum. Ia mendengarkan banyak dan bicara sangat sedikit,

Dalam dokumen pendekar 4 alis buku1 (Halaman 52-70)