• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menggunakan Asumsi dan Model

E. METODOLOGI ILMU EKONOMI

3. Menggunakan Asumsi dan Model

Keterbatasan yang dihadapi oleh ilmu ekonomi antara lain sebagai berikut.

 Dalam ilmu ekonomi, manusia adalah subjek dan objek

penyelidikan. Oleh karena itu, kesimpulan dan

genneralisasi yang dihasilakan tidak dapat bersifat mutlak.

 Ilmu ekonomi tidak mempunyai laboratorium untuk

melakukan eksperiman ekonomi.

Para ekonom memikirkan teori-teori, menghimpun data, dan kemudiaan menganalisis data tersebut untuk membukti-kan atau menyangkal teori-teori itu. Untuk Mengambil suatu kesimpulan, biasannya para ekonom menggunakan metode asumsi model.

Ekonom membuat asumsi untuk menyederhanakan suatu masalah yang rumit agar menjadi mudah. Untuk mengkaji pengaruh perdagangan internasional, misalnya, kita dapat mengasumsikan hanya terdapat dua negara yang mempro-duksi dua jenis barang di dunia. Padahal dunia sebenarnya terdiri atas ratusan negara. Setiap negara menghasilkan berbagai jenis barang yang berbeda. Dengan memahami perdagangan internasional dalam asumsi dua negara dan dua jenis barang, kita akan lebih mudah memahami perdagangan internasional.

Ketika siswa menghabiskan waktu istirahat sekolah di-kantin untuk membeli makanan dari koperasi sekolah, terjadi interaksi antara pelaku-pelaku ekonomi. Siswa berperan sebagai rumah tangga (konsumen) yang membeli barang dan jasa dari perusahaan (koperasi sekolah) di kantin (pasar barang dan jasa). Kondisi tersebut adalah salah satu contoh model. Model ini merupakan suatu bentuk penyederhanaan yang mengabaikan rincian bagian-bagian yanglain. Meskipun model ini tidak memperlihatkan kondisi secara keseluruhan,

Permintaan Hasil Produksi Penawaran Hasil Produksi Penawaran Faktor Produksi Permintaan Faktor Produksi Pajak Pajak

tetapi berguna untuk mempelajari proses interaksi antar-pelaku ekonomi. Penggunaan model dalam ilmu ekonomi juga berguna untuk menjelas-kan fenomena ekonomi dengan menggunakan asumsi. Model-model dalam ilmu ekonomi antara lain adalah.

a. Penggunaan model diagram aliran sirkuler

Perekonomian bergerak dikarenakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain adalah memproduksi, membeli, menjual, serta mendistribusikan barang dan jasa. Untuk memahami cara kerja perekonomian, kita perlu menyederhanakan pe-mikiran tentang semua peristiwa ekonomi. Oleh karena itu, kita membutuhkan suatu model untuk menjelaskan interaksi di antara pelaku-pelaku ekonomi dan cara per-ekonomian tersebut saling berhubungan dapat dilihat pada bagan 1.2 berikut.

Bagan 1.2 menyajikan model visual perekonomian yang disebut diagram aliran sirkuler (circular flow diagram).

Rumah Tangga Masyarakat

Luar Negeri Pasar Barang Pasar Faktor Produksi Perusahaan Pemerintahan Masyarakat Luar Negeri

Pada model ini, kegiatan ekonomi hanya dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi yaitu rumah tangga (konsumen), perusahaan (produsen), pemerin-tah, dan masyarakat luar negeri.

Berdasarkan diagram di atas, kita dapat mengetahui sirkulasi perekonomian. Sirkulasi perekonomian adalah interaksi yang terjadi di antara pelaku-pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga (konsumen), perusahaan (produsen), pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di pasar barang dan jasa serta pasar faktor produksi. Pada pasar barang dan jasa, rumah tangga bertindak sebagai pembeli sedangkan perusahaan bertindak sebagai penjual. Sebaliknya, pada pasar faktor produksi, rumah tangga berperan sebagai penjual sedangkan perusahaan berperan sebagai pembeli.

