• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENENTUKAN PILIHAN YANG TEPAT

SOLUSI MASALAH EKONOMI

A. MENENTUKAN PILIHAN YANG TEPAT

Sumber daya finansial yang langka membatasi kemampuan konsumen untuk membeli barang-barang konsumsi. Sumber daya alam yang langka membatasi kemampuan produsen untuk menghasilkan barang-barang produksi. Kelangkaan sumber daya manusia dan modal membatasi pembangunan ekonomi suatu negara. Kelangkaan waktu membatasi siswa untuk melakukan segala hal yang diingininnya, seperti membuat pekerjaan rumah, bermain futsal, nonton futsal, nonton film, dan ngobrol dengan teman-temannya. Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas membuat orang harus memilih dengan bijak

keinginan atau kebutuhan mana yang harus mereka penuhi di antara keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan yang ada.

Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan cara tertentu. Pilihan dapat dibuat dalam lingkup pribadi maupun dalam lingkup pribadi. Misalnya, kita mempunyai uang saku. Uang saku kita tidak akan memungkinkan kita untuk membeli segala sesuatu yang ingin kita miliki. Kita dipaksa untuk memutuskan untuk memilih dan menentukan berapa banyak barang yang akan dibeli. Untuk membuat pilihan, kita perlu menyeimbangkan manfaat yang kita peroleh jika kita memiliki sesuatu dan biaya yang harus kita keluarkan jika kita harus mengorbankan sesuatu. Biaya ini disebut biaya peluang.

Di tataran masyarakat, masyarakat juga menghadapi masalah pilihan. Tidak ada ekonomi yang dapat menghasilkan sebanyak yang ingin dikonsumsi. Dibalik ini terletak kelangkaan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. Karena masyarakat tidak dapat memiliki semua benda yang diinginkanya, pilihan harus dibuat. Pilihan dasar di tingkat masyarakat berkaitan dengan apa, bagaimana dan untuk siapa diproduksi?

Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Analisis biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena alternatif tindakan, konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang

dikeluar-kan. Akan tetapi, biaya peluangg membuat jalan di atas taman sebenarnya akan dibayar ketika masyarakat semakin sulit untuk menikmati indahnya taman atau melepas lelah ditaman tersebut.

2. Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan. Dengan analisis ini kita dapat menentukan pilihan mana yang memberikan manfaat lebih besar dibandingkan biayanya.

3. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi. Suatu kegiatan ekonomi pasti didasari oleh motif-motif tertentu. Untuk itu kita perlu mengidentifikasi motif tersebut. Ada motif yang berasal dari dalam diri manusia, seperti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada juga motif yang berasal dari luar diri manusia, seperti pengaruh lingkungan dan iklan. Tentu saja dalam menentukan pilihan yang tepat kita hendaknya lebih mempertimbangkan motif yang berasal dari dalam diri kita sendiri.

4. Menyadari trade off. Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis. Misalnya kita memilih menggunakan waktu untuk belajar daripada bermain game.

5. Berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya, atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.

Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari pilihan konsumen. Prinsip itu antara lain sebagai berikut.

1. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Karena kelangkaan, kita semua memiliki pendapatan terbatas. Karena penghasilan kita terbatas, kita membuat pilihan tentang barang apa yang akan dan tidak akan kita beli. Bila lebih dari datu barang dan jasa yang dibeli, kit aharus menentukan barang apa yang kita beli lebih sedikit.

2. Konsumen membuat keputusan dengan memper-timbangkan alternatif. Jika biaya dua produk sama, konsumen akan memilih untuk membeli produk yang diharapkan memiliki manfaat yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika dua produk menghasilkan manfaat yang sama, konsumen akan memilih untuk membeli produk yang harganya lebih murah. Pada

dasarnya, diasumsikan bahwa konsumen mampu

mempertim-bangkan biaya dan manfaat alternatif pilihan. 3. Sebuah barang dapat digantikan yang lain. Konsumen dapat

mencapai kepuasan dari banyak alternatif yang berbeda. Baik mi ayam atau lontong sayur bisa memuaskan rasa lapar anda, sementara pergi menonton film atau pertandingan sepak bola bisa memuaskan keinginan anda untuk hiburan. Dengan uang sebesar Rp.3.000.000, anda mungkin membeli seperangkat iPad baru atau rekreasi ke Bunaken. Tidak ada satu barang yang sangat berharga sehingga tak dapat tergantikan oleh barang lain dalam jumlah cukup besar. Bahkan barang yang tampaknya tidak berhubungan kadang dapat diganti satu dengan yang lain. Contohnya, harga air yang tinggi menyebabkan orang di daerah tertentu memilih

untuk memiliki kebun kaktus dan kepala shower dengan pembatas arus karena air relatif mahal.

4. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tapi pengetahuan dan pengalaman akan membantu. Waktu dan usaha yang dihabiskan konsumen untuk mencari informasi akan berhubungan langsung dengan nilai yang dapat diambil darinya. Umumnya, konsumen akan lebih banyak menghabiskan waktu dan uang untuk mencari informasi ketika mereka akan membeli barang besar seperti mobil atau sistem AC, dibanding ketika mereka akan membeli pensil atau handuk.

Pengalaman juga akan membantu kita membuat pilihan yang lebih baik. Kita cukup dapat mengira-ngira apa yang akan didapat ketika kita membeli es krim di restoran favorit. Ekspektasi kita mungkin tak akan terpenuhi setiap waktu, contohnya, es krim yang kita dapat mungkin kurang enak namun, saat itu kita mendapat informasi penting untuk tidak lagi membeli es krim di tempat itu.

5. Terjadinya hukum nilai guna marjinal. Ketika jumlah konsumsi meningkat, nilai guna marjinal yang didapat dari mengonsumsi unit tambahan, akan menurun. Contohnya, meskipun kita menyenangi es krim, kepuasan marjinal yang kita dapatkan dari mengonsumsi es krim akan makin berkurang ketika kita makin banyak memakanya.