Rumah tangga menjual manfaat dari tanah, tenaga kerja, dan modal kepada perusahaan di pasar sebagai produksi.Perusahaan memproses faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa yang akhirnya dibeli oleh rumah tangga di pasar barang dan jasa. Sebaliknya, rumah tangga membeli barang dan jasa siap pakai dari perusahaan. Perusahaan sebagai penerima uang mem-belanjakan sebagian uang itu untuk membayar faktor-faktor produksi, seperti upah pekerja dan sewa tanah. Sisanya menjadi laba untuk perusahaan.

Peran pemerintah pada sirkulasi ekonomi antara lain memungut pajak dari rumah tangga dan perusaha-an. Balas jasa tersebut akan diberikan kepada rumah tangga dan perusahaan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Selain sebagai penerima pajak, peran lain dari pemerintah adalah pemberi subsidi. Subsidi diberikan untuk membantu pelaku perekonomian, baik berupa rumah tangga maupun perusahaan.

Masyarakat luar negeri berperan sebagai investor di dalam perekonomian. Investasi dibutuhkan untuk meng-gerakkan perekonomian dengan lebih cepat. Dengan adanya investasi, perekonomian akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

b. Penggunaan model kurva batas kemungkinan produksi Salah satu model ekonomi sederhana lainya adalah kurva batas kemungkinan produksi. Kita andaikan suatu model perekonomian yang hanya memproduksi dua jenis barang, yaitu komputer dan sepeda motor. Industri komputer dan sepeda motor bersama-sama menggunakan semua faktor produksi dalam perekonomian. Grafik batas kemungkinan produksi (production possibilities frontier) mengilustrasikan prinsip pilihan yang terbatas, kelangkaan dan biaya peluang. Grafik batas kemungkinan produksi adalah sebuah grafik yang menunjukan semua kemung-kinan kombinasi barang dan jasa yang bisa diproduksi dengan menggunakan sumber daya tertentu. Efisiensi tercapai jika dalam produksi kombinasi, peningkatan produksi salah satu komoditas akan mengurangi produksi komoditas lain.

Dalam hal ini, grafik batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah komputer dan sepeda motor yang dapat dihasilkan oleh suatu perekonomian dengan meng-gunakan semua faktor produksi dan teknologi. Kurva batas kemungkinan produksi dapat dilihat.

Perekonomian dapat memproduksi berbagai kombi-nasi dalam batas kemungkinan produksi. Produksi di luar kemungkinan batas produksi tidak mungkin dilaksanakan karena sumber daya yang tersedia terbatas. Jika semua sumber daya ekonomi digunakan untuk memproduksi sepeda motor maka dapat dihasilkan 40.000 unit sepeda motor, tetapi tidak ada komputer yang bisa diproduksi. Di lain pihak, jika semua sumber daya ekonomi digunakan untuk memproduksi komputer, jumlah yang dapat diproduksi sebanyak 100.000 unit komputer, tetapi tidak ada sepeda motor yang diproduksi.

Jika perekonomian membagi sumber daya ekonominya maka pada titik A, jumlah komputer bisa diproduksi se-banyak 40.000 unit dan sepeda motor 30.000 unit. Sementara itu, pada titik B jumlah komputer yang dapat diproduksi sebanyak 70.000 unit dan sepeda motor sebanyak 20.000 unit.

Pada titik C produksi tidak berjalan secara efisien karena tidak semua sumber daya ekonomi terpakai. Jika ada cara-cara yang ditemukan untuk memperbaiki keada-an maka produksi pada titik C dapat bergerak menuju titik B. Sementara itu, produksi pada titik D tidak mungkin dilaksanakan sebab sumber daya ekonomi yang tersedia tidak cukup untuk melakukan produksi